Sedangkan saat ini dikamar mandi sedang terdengar beberapa kali teriakan yang berasal dari pasangan suami istri yang begitu konyol itu.
Sedari tadi William hanya mencuri- curi kesempatan untuk menyentuh istrinya itu, membuat Elliona geram.
Malam ini Elliona dan William berencana dinner di sebuah restoran mewah di kawasan New York. Setelah sesampainya di depan restoran mereka disambut oleh seorang parkir vallet yang bertugas untuk memarkiran mobil. Setelah memberikan kunci mobilnya pada petugas parkir itu William dan Elliona memasuki restoran mewah itu. Namun belum sempat mencapai meja, Elliona menghentikan langkahnya
“Bagaimana William Sayang ? aku akan bertanya sekali lagi padamu” ucap Rebecca dengan tidak sabar “Maukah kau menikah denganku ?”William memejamkan matanya, ia menghembuskan nafasnya perlahan
Waktu menunjukkan pukul 8 pagi, itu artinya Elliona tertidur sejak satu jam yang lalu. Suasana sunyi mewarnai kamar inap William, hanya suara monitor yang menjadi melodi indah dalam kamar iniDalam kesunyian itu, sebuah jari bergerak perlahan. Hanya satu kali jentikan, lalu tak berapa lama kemudian disusul oleh jari yang lain hingga pergerakan itu di iringi oleh kelopak mata yang mulai perlahan-lahan terbuka
William telah diperbolehkan pulang, namun dirinya masih harus menggunakan kursi roda. Saat ini di depan rumah William tengah berjajar beberapa media yang meliputnya serta beberapa kolega bisnis dan karyawan kantornya.Entah bagaimana berita ini bisa menyebar dengan begitu cepatBreaking News
2 years later“Arghhhh, sayang lepaskan ini sakit sekaliii” William berteriak begitu kesakitan ketika rambutnya menjadi sasaran empuk ketika istrinya sedang berjuang melahirkan anaknya. Saat ini posisinya sedang menelungkup di samping ranjang istrinya itu yang sama-sama berteriak. J
Hallo balik lagi dengan Bunny di Extra Part How Much Your Money 💋Semoga suka, dan ditunggu sekali responnya para readers yang budimanᕕ( ᐛ )ᕗSalam hangat, Bunny ❤💸💸💸💸💸Terdengar beberapa kali seseorang menghembuskan nafasnya kasar. Helaan nafas kasar itu terdengar dari mulut seorang William Anderson Kim sejak 20 menit yang lalu.Sekarang masih pagi, namun raut wajah pria itu justru terlihat kusut. Lebih tepatnya ketika si putri kecil kesayangan tengah merampas paksa ponsel miliknya kembali. Dan bernasib harus bergesekan dengan lantai marmer dalam rumahnya."Sayang! Berhentilah berlari dan kembalikan ponsel daddy huh," ucap William memohon pada putri kecilnya untuk berhenti berlari kesana kemari dengan membawa ponsel miliknya."Noooo!!!!" teriak dari mulut kecil si pemilik badan gembul itu."Bum... Bum... Bum!" Dan kembali lagi Wilona memainkan ponsel IPhone keluaran terbaru milik Wi
Raut wajah William kembali putus asa kali ini. Putri kesayangannya itu benar- benar mengabaikannya."Sayang, ku mohon bantu aku membujuknya," ujar William dengan menatap mata istrinya penuh harap.Elliona justru melempar senyum sinis. "Ck, kenapa kau tak pergi saja ke rapatmu itu. Dan biarkan putrimu membencimu selamanya," ujar Elliona dengan menepuk- nepuk bokong gembul milik baby Wilo."Sayang!!" Erang William lagi- lagi dengan menghela nafasnya berat.William pun semakin mendekatkan tubuhnya didepan anak dan istrinya. Bersimpuh didepan mereka."Baby Wilo, my queen, my world, and my everything. Tolong maafkan daddy okay," ujar William dengan lemah dan menyorotkan tatapan penuh penyesalan. Namun tetap saja baby Wilo masih saja terisak di balik punggung Elliona.Elliona memutar bola matanya malas, kenapa mendadak William menjadi bodoh seperti ini."Kenapa kau tak
"KERAPAT !! Bagaimana bisa BE Holdings menolak kerjasama ini?" teriak William saat menerima panggilan dari salah satu karyawannya.Bahkan tanpa sadar telapak tangannya mengebrak meja kerja miliknya dan nyaris membuat Vernon yang tengah berdiri disampingnya pun terlonjak kaget."Maafkan aku Tuan, mereka berkata bahwa harus anda yang langsung menemui Presdir mereka," ujar seseorang itu dari dalam ponsel William."Apa ?" ujar William dengan suara yang rendah dan berat miliknya. "Sialan! Berani- beraninya perusahaan yang tak seberapa itu memerintahku!" teriak pengusaha muda itu lagi- lagi. Lalu mematikan sambungan telponnya dengan kasar.Nafas William pun memburu, pria itu terlihat kesal dan marah. Matanya menatap nyalang lurus kedepan dan kedua tangannya terkepal diatas meja."Jika bukan karna tikus- tikus tua di meja dewan sana, sudah ku tendang perusahaan sampah itu dari Luxury Gold," ujar
Hai, masih ingat aku? wkkaku punya dua cerita baru nih di GoodNovel• 200 Hari Menjerat Pebinorbercerita tentang cherry yang dijodohkan dengan pria tampan dan mapan bernama Jenaro Rafandra. Yang sialnya, pria itu adalah kekasih dari tante Alice, istri paman Cherry sendiri. Cherry justru tertantang dengan status Jenaro sebagai kekasih gelap tantenya itu.• Sahabat Nomor Satu Suamiku bercerita tentang Kiara yang berkali-kali harus menahan rasa sesak ketika suaminya, Argantara Pratama selalu mementinkan sahabat wanita. Mendapatkan donor ginjal dari Bianca membuat Arga selalu memproritaskan wanita itu. Bahkan mengabaikan sang anak hanya untuk Bianca. hayuk, jangan lupa mampir ya 😄 cek aja di profilkuterimakasih:))
William mengerjap- kerjapkan matanya secara perlahan, mencoba menyesuaikan cahaya yang masuk ke retina matanya. Semerbak bau obat- obatan tercium dengan kuat di indra penciumannya. "Tuan, anda sudah sadar?" Sebuah suara yang sangat familiar menyapa rungunya. Kini mata William sudah bisa terbuka lebar, ya sesuai dugaannya, dirinya tengah terbaring di ranjang rumah sakit. Tunggu? Rumah sakit? Seolah disadarkan oleh sesuatu, pria itu mulai berbicara. "Dimana istriku?" tanya William dengan kondisi tubuh yang masih sangat lemah menatap Vernon yang berdiri disampingnya dengan raut wajah yang sama sekali tak bisa William artikan. Vernon menatap William dengan raut wajah cemas dan gelisah, suaranya nyaris menghilang ketika mengucapkan hal yang pastinya akan sangat melukai bosnya itu, "Nyonya ada di ruang perawatan Tuan." Mata William terbelak seketika, seakan mendapat sebuah cambukan yang begitu sakit mene
Hallo, maaf ya baru update 😫.Semoga kalian masih suka dengan cerita ini dan terimakasih sekali yang sudah mau komen dan kasih review^^Happy Reading, jangan lupa kasih review + komen yaa. Salam hangat, bunny 🐰🌿🌿🌿🌿🌿“Ada banyak penjaga di sana Will, apa kau yakin akan masuk kedalam sana seorang diri ?” tanya Vernon yang sedari tadi memasang wajah cemasnya ketika William selalu saja ingin memberontak dan keluar dari mobil. “Orang kita tak cukup banyak, polisi belum tiba dan sedangkan Mark masih di dalam pesawat,” ujar Vernon kembali lagi dengan nada khawatirnya.William menggeram marah, “Aku tidak peduli Vernon Smith! Anak dan istriku sedang dalam bahaya, sialan!” maki William.“Lagipula aku tidak akan terbunuh dengan mudah oleh kecoa menjijikkan seperti mereka!” ucap William dengan percaya diri.Vernon hanya memutar bola matanya malas, “Baiklah, aku dan yang lain akan melawan mereka semampu kami.”“Ck, kau pemegang sabuk
Hallo guys, yang baca How Much Your Money sampai bab ini keren banget loh ヾ(^-^)ノAda yang kangen sama bunny? WkkTerimakasih yaa udah mau baca sampai beli koin, huu terharu sekali ╥﹏╥Series William dan Elliona akan berakhir dalam 2-3 part lagi. Dan akan berlanjut ke series Wilona (kalo banyak yang mau)^^Lebih dari 100 like pada bab catatan gratis ini, maka bunny akan publish series Wilona dalam satu cerita ini. Btw, series Wilona merupakan alur yang baru ya, sudah tidak berkaitan dengan alur series Elliona dan William. Jadi pure menceritakan tentang kisah cinta baby Wilo.Nanti ada 3-5 part yang bakalan menceritakan kisah kecilnya baby Wilo, setelah series William. Lalu dilanjut ke kisah romansanya Wilona^^Kalian bisa hubungi bunny di akun Facebook bunnylovely ataupun instagram bunny di @imbunnyllySee you guys.Besok malam update lagi kok ᕕ( ᐛ )ᕗ
(2 JAM SEBELUM KEDATANGAN NARA)Suara pukulan dan terikan keras dari seorang pria terdengar memenuhi seisi rumah yang jauh dari perkotaan itu.BUGHBerkali- kali pukulan dilayangkan oleh seorang pria paruh baya pada seorang pria muda yang kini kondisi wajahnya sudah lebam di beberapa bagian, bahkan mulutnya sudah mengeluarkan darah. Kedua tangannya dipegang oleh dua orang pria berjas hitam yang berbadan besar."Semua ini karnamu anak pembawa sial!" ujar pria paruh baya itu yang tak lain adalah ayah Lucas. Pria berkumis tebal itu tampak garang dan menyeramkan, menanggalkan kemejanya dan hanya mengenakan celana kain miliknya. Terdapat tatto harimau yang besar dipunggungnya, nyari tak ada celah di punggung pria paruh baya itu.BughLagi- lagi Lucas mendapatkan pukulan keras dari sang ayah, membuat pria itu memuntahkan darah dari mulutnya. Lucas tampak tak berdaya, penampilannya sangat berantakan."Seharusnya aku tak menuruti permintaanmu untuk
Bijaksanalah dengan typo^^Happy Reading 💸🍂🥀🍂🥀🍂🥀🍂🥀🍂🥀🍂William mengeram marah saat melihat kedatangan Nara yang diantar oleh Vernon ke rumahnya. Kenapa wanita keparat itu harus datang disaat yang tidak tepat seperti ini. Seolah- olah wanita itu memang ingin menghancurkan rumah tangganya.Dengan gusar William melangkahkan kakinya untuk mengejar sang istri yang akan masuk kedalam mobil. Tak memperdulikan Nara yang datang kerumahnya.William mencekal pergelangan tangan istrinya dengan raut wajah yang berantakan."Jangan pergi sayang! Aku mohon," ujar William berujar serak. Tatapan memohon begitu tulus pada sang istri. Ia tidak bisa jika tanpa Elliona.Elliona menatap William dengan sorot mata kecewa, jika William tidak menghamili wanita lain dia tidak akan bertindak seperti ini."Lepaskan aku William!" desis Elliona dengan begitu tajam menatap sang suami yang tampak kacau. "Aku lelah! Kau
"Liam! Aku hamil," pekik Nara begitu senang dari sebrang sana.Baik Elliona dan William sama- sama terkejut dengan ucapan Nara. Terlebih lagi Elliona, jangan ditanya hati wanita itu seperti apa. Seribu jarum seakan menancap kuat di jantungnya.Tubuh Elliona menegang, matanya memerah dan tangannya terkepal kuat.BRAK"Kau brengsek William!! KAU BENAR- BENAR PRIA BRENGSEK!!! CERAIKAN AKU SEKARANG JUGA PRIA JAHAT...!!!!" Pekiknya setelah melempar ponsel itu kearah pemiliknya. Namun tak sampai mengenai William, ponsel itu tergeletak mengenaskan dibawah sana.Tubuh Elliona merosot ke lantai, wanita hamil itu menangis dengan keras. Hatinya hancur, William berhasil menembuskan peluru beracun terkejam kedalam jantungnya. Wanita itu menangis histeris seraya menepuk- neuk dadanya yang sakitnya luar biasa. Pria yang dicintainya, suaminya, pria yang membawa kunci rumah dihatinya menghamili wanita lain. Bukankah sama saja ia barusaja dilempar
Happy Reading 🌿Yang nangis jangan lupa siapin tissu 😚Yang pengen marah, gpp marah aja 🤣Jangan ditahan 😋🍂🥀🍂🥀🍂🥀🍂🥀🍂Setelah 1 minggu kejadian memilukan antara William dan Elliona, hingga saat ini sang istri masih saja bersikap dingin padanya. Bahkan di depan baby Wilo, dengan terang- terangan Elliona menghindarinya. Diabaikan sang istri adalah neraka terberat untuk William, hatinya sesak sekali. Penyiksaan yang seperti ini sama saja membunuhnya secara perlahan. Meskipun ia tahu jika istrinya jauh lebih tersakiti dibandingkan dirinya.William turun dari kamar dengan perasaan yang selalu berantakan. Tak pernah nyenyak dalam tidurnya, karena memang sang istri memilih untuk tidur dikamar bab Wilo. Hampa sekali rasanya tanpa sang istri disampingnya. Pria itu sadar jika ia telah meretakkan satu kakinya, ia berharap bisa memperbaikinya agar dirinya bisa berjalan dengan sempurna seperti biasanya. Tapi sayangnya semu
Terkadang suka bertanya- tanya, ada yang nungguin cerita ini nggak ya 🙄Happy Reading💸💸💸💸💸💸💸Mata wanita yang tengah hamil itu terlihat mulai berkaca- kaca, ia melangkahkan kakinya mendekat seiring dengan jatuhnya satu tetes air mata yang tiba-tiba keluar begitu saja dari pelupuk matanya. Elliona menggeram marah, hatinya seperti dicabik. Jadi inikah yang dikatakan dengan sebuah pekerjaan penting?"Sa.. Sayang," ujar William dengan gugup dan nafasnya nyaris tercekat melihat sang istri berjalan mendekat padanya. Pria itu melepas pelukannya pada Nara, dan langsung mensejajarkan tubuhnya pada wanitanya."Sejak kapan Vernon berubah menjadi seorang wanita dan Luxury berubah menjadi rumah sakit, William Anderson Kim?" ujar sang istri dengan nada yang begitu datar dan dingin. William tahu jika istrinya sedang kecewa berat padanya saat ini."Sa.. Sayang! Ak.. Aku bisa menjelaskannya padamu," ucap