Raut wajah William kembali putus asa kali ini. Putri kesayangannya itu benar- benar mengabaikannya.
"Sayang, ku mohon bantu aku membujuknya," ujar William dengan menatap mata istrinya penuh harap. Elliona justru melempar senyum sinis. "Ck, kenapa kau tak pergi saja ke rapatmu itu. Dan biarkan putrimu membencimu selamanya," ujar Elliona dengan menepuk- nepuk bokong gembul milik baby Wilo. "Sayang!!" Erang William lagi- lagi dengan menghela nafasnya berat.William pun semakin mendekatkan tubuhnya didepan anak dan istrinya. Bersimpuh didepan mereka. "Baby Wilo, my queen, my world, and my everything. Tolong maafkan daddy okay," ujar William dengan lemah dan menyorotkan tatapan penuh penyesalan. Namun tetap saja baby Wilo masih saja terisak di balik punggung Elliona.Elliona memutar bola matanya malas, kenapa mendadak William menjadi bodoh seperti ini. "Kenapa kau tak"KERAPAT !! Bagaimana bisa BE Holdings menolak kerjasama ini?" teriak William saat menerima panggilan dari salah satu karyawannya.Bahkan tanpa sadar telapak tangannya mengebrak meja kerja miliknya dan nyaris membuat Vernon yang tengah berdiri disampingnya pun terlonjak kaget."Maafkan aku Tuan, mereka berkata bahwa harus anda yang langsung menemui Presdir mereka," ujar seseorang itu dari dalam ponsel William."Apa ?" ujar William dengan suara yang rendah dan berat miliknya. "Sialan! Berani- beraninya perusahaan yang tak seberapa itu memerintahku!" teriak pengusaha muda itu lagi- lagi. Lalu mematikan sambungan telponnya dengan kasar.Nafas William pun memburu, pria itu terlihat kesal dan marah. Matanya menatap nyalang lurus kedepan dan kedua tangannya terkepal diatas meja."Jika bukan karna tikus- tikus tua di meja dewan sana, sudah ku tendang perusahaan sampah itu dari Luxury Gold," ujar
Hari masih pagi namun sudah terlihat seorang ayah dan anak sedang beradu pandang dan mulut saat ini di sebuah rumah mewah."Kimmm!! Ilo mau Kimmm!!" ujar baby Wilo yang terus menerus merengek meminta es krim pada ayahnya.William menggeleng cepat "Tidak sayang! Kau baru saja sembuh dari demam," ujar William yang sedari tadi menasehati putri kesayangannya itu untuk berhenti meminta es krim karna baru saja sembuh 2 hari yang lalu."Piss daddy, Kimmm!" rengek baby Wilo dengan sesekali menarik celana kain milik ayahnya itu."Sekali lagi tidak baby Wilo, daddy tidak akan menuruti permintaanmu yang satu ini," ujar William dengan nada sedikit ditinggikan agar putrinya mau menurut padanya.Namun baby Wilo justru hanya membalas dengan sebuah cibiran dan langsung saja berlari kearah mommynya yang saat ini tengah menuju kearah dapur."Mommy!! Kimmm!" rengek baby Wilo, kini berganti pada ibunya yang
“Tentu saja karna kau adalah ayah dari putriku,” pekik Nara dengan posisi yang sama tanpa mau melihat kearah William.William pun menolehkan kepalanya dengan cepat “Apa ??” pekiknya. Pria itu cukup terkejut dengan perkataan rekan kerjanya ini, tak hanya William namun Vernon yang sedari tadi hanya mendengarkan perdebatannya mereka kini nyaris merosotkan rahang bahkan jantungnya seakan melompat keluar.William pun tertawa sumbang “Kau jangan mencoba bicara omong kosong Nara Ayumi !” ujar pria itu disertai senyum sinis miliknya.Nara membalikkan kepalanya dan kini menatap William dengan sengit “Apa kau pikir berbicara tentang kematian seorang anak adalah suatu hal yang omong kosong Liam ?” ujar wanita itu dengan mata yang tampak tegas namun menyorotkan kesedihan disana.“Tidak ! Kau pasti mencoba menipuku bukan ?” balas William tak kalah dingin dan memandang remeh pada Nara.“Menipu ?&r
Hallo seluruh readers bunny lovely🐰Cuma bilang terimakasih sudah mau baca cerita yang banyak nyeseknya, banyak marah- marahnya yee 🤣Mental baja sekali anda sekalian 😍Satu lagi, ektra part ini akan memiliki alur yang lebih lambat daripada sebelumnya. Jika sudah mulai muak bisa kalian skip. Delete dari library juga tidak apa- apa. Sayangi koin kalian :)Jangan sampai bunny menemukan review atau komen 'nyesel baca, buang- buang koin'. Hey!! minta disentil ginjalnya yaa 😌Imo, seorang penulis bisa jadi pembaca. Tp belum tentu seorang pembaca bisa jadi seorang penulis. Jadi, mari saling menghargai antara penulis dan pembaca 🌼Thanks, happy Reading💸🌻🌻🌻🌻🌻"Apa kau sudah mengakuinya sebagai putrimu?" ujar Nara Ayumi sembari menahan lengan William dan matanya menatap William penuh harap.William mengembalikan ponsel milik Nara, menghembuskan nafasnya pelan dan kemudian berujar "Apa aku punya alasan untuk menyang
Happy Reading 🥰🌻🌻🌻🌻🌻Jarak antara William dan Nara pun semakin menipis, nyaris saja mereka saling bersentuhan jika bayangan sang istri tiba- tiba melintas dibenak William.William pun sontak mengalihkan pandangannya kesamping dan memundurkan kepalanya. Berdehem pelan dan berucap "maaf," ujar pria yang telah menjadi seorang ayah itu.Jika saja ia tak mengingat Elliona, mungkin dirinya akan kembali dalam jurang yang salah. William juga tidak tahu kenapa setelah melihat Nara hatinya yang semula begitu dingin pada siapapun menjadi lemah seperti ini. Bahkan hampir saja ia membuat kekacuan dan bisa saja menimbulkan jika William akan berhadapan kembali dengan nerakanya.William bersumpah jika ia hanya mencintai istrinya, Elliona. Sangat mencintainya, bahkan ia benar- benar gila hanya karna wanita itu meninggalkan dalam waktu 1 bulan lamanya. Wanita tercantik dan terbaik yang pernah ia temui.Tapi kenapa saat ia bertemu dan bersam
"Kau memutuskan hal ini dengan pikiran yang waras William Anderson Kim ?" geram Vernon ketika mereka berdua kini tengah berada di Bandara untuk menunggu keberangkatan kembali ke Amerika. Raut wajah Vernon kini tampak tak bersahabat sama sekali. Pria itu terlihat gusar dan tidak merasa senang sama sekali. Dan penyebabnya yang tak lain adalah seorang pria yang duduk tenang disebelahnya sembari bermain ponsel itu.Bagaimana bisa Vernon bernafas dengan lega, jika William memutuskan untuk membawa rekan kerja yang berstatus sebagai mantan kekasihnya itu ke New York bersama mereka. Heol, bahkan Vernon merasa bahwa sahabatnya ini memang masih dalam kondisi yang tidak waras pasca kepergian istrinya beberapa tahun yang lalu. Atau penyakit gila pria itu kembali kambuh ?"Diamlah Vernon Smith! cukup kau turuti saja apa yang aku katakan," ujar William dengan wajah dinginnya."Demi Tuhan William! Jika sampai neraka kembali padamu. Aku tidak akan sudi untuk kembali me
"Daddy !!" pekik seorang bayi manis yang tak lain adalah baby Wilo. Bayi cantik itu tampak begitu senang ketika melihat sang ayah muncul dari balik pintu rumahnya. Tanpa berpikir panjang baby Wilo langsung saja meminta turun dari kereta bayinya dan mulai berlari menghampiri sang ayah.William tersenyum lebar melihat putri kesayangannya itu, merentangkan tangannya dan memeluk gadisnya itu dengan erat."Hay Queen ! Apa kau merindukan daddy ?" tanya William sambil mengangkat tubuh gadis kecil kesayangannya itu. William dengan gemas mencium pipi sang putri berkali- kali, menumpahkan rasa rindunya pada baby Wilo."Miss you tomat! (so much)" ujar baby Wilo dengan memeluk leher William tak kalah erat.William tertawa mendengar celotehan anak perempuannya yang masih belum terlalu fasih dalam berbicara itu. Namun mendadak senyum lebarnya menghilang ketika ia melihat raut wajah kesal dari sang istri. William pun berjalan menghampiri Elliona sambil membawa baby Wi
"Membantuku untuk sedikit mengacaukan Luxury Gold Corporation," ujar Lucas dan kini menatap sang ayah dengan wajah seriusnya."APA ?" pekik Ayah Lucas ketika mendengar permintan konyol putra semata wayangnya itu. "Kau jangan gila Lucas Galen!!" desis sang ayah dengan marah. Pria paruh baya ityu terbelak hebat ketika ia mendengar permintaan Lucas. Bagaimana bisa Lucas meminta untuk sedikit membuat kekacauan disana, tidak ada seorang pun yang berani menyentuh ataupun merusak tatanan yang dimiliki oleh perusahaan raksasa itu."Apa kau tak tahu betapa berkuasanya William Anderson Kim itu hah?" tegasnya sekali dan menatap sang anak dengan tatapan tajam.Namun apa yang justru putranya itu berikan. Lucas justru tertawa mendengar kekhawatiran yang ditunjukkan ayahnya. "Apa ayah merasa takut dengan William ?" ucap Lucas dengan jeas nada ejekan didalam ucapannya.ayah Lucas mendengus kesal "Tak ada yang membuatku takut, tapi ...tapi William bukanlah ora
Hai, masih ingat aku? wkkaku punya dua cerita baru nih di GoodNovel• 200 Hari Menjerat Pebinorbercerita tentang cherry yang dijodohkan dengan pria tampan dan mapan bernama Jenaro Rafandra. Yang sialnya, pria itu adalah kekasih dari tante Alice, istri paman Cherry sendiri. Cherry justru tertantang dengan status Jenaro sebagai kekasih gelap tantenya itu.• Sahabat Nomor Satu Suamiku bercerita tentang Kiara yang berkali-kali harus menahan rasa sesak ketika suaminya, Argantara Pratama selalu mementinkan sahabat wanita. Mendapatkan donor ginjal dari Bianca membuat Arga selalu memproritaskan wanita itu. Bahkan mengabaikan sang anak hanya untuk Bianca. hayuk, jangan lupa mampir ya 😄 cek aja di profilkuterimakasih:))
William mengerjap- kerjapkan matanya secara perlahan, mencoba menyesuaikan cahaya yang masuk ke retina matanya. Semerbak bau obat- obatan tercium dengan kuat di indra penciumannya. "Tuan, anda sudah sadar?" Sebuah suara yang sangat familiar menyapa rungunya. Kini mata William sudah bisa terbuka lebar, ya sesuai dugaannya, dirinya tengah terbaring di ranjang rumah sakit. Tunggu? Rumah sakit? Seolah disadarkan oleh sesuatu, pria itu mulai berbicara. "Dimana istriku?" tanya William dengan kondisi tubuh yang masih sangat lemah menatap Vernon yang berdiri disampingnya dengan raut wajah yang sama sekali tak bisa William artikan. Vernon menatap William dengan raut wajah cemas dan gelisah, suaranya nyaris menghilang ketika mengucapkan hal yang pastinya akan sangat melukai bosnya itu, "Nyonya ada di ruang perawatan Tuan." Mata William terbelak seketika, seakan mendapat sebuah cambukan yang begitu sakit mene
Hallo, maaf ya baru update 😫.Semoga kalian masih suka dengan cerita ini dan terimakasih sekali yang sudah mau komen dan kasih review^^Happy Reading, jangan lupa kasih review + komen yaa. Salam hangat, bunny 🐰🌿🌿🌿🌿🌿“Ada banyak penjaga di sana Will, apa kau yakin akan masuk kedalam sana seorang diri ?” tanya Vernon yang sedari tadi memasang wajah cemasnya ketika William selalu saja ingin memberontak dan keluar dari mobil. “Orang kita tak cukup banyak, polisi belum tiba dan sedangkan Mark masih di dalam pesawat,” ujar Vernon kembali lagi dengan nada khawatirnya.William menggeram marah, “Aku tidak peduli Vernon Smith! Anak dan istriku sedang dalam bahaya, sialan!” maki William.“Lagipula aku tidak akan terbunuh dengan mudah oleh kecoa menjijikkan seperti mereka!” ucap William dengan percaya diri.Vernon hanya memutar bola matanya malas, “Baiklah, aku dan yang lain akan melawan mereka semampu kami.”“Ck, kau pemegang sabuk
Hallo guys, yang baca How Much Your Money sampai bab ini keren banget loh ヾ(^-^)ノAda yang kangen sama bunny? WkkTerimakasih yaa udah mau baca sampai beli koin, huu terharu sekali ╥﹏╥Series William dan Elliona akan berakhir dalam 2-3 part lagi. Dan akan berlanjut ke series Wilona (kalo banyak yang mau)^^Lebih dari 100 like pada bab catatan gratis ini, maka bunny akan publish series Wilona dalam satu cerita ini. Btw, series Wilona merupakan alur yang baru ya, sudah tidak berkaitan dengan alur series Elliona dan William. Jadi pure menceritakan tentang kisah cinta baby Wilo.Nanti ada 3-5 part yang bakalan menceritakan kisah kecilnya baby Wilo, setelah series William. Lalu dilanjut ke kisah romansanya Wilona^^Kalian bisa hubungi bunny di akun Facebook bunnylovely ataupun instagram bunny di @imbunnyllySee you guys.Besok malam update lagi kok ᕕ( ᐛ )ᕗ
(2 JAM SEBELUM KEDATANGAN NARA)Suara pukulan dan terikan keras dari seorang pria terdengar memenuhi seisi rumah yang jauh dari perkotaan itu.BUGHBerkali- kali pukulan dilayangkan oleh seorang pria paruh baya pada seorang pria muda yang kini kondisi wajahnya sudah lebam di beberapa bagian, bahkan mulutnya sudah mengeluarkan darah. Kedua tangannya dipegang oleh dua orang pria berjas hitam yang berbadan besar."Semua ini karnamu anak pembawa sial!" ujar pria paruh baya itu yang tak lain adalah ayah Lucas. Pria berkumis tebal itu tampak garang dan menyeramkan, menanggalkan kemejanya dan hanya mengenakan celana kain miliknya. Terdapat tatto harimau yang besar dipunggungnya, nyari tak ada celah di punggung pria paruh baya itu.BughLagi- lagi Lucas mendapatkan pukulan keras dari sang ayah, membuat pria itu memuntahkan darah dari mulutnya. Lucas tampak tak berdaya, penampilannya sangat berantakan."Seharusnya aku tak menuruti permintaanmu untuk
Bijaksanalah dengan typo^^Happy Reading 💸🍂🥀🍂🥀🍂🥀🍂🥀🍂🥀🍂William mengeram marah saat melihat kedatangan Nara yang diantar oleh Vernon ke rumahnya. Kenapa wanita keparat itu harus datang disaat yang tidak tepat seperti ini. Seolah- olah wanita itu memang ingin menghancurkan rumah tangganya.Dengan gusar William melangkahkan kakinya untuk mengejar sang istri yang akan masuk kedalam mobil. Tak memperdulikan Nara yang datang kerumahnya.William mencekal pergelangan tangan istrinya dengan raut wajah yang berantakan."Jangan pergi sayang! Aku mohon," ujar William berujar serak. Tatapan memohon begitu tulus pada sang istri. Ia tidak bisa jika tanpa Elliona.Elliona menatap William dengan sorot mata kecewa, jika William tidak menghamili wanita lain dia tidak akan bertindak seperti ini."Lepaskan aku William!" desis Elliona dengan begitu tajam menatap sang suami yang tampak kacau. "Aku lelah! Kau
"Liam! Aku hamil," pekik Nara begitu senang dari sebrang sana.Baik Elliona dan William sama- sama terkejut dengan ucapan Nara. Terlebih lagi Elliona, jangan ditanya hati wanita itu seperti apa. Seribu jarum seakan menancap kuat di jantungnya.Tubuh Elliona menegang, matanya memerah dan tangannya terkepal kuat.BRAK"Kau brengsek William!! KAU BENAR- BENAR PRIA BRENGSEK!!! CERAIKAN AKU SEKARANG JUGA PRIA JAHAT...!!!!" Pekiknya setelah melempar ponsel itu kearah pemiliknya. Namun tak sampai mengenai William, ponsel itu tergeletak mengenaskan dibawah sana.Tubuh Elliona merosot ke lantai, wanita hamil itu menangis dengan keras. Hatinya hancur, William berhasil menembuskan peluru beracun terkejam kedalam jantungnya. Wanita itu menangis histeris seraya menepuk- neuk dadanya yang sakitnya luar biasa. Pria yang dicintainya, suaminya, pria yang membawa kunci rumah dihatinya menghamili wanita lain. Bukankah sama saja ia barusaja dilempar
Happy Reading 🌿Yang nangis jangan lupa siapin tissu 😚Yang pengen marah, gpp marah aja 🤣Jangan ditahan 😋🍂🥀🍂🥀🍂🥀🍂🥀🍂Setelah 1 minggu kejadian memilukan antara William dan Elliona, hingga saat ini sang istri masih saja bersikap dingin padanya. Bahkan di depan baby Wilo, dengan terang- terangan Elliona menghindarinya. Diabaikan sang istri adalah neraka terberat untuk William, hatinya sesak sekali. Penyiksaan yang seperti ini sama saja membunuhnya secara perlahan. Meskipun ia tahu jika istrinya jauh lebih tersakiti dibandingkan dirinya.William turun dari kamar dengan perasaan yang selalu berantakan. Tak pernah nyenyak dalam tidurnya, karena memang sang istri memilih untuk tidur dikamar bab Wilo. Hampa sekali rasanya tanpa sang istri disampingnya. Pria itu sadar jika ia telah meretakkan satu kakinya, ia berharap bisa memperbaikinya agar dirinya bisa berjalan dengan sempurna seperti biasanya. Tapi sayangnya semu
Terkadang suka bertanya- tanya, ada yang nungguin cerita ini nggak ya 🙄Happy Reading💸💸💸💸💸💸💸Mata wanita yang tengah hamil itu terlihat mulai berkaca- kaca, ia melangkahkan kakinya mendekat seiring dengan jatuhnya satu tetes air mata yang tiba-tiba keluar begitu saja dari pelupuk matanya. Elliona menggeram marah, hatinya seperti dicabik. Jadi inikah yang dikatakan dengan sebuah pekerjaan penting?"Sa.. Sayang," ujar William dengan gugup dan nafasnya nyaris tercekat melihat sang istri berjalan mendekat padanya. Pria itu melepas pelukannya pada Nara, dan langsung mensejajarkan tubuhnya pada wanitanya."Sejak kapan Vernon berubah menjadi seorang wanita dan Luxury berubah menjadi rumah sakit, William Anderson Kim?" ujar sang istri dengan nada yang begitu datar dan dingin. William tahu jika istrinya sedang kecewa berat padanya saat ini."Sa.. Sayang! Ak.. Aku bisa menjelaskannya padamu," ucap