Hani menghubungi Angela, kakak ipar nya, ia berterimakasih untuk semua perhatian yang di berikan Angela kepada nya dan keluarga nya.Sedangkan di sisi lain, Clark berulang kali melihat ke arloji nya, hari sudah hampir menjelang sore, ia berharap agen perumahan yang sudah membuat janji dengan nya belum pulang."Ma, ayo cepat, nanti keburu pulang Mr.Dobson, katanya dia sudah menyimpan beberapa kandidat rumah yang terbaik" ucap Clark agar istrinya itu mengakhiri pembicaraan nya dengan Angela, kakak nya."Iya, ini sudah selesai kok, tunggu sebentar aku ambil tas tangan ku dulu, tadi sepertinya aku letak kan di kamar" ujar Hani sambil sedikit berlari."Jangan lari, ada anak di peruutt mu honey" teriak Clark guna mengingat kan istrinya yang seolah lupa kalau ia tengah mengandung kini.Clark tersenyum, ia bahagia melihat istri nya yang begitu bersemangat, berbeda dengan kehamilan sebelum nya saat mengandung si kembar, ia sering merasa tidak enak badan dan merasakan mual sepanjang hari."Ayo,
Clark langsung menutup panggilan telephone dari papi sebelum kemarahan papi semakin menjadi dan suara menggelegar nya makin memekak kan kuping Clark."Kamu bicara sama siapa pa? kok wajah mu jadi seperti itu" tanya Hani yang merasa heran dengan perubahan wajah suaminya itu."Nggak, itu tadi papi, aku lupa bilang kita akan pindah ke USA" jawab Clark jujur dengan penuh sesal."Ya ampun pa, aku kira kamu sudah bicara atau berpamitan dengan orang tua mu" ucap Hani sambil menggeleng - geleng kan kepalanya."Ya sudah lah, ayo kita lanjutkan makan malam kita, biar kita berjalan - jalan mendekat kesana, foto - foto, mumpung kita ada di sini" ujar Clark sambil menyuapi istrinya.Hani mengangguk, ia menikmati malam ini, "Setelah menikah, baru ini kita jalan - jalan berdua ya pa" tutur Hani sambil mengunyah makanan yang di suap kan Clark."Honey, kamu mau design jenis rumah seperti apa, modern classic atau -""Aku serah kan semua nya sama kamu saja, yang penting jangan sampai memberat kan kamu,
Clark yang mulai terpancing dengan usapan tangan Hani, dia terus menelusuri leher jenjang Hani dengan bibirnya hingga penolakan - penolakan Hani berubah menjadi desahan manja di kuping Clark Clark melumat bibir istrinya itu hingga suara desahan Hani pun telah tenggelam dan tak terdengar lagi.Clark menghentikan semua perlakuannya kepada istrinya ketika ia merasa mobil sudah berhenti, ia memeluk erat istrinya itu debaran jantung nya masih terasa kencang, nafas mereka pun masih terengah - engah hingga membentuk embun di tengah kaca jendela mobil."Kenapa pa? apa yang kamu rasakan?" tanya Hani khawatir sambil meletak kan sebelah tangan nya di dada kiri Clark."Aku baik - baik saja, tapi mobil nya berhenti, sebentar aku mau lihat di monitor dulu" kata Clark dan saat Clark melihat ke arah monitor kamera cctv, ternyata benar bahwa mereka telah sampai di lobby apartment.Hani turun dari pangkuan Clark, ia menggeserkan tubuh nya, duduk di sebelah suaminya sambil membetulkan pakaian nya yang s
Clark dan Hani menghabis kan malam penuh gairah, kamar yang bertahun - tahun kosong tak berpenghuni itu pun kini kembali mendapat kan kehangatan dari pasangan suami dan istri ini, kehangatan rumah tangga mereka kini bertambah semenjak ada nya janin di dalam rahim Hani.Clark menjatuh kan tubuh nya ke kasur, di samping Hani dengan terengah - engah setelah ia mengeluarkan semua cairan nya di dalam tubuh Hani."Aaahh, kamu kalau lagi hamil gini enak banget ma, rapet, brrr, bikin nagih banget ihh" puji Clark kepada istrinya sambil mengatur nafas yang masih terengah - engah dan terbaring di sebelah Hani."Pa, kamu tuh, kan sudah di bilangin berkali - kali jangan keluarin di dalam, kan dokter sudah ingat kan, tunggu sampai kehamilan ku memesuki trisemester ketiga baru boleh, nanti kalau terjadi pembuahan lagi repot deh" tegur Hani, karena kerap kali suaminya melupakan anjuran dokter."Ya besok - besok deh" celoteh Clark lalu ia memiring kan badannya ke arah istrinya."Terjadi pembuahan lag
Pagi menjelang matahari kini mulai terlambat datang menghampiri, karena negara ini sudah mulai memasuki musim dingin, salju belum turun namun angin yang berhembus kencang kini mulai meresah kan.Hani terbangun, ia beranjak perlahan dari kasur, dengan sangat perlahan ia memindah kan tangan suaminya dari tubuh nya yang di peluknya dengan erat.Ia berusaha berjalan sebisa mungkin tanpa suara, mengambil sepasang piyama yang ada di dalam kopernya, setelah memakainya, ia berjalan keluar untuk memasak sarapan untuk anak - anaknya.Di dapur bersih sama sekali tak ada orang, namun Hani mulai mengeluarkan beberapa peralatan masak dan membilasnya sedikit dengan air sabun, si mbok yang sudah mengetahui kebiasaan majikan nya itu datang menghampiri Hani, tanpa di perintah lagi si mbok datang dengan bumbu - bumbu masakan dan beberapa rempah - rempah yang biasa di pergunakan Hani untuk menambah cita rasa masakannya."Makasih ya mbok" ucap Hani saat si mbok meletak kan beberapa bumbu dan rempah dari d
Hani menghampiri kedua anak nya yang sudah mengetuk pintu kamar, mereka sudah menunggu beberapa menit berharap di buka kan pintu oleh orang tua nya itu."Mama, kami sudah siap" ucap Angelo dengan mata berbinar dan penuh semangat."Ayo ma, kita berangkat" ajak Angel."Ayo masuk, papa masih mandi kalian tunggu di sini saja dulu ya, mama mandi di kamar kalian saja deh biar ndak kelamaan" ucap Hani kemudian ia membawa baju ganti nya ke kamar si kembar.Clark keluar dari kamar mandi tanpa mengenakan handuk nya di tubuhnya, "Ma, mama" sambil mengering kan rambutnya ia melangkah ke ruang ganti tanpa memperhatikan bahwa kedua anak nya sudah ada di dalam kamar tidur itu."Mama nggak ada pa, katanya mau mandi di kamar kami biar nggak kelamaan" jawab Angelo sambil menonton film kartun kesukaan nya.Clark terkejut, ia buru - buru mengambil pakaian nya dan langsung mengenakan nya, 'Gimana sih si mama kok malah anak - anak yang di suruh nunggu di sini' dumel Clark sambil menggaruk kepalanya yang ta
Clark ingin membatal kan wisata mereka ke disney land karena kondisi Hani yang sedang mengandung, namun hal itu membuat kedua anak nya menjadi cemberut dengan mata yang sudah berkaca - kaca hampir menangis, karena mereka sudah di depan pintu masuk."Sudah tak apa pa, kamu beli saja tiket nya, aku nanti tunggu di kantin atau lihat - lihat di toko souvenir" ujar Hani meyakinkan suaminya dengan senyuman."Boys, lain kali saja ya kita ke sini lagi, kasian mama nya nanti tungguin kita kelamaan" bujuk Clark kepada si kembar."Ahhh papa, aku mau masuk" jawab Angelo."Aku juga, aku belum pernah di ajak wisata kemana pun pa" rengek Angel.Clark menggaruk kan kepalanya, ia bingung harus mengambil keputusan apa, Hani tersenyum melihat suaminya kebingungan, ia menggenggam tangan suaminya untuk meyakin kan nya."Sudah pa, beli lah tiket kita, panggil saja driver untuk ikut masuk sekalian menjaga si kembar kan" ucap Hani yang berusaha meyakin kan suaminya."Hmm, benar juga, ya sudah kamu dan anak -
Clark masih menatap tajam ke arah lelaki yang kini berjalan ke arah mereka, ia sangat waspada karena lelaki itu semakin mendekat berjalan ke arah mereka"Kamu, Pras?" seru Hani yang masih sedikit tak percaya."Iyaaaa, apa kabar kamu Han? tanya Pras sambil mengulurkan tangan nya."Baik, saya rasa tidak perlu ada kontak fisik antara kalian, dengan saya saja nggak apa ya, saya harap anda tidak berkeberatan" ujar Clark yang menyambut uluran tangan dari Pras.Pras tersenyum, ia menyambut baik jabat tangan dari Clark."Apa kabar kamu Han?" tanya Pras kemudian."Aku baik" jawab Hani dengan tersenyum."Ohh ya pa, perkenal kan ini Pras, teman kantor ku dulu di pabrik nya bou Claire" terang Hani."Hmmm" gumam Clark."Sama siapa Pras? lagi liburan juga? tanya Hani kemudian."Iya, aku bawa istri dan anak ku untuk liburan" jawab Pras."Mana Aisyah? aku sudah lama sekali tak bertemu dengan nya" ucap Hani sambil celingukan mencari nya."Itu loh Han, mereka lagi di kasir" tunjuk Pras, kemudian Hani m
Hari pergantian tahun pun telah hampir tiba, sesuai dengan permintaan nenek nya Clark, ia pun mengundang semua anggota keluarga Hani untuk ikut serta dalam acara perayaan pergantian tahun yang diadakan oleh keluarga besarnya."Pa, apakah kamu sudah memesan pesawat untuk keberangkatan kita besok?" tanya Hani yang heran karena suaminya masih terlihat santai saja, ia khawatir mereka tidak akan mendapat kan penerbangan karena sekarang adalah musim liburan."Kamu tenang saja sayang, kamu minta si mbok siapkan saja semua barang - barang kita ya, besok kita semua berangkat ke bandara pagi - pagi sekali, ok!" terang Clark untuk menenangkan istrinya.Hani pun menganggukkan kepalanya kemudian ia kembali berkumpul dengan jennifer dan anak - anak yang kini tengah berada di ruang keluarga."Mbok, saya minta tolong untuk mengepak barang anak - anak ya, sesok pagi kita akan berangkat liburan setelah nya kita langsung pulang kembali ke Amerika tolong sampaikan juga ke Narti dan Darsim ya mbok supaya
Hani benar - benar ketakutan saat ini, tangannya menggenggam tangan Clark erat ketika kami mulai mendekat untuk menyalam kedua pengantin.Clark menggenggam tangan Hani yang sudah mulai berkeringat dan dingin, trauma nya terhadap Tirta seperti tidak dapat ia sembunyikan lagi.Kini Clark dan Hani sudah berada tepat di depan Tirta dan Cindy, kini Clark menatap Tirta tajam, Cindy yang bergidik ngeri melihat tatapan mata Clark itu ia memeluk lengan Tirta yang kini telah resmi menjadi suaminya. Cindy takut jika Clark sampai menjadi emosi dan akhirnya Clark dan Tirta menghancurkan acara pernikahan nya dengan perkelahian."Clark, please, aku tidak mau ada keributan di pernikahan kami" kata Cindy dengan tatapan memelas penuh harap."Tenang saja, kami di sini untuk mengucap kan selamat untuk kalian, dan ini kali terakhir nya kami akan ada di hadapan kalian, dan juga begitu sebaliknya dengan kalian, jangan pernah mengacau di kehidupan rumah tangga kami lagi" tegas Clark kemudian ia mulai membali
Beruntung nya aku cepat merespon sebelum pintu lift tertutup, meski aku akhir nya harus mengorban kan tubuh ku terhempit pintu lift, aku rela. Usaha ku pun tak sia - sia, aku bisa membuat pintu lift itu terbuka kembali."Ma, please, keluar, kita bicarain baik - baik ya" bujuk ku, dan berhasil. Ia menerima uluran tangan ku dan mengikuti ku untuk keluar dari dalam lift.Kami berjalan ke dalam kamar president suite yang ku pesan kemarin, sesampai nya di depan pintu kamar, aku memintanya dengan lembut untuk masuk ke dalam kamar.Begitu ia masuk dan di ikuti aku di belakang nya, istri ku menutup pintu kamar dengan kencang hingga membuat ku terkejut."Astaga ma! kamu kenapa sih? kamu kan tau aku ada sakit jantung, apa kamu sengaja biar aku mati?" ucap ku kesal karena di perlakukan seperti itu oleh nya."Tandatangani ini, aku sudah menandatangani surat gugatan cerai kita, aku akan menyerah kan kembali semua harta benda yang pernah kamu berikan segera setelah kita bercerai, tapi anak - anak s
Hingga tengah malam ponsel istri dan anak - anak ku tak bisa di hubungi, padahal seharusnya di sana tengah hari saat ini.Rasa kantuk menyerang ku, karena nya aku tak mampu menunggu lagi untuk dapat menghubungi keluarga ku lagi, 'Lebih baik aku tidur sekarang, karena acara akan di adakan besok' pikir ku yang sudah tak mampu untuk membuka kedua mata ku.Hanya beberapa jam saja aku sanggup tertidur, aku terbangun karena gelisah tak mampu menghubungi keluarga ku, namun karena waktu tersisa beberapa jam lagi sebelum acara, jadi ku putus kan untuk bersiap - siap untuk menghadiri acara nanti.Setelah siap, aku berjalan untuk menjemput kembaran ku di kamar yang telah di siap kan untuk nya dan keluarga nya. Aku memencet bel berkali - kali hingga pintu di buka kan."Ya elah Clark, mesti banget ya loe mencet bel berkali - kali, berisik tau!" dumel Clein yang sedang sibuk merapih kan dasi nya."Sudah siap belum? ayo kita kesana, gue harus memastikan mereka sah secara agama dan negara, supaya rum
POV Clark .....Melakukan perjalanan panjang tengah malam bukan kah hal yang aku sukai, apalagi harus meninggal kan anak - anak dan istri ku yang sedang mengandung buah hati kami, tapi semua harus aku lakukan demi kebahagiaan rumah tangga kami kelak.'Sebaik nya aku kirim kan pesan kepada nya, supaya ia tidak cemas saat besok pagi mencari ku'.[Clark] Ma, seperti yang kamu bilang kemarin, tak masalah kalau aku pulang sebentar ke Indonesia untuk mengecek perusahaan, jadi aku berangkat pulang dulu ya sayang, kebetulan dua hari lagi (waktu Indonesia ya sayang) kami akan menikahkan Tirta dengan Cindy, karena Tirta tidak bisa lanjut kami pidana kan, jadi permintaan ku agar mereka menikah, supaya anak mereka yang sedang di kandung oleh Cindy ada yang mempertanggung jawab kan.Semoga setelah pernikahan mereka tidak akan ada lagi orang yang mencoba mengganggu rumah tangga kita lagi. Salam sayang ku untuk kamu dan ketiga buah hati kita ya, muach.'Done, semoga setelah kamu bangun pagi ini, kam
Aku langkah kan kaki ku menuju ke depan rumah, mobil rolls royse kesayangan ku sudah menunggu sesuai dengan perintah ku tadi."Mama, mama mau kemana? iya mama mau kemana?" tanya si kembar saat melihat ku hendak pergi dari rumah."Mama pergi sebentar ya, mama ada pertemuan" jawab ku dengan santai, aku berusaha untuk tidak gugup agar kedua anak ku ini tak mencurigai apa pun."Mama, mana handphone kami? tablet kami juga masih ada sama mama kan?" cecar Angelo dengan pertanyaan.Memang semua gadget mereka aku tahan, agar tidak satu pun dari mereka dapat menghubungi atau di hubungi oleh Clark."Kalian nonton youtube saja dulu ya dari tv yang ada di dalam kamar kalian, jangan lupa istirahat, siapa tau besok kita jalan - jalan" ucap ku dengan sedikit janji manis agar mereka mau untuk menuruti keinginan ku."Ayo, si mbok temenin den Angelo sama den Angel main yuk, atau kita berenang saja, sudah lama kan aden berdua ndak berenang" bujuk si mbok dan akhir nya kedua anak kembar ku itu pun luluh
Kami sudah sampai di bandara, situasi di bandara kali ini belum terlalu ramai, mungkin dalam beberapa hari lagi akan padat penumpang karena musim libur akan segera tiba.Setelah memasuk kan semua koper kami ke bagasi pesawat, aku memimpin rombongan ku ke ruang tunggu, beruntung kehamilan ku belum menginjak enam bulan jadi aku masih di perboleh kan untuk melakukan penerbangan jarak jauh."Ma, kenapa kita terbang tengah malam? bukan nya besok pagi saja" dumel Angel yang masih merasakan kantuk."Ndak ada penerbangan nya nak, mama juga cari pesawat charteran semuanya full booked, jadi kita pakai pesawat komersil saja ya, di penerbangan ini saja yang tersisa hanya first class jadi kita semua bisa berangkat" terang ku kepada kedua buah hati ku ini yang sudah bertambah besar.Kami pun akhirnya sampai di ruang tunggu VIP untuk menunggu pesawat yang akan kami tumpangi, terlihat Narti sedang memakan beberapa makanan yang memang di sedia kan khusus untuk para penumpang first class, sedang kan pa
Jam berdetak, aku sangat gelisah menunggu si kembar kembali dari sekolah, ku coba menenangkan diri dengan berendam air hangat di bathtub, 'Untuk apa semua kemewahan ini kamu berikan kepada kami Clark, kalau pada akhirnya kamu mengkhianati kami sebagai keluarga mu' aku coba memejam kan mata untuk sekedar menikmati kesendirian ku, namun aku tak mampu, raga ku berada di sini namun pikiran ku melayang jauh ke sana, aku tak terima di perlakukan seperti ini.Tepat pukul dua siang, kedua anak ku pulang dari sekolah. Aku menyambut mereka dengan pelukan hangat dan meminta mereka untuk makan siang terlebih dulu lalu beristirahat setelah lelah melakukan aktivitas belajar nya seharian."Iya mama" angguk kedua anak ku menyetujui permintaan ku, kemudian mereka pun menyantap habis makanan yang ku sajikan untuk mereka.Saat si kembar telah selesai menghabis kan makanan mereka, terdengar suara pertengkaran dari arah kamar para pegawai."Mbok, ada apa ya? kenapa seperti ada suara orang bertengkar" tany
POV Hani .....Pagi Hari yang cerah, hari ini angin berhembus bertambah kencang, namun salju belum juga menghampiri negara ini, aku terbangun karena hari ini adalah hari terakhir si kembar masuk sekolah, setelah ini mereka akan mendapatkan hari libur sekolah mereka sebulan lamanya.Aku bergegas ke dapur bersih untuk menyiap kan sarapan ku dan si kembar, di dapur si mbok sudah bersiap untuk membantu ku seperti hari - hari sebelumnya."Pagi mbok" sapa ku dengan tersenyum ketika mendapati si mbok yang sudah bersiap dan sedang menyiap kan segelas susu untuk kehamilan ku."Pagi buk, ini sudah saya buat kan susu nya si dede bayi, supaya si dede ndak kelaparan di perut mama nya" ujar si mbok sambil menyerah kan segelas susu strawberry kesukaan ku."Makasih ya mbok" ucap ku sambil mengambil segelas susu yang di buat kan nya."Hari ini mau masak apa buk?" tanya si mbok kemudian."Mbok, hari ini saya mau memasak chicken teriyaki untuk si kembar dan tempura goreng beserta balado udang kesukaan p