Share

108. Kehidupan Arnold

Schiphol Airport, Amsterdam, Belanda.

Suasana bandara terlihat cukup ramai di jam-jam seperti ini. Banyak orang yang berlalu-lalang sembari menyeret koper di tangan mereka.

Setelah mengudara selama kurang lebih lima belas jam, Arnold kembali menginjakkan kaki di tanah kelahirannya, setelah beberapa tahun tidak kemari. Pria yang kini sedang menarik koper itu, terlihat berjalan dengan tergesa-gesa.

Manik abu di balik kacamata hitam miliknya, melihat ke sana-sini, mencari seseorang yang akan menjemput mereka.

Di samping Arnold, berjalan seorang pemuda yang terlihat sangat lelah. Tidak hanya itu, mata pemuda itu jelas menampakkan rasa kantuk yang tidak tertahan lagi.

“Kak, bisa pelankan langkahmu?” tanya Dareen dengan suara lesu.

Dareen merasa kurang nyaman tidur di pesawat. Tidak hanya itu, dia juga merasa kurang puas jika tidak tidur di atas ranjang empuk. Maka dari itu, dia tampak sangat kelelahan karena kekurangan jam tidur.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status