Share

Tak Jadi Pulang

Author: Komalasari
last update Last Updated: 2024-04-03 19:00:36

“Hai, Mairi,” sapa Harper sambil melambaikan tangan. Gadis kecil itu tersenyum lebar, menandakan dirinya sedang bahagia. 

“Kalian sudah siap?” tanya Christian sedikit ragu. Pasalnya, dia tak melihat koper atau barang lain di dekat Laura. Wanita itu hanya membawa tas kecil, sedangkan Harper dengan ransel kesayangannya. 

Christian tak mengerti. Dia ingin bertanya, tetapi bingung bagaimana cara merangkai kata. Terlebih karena Grace datang menghampirinya dan Laura yang masih berdiri di ambang pintu. 

“Nyonya Pearson,” sapa Christian agak kikuk. Setelah bertahun-tahun berlalu, baru kali ini dia bertemu lagi dengan ibunda Laura tersebut. “Apa kabar?” 

“Hai, Christian. Kabarku baik, meskipun masih belum b

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Hasrat Pernikahan Suami Arogan   Memesona dan Mematikan

    “Kita masih memiliki sekitar dua jam sebelum mendirikan tenda. Terserah kau ingin melakukan apa. Bersantai di beranda, berenang atau ….” Christian tak melanjutkan kata-katanya. Dia bergerak makin mendekat ke hadapan Laura. Wanita itu hanya terpaku, bagaikan ada kekuatan besar yang membuatnya tak bisa bergerak ke manapun.“Ada apa ini? Kenapa kita dipertemukan lagi?” Christian berdiri tepat di hadapan Laura, yang terdiam menatapnya. “Kenapa kau tidak marah atau membenciku setengah mati?” Makin lama, suara pria tampan berambut gelap itu makin pelan dan dalam.“Kau ingin aku membencimu?” Laura balik bertanya.Christian menggeleng. “Kita sudah sama-sama dewasa,” ucapnya. “Aku tahu dan sadar betul akan semua rasa kecewamu selama me

    Last Updated : 2024-04-03
  • Hasrat Pernikahan Suami Arogan   Petikan Senar Gitar

    Laura menoleh, saat mendengar irama yang dihasilkan dari petikan gitar Christian. Jelas sudah dia tak benar-benar mengenal mantan suaminya. Laura tidak tahu bahwa pengusaha tampan itu piawai bermain alat musik. Karakter Christian yang dulu cenderung kaku, membuatnya tak berpikir pria itu memiliki ketertarikan pada musik atau hal menyenangkan lain. “Kenapa tidak bernyanyi?” Pertanyaan tadi membuat Christian seketika menghentikan permainan gitarnya. Dia menoleh, lalu tersenyum simpul. “Aku tidak bisa bernyanyi. Suaraku jelek,” jawabnya enteng. “Baiklah. Kalau begitu tidak usah,” ujar Laura menanggapi. “Kenapa bukan kau saja yang bernyanyi?” Laura langsung melayangkan tatapan protes. “Aku pernah mendengarmu melakukannya,” ucap Christian. “Saat kau sedang mandi.” “Astaga. Kau ….” “Seharusnya aku masuk dan ikut bernyanyi denganmu,” gurau Christian diakhiri tawa pelan, sedangkan Laura hanya mendelik. Christian melanjutkan permainan gitarnya. Meskipun hanya alunan musik akus

    Last Updated : 2024-04-03
  • Hasrat Pernikahan Suami Arogan   Bukan Lelucon

    “Lelucon macam apa ini, Christian?” Laura menatap tak suka pria di hadapannya.Christian menggeleng penuh keyakinan. “Ini bukan lelucon,” sanggahnya.Namun, Laura justru menanggapi dengan senyum sinis. “Dulu kau mengatakan tidak akan pernah jatuh cinta padaku karena cintamu sudah jadi milik wanita lain. Sekarang menyatakan sebaliknya. Kau sangat menyedihkan, Christian.”Laura menatap tajam mantan suaminya. “Kau pria kesepian. Aku tidak tahu dan tak bisa memastikan kebenaran semua ucapanmu tadi. Christian Lynch tak akan bisa hidup tanpa bersenang-senang dengan wanita. Kenapa? Apa kau kehabisan pelacur di negara ini?” Ucapan Laura makin lama makin pedas.“Jaga bicaramu, Laura!” sergah Chris

    Last Updated : 2024-04-04
  • Hasrat Pernikahan Suami Arogan   Bukan Panutan

    “Aku,” jawab seseorang, yang membuat Christian langsung menoleh. Dia yang tadinya tengah mengawasi anak-anak di kolam sambil sesekali bermain air, segera berdiri. Christian menatap lekat tamu yang tak pernah diduga kedatangannya. “Kau?” Wajah Christian menegang.“Ya. Aku,” balas seseorang yang tak lain adalah Chelsea. Dia datang bersama wanita paruh baya, yaitu ibundanya yang bernama Mirren Wright. “Kenapa kau begitu terkejut?” tanya Chelsea, dengan tatapan keheranan.“Tidak apa-apa. Aku hanya tak menyangka kau akan datang kemari,” jawab Christian, berusaha terlihat tenang dan tetap menjaga wibawa. Dia menoleh sekilas pada pelayan yang melintas di beranda samping. “Lorna!” panggilnya cukup nyaring. Wanita bernama Lorna yang dipanggil Christian tadi, segera menoleh. Dia berjalan terburu-buru menghadap sang majikan. Lorna mengangguk sopan, menunggu perintah yang sepertinya akan segera diberikan pria itu. “Bawa anak-anak masuk,” titah Christian seraya menoleh ke kolam yang khusus dibu

    Last Updated : 2024-04-04
  • Hasrat Pernikahan Suami Arogan   Permohonan Chelsea

    “Kau tidak berhak mengatakan itu, Christian! Apa atau bagaimanapun kehidupanku, itu bukan urusanmu!” sergah Mirren tak suka. Jari telunjuk wanita paruh baya tersebut terarah lurus ke depan wajah Christian, yang tetap bersikap tenang.Christian menggaruk pelan pelipis, lalu tersenyum kalem. “Aku merawat Mairi dari bayi hingga berusia lima tahun. Tak lama lagi dia akan berulang tahun yang ke-6. Walaupun tak termasuk ke dalam jajaran pria baik berhati malaikat, setidaknya diriku bukan pecandu minuman keras apalagi pernah mengalami gangguan kejiwaan,” ujar pria itu tenang, dengan nada setengah meledek.“Tutup mulutmu, Christian!” Kali ini, telunjuk Chelsea yang mengarah ke wajah sang pemilik Lynch Company. “Aku jadi gila karena dirimu! Kaulah penyebab semua kesialan ini! Kau yang menghancurkan seluruh hidupku!&r

    Last Updated : 2024-04-05
  • Hasrat Pernikahan Suami Arogan   Sisi Lemah Christian

    “Tapi, kau tidak berhak menghabisi nyawa siapa pun! Apalagi dia adalah adikku!” sergah Christian penuh penekanan. Raut wajah serta nada bicara pria tampan itu benar-benar menakutkan. Christian telah melampaui batas kesabaran yang sejak tadi ditahan.“Adik macam apa yang berkencan dengan kakaknya?”Tatapan Christian kian tajam, mendengar ucapan lantang Chelsea. Rahasia yang ditutupi dari semua orang, kini terungkap jelas sehingga membuatnya harus siap menanggung malu. Jatuh cinta bukan suatu kejahatan. Namun, lain cerita bila terhadap adik sendiri, meskipun tidak sedarah. “Tutup mulutmu!” sentak Christian, hampir kehilangan kontrol diri andai tak mendengar suara lembut Laura yang membuat geraknya seketika terhenti. Christian berdiri membeku. Berat, pria itu menoleh pad

    Last Updated : 2024-04-05
  • Hasrat Pernikahan Suami Arogan   Tak Selamanya Jadi Rahasia

    Christian mendongak, menatap paras cantik Laura yang menunduk. “Apa aku terlihat lemah?” tanya pria itu pelan.Laura tersenyum kecil, diiringi gelengan pelan. “Tak ada aturan yang melarang seorang pria agar tidak menangis. Jika seperti itu seharusnya sejak bayi, kanak-kanak, hingga beranjak dewasa pun seorang pria tidak boleh meluapkan emosi lewat air mata,” ucap wanita itu lembut.Sementara Christian kembali membenamkan wajah di perut Laura. Dia mendengarkan semua yang ibunda Harper katakan, sambil berusaha menenangkan diri.“Aku pernah melihat ayah menangis. Entah karena apa. Aku tidak berani bertanya karena yang kutahu dia adalah pria paling tegar. Rasanya memang sangat aneh. Akan tetapi, dari sana aku berpikir bahwa tak ada pantangan bagi siapa pun untuk meluapkan

    Last Updated : 2024-04-06
  • Hasrat Pernikahan Suami Arogan   Pizza Time

    Laura tersenyum kelu. Dia merasa tersindir atas ucapan Christian tadi. Namun, wanita itu belum berani berbicara jujur karena sudah terlanjur membangun keyakinan di hati Christian, bahwa Harper merupakan darah daging Lewis Bellingham. “Jangan terlalu berlebihan, Christian. Tuhan tak akan pernah membiarkanmu benar-benar sendiri. Walaupun terkadang orang yang datang dalam hidup kita hanya sekadar lewat. Setidaknya, mereka pernah memberikan warna baru.” “Ya, kau benar.” Christian melihat ke dalam kamar. Dia mendapati Harper dan Mairi tengah asyik bermain. “Waktunya makan siang, Nona-nona.” Suara berat Christian membuat kedua gadis kecil yang tengah asyik bermain tadi langsung menoleh, lalu tersenyum lebar. “Papa!” seru Mairi semringah. Gadis kecil itu meletakkan mainannya, kemudian berlari menghampiri sang ayah. “Pesankan kami pizza.” “Siapa yang ingin pizza? Kau atau Harper?” “Kami berdua,” sahut Mairi antusias. “Iya kan, Harper?” Dia menoleh pada teman bermainnya. Harper menganggu

    Last Updated : 2024-04-06

Latest chapter

  • Hasrat Pernikahan Suami Arogan   Senja di Akhir Kisah yang Sempurna

    Semenjak itu, Laura memutuskan kembali menetap di Inggris. Dia membiarkan rumah peninggalan Lewis, meskipun masih sering memantau dengan menghubungi asisten kepercayaannya. Bagaimanapun juga, semua aset peninggalan Lewis merupakan amanat yang harus dijaga. Laura tak ingin mengkhianati pria yang telah begitu baik terhadapnya dan Harper. Dia akan tetap melakukan kewajiban, menjalankan bisnis yang diwariskan Lewis. Setidaknya, itu membuat rasa bersalah sedikit tertutupi karena memilih kembali pada Christian. ********** Waktu terus berlalu. Musim pun, silih berganti. Laura menjalani biduk rumah tangga yang harmonis dengan Christian. Saat ini, dia bahkan tengah mengandung. "Kuharap kau tidak kecewa karena tak jadi memiliki tiga bidadari cantik," ujar Laura, diiringi senyum lembut. Dia menatap penuh cinta pada Christian, yang tengah fokus mengemudi. "Ini sangat menggembirakan. Hidupku terasa begitu sempurna," ucap Christian. Dia tak henti tersenyum. Hasil USG yang sudah dilakukan tadi,

  • Hasrat Pernikahan Suami Arogan   Pernikahan Kejutan

    Semenjak malam itu, hubungan Laura dan Christian mulai menghangat. Christian tak sungkan berkunjung, bertemu dan berbincang dengan Grace. Begitu juga Emma dan Jamie, yang akan melangsungkan pernikahan. Hanya tinggal menghitung hari. Momen istimewa yang sudah Jamie nantikan selama bertahun-tahun akan terwujud. Pria itu sudah tak sabar menantikan dirinya dan Emma berdiri di altar, untuk mengucap janji suci pernikahan. Sementara itu, kedekatan antara Harper dan Mairi kian terjalin erat. Mairi yang mengetahui bahwa Harper belum diperbolehkan menari, selalu mengajak putri Laura tersebut melakukan banyak hal menyenangkan. “Kami sangat sibuk hari ini. Kau sudah tahu besok adalah hari pernikahan Emma dengan Jamie,” ucap Laura, saat menjawab panggilan telepon dari Christian. “Sayang sekali karena aku harus menghadiri acara penting sampai sore,” balas Christian, diiringi embusan napas berat. “Bagaimana Mairi? Kuharap dia tak merepotkanmu.” “Oh, tenang s

  • Hasrat Pernikahan Suami Arogan   Dalam Dekapan Hangat Christian

    “Christian …,” desah Laura pelan, merasakan sentuhan lembut menjalari tubuhnya. Dia membiarkan pengusaha tampan itu menurunkan tali kecil dari pundak, hingga bagian atas slip dress yang dikenakannya terbuka lebar.Christian beranjak dari tempat tidur, lalu menarik dress satin merah marun itu. Dia melemparnya sembarang ke lantai. Pria bermata gelap itu terdiam sejenak, memandangi seonggok daging putih mulus yang dulu sering dinikmati kapan saja dirinya inginkan.Perlahan, Christian mencondongkan tubuh. Dia menarik celana dalam Laura. Pelan tapi pasti, segitiga pengaman dengan pinggiran berbahan lace itu terlepas dari kaki kiri Laura dan berhenti di mata kaki sebelah kanan. Christian seperti sengaja melakukannya.“Kau masih secantik dulu,” ucap Christian pelan dan dalam, sera

  • Hasrat Pernikahan Suami Arogan   Kembalilah

    Laura tersenyum kikuk. Dia berusaha menyembunyikan rasa gugup karena ucapan Christian tadi. Laura mengalihkan semua itu pada anak-anak, yang tengah berbincang asyik. Wanita itu bergabung dengan mereka berdua.Sementara Christian hanya diam memperhatikan interaksi antara Laura dengan kedua gadis kecil itu. Laura tak membeda-bedakan Harper dengan Mairi.Christian teringat pada waktu Laura menyarankan untuk mengambil bayi Chelsea setelah dilahirkan, seakan-akan bersedia merawatnya. Padahal, saat itu dia mengira bayi dalam kandungan Chelsea merupakan darah daging Christian. Oleh karena itulah, kini Laura bersikap baik terhadap Mairi.Malam terus merayap. Jarum jam di arloji Christian telah menunjuk angka sembilan lewat beberapa menit. Setelah berbagai keseruan yang dilakukan, pengusaha tampan tersebut

  • Hasrat Pernikahan Suami Arogan   Tidak Berubah

    “Apa? Tapi, kau tahu aku sedang sibuk membantu persiapan pesta pernikahan Bibi Emma. Bukankah itu tujuan kita datang kemari?” Laura menolak ajakan itu secara halus. “Kurasa, kau bisa berkemah lain waktu atau … atau kita bisa melakukannya di sini dengan nenek dan —”“Kau tidak mengizinkanku pergi, Bu?” tanya Harper, menyela ucapan Laura. Gadis kecil itu langsung terlihat murung. Dia menundukkan wajah, kemudian berbalik. Tanpa mengatakan apa pun, Harper meninggalkan Laura dan Christian yang berdiri di ambang pintu.“Harper!” panggil Laura.Namun, gadis kecil itu tak menyahut. Dia bahkan sudah menghilang di balik dinding penyekat ruangan.“Bagus, Laura

  • Hasrat Pernikahan Suami Arogan   Hadiah Istimewa untuk Harper

    Laura tertegun sejenak, lalu menoleh pada Harper yang terbelalak tak percaya. Setelah itu, dia kembali mengalihkan perhatian pada pria tadi, untuk membubuhkan tanda tangan sebagai bukti penerimaan barang kiriman.Sepeninggal kedua pria yang sudah menyelesaikan pekerjaan mereka, Laura menatap aneh putrinya. Dia tak percaya Christian melakukan sesuatu yang dinilai sangat berlebihan. Namun, Laura tak bisa berkomentar apa-apa, melihat antusiasme Harper yang begitu takjub menghadapi setumpuk hadiah bagus.“Ibu tahu kenapa Paman Christian mengirimkan hadiah ini untukku? Apa hari ini aku berulang tahun?” tanya Harper, seraya menoleh pada Laura.“Tidak, Sayang. Ulang tahunmu masih empat bulan lagi,” jawab Laura, diiringi gelengan pelan. Dia mengalihkan pandangan pada Grace, yang memasang

  • Hasrat Pernikahan Suami Arogan   Terungkap

    "Ampuni aku, Christian," ucap Laura, di sela isak tangis pelan. Dia menundukkan wajah, tak berani melawan tatapan penasaran yang dilayangkan pria empat puluh tahun di hadapannya."Untuk apa? Kenapa aku harus mengampunimu?" tanya Christian tak mengerti."Aku ... aku sudah melakukan dosa tak termaafkan," sahut Laura, masih terisak pelan.Christian menatap lekat Laura. Pria itu memicingkan mata, mencoba menerka ke mana arah pembicaraan yang Laura maksud. Sesaat kemudian, pengusaha tampan tersebut seperti memahami sesuatu. "Apa ini ada hubungannya dengan Harper?"Laura menghentikan tangisnya, lalu mengangkat wajah. Dia membalas tatapan sang mantan suami. "Aku sangat marah dan membencimu, Christian," ucapnya lirih. "Saat itu, aku tak ingin melihat apalagi sampai bersinggungan denganmu. Tidak. Kau harus kubuang jauh. Sangat jauh. Penolakanmu membuatku terhina dan sakit. Teramat sakit," tuturnya pilu.Christian diam menyimak, tanpa mengalihkan perhatian s

  • Hasrat Pernikahan Suami Arogan   Dosa Besar

    Christian mengembuskan napas pelan. "Aku ingin memaksamu agar bersedia menerimaku lagi. Namun, entah ini jadi ide baik atau sebaliknya," ucap pria itu, tanpa mengalihkan pandangan sedikit pun dari paras cantik Laura."Jangan memaksakan kehendak lagi, Christian. Kau tahu itu tak akan berakhir baik," ucap Laura menanggapi."Apakah itu berarti kau bersedia kembali padaku dengan sukarela?"Laura tertawa pelan mendengar pertanyaan konyol Christian. Wanita itu menggeleng, lalu mengalihkan perhatian ke sekeliling. Tatapannya tertuju pada kolam renang berbentuk bulat di ujung ruangan, yang dibatasi kaca tebal di sisi sebelah luar.Laura melangkah ke sana. Dia berdiri di tepi kolam renang, lalu meletakkan gelas berisi anggur yang sedari tadi digenggam. "Apa kau pernah berenang di sini?" tanyanya, seraya menoleh pada Christian.Christian menggeleng, sembari berjalan mendekat. Dia berdiri di sebelah Laura. "Aku ingin kau jadi orang pertama yang berenang

  • Hasrat Pernikahan Suami Arogan   Hadiah Ulang Tahun

    “Apa? Kau memberitahu Paman Christian bahwa kita ada di London?”Harper mengangguk, dengan ekspresi teramat polos. “Aku rindu Mairi, Bu,” ujarnya.Laura tak bisa membantah, bila sudah menyebut nama Mairi. Dia tersenyum lembut. “Memangnya, kapan Mairi akan kemari?” “Terserah Paman Christian,” jawab Harper enteng. Gadis kecil itu merebahkan tubuh. “Selimuti aku, Bu,” pintanya.“Kau mau tidur sekarang?” Laura menaikkan sebelah alis.“Aku lelah dan kekenyangan, Bu,” sahut Harper seraya memejamkan mata.Laura kembali tersenyum. Dia meraih ujung selimut, lalu menariknya hingga me

DMCA.com Protection Status