Setelah Clark mengetahui bahwa Tirta telah di tahan dan di jadikan tersangka, ia bernapas lega. Tetapi pengacara yang menangani kasus Tirta itu, memintanya mencari saksi lain untuk memperkuat tuntutan hukuman Tirta.Clark naik dan mengendarai helikopternya dan pergi ke rumah nenek nya, di rumah megah itu ia langsung di sambut dengan hormat oleh semua karyawan dan pelayan yang bekerja di sana."Clark apakah itu kau? tumben kau datang ke sini" tutur sang nenek saat melihat Clark berjalan mendekatinya."Ya opung, ada yang mau aku bicarakan" ucap Clark sambil mencium punggung tangan nenek nya."Mana istri dan anak-anak mu? kenapa mereka tidak datang kesini, aku kan rindu sama mereka"."Mereka lagi liburan, nanti kalau sudah pulang ke Indonesia akan aku bawa mereka ke rumah ini"."Ya, nanti tidur di sini satu bulan ya"."Siaaaap"."Pung, aku mau bertukar pikiran, aku kan sedang perkara kan si penculik nya Hani, tapi aku kurang saksi"."Clark, waktu kejadian yang di sana, semua yang menyak
Italia...Clark telah sampai di rumah sakit Italia, Profesor bedah saraf otak ternama yang memang menanganinya selama ini, sudah menunggunya. Kini Clark tengah di persiap kan untuk melakukan pemeriksaan."Keadaannya stabil, dan semua baik-baik saja, hanya ada sedikit trauma di keningnya, mungkin akibat terbentur" terang sang profesor setelah melakukan pemeriksaan kepada Clark di bagian kepalanya.Setelah mendapatkan pernyataan dari Profesor tersebut, seluruh keluarga pun bisa bernapas lega."Cla, lalu apa selanjutnya? tanya papi yang sangat khawatir dengan keadaan nya Clark"."Kita tinggal menunggu Clark sadarkan diri bang, sekitar empat jam ia akan sadarkan diri" ungkap Clarissa kepada papi nya Clark."Baik, kalau begitu, kami akan pulang ke hotel terlebih dahulu ya untuk menaruh semua barang kami, jika ada hal yang penting segera kabarkan ya Cla" titah papi nya Clark."Ya, istirahat lah, aku tadi sudah menghubungi karyawan hotel dan memesan kamar untuk mu" ujar Clarissa."Ya terimak
Hani terkejut ketika mengetahui Clark mendapatkan serangan jantung, tanpa terasa air mata jatuh di pipinya, hati kecil nya tergores menerima kenyataan itu."Lalu bagaimana keadaan Clark? apakah semua baik-baik saja Cla? tanya papi kemudian."Ya, untung saja segera di tangani, tapi semua sudah aman, tinggal menunggu pemulihannya saja" terang Clarissa yang membuat semua bisa bernapas lega kini."Tadi habis di operasi apa? apakah saya boleh melihatnya bou? tanya Hani."Tadi di putus kan harus di pasang balon di arteri pembuluh jantungnya Han, karena setelah di periksa, tidak memungkin kan lagi untuk di pasang ring, untuk saat ini sampai maksimal tujuh hari ke depan Clark akan di rawat di ruang Intermediate untuk di lakukan observasi, jadi belum bisa di pastikan kapan dia bisa di jenguk" ungkap Clarissa.Hani melihat dua orang mendorong ranjang rumah sakit, keluar dari ruang operasi."Apakah itu Clark, bou? tanya Hani penasaran"."Ya" jawab Clarissa."Ijinkan aku melihat nya sebentar saja
POV Hani ....Hani memasuki kamar nya, ia hanya bisa menangisi keadaan nya sekarang. Dari dasar lubuk hati nya masih ada cinta yang teramat dalam untuk Clark.'Pa, maaf kan aku, terlalu berat beban hidup mu semenjak aku kembali ke kehidupan mu, Daniel benar, seharusnya memang aku tak memaksakan kita bersatu kembali, toh akhirnya kita berpisah juga'.Duduk tersungkur aku berdoa, keselamatan mu kini yang aku harap kan Clark. Maaf kan aku atas semua masalah yang menjadi beban di pundak mu.Tok.. tok.. tok "Kak, ka Hani, Lila boleh masuk kak".Setelah mendengar ketukan pintu, aku berdiri mengakhiri doa ku kepada sang pencipta khalik dan bumi, untuk keselamatan Clark."Ya, kenapa Lil? tanya ku ketika aku membuka pintu kamar ku."Makan yuk kak" ajak Lila."Iya, kakak segera ke meja makan, kalian mulai lah, si kembar juga takut nya sudah kelaparan" ucap Hani."Iya kak" jawab Lila dengan mengangguk, lalu ia beranjak pergi ke meja makan.Hani berusaha tegar dan kuat demi anak-anaknya.'Sayang,
Pada malam hari, seperti biasa Hani masuk ke kamar si kembar, mengajak mereka berdoa terlebih dahulu sebelum tidur."Abang, dede, papa Clark kan masuk rumah sakit dan sedang di rawat, besok, mama pagi-pagi sekali sudah berangkat ke rumah sakit untuk menjaga papa ya" pamit Hani kepada si kembar."Sampai kapan mama akan di rumah sakit merawat papa? tanya Angelo penasaran."Sampai papa boleh pulang, jadi kalian ke sekolah nya, di temani sama tante Lila saja ya" pinta Hani."Iya mama" jawab Angel singkat, namun tidak dengan Angelo, ia malah menjawab permintaan mama nya dengan pertanyaan lagi."Papa pulang nya kesini kan ma? tanya Angelo yang membuat Hani sedikit gelagapan.Hani pun masih belum mengetahui, apakah setelah merawat Clark mereka akan kembali bersama, atau hubungan mereka masih sama saja seperti ini."Kita lihat nanti ya sayang, mama juga belum tau, abang doakan saja yang terbaik ya" jawab Hani menanggapi anak sulung nya yang memang lebih dewasa pemikirannya tak seperti anak se
Papi dan mami, masih menunggu jawaban dari Clark yang terdiam."Entah lah, kenapa kamu sangat berkeras untuk berpisah dengan ku, apa kurang semua yang aku berikan kepada mu? hah? tanya Clark kesal"."Jadi kalian tidak berpisah kan Clark? tanya papi lagi"."Belum, aku masih memikir kan nya pi" jawab Clark jujur.Hani terkejut dengan pernyataan Clark itu, di satu sisi ia memang mau berpisah dengan Clark, tapi kalimat nya tadi seolah ia yang akan di campakkan oleh Clark."Kalau begitu kalian selesaikan masalah kalian dulu, kami mau ke kantin, ingat ya Clark, Hani, di keluarga kita tidak boleh ada perceraian, perpisahan hanya karena kematian" tegas papi, lalu orang tua Clark itu pun menutup kembali pintu kamar dan beranjak pergi dari ruang rawat itu."Apakah benar kamu belum mendaftar kan perceraian kita Clark? aku tak mau jadi beban hidup mu lagi" ucap Hani sambil duduk di sebelah Clark."Tidak akan pernah! seru Clark"."Lalu bagaimana dengan anak yang di kandung oleh wanita itu? tanya H
Hani tak menyangkal ketika Clark mengatakan itu, jantung nya kini berdegup dengan kencang, ia takut Clark marah karena ia belum memberitahukan Clark tentang kehamilannya."Aku merindukan mu" bisik Clark."Iya, aku juga" balas Hani."Ayo, aku bersihkan punggung kamu, tapi apa plester yang ada di dada mu tahan air, aku takut kamu belum bisa mandi pa" ucap Hani ragu."Sudah lah aku mandi sendiri saja, kamu bawa baju ku kan? tanya Clark yang membuat Hani tercengang"."Aku hanya punya satu kemeja mu, nanti aku minta Lila dan Daniel membelikan beberapa piyama untuk mu, aku tinggal sebentar ya" ujar Hani yang langsung meninggalkan Clark dan mengirimkan pesan kepada Daniel dan Lila.Setelah Hani mengirimkan pesan, ia mengambil satu-satunya kemeja Clark yang ia punyai, kemeja ini memang sengaja ia bawa, dengan harapan ia bisa mengurangi kerinduannya saat malarindu itu menyerang dirinya "Ma, aku sudah selesai mandi" panggil Clark dari dalam kamar mandi.Hani bergegas saat Clark memanggilnya, i
Keadaan Clark kini sudah jauh lebih baik, baru saja dia di pindahkan dari ruang rawat Intermediate pasca operasi, ia sudah bisa berdiri, berjalan, bahkan ia sudah membersihkan tubuh nya yang penuh dengan noda darah."Bravo, kemajuan yang pesat ya Clark, bou bangga padamu" ujar Clarissa penuh pujian."Ya iyalaaah, malu donk sama yang ngerawat kalau kelihatan lemah, ya kan Clark" celetuk Daniel.Clark tak menjawab Daniel, matanya terus memandang wanita yang duduk di hadapannya ini. Hani, dimata nya kini tambah lebih menarik dan cantik, tidak seperti kehamilan sebelumnya, kehamilannya kibi tak membuat satu pun kulit nya terlihat menggelap."Bou, di lantai berapa ruang praktek dokter kandungan? tanya Clark kepada Clarissa"."Ada di lantai 3, kenapa memangnya? tanya Clarissa penasaran"."Aku baru tau istriku hamil, jadi aku akan mengantarkannya untuk memeriksakan kandungannya" terang Clark."Hah! serius?! selamat ya Han" peluk Clarissa dengan penuh kebahagiaan pun di berikan kepada Hani."
Hari pergantian tahun pun telah hampir tiba, sesuai dengan permintaan nenek nya Clark, ia pun mengundang semua anggota keluarga Hani untuk ikut serta dalam acara perayaan pergantian tahun yang diadakan oleh keluarga besarnya."Pa, apakah kamu sudah memesan pesawat untuk keberangkatan kita besok?" tanya Hani yang heran karena suaminya masih terlihat santai saja, ia khawatir mereka tidak akan mendapat kan penerbangan karena sekarang adalah musim liburan."Kamu tenang saja sayang, kamu minta si mbok siapkan saja semua barang - barang kita ya, besok kita semua berangkat ke bandara pagi - pagi sekali, ok!" terang Clark untuk menenangkan istrinya.Hani pun menganggukkan kepalanya kemudian ia kembali berkumpul dengan jennifer dan anak - anak yang kini tengah berada di ruang keluarga."Mbok, saya minta tolong untuk mengepak barang anak - anak ya, sesok pagi kita akan berangkat liburan setelah nya kita langsung pulang kembali ke Amerika tolong sampaikan juga ke Narti dan Darsim ya mbok supaya
Hani benar - benar ketakutan saat ini, tangannya menggenggam tangan Clark erat ketika kami mulai mendekat untuk menyalam kedua pengantin.Clark menggenggam tangan Hani yang sudah mulai berkeringat dan dingin, trauma nya terhadap Tirta seperti tidak dapat ia sembunyikan lagi.Kini Clark dan Hani sudah berada tepat di depan Tirta dan Cindy, kini Clark menatap Tirta tajam, Cindy yang bergidik ngeri melihat tatapan mata Clark itu ia memeluk lengan Tirta yang kini telah resmi menjadi suaminya. Cindy takut jika Clark sampai menjadi emosi dan akhirnya Clark dan Tirta menghancurkan acara pernikahan nya dengan perkelahian."Clark, please, aku tidak mau ada keributan di pernikahan kami" kata Cindy dengan tatapan memelas penuh harap."Tenang saja, kami di sini untuk mengucap kan selamat untuk kalian, dan ini kali terakhir nya kami akan ada di hadapan kalian, dan juga begitu sebaliknya dengan kalian, jangan pernah mengacau di kehidupan rumah tangga kami lagi" tegas Clark kemudian ia mulai membali
Beruntung nya aku cepat merespon sebelum pintu lift tertutup, meski aku akhir nya harus mengorban kan tubuh ku terhempit pintu lift, aku rela. Usaha ku pun tak sia - sia, aku bisa membuat pintu lift itu terbuka kembali."Ma, please, keluar, kita bicarain baik - baik ya" bujuk ku, dan berhasil. Ia menerima uluran tangan ku dan mengikuti ku untuk keluar dari dalam lift.Kami berjalan ke dalam kamar president suite yang ku pesan kemarin, sesampai nya di depan pintu kamar, aku memintanya dengan lembut untuk masuk ke dalam kamar.Begitu ia masuk dan di ikuti aku di belakang nya, istri ku menutup pintu kamar dengan kencang hingga membuat ku terkejut."Astaga ma! kamu kenapa sih? kamu kan tau aku ada sakit jantung, apa kamu sengaja biar aku mati?" ucap ku kesal karena di perlakukan seperti itu oleh nya."Tandatangani ini, aku sudah menandatangani surat gugatan cerai kita, aku akan menyerah kan kembali semua harta benda yang pernah kamu berikan segera setelah kita bercerai, tapi anak - anak s
Hingga tengah malam ponsel istri dan anak - anak ku tak bisa di hubungi, padahal seharusnya di sana tengah hari saat ini.Rasa kantuk menyerang ku, karena nya aku tak mampu menunggu lagi untuk dapat menghubungi keluarga ku lagi, 'Lebih baik aku tidur sekarang, karena acara akan di adakan besok' pikir ku yang sudah tak mampu untuk membuka kedua mata ku.Hanya beberapa jam saja aku sanggup tertidur, aku terbangun karena gelisah tak mampu menghubungi keluarga ku, namun karena waktu tersisa beberapa jam lagi sebelum acara, jadi ku putus kan untuk bersiap - siap untuk menghadiri acara nanti.Setelah siap, aku berjalan untuk menjemput kembaran ku di kamar yang telah di siap kan untuk nya dan keluarga nya. Aku memencet bel berkali - kali hingga pintu di buka kan."Ya elah Clark, mesti banget ya loe mencet bel berkali - kali, berisik tau!" dumel Clein yang sedang sibuk merapih kan dasi nya."Sudah siap belum? ayo kita kesana, gue harus memastikan mereka sah secara agama dan negara, supaya rum
POV Clark .....Melakukan perjalanan panjang tengah malam bukan kah hal yang aku sukai, apalagi harus meninggal kan anak - anak dan istri ku yang sedang mengandung buah hati kami, tapi semua harus aku lakukan demi kebahagiaan rumah tangga kami kelak.'Sebaik nya aku kirim kan pesan kepada nya, supaya ia tidak cemas saat besok pagi mencari ku'.[Clark] Ma, seperti yang kamu bilang kemarin, tak masalah kalau aku pulang sebentar ke Indonesia untuk mengecek perusahaan, jadi aku berangkat pulang dulu ya sayang, kebetulan dua hari lagi (waktu Indonesia ya sayang) kami akan menikahkan Tirta dengan Cindy, karena Tirta tidak bisa lanjut kami pidana kan, jadi permintaan ku agar mereka menikah, supaya anak mereka yang sedang di kandung oleh Cindy ada yang mempertanggung jawab kan.Semoga setelah pernikahan mereka tidak akan ada lagi orang yang mencoba mengganggu rumah tangga kita lagi. Salam sayang ku untuk kamu dan ketiga buah hati kita ya, muach.'Done, semoga setelah kamu bangun pagi ini, kam
Aku langkah kan kaki ku menuju ke depan rumah, mobil rolls royse kesayangan ku sudah menunggu sesuai dengan perintah ku tadi."Mama, mama mau kemana? iya mama mau kemana?" tanya si kembar saat melihat ku hendak pergi dari rumah."Mama pergi sebentar ya, mama ada pertemuan" jawab ku dengan santai, aku berusaha untuk tidak gugup agar kedua anak ku ini tak mencurigai apa pun."Mama, mana handphone kami? tablet kami juga masih ada sama mama kan?" cecar Angelo dengan pertanyaan.Memang semua gadget mereka aku tahan, agar tidak satu pun dari mereka dapat menghubungi atau di hubungi oleh Clark."Kalian nonton youtube saja dulu ya dari tv yang ada di dalam kamar kalian, jangan lupa istirahat, siapa tau besok kita jalan - jalan" ucap ku dengan sedikit janji manis agar mereka mau untuk menuruti keinginan ku."Ayo, si mbok temenin den Angelo sama den Angel main yuk, atau kita berenang saja, sudah lama kan aden berdua ndak berenang" bujuk si mbok dan akhir nya kedua anak kembar ku itu pun luluh
Kami sudah sampai di bandara, situasi di bandara kali ini belum terlalu ramai, mungkin dalam beberapa hari lagi akan padat penumpang karena musim libur akan segera tiba.Setelah memasuk kan semua koper kami ke bagasi pesawat, aku memimpin rombongan ku ke ruang tunggu, beruntung kehamilan ku belum menginjak enam bulan jadi aku masih di perboleh kan untuk melakukan penerbangan jarak jauh."Ma, kenapa kita terbang tengah malam? bukan nya besok pagi saja" dumel Angel yang masih merasakan kantuk."Ndak ada penerbangan nya nak, mama juga cari pesawat charteran semuanya full booked, jadi kita pakai pesawat komersil saja ya, di penerbangan ini saja yang tersisa hanya first class jadi kita semua bisa berangkat" terang ku kepada kedua buah hati ku ini yang sudah bertambah besar.Kami pun akhirnya sampai di ruang tunggu VIP untuk menunggu pesawat yang akan kami tumpangi, terlihat Narti sedang memakan beberapa makanan yang memang di sedia kan khusus untuk para penumpang first class, sedang kan pa
Jam berdetak, aku sangat gelisah menunggu si kembar kembali dari sekolah, ku coba menenangkan diri dengan berendam air hangat di bathtub, 'Untuk apa semua kemewahan ini kamu berikan kepada kami Clark, kalau pada akhirnya kamu mengkhianati kami sebagai keluarga mu' aku coba memejam kan mata untuk sekedar menikmati kesendirian ku, namun aku tak mampu, raga ku berada di sini namun pikiran ku melayang jauh ke sana, aku tak terima di perlakukan seperti ini.Tepat pukul dua siang, kedua anak ku pulang dari sekolah. Aku menyambut mereka dengan pelukan hangat dan meminta mereka untuk makan siang terlebih dulu lalu beristirahat setelah lelah melakukan aktivitas belajar nya seharian."Iya mama" angguk kedua anak ku menyetujui permintaan ku, kemudian mereka pun menyantap habis makanan yang ku sajikan untuk mereka.Saat si kembar telah selesai menghabis kan makanan mereka, terdengar suara pertengkaran dari arah kamar para pegawai."Mbok, ada apa ya? kenapa seperti ada suara orang bertengkar" tany
POV Hani .....Pagi Hari yang cerah, hari ini angin berhembus bertambah kencang, namun salju belum juga menghampiri negara ini, aku terbangun karena hari ini adalah hari terakhir si kembar masuk sekolah, setelah ini mereka akan mendapatkan hari libur sekolah mereka sebulan lamanya.Aku bergegas ke dapur bersih untuk menyiap kan sarapan ku dan si kembar, di dapur si mbok sudah bersiap untuk membantu ku seperti hari - hari sebelumnya."Pagi mbok" sapa ku dengan tersenyum ketika mendapati si mbok yang sudah bersiap dan sedang menyiap kan segelas susu untuk kehamilan ku."Pagi buk, ini sudah saya buat kan susu nya si dede bayi, supaya si dede ndak kelaparan di perut mama nya" ujar si mbok sambil menyerah kan segelas susu strawberry kesukaan ku."Makasih ya mbok" ucap ku sambil mengambil segelas susu yang di buat kan nya."Hari ini mau masak apa buk?" tanya si mbok kemudian."Mbok, hari ini saya mau memasak chicken teriyaki untuk si kembar dan tempura goreng beserta balado udang kesukaan p