Share

Extra Chapter : The Art Class

Penulis: Wiselovehope
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Saat Joy masih kuliah di Fakultas Seni Rupa dan Desain yang terkenal santai tapi heboh itu, tentu saja yang namanya anak seni tak seformal anak-anak kampus seberang yang elit seperti di mal-mal. Jika anak-anak Fakultas Ekonomi terkenal necis, tukang dandan dan kostumnya cantik bin seksi-seksi, bawa mobil ke kampus dan juga hobi nongkie di sudut-sudut mal, anak-anak Fakultas Hukum terkenal tukang demo dan debat kusir, maka anak-anak FSRD terkenal... apanya ya?

Mungkin yang pertama kali dicitrakan orang-orang awam adalah selalu datang terlambat di kelas, sandal jepit butut, t-shirt dan rambut gondrong. Santai abis dan tak banyak ambil pusing. Mereka bergeletakan di mana saja, kadang bahkan cuek menggambar atau menyelesaikan tugas di lantai kampus yang tak pernah dipel. Atau berkumpul di kantin rame-rame sambil merokok. Tapi Joy tak begitu suka berkumpul dengan cowok-cowok perokok itu. Ia lebih banyak main ke perpustakaan dan diam-diam menemukan banyak buku menarik. Buku impor y

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Honey to the Moon : The Prince & I on a Remote Island   Honey 2 Once More

    Perhatian : Kisah ini adalah bagian mandiri tapi tak terpisahkan dari serial 'The Prince & I : Sang Pangeran & Aku Season 3'. Apabila Anda ingin mendalami kisah dan karakter Rey dan Joy, mereka bisa ditemui di serial tersebut.Tak butuh waktu terlalu lama bagi Rey dan Joy di dalam kapal pesiar sewaan mereka menempuh perjalanan membelah laut biru Evernesia menuju pulau terpencil di tengah lautan tempat mereka mengucapkan janji suci pernikahan, merangkaikan dua hati menjadi satu.Bukan mengikatkan, karena baik Rey maupun Joy sama-sama bukan tipe pasangan yang mengekang kebebasan masing-masing, tentunya mereka masih saling setia ya. Tapi mereka memang tak suka istilah terikat alias tie the knot. Karena mengikat itu artinya bisa jadi karena khawatir akan hilang, pula tersirat ada sense of worriness di sini, ibarat hewan peliharaan berkaki empat yang diikat di sebuah tonggak karena pemiliknya takut akan kabur, hilang atau dicuri orang.Dua jam perjalanan dan

  • Honey to the Moon : The Prince & I on a Remote Island   The Sandy Beach and The Fresh Water (1)

    Penampilan Pangeran Rey yang dahulu dan yang sekarang tak jauh berbeda, usia tak menjadikannya bertambah tua. Namun jangan salah, ia juga tak bertambah matang seperti mangga yang semakin tua semakin bonyok atau kemanisan! Ia tetap 'Si Baby Face yang innocent' seperti dulu, hanya sekarang semakin bertambah dewasa saja!Setelah menjadi seorang ayah muda, malah pesonanya semakin bertambah. Joy si Tomboy semakin heran mengapa suaminya (yang lebih sering ia sebut sebagai mantan pacar) tidak sedikitpun berbeda dengan saat mereka pertama bertemu!Adakah orang yang sungguh-sungguh bisa awet muda seakan dibekukan waktu? Mungkin bila betulan ada 'vampir hidup' Pangeran Rey bisa jadi termasuk salah satunya!Seperti saat mereka berada kembali di pulau itu, pulau yang disebut Pulau Cinta. Tempat di mana mentari selalu bersinar dan bulan selalu berpendar.Kini di tempat yang tak terjamah waktu ini mereka kembali berada. Joy selalu merasa gembira sekaligus bingung

  • Honey to the Moon : The Prince & I on a Remote Island   The Sandy Beach and The Fresh Water (2)

    Danau air tawar alami berair jernih dengan beberapa air terjun kecil itu masih seperti dulu. Karena dalamnya air hanya setinggi dada orang dewasa, masih sangat nyaman untuk berenang. Sesekali beberapa ikan kecil berenang lewat. Beberapa angsa putih di kejauhan berenang bebas sambil bercengkrama. Joy dan Rey datang mendekat. Joy dalam gendongan suaminya tampak gemas tak sabaran. "Sekarang giliranmu jadi Little Mermaid! Tentunya mesti seperti putri duyung aslinya ya!" "Apa 'sih maksudmu?" Tanya Joy yang memang senang berlagak bodoh. "Ya gak usah pake ditutup-tutupi cangkang kerang dobel segala, karena di laut dan di pulau ini gak ada yang bakal lihat!" Diceburkannya Joy ke air. Joy menjerit girang, air itu rasanya segar sekali di kulitnya yang gerah. "Ada yang lihat, Merman!" Balas Joy, berenang-renang sebentar di bawah, menyelam di dekat kedua kaki Rey. Lalu ide jahilnya timbul. "Merman 'sih aman karena atasnya gak perlu ditutup

  • Honey to the Moon : The Prince & I on a Remote Island   Honeymooners

    Pantai indah berpasir putih di sebuah pulau terpencil tak berpenghuni di lepas laut Evernesia baru saja jadi saksi bisu sebuah event penting dalam titik kehidupan sepasang kekasih."Akhirnya hanya ada kita berdua di sini."Joy terhenyak. "Pangeran Rey?""Astaga, Rey. Kita ada di mana?"Waktu berlalu begitu cepat.Pangeran Rey dan Joy yang telah melalui begitu banyak hal semenjak mereka berkenalan, akhirnya tiba di titik ini. Dimana mereka tadi pagi sudah resmi dipersatukan oleh janji suci, di sebuah pulau terpencil di tengah lautan Evernesia, disaksikan oleh teman-teman akrab seperjuangan mereka.Dan saat ini sudah tak ada apapun dan siapapun yang dapat memisahkan mereka berdua.Para tamu, mama Joy, Yin Yang, Putri Agnez, MC Mr. Brokoli, dan bos Joy Mr. Bee sudah kembali dengan kapal yang datang menjemput tadi sore, jadi sekarang hanya ada Rey dan Joy, sepasang pengantin baru, masih dalam seragam resmi pangeran kerajaan dan gaun pengantin putihnya

  • Honey to the Moon : The Prince & I on a Remote Island   High Moon & High Tide

    "Mana kecoa? Mana?""Di kolong ranjang rumahmu..""Uuh, Rey bohong! Dasar!"Cuma pengen kena bumperku saja! - Joy merutuk sebal, sedangkan Rey tertawa-tawa saja, kesenangan."Nakal kamu, sebel ih, tega-teganya ngerjain aku." geramnya sambil memukul-mukul dada Rey."Aww, jangan Joy, ah ha ha ha, maaf, maaf. Kecoanya aku saja dah!"Mereka jatuh berguling-guling di atas pasir, habislah sudah jas ningrat Rey dan gaun putih Joy yang tadinya rapi tertata itu, jadi abu-abu karena pasir yang basah. Akhirnya mereka saling merangkul dan lama sekali saling menatap mesra, lama tak bersuara. Hingga akhirnya Rey gak tahan lagi."Tapi kamu senang kan." goda cowok pengantin baru itu pada pasangannya sambil terus berpelukan. Sama-sama menahan tawa. Benar-benar adegan jorok setelah makan."Enggak." Joy meleletkan lidah."Enggak salah lagi.""Memangnya enak?" tambah si singa betina yang sedikit-sedikit ngomong makanan."Iya, hangat dan empuk.""Memangnya bantal?"

  • Honey to the Moon : The Prince & I on a Remote Island   First Timers

    "Kita bermalam di sini?" polos pengantin baru tomboy Joy, saat Rey sang pangeran imut sang mempelai pria, menggandengnya mesra ke sebuah tenda yang hanya berselubung kain putih berenda halus semi transparan, indah dan romantis berhiaskan bunga-bunga mawar segar dan di bawahnya, di atas pasir putih, berderet puluhan lilin-lilin imitasi yang telah dinyalakan sebelumnya.Rey mempersiapkan segalanya dengan sempurna. Biasanya ia lebih suka tampil sederhana, tapi malam ini tampaknya ia betul-betul all-out mempersiapkan bulan madunya dengan Joy. Membawanya ke tempat terpencil di ujung dunia dimana tak ada seorang pelayanpun, nyaris tak ada fasilitas mewah, kecuali semua yang telah dirancang khusus olehnya. Rey memang pangeran yang walau sangat down-to-earth, tapi juga sangat sophisticated."Mengerikan." Joy malah sedikit bergidik membayangkan akan bermalam di dalam sana, walaupun di atas sebuah peraduan berwarna pink nan empuk dan nyaman -bukan ranjang- yang berhiaskan seprai s

  • Honey to the Moon : The Prince & I on a Remote Island   Afterglow

    Joy malam itu tertidur dalam buai Rey, Keduanya begitu lelah, tapi pula terlalu senang hingga tak ingim memejamkan mata. Saling bercerita di tengah usaha mereka mengeksplorasi cinta. Cinta yang sedalam-dalamnya antara pria dan wanita dewasa, yang sekarang bukan lagi pintu terkunci di dalam taman rahasia surgawi.Hmm, dini hari Joy sempat terjaga sementara Rey masih pulas. Setengah sadar dan masih di awang-awang, ia berpikir, "Lho, di mana aku kini, aih aih.. kok di sebelahku..""Rey terlelap hanya berselubung selimut tipis, dan mengapa aku juga... ," panik Joy seraya memegang tubuhnya yang terasa polos, tak memakai piyama seperti biasa. "Apa yang kami lakukan, ini di mana? Dan, di mana mamaku?""Joy, kamu.." Rey tersenyum dalam tidur, sepertinya mengigau. "Tadi sangat menyenangkan. Yuk, kita coba lagi. Ah, aku kecanduan dirimu. Ternyata bercinta itu luar biasa sekali ya."Joy terhenyak. "R.. rey? Kamu di sini?

  • Honey to the Moon : The Prince & I on a Remote Island   Under The Running Water

    Belum pernah seumur hidupnya, Joy merasakan sesuatu seperti yang ia rasakan sebelum 24 jam lalu, sebelum bersama Rey dalam arti bersama sedalam-dalamnya. Ada rasa gembira, bercampur malu nan begitu nikmat memabukkan bagaikan candu. Tak bisa lepas lagi dan hanya ingin selama mungkin merasakannya, mencobanya lagi, memutar ulang sensasi itu hanya berdua dengan Rey."Ayo, ambil handukmu, atau kimonomu. Kita ke sana berdua, mau mandi pagi enggak?" Rey sedikit gemas karena Joy agak lambat berpikir. Ditariknya ujung selimut yang menutupi tubuh istrinya, hingga Joy akhirnya menjerit panik dan menarik balik selimut itu, karena sungguh,masih malu banget walau semalam mereka sudah lalui berdua entah berapa kali. Tapi di terang benderang seperti pagi menjelang siang ini, kok Joy masih segan.Rey tersenyum simpul tak mau marah, namun juga tak mau kalah. Ia menyelinap masuk dan menyergap Joy di dalamnya."Uh, gemas, nakal kamu, lepaskan aku! Nanti aku teriak lho." Joy geregetan

Bab terbaru

  • Honey to the Moon : The Prince & I on a Remote Island   The Sandy Beach and The Fresh Water (2)

    Danau air tawar alami berair jernih dengan beberapa air terjun kecil itu masih seperti dulu. Karena dalamnya air hanya setinggi dada orang dewasa, masih sangat nyaman untuk berenang. Sesekali beberapa ikan kecil berenang lewat. Beberapa angsa putih di kejauhan berenang bebas sambil bercengkrama. Joy dan Rey datang mendekat. Joy dalam gendongan suaminya tampak gemas tak sabaran. "Sekarang giliranmu jadi Little Mermaid! Tentunya mesti seperti putri duyung aslinya ya!" "Apa 'sih maksudmu?" Tanya Joy yang memang senang berlagak bodoh. "Ya gak usah pake ditutup-tutupi cangkang kerang dobel segala, karena di laut dan di pulau ini gak ada yang bakal lihat!" Diceburkannya Joy ke air. Joy menjerit girang, air itu rasanya segar sekali di kulitnya yang gerah. "Ada yang lihat, Merman!" Balas Joy, berenang-renang sebentar di bawah, menyelam di dekat kedua kaki Rey. Lalu ide jahilnya timbul. "Merman 'sih aman karena atasnya gak perlu ditutup

  • Honey to the Moon : The Prince & I on a Remote Island   The Sandy Beach and The Fresh Water (1)

    Penampilan Pangeran Rey yang dahulu dan yang sekarang tak jauh berbeda, usia tak menjadikannya bertambah tua. Namun jangan salah, ia juga tak bertambah matang seperti mangga yang semakin tua semakin bonyok atau kemanisan! Ia tetap 'Si Baby Face yang innocent' seperti dulu, hanya sekarang semakin bertambah dewasa saja!Setelah menjadi seorang ayah muda, malah pesonanya semakin bertambah. Joy si Tomboy semakin heran mengapa suaminya (yang lebih sering ia sebut sebagai mantan pacar) tidak sedikitpun berbeda dengan saat mereka pertama bertemu!Adakah orang yang sungguh-sungguh bisa awet muda seakan dibekukan waktu? Mungkin bila betulan ada 'vampir hidup' Pangeran Rey bisa jadi termasuk salah satunya!Seperti saat mereka berada kembali di pulau itu, pulau yang disebut Pulau Cinta. Tempat di mana mentari selalu bersinar dan bulan selalu berpendar.Kini di tempat yang tak terjamah waktu ini mereka kembali berada. Joy selalu merasa gembira sekaligus bingung

  • Honey to the Moon : The Prince & I on a Remote Island   Honey 2 Once More

    Perhatian : Kisah ini adalah bagian mandiri tapi tak terpisahkan dari serial 'The Prince & I : Sang Pangeran & Aku Season 3'. Apabila Anda ingin mendalami kisah dan karakter Rey dan Joy, mereka bisa ditemui di serial tersebut.Tak butuh waktu terlalu lama bagi Rey dan Joy di dalam kapal pesiar sewaan mereka menempuh perjalanan membelah laut biru Evernesia menuju pulau terpencil di tengah lautan tempat mereka mengucapkan janji suci pernikahan, merangkaikan dua hati menjadi satu.Bukan mengikatkan, karena baik Rey maupun Joy sama-sama bukan tipe pasangan yang mengekang kebebasan masing-masing, tentunya mereka masih saling setia ya. Tapi mereka memang tak suka istilah terikat alias tie the knot. Karena mengikat itu artinya bisa jadi karena khawatir akan hilang, pula tersirat ada sense of worriness di sini, ibarat hewan peliharaan berkaki empat yang diikat di sebuah tonggak karena pemiliknya takut akan kabur, hilang atau dicuri orang.Dua jam perjalanan dan

  • Honey to the Moon : The Prince & I on a Remote Island   Extra Chapter : The Art Class

    Saat Joy masih kuliah di Fakultas Seni Rupa dan Desain yang terkenal santai tapi heboh itu, tentu saja yang namanya anak seni tak seformal anak-anak kampus seberang yang elit seperti di mal-mal. Jika anak-anak Fakultas Ekonomi terkenal necis, tukang dandan dan kostumnya cantik bin seksi-seksi, bawa mobil ke kampus dan juga hobi nongkie di sudut-sudut mal, anak-anak Fakultas Hukum terkenal tukang demo dan debat kusir, maka anak-anak FSRD terkenal... apanya ya?Mungkin yang pertama kali dicitrakan orang-orang awam adalah selalu datang terlambat di kelas, sandal jepit butut, t-shirt dan rambut gondrong. Santai abis dan tak banyak ambil pusing. Mereka bergeletakan di mana saja, kadang bahkan cuek menggambar atau menyelesaikan tugas di lantai kampus yang tak pernah dipel. Atau berkumpul di kantin rame-rame sambil merokok. Tapi Joy tak begitu suka berkumpul dengan cowok-cowok perokok itu. Ia lebih banyak main ke perpustakaan dan diam-diam menemukan banyak buku menarik. Buku impor y

  • Honey to the Moon : The Prince & I on a Remote Island   Extra Chapter : Innocent Scribbles

    Joy sejak masih muda sekali alias masih bocah ingusan juga sudah menunjukkan bakat sebagai cewek kreatif. Bukan karena gen turunan ortu, atau jenius bin hebat bagaimana, hanya karena bakat alias talenta dari sananya, dimana semua orang pasti memiliki juga, entah sama ataupun berbeda.Joy si gadis polos tipe pembelajar visual dan penikmat kata-kata tentu saja menyukai segala macam buku cerita, mulai dari dongeng-dongeng dunia, fabel, mitologi Yunani-Romawi, hingga ensiklopedi berat dan referensi apalagi Kitab Suci pun dilalapnya habis. Makanya sejak kelas 2 SD matanya jadi minus tinggi gegara sering duduk di tempat gelap sambil membaca atau sambil tiduran. Padahal belum jamannya internet, gawai dan sabak tulis digital.Joy kecil si tukang corat-coret juga sering mencoret tembok putih di sekeliling rumahnya dengan pensil, spidol, cat air maupun krayon. Semua dinding termasuk kamar tidur pun tak luput dari aksinya. Papa sudah sering mengecat ulang, tapi selalu putri kecil

  • Honey to the Moon : The Prince & I on a Remote Island   Extra Chapter : The Pandora Boxes

    "Sebuah imajinasi takkan pernah bisa seratus persen sama dengan kenyataan." Itulah pesan moral yang didapat Pangeran Muda Rey si ABG 12-an tahun saat akhirnya diam-diam berhasil pulang, atau lebih tepatnya melarikan diri, dari petualangan kecil-nya di klub mewah bersama teman-teman-nya. Melihat langsung tubuh-tubuh indah nan nyaris polos milik wanita dewasa menakutkannya. Tak perduli seberapapun cantik atau seksi. Tak ada yang ia rasa nikmat, malah muncul rasa aneh antara geli, jijik atau juga ingin memalingkan muka. Tapi sedikit terbetik pula rasa ingin tahu seorang bocah laki-laki. Seorang kanak-kanak polos yang sedang akil-balik. Mengapa dua benda membulat yang ada di bagian depan tubuh wanita itu begitu menarik? Ada belahan di depan yang tertutupi begitu hendak mencapai tengah. Membuat mata lelaki muda yang sipit itu kecewa. Kok ujungnya tak boleh kelihatan? Apakah yang membuat sebegitu rahasianya bentuk wanita di sana? Seperti kotak Pandora. Bagaikan pet

  • Honey to the Moon : The Prince & I on a Remote Island   Extra Chapter : Baby-faced Prince Rey

    Pangeran Rey muda tak selamanya dihormati dan disanjung orang-orang di sekelilingnya, bahkan oleh teman dan kerabatnya sendiri. Ia berusaha hidup selurus dan sebaik mungkin, melakukan semua sopan-santun dan adat-istiadat yang terklasik dan ter-basic sekalipun. Bukan tipe ABG pemberontak pada awalnya. Sebab ia tahu, peraturan diciptakan bukan untuk menyiksa, melainkan menjadikan hidup lebih baik.Tapi pada praktiknya semua menjadi berbeda. Sudah jadi rahasia umum, semua anak laki-laki atau remaja di lingkungan ningrat rata-rata mesti 'memiliki satu dua pengalaman kecil yang nakal bersama seorang gadis yang menarik.' Tak mesti bagaimana-bagaimana gitu, hanya mungkin sukses menyelundup ke asrama putri kerajaan, memberanikan diri menembak alias menyatakan cinta pada gadis sekelas atau adik kelas.Nah, Rey tak paham betul masalah itu. Tak terpikir olehnya bahwa pelanggaran lucu-lucuan itu akan menjadi masalah serius atau malah hanya jadi bahan ejekan karena Rey tak ingin me

  • Honey to the Moon : The Prince & I on a Remote Island   Extra Chapter : Wonderland

    Bagi hampir semua wanita, sosok pria idaman yang paling tipikal adalah yang tinggi besar, kekar, maskulin, kalau perlu sixpack atau 8 pack bila bisa. Belum lagi yang mengidamkan sosok bule atau berbeda ras, atau bahkan yang berkulit gelap. Yang lebih kasar, dominan dan maskulin. Tapi Joy heran, ia tidak termasuk golongan itu. Ia bahkan takut pada pria yang terlalu hebat dan bombastis. Apalagi pada pria yang berotot, walau mungkin pertama-tama enak dilihat dan memberi kesan kuat, aman, hebat dan sebagainya, sebetulnya itu semua hanyalah citra semu belaka. Sebab seorang pria sejati sesungguhnya bukan dinilai dari fisiknya, melainkan dari hati, jiwa dan ketulusannya pada wanita. A gentleman is not only shown by his body, but shown by his heart. Rey yang berwajah imut, awet muda dan lembut, tubuhnya cenderung biasa saja seperti sebagian besar pria di muka bumi. Ia memang cenderung kurus langsing dan bukan olahragawan sejati. Tapi ia pandai menjaga pola makan dan menjauhi

  • Honey to the Moon : The Prince & I on a Remote Island   Extra Chapter : Handmade to be Loved By You

    Mari mengulik Joy, si gadis jelata. Joy tentunya bukan untuk semua pria. Bukan idola semua laki-laki. Bukan seorang dewi Yunani yang dipuja, bintang film atau sinetron yang digilai karena viral, atau model plus plus yang posternya dipajang ABG dan remaja pria di dinding kamar yang tersembunyi dari ortunya. Sama sekali bukan yang seperti disukai mayoritas lelaki itu. Joy ya hanya untuk Rey. Rey yang mengerti semua keinginan Joy, dalamnya hati dan perasaan Joy, serta baik buruk, kelebihan dan kekurangan Joy. Joy sehari-hari sungguh berpenampilan sangat sopan, tertutup dan tak suka pamer bodi. Tak bisa dibilang genit, centil, apalagi murahan. Paling tomboy sedunia! Jadi tak ada seorangpun tahu, ia sebetulnya tak se-innocent itu. Terhadap Rey saja, tentunya. Setelah mengenal Rey, bukan cuma cinta yang mereka saling beri dan terima. Tak hanya sesuatu yang dirasakan hati, rohaniah, spiritual, jiwani dan tak berwujud. Namun sesuatu yang lain juga. Karena mata manusi

DMCA.com Protection Status