Share

Urusan yang Belum Usai

Penulis: Komalasari
last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-07 19:00:49

Laura berjalan sambil mengendap-endap menyusuri koridor, hingga tiba di salah satu ruangan. Dia melihat sekeliling, memastikan tak ada siapa pun yang melihatnya. Wanita itu lupa bahwa di sudut ruangan tadi terpasang kamera pengawas, yang siap mengintai setiap pergerakan.

Merasa situasi aman, Laura melanjutkan langkah ke pintu depan. Kali ini dia berjalan dengan tergesa-gesa menuju pintu gerbang samping, yang dikhususkan untuk orang. Dia berusaha membuka, tetapi pagar besi berukuran tidak terlalu lebar itu dalam kondisi terkunci. 

Laura sempat berpikir sejenak. Dia tak mungkin meminta penjaga keamanan membukakan kunci. Walaupun sejak tadi pergerakannya tertangkap kamera pengawas, setidaknya bukan mata manusia secara langsung yang menyaksikan.

“Oh, astaga.” Laura mengeluh pelan. Dia mendongak. P

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Hasrat Pernikahan Suami Arogan   Kehilangan Jejak

    “Tentang apa?” tanya Henry penasaran. “Aku tidak berwenang memberitahukan itu padamu. Kau bermain api dengan saudara kembarku. Kelakuan laknat kalian telah membuat hidup banyak orang jadi hancur dan … betapa bodohnya dirimu,” cerca Laura. Henry terdiam menatap wanita cantik berambut pirang itu. Seseorang yang sangat mirip dengan wanita dari masa lalunya. Namun, secara karakter terasa begitu berbeda. “Kau sudah diberi kesempatan menikahi adik dari pengusaha besar dengan kekayaan melimpah. Harga dirimu terangkat karenanya. Namun, kau terlalu serakah dan tak tahu diri! Lihatlah nasibmu sekarang! Kau memang pantas menjadi gelandangan —”“Tutup mulutmu!” Henry mengangkat tangan, bermaksud hendak menampar Laura. Namun, gerak pria itu tertahan oleh seseorang yang memegangi pergelangannya dari belakang. Henry bahkan memekik cukup nyaring sehingga mengundang perhatian beberapa orang yang melintas di dekat mereka. “Akhirnya, kau kutemukan juga,” ucap seorang pria yang tak lain adalah Christ

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-07
  • Hasrat Pernikahan Suami Arogan   Tuan Bartender

    Laura terus berjalan menyusuri trotoar, dalam cuaca yang terasa makin menusuk. Dia tak tahu akan tidur di mana malam ini. Padahal, suasana sudah beranjak sepi. Hanya ada satu, dua orang yang masih berkeliaran di jalan. “Ya, Tuhan,” ucap Laura lirih. Dia mengedarkan pandangan ke sekeliling. Laura sudah merasa lelah. Kakinya terasa pegal. Begitu pula dengan telapak tangan yang kedinginan, meskipun dimasukkan ke saku mantel. Embusan napas pelan meluncur dari bibir wanita dua puluh tiga tahun itu. Ini adalah pertama kali dalam hidupnya, berada di luar dalam waktu selarut seperti sekarang. Laura merasa takut. Dia sadar betul bahwa dunia malam jauh lebih berbahaya. Terlebih, bagi dirinya yang tak terbiasa. Berhubung sudah terlalu lelah, Laura memutuskan duduk di tangga sebuah bangunan beberapa lantai, sambil memeluk tubuh sendiri. Entah akan aman atau tidak dengan berada di sana, tetapi Laura tak memiliki pilihan. Dia bersandar pada pegangan besi pinggiran undakan anak tangga, menuju pin

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-07
  • Hasrat Pernikahan Suami Arogan   Tanpa Rencana

    Laura meletakkan sendok dan garpu di piring yang sudah kosong. Wanita itu terdiam sejenak, sebelum tersenyum pada Kenneth. “Aku hanya sedang mengalami hari yang buruk,” jawabnya, berusaha terlihat tenang.“Apa kau melarikan diri dari rumah?” tanya Kenneth santai.“Anggap saja begitu,” jawab Laura enteng. Dia berdiri, lalu membawa peralatan makan yang kotor ke dekat bak pencuci piring. Tanpa sungkan, wanita berambut pirang itu membersihkannya.Sementara Kenneth berdiri memperhatikan.“Omong-omong, terima kasih untuk makanan tadi. Rasanya sungguh luar biasa. Aku benar-benar tulus mengatakan itu.” Laura tersenyum hangat dan akrab, sambil mengeringkan tangan.K

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-08
  • Hasrat Pernikahan Suami Arogan   Misteri Kematian Maria

    Henry menghadapkan wajahnya kembali pada Christian. Pria tampan dengan usia beberapa tahun lebih muda dari suami Laura tersebut, melayangkan tatapan protes. “Kematian Maria?” ulangnya ragu. “Ya. Adikku yang tewas bunuh diri.” Christian menatap intens mantan adik iparnya. Apa yang dia lakukan, berhasil membuat Henry merasa terintimidasi. Pria itu makin salah tingkah. “Kenapa? Ada apa dengan kematian Maria?” tanya Henry, berusaha menyembunyikan rasa gugup yang tetap terlihat jelas oleh Christian. “Maria mati bunuh diri. Adikmu melakukan itu atas kesadarannya. Jadi, kenapa kau harus berpikir macam-macam tentang diriku?” Henry menggerutu pelan karena tak ingin Christian sampai mendengarnya. “Apa aku berpikir macam-macam tentang dirimu? Memangnya apa yang kukatakan tadi?” Christian menaikkan sebelah alis, dengan bahasa tubuh serta tatapan yang mengintimidasi Henry tanpa henti. Henry seakan terjebak oleh kata-katanya. Kegugupan pria itu kian menjadi. Namun, mantan suami Maria tersebut be

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-08
  • Hasrat Pernikahan Suami Arogan   Tak Dapat Mengelak

    Tubuh Henry seketika membeku, mendengar ucapan Christian tadi. Tatapan pria itu tak dapat diartikan. Dia sadar tidak mungkin mengelak lagi dari apa yang dituduhkan mantan kakak iparnya. Henry tertunduk lesu. Keluhan pelan meluncur, seiring dengan pikirannya yang tiba-tiba kacau.“Apa pembelaanmu kali ini?” Nada pertanyaan Christian terdengar penuh penekanan.“Aku tidak akan membela diri karena memang datang ke sana,” jawab Henry pelan.“Kau datang bersamaan dengan Maria yang menggantung diri di kamarnya,” ucap Christian lagi. “Andai saja Delila mengatakan itu pada hari kejadian, aku pasti tak akan membiarkanmu pergi dan menghilang. Beruntung sekarang kau kutemukan lagi.”“Apa yang akan kau lakukan? Menjebloskanku ke penjara?” tantang Henry sok berani. Padahal, dalam hati ada rasa waswas luar biasa.Christian tak langsung menjawab. Dia menatap tajam mantan suami mediang ad

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-09
  • Hasrat Pernikahan Suami Arogan   Petuah Alfred

    Chelsea duduk tenang di sebelah Christian. Dia bersikap seolah sudah menjadi nyonya besar. Chelsea tak mengatakan apa pun, selain menatap Henry.Christian menoleh sekilas, lalu kembali mengarahkan perhatian pada kedua polisi yang telah siap membawa Henry. “Aku masih punya banyak urusan. Bisakah agar tidak bertele-tele?” Ucapan itu ditujukan kepada mantan adik iparnya, yang hanya diam dengan wajah tertunduk. “Mari ikut kami.” Kedua petugas polisi tadi berdiri. Mereka menunggu Henry yang masih terdiam membisu.“Apa kau dengar itu, Henry?” Christian menatap tajam mantan adik iparnya. Tanpa banyak bicara dan masih menundukkan wajah, Henry beranjak dari duduk. Dia melangkah keluar bersama dua petugas polisi tadi. Sementara Christian dan Chelsea memperhatikan dari teras, ketika mantan suami Maria tersebut dimasukkan ke mobil. “Kami akan segera melakukan penyelidikan dan memberi kabar, untuk setiap perkembangan yang diperoleh kepada Anda,” ucap salah seorang petugas, sebelum menyalami Chr

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-09
  • Hasrat Pernikahan Suami Arogan   Pria Bijaksana

    Beberapa hari telah berlalu. Henry menjalani pemeriksaan secara intens. Para petugas yang menangani kasus itu juga terus mendalami hasil penyelidikan sementara. Namun, sayang sekali mantan adik ipar Christian tersebut belum bersedia buka suara secara gamblang. Entah apa atau siapa yang berusaha dia sembunyikan dan lindungi dari jerat hukum. Sementara itu, Laura masih berada di flat milik Kenneth. Makin lama, wanita cantik tersebut merasa tak enak karena terus menggantungkan hidup dari orang lain. “Aku sudah bertanya pada beberapa teman. Namun, belum ada lowongan pekerjaan yang cocok untukmu,” ujar Kenneth, sambil menikmati menu sarapan buatan Laura. “Lama-kelamaan, aku merasa tak enak karena tinggal di sini dengan cuma-cuma.” “Itu tidak jadi masalah untukku. Aku hanya takut kau merasa bosan karena di rumah sepanjang hari.”Laura meneguk minuman, sebelum menanggapi ucapan Kenneth. “Aku pernah menjalani hari-hari seperti ini,” ujar wanita itu pelan. Ingatannya kembali pada beberapa

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-09
  • Hasrat Pernikahan Suami Arogan   Penawaran Kembali

    Tak berbeda dengan pria itu, Laura pun sama terkejut. Sepasang mata biru wanita cantik tersebut seakan berbicara dan memberi isyarat, pada si pria yang tak lain adalah Lewis Bellingham.“Bagaimana tadi?” tanya pria yang menjadi lawan bicara Lewis, berhubung perbincangan mereka harus terjeda karena kehadiran Laura yang menyuguhkan minuman.Lewis tersadar. Dia yang awalnya menoleh mengikuti langkah kecil Laura kembali ke bar counter, terpaksa mengalihkan perhatian pada pria di hadapannya. “Ah, maaf,” ucap Lewis, diiringi senyum kikuk.Pria yang menjadi lawan bicara Lewis tersenyum, seraya mengarahkan pandangan ke bar counter, di mana Laura tengah berdiri. “Wanita berambut pirang memang selalu terlihat menawan. Benar, kan?” candanya. Sebagai sesama

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-10

Bab terbaru

  • Hasrat Pernikahan Suami Arogan   Senja di Akhir Kisah yang Sempurna

    Semenjak itu, Laura memutuskan kembali menetap di Inggris. Dia membiarkan rumah peninggalan Lewis, meskipun masih sering memantau dengan menghubungi asisten kepercayaannya. Bagaimanapun juga, semua aset peninggalan Lewis merupakan amanat yang harus dijaga. Laura tak ingin mengkhianati pria yang telah begitu baik terhadapnya dan Harper. Dia akan tetap melakukan kewajiban, menjalankan bisnis yang diwariskan Lewis. Setidaknya, itu membuat rasa bersalah sedikit tertutupi karena memilih kembali pada Christian. ********** Waktu terus berlalu. Musim pun, silih berganti. Laura menjalani biduk rumah tangga yang harmonis dengan Christian. Saat ini, dia bahkan tengah mengandung. "Kuharap kau tidak kecewa karena tak jadi memiliki tiga bidadari cantik," ujar Laura, diiringi senyum lembut. Dia menatap penuh cinta pada Christian, yang tengah fokus mengemudi. "Ini sangat menggembirakan. Hidupku terasa begitu sempurna," ucap Christian. Dia tak henti tersenyum. Hasil USG yang sudah dilakukan tadi,

  • Hasrat Pernikahan Suami Arogan   Pernikahan Kejutan

    Semenjak malam itu, hubungan Laura dan Christian mulai menghangat. Christian tak sungkan berkunjung, bertemu dan berbincang dengan Grace. Begitu juga Emma dan Jamie, yang akan melangsungkan pernikahan. Hanya tinggal menghitung hari. Momen istimewa yang sudah Jamie nantikan selama bertahun-tahun akan terwujud. Pria itu sudah tak sabar menantikan dirinya dan Emma berdiri di altar, untuk mengucap janji suci pernikahan. Sementara itu, kedekatan antara Harper dan Mairi kian terjalin erat. Mairi yang mengetahui bahwa Harper belum diperbolehkan menari, selalu mengajak putri Laura tersebut melakukan banyak hal menyenangkan. “Kami sangat sibuk hari ini. Kau sudah tahu besok adalah hari pernikahan Emma dengan Jamie,” ucap Laura, saat menjawab panggilan telepon dari Christian. “Sayang sekali karena aku harus menghadiri acara penting sampai sore,” balas Christian, diiringi embusan napas berat. “Bagaimana Mairi? Kuharap dia tak merepotkanmu.” “Oh, tenang s

  • Hasrat Pernikahan Suami Arogan   Dalam Dekapan Hangat Christian

    “Christian …,” desah Laura pelan, merasakan sentuhan lembut menjalari tubuhnya. Dia membiarkan pengusaha tampan itu menurunkan tali kecil dari pundak, hingga bagian atas slip dress yang dikenakannya terbuka lebar.Christian beranjak dari tempat tidur, lalu menarik dress satin merah marun itu. Dia melemparnya sembarang ke lantai. Pria bermata gelap itu terdiam sejenak, memandangi seonggok daging putih mulus yang dulu sering dinikmati kapan saja dirinya inginkan.Perlahan, Christian mencondongkan tubuh. Dia menarik celana dalam Laura. Pelan tapi pasti, segitiga pengaman dengan pinggiran berbahan lace itu terlepas dari kaki kiri Laura dan berhenti di mata kaki sebelah kanan. Christian seperti sengaja melakukannya.“Kau masih secantik dulu,” ucap Christian pelan dan dalam, sera

  • Hasrat Pernikahan Suami Arogan   Kembalilah

    Laura tersenyum kikuk. Dia berusaha menyembunyikan rasa gugup karena ucapan Christian tadi. Laura mengalihkan semua itu pada anak-anak, yang tengah berbincang asyik. Wanita itu bergabung dengan mereka berdua.Sementara Christian hanya diam memperhatikan interaksi antara Laura dengan kedua gadis kecil itu. Laura tak membeda-bedakan Harper dengan Mairi.Christian teringat pada waktu Laura menyarankan untuk mengambil bayi Chelsea setelah dilahirkan, seakan-akan bersedia merawatnya. Padahal, saat itu dia mengira bayi dalam kandungan Chelsea merupakan darah daging Christian. Oleh karena itulah, kini Laura bersikap baik terhadap Mairi.Malam terus merayap. Jarum jam di arloji Christian telah menunjuk angka sembilan lewat beberapa menit. Setelah berbagai keseruan yang dilakukan, pengusaha tampan tersebut

  • Hasrat Pernikahan Suami Arogan   Tidak Berubah

    “Apa? Tapi, kau tahu aku sedang sibuk membantu persiapan pesta pernikahan Bibi Emma. Bukankah itu tujuan kita datang kemari?” Laura menolak ajakan itu secara halus. “Kurasa, kau bisa berkemah lain waktu atau … atau kita bisa melakukannya di sini dengan nenek dan —”“Kau tidak mengizinkanku pergi, Bu?” tanya Harper, menyela ucapan Laura. Gadis kecil itu langsung terlihat murung. Dia menundukkan wajah, kemudian berbalik. Tanpa mengatakan apa pun, Harper meninggalkan Laura dan Christian yang berdiri di ambang pintu.“Harper!” panggil Laura.Namun, gadis kecil itu tak menyahut. Dia bahkan sudah menghilang di balik dinding penyekat ruangan.“Bagus, Laura

  • Hasrat Pernikahan Suami Arogan   Hadiah Istimewa untuk Harper

    Laura tertegun sejenak, lalu menoleh pada Harper yang terbelalak tak percaya. Setelah itu, dia kembali mengalihkan perhatian pada pria tadi, untuk membubuhkan tanda tangan sebagai bukti penerimaan barang kiriman.Sepeninggal kedua pria yang sudah menyelesaikan pekerjaan mereka, Laura menatap aneh putrinya. Dia tak percaya Christian melakukan sesuatu yang dinilai sangat berlebihan. Namun, Laura tak bisa berkomentar apa-apa, melihat antusiasme Harper yang begitu takjub menghadapi setumpuk hadiah bagus.“Ibu tahu kenapa Paman Christian mengirimkan hadiah ini untukku? Apa hari ini aku berulang tahun?” tanya Harper, seraya menoleh pada Laura.“Tidak, Sayang. Ulang tahunmu masih empat bulan lagi,” jawab Laura, diiringi gelengan pelan. Dia mengalihkan pandangan pada Grace, yang memasang

  • Hasrat Pernikahan Suami Arogan   Terungkap

    "Ampuni aku, Christian," ucap Laura, di sela isak tangis pelan. Dia menundukkan wajah, tak berani melawan tatapan penasaran yang dilayangkan pria empat puluh tahun di hadapannya."Untuk apa? Kenapa aku harus mengampunimu?" tanya Christian tak mengerti."Aku ... aku sudah melakukan dosa tak termaafkan," sahut Laura, masih terisak pelan.Christian menatap lekat Laura. Pria itu memicingkan mata, mencoba menerka ke mana arah pembicaraan yang Laura maksud. Sesaat kemudian, pengusaha tampan tersebut seperti memahami sesuatu. "Apa ini ada hubungannya dengan Harper?"Laura menghentikan tangisnya, lalu mengangkat wajah. Dia membalas tatapan sang mantan suami. "Aku sangat marah dan membencimu, Christian," ucapnya lirih. "Saat itu, aku tak ingin melihat apalagi sampai bersinggungan denganmu. Tidak. Kau harus kubuang jauh. Sangat jauh. Penolakanmu membuatku terhina dan sakit. Teramat sakit," tuturnya pilu.Christian diam menyimak, tanpa mengalihkan perhatian s

  • Hasrat Pernikahan Suami Arogan   Dosa Besar

    Christian mengembuskan napas pelan. "Aku ingin memaksamu agar bersedia menerimaku lagi. Namun, entah ini jadi ide baik atau sebaliknya," ucap pria itu, tanpa mengalihkan pandangan sedikit pun dari paras cantik Laura."Jangan memaksakan kehendak lagi, Christian. Kau tahu itu tak akan berakhir baik," ucap Laura menanggapi."Apakah itu berarti kau bersedia kembali padaku dengan sukarela?"Laura tertawa pelan mendengar pertanyaan konyol Christian. Wanita itu menggeleng, lalu mengalihkan perhatian ke sekeliling. Tatapannya tertuju pada kolam renang berbentuk bulat di ujung ruangan, yang dibatasi kaca tebal di sisi sebelah luar.Laura melangkah ke sana. Dia berdiri di tepi kolam renang, lalu meletakkan gelas berisi anggur yang sedari tadi digenggam. "Apa kau pernah berenang di sini?" tanyanya, seraya menoleh pada Christian.Christian menggeleng, sembari berjalan mendekat. Dia berdiri di sebelah Laura. "Aku ingin kau jadi orang pertama yang berenang

  • Hasrat Pernikahan Suami Arogan   Hadiah Ulang Tahun

    “Apa? Kau memberitahu Paman Christian bahwa kita ada di London?”Harper mengangguk, dengan ekspresi teramat polos. “Aku rindu Mairi, Bu,” ujarnya.Laura tak bisa membantah, bila sudah menyebut nama Mairi. Dia tersenyum lembut. “Memangnya, kapan Mairi akan kemari?” “Terserah Paman Christian,” jawab Harper enteng. Gadis kecil itu merebahkan tubuh. “Selimuti aku, Bu,” pintanya.“Kau mau tidur sekarang?” Laura menaikkan sebelah alis.“Aku lelah dan kekenyangan, Bu,” sahut Harper seraya memejamkan mata.Laura kembali tersenyum. Dia meraih ujung selimut, lalu menariknya hingga me

DMCA.com Protection Status