Share

Rencana Selena

Tidak menyerah begitu saja. Bryan kembali mengunjungi teman-temannya di rumah sakit untuk memastikan semuanya. Menurutnya sikap Angkasa tadi malam sangat berlebihan dan hanya terbawa perasaan marahnya. Begitu pula juga Alex, yang biasanya bijak berbuah menjadi begitu dingin.

Bukan tanpa membawa apa-apa Bryan datang. Ia bahkan membawa sebuah kertas bertabur tinta. Berisi perjanjian di masa lalu, yang dibubuhi darah yang sudah mengering, karena tanda tangan cap jari itu sudah dilakukan lama sekali.

Saat hampir mencapai ruangan tempat dimana Ferdinand di rawat. Bryan berpapasan dengan Alex. 

"Lex tunggu! gue mau bicara ama lo," ujar Bryan dengan berlari. Alex mengabaikan, ia memilih untuk masuk ke dalam ruangan.

Bryan ikut masuk dan di sana ada Angkasa yang sudah berganti baju, memar di wajahnya sudah tertutupi dengan beberapa hansaplast. "Buat apa lo datang lagi?" tanya Angkasa dingin.

"Mengunjungi sahabat gue yang sekarat," jawab Bryan. Padahal

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Mahriyati
gak lanjut ni kak
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status