Home / Romansa / Hasrat Liar Hot Duda / Penolakan Amber

Share

Penolakan Amber

Author: Rein Azahra
last update Last Updated: 2025-03-21 05:20:13

Amber melepaskan pelukan Dave dengan cepat, seolah sentuhan pria itu adalah sesuatu yang harus segera dijauhinya. Mata cokelatnya menatap Dave dengan dingin, tanpa sisa kehangatan yang dulu pernah ia berikan.

Dave mengerutkan kening, tidak mengerti dengan sikap Amber yang begitu ketus padanya. Setelah dua tahun berpisah, Amber seharusnya juga merindukannya. Tapi yang ia lihat sekarang adalah perempuan yang tidak ingin ada di dekatnya.

"Amber, kenapa kau bersikap seperti ini?" suara Dave terdengar penuh emosi.

Amber tidak menjawab. Ia hanya menghela napas panjang, menahan diri agar tidak meluapkan amarah yang sudah mendidih di dadanya.

Dave mencoba untuk mendekati Amber lagi, tetapi perempuan itu justru mundur satu langkah.

"Pergi, Dave," ucap Amber dingin. "Jangan pernah datang menemuiku lagi."

Dave menggeleng tegas. "Aku tidak akan pergi." Matanya menatap Amber dengan penuh keyakinan. "Kali ini, aku tidak akan melepaskanmu lagi. Aku ingin kau kembali padaku. Aku akan mencintaim
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Hasrat Liar Hot Duda   Aku Merindukanmu Dave

    Dave dan Julian segera meluncur menuju rumah Nenek Rose dengan kecepatan tinggi. Di sepanjang perjalanan, Dave tidak berkata apa pun. Matanya menatap lurus ke depan, rahangnya mengeras, dan tangannya mengepal di atas pahanya. Julian melirik bosnya itu sekilas. Ia tahu Dave sedang menahan emosi. Ia juga tahu bahwa Dave pasti sangat terluka dengan sikap Amber. Tapi Julian juga tidak bisa menyalahkan Amber. Perempuan itu pasti memiliki alasan kuat untuk bersikap seperti itu. Ketika mobil mereka berhenti di depan rumah kecil milik Nenek Rose, kebetulan Amber dan Brian baru saja tiba. Mereka keluar dari mobil Brian, sementara Ethan masih tertidur di dalam gendongan Amber. Tanpa berpikir panjang, Dave segera turun dari mobil dan melangkah cepat ke arah Amber. "Amber, kita perlu bicara," ucap Dave dengan suara tegas, nyaris memerintah. Amber baru saja hendak menjawab, tapi Brian langsung berdiri di depannya, menghadang Dave. "Maaf, tapi Amber tidak ingin bicara denganmu." Suara Brian t

    Last Updated : 2025-03-22
  • Hasrat Liar Hot Duda   Patah Hati Dave

    Di dalam mobil yang melaju cepat, Dave mengepalkan tangannya dengan erat. Napasnya memburu, dadanya terasa begitu sesak. Lalu, tanpa bisa ditahan lagi, ia berteriak keras, meluapkan segala amarah dan rasa frustrasinya. "Sial!" Tangannya menghantam dashboard dengan keras, membuat Julian yang duduk di kursi pengemudi meliriknya sekilas dengan cemas. "Dia mengkhianatiku, Julian! Amber benar-benar mengkhianatiku!" suara Dave bergetar penuh emosi. Julian tetap fokus mengemudi, meskipun ia bisa merasakan betapa marahnya Dave saat ini. "Aku bertahan selama dua tahun! Aku menolak semua wanita yang mendekatiku, aku bahkan mati-matian menolak Bella, aku menjaga cinta ini hanya untuknya. Tapi dia? Dengan mudahnya dia berpindah ke pria lain dan memiliki anak dari pria itu!" Julian menarik napas panjang. Ia ingin mengatakan sesuatu, tetapi kata-katanya tertahan. Dave menoleh ke arahnya dengan tatapan penuh tuntutan. "Amber pasti berbohong, kan? Kau juga berpikir begitu, kan, Julian

    Last Updated : 2025-03-22
  • Hasrat Liar Hot Duda   Dibawa ke Hotel

    "Maaf, ini bukan pesanan saya," ujar seorang pelanggan pria dengan nada sedikit kesal. Amber tersentak, buru-buru meminta maaf. "Maaf Tuan, saya salah. Saya akan mengantarkan pesanan Anda secepatnya." Amber terlihat meminta maaf berkali-kali dan membawa kembali piring pesanan ke dapur. Salah satu rekan kerjanya, Maya, menghampirinya dengan tatapan khawatir. "Amber, kau kenapa? Dari tadi kau seperti tidak fokus, tidak biasanya kau seperti ini?" tanya Rachel lembut. "Sorry hari ini aku banyak melakukan kesalahan." Amber tersenyum tipis dan menghela napasnya. "Apa kau sakit?" Amber mencoba menyembunyikan kegelisahannya. "Aku baik-baik saja, hanya sedikit lelah." Rachel masih menatapnya ragu, tetapi tidak ingin bertanya lebih lanjut untuk menghargai privasi teman kerjanya itu. "Kalau begitu, kau istirahat saja dulu. Biar aku bicarakan hal ini pada atasan." "Tidak usah Rachel. Aku baik-baik saja kok." Amber menggeleng. "Kau yakin tidak butuh waktu untuk istirahat?" Am

    Last Updated : 2025-03-23
  • Hasrat Liar Hot Duda   Pelan-pelan Dave

    BRUGH!Dave melempar tubuh Amber ke atas kasur."Oouuhhh!!" Amber meringis. Ia ingin segera bangun tetapi Dave sama sekali tidak memberinya kesempatan untuk itu. Kedua tangannya di pegang erat oleh Dave dan tubuh Dave mengungkung tubuh Amber hingga wanita itu tak bisa berkutik sama sekali."Dave... aku mohon lepaskan aku!" Amber memohon.Dave memandang Amber dengan tatapan tajam. "Amber, siapa itu lelaki yang bersamamu waktu itu? Apakah dia benar-benar kekasihmu?" tanya Dave dengan nada dingin yang membuat Amber merasa kesal.Amber menarik napas panjang dan merasa terpojok. Dave marah karena cemburu, tetapi bukankah ia bisa bertanya baik-baik?"Dave aku paling tidak suka dengan sikapmu yang seperti ini. Kita bisa bicara baik-baik kalau kau ingin tahu siapa pria itu.""Kau pikir aku masih bisa baik-baik saja setelah apa yang aku lihat kemarin?""Dave, sikapmu ini telah menyakiti hatiku. Kau tidak pernah mempercayaiku sebagai istrimu. Jadi untuk apa aku menjawab pertanyaanmu kalau pada

    Last Updated : 2025-03-23
  • Hasrat Liar Hot Duda   Kemarahan Amber

    Amber duduk di tepi tempat tidur dengan tubuh gemetar. Air mata mengalir di pipinya, tetapi ia tidak berusaha menghapusnya. Hatinya terasa hancur. Ia tidak menyangka Dave bisa bersikap seperti ini. Selama ini, meskipun hubungan mereka penuh luka dan kesalahpahaman, Amber masih menyimpan secercah harapan bahwa Dave adalah pria yang dulu pernah ia cintai. Namun, malam ini, harapan itu lenyap. Dengan tangan bergetar, Amber meraih pakaiannya yang berserakan di lantai. Ia memakainya dengan tergesa, ingin segera pergi dari tempat ini, dari Dave, dari semua rasa sakit yang kembali menghantam dirinya. Namun, saat ia hendak menuju pintu, sebuah tangan kuat menahan pergelangan tangannya. “Jangan pergi,” suara Dave terdengar serak, tetapi tetap dipenuhi otoritas. Amber menoleh, menatap Dave dengan sorot mata penuh luka dan kemarahan. “Lepaskan aku, Dave,” suaranya bergetar, tapi nadanya tegas. Dave menatapnya dengan mata gelap yang dipenuhi emosi yang sulit diartikan. “Aku tidak bisa membiar

    Last Updated : 2025-03-24
  • Hasrat Liar Hot Duda   Kegelisahan

    Amber duduk di tepi ranjang, memeluk lututnya erat. Malam itu terasa begitu panjang. Udara dingin menusuk, tapi bukan itu yang membuatnya menggigil. Yang membuatnya takut adalah perasaan yang terus menggerogoti hatinya sejak pertemuannya dengan Dave. Matanya masih sembab karena tangis. Setelah pergi dari hotel siang tadi, Amber langsung pulang ke rumah Nenek Rose tanpa banyak bicara. Brian berusaha menanyakan keadaannya, tapi Amber memilih menghindar. Dia lelah. Dia kecewa. Dan yang paling menyakitkan, dia masih mencintai Dave. Amber menutup wajahnya dengan kedua tangan. "Bodoh," gumamnya pelan. Kenapa setelah semua yang terjadi, dia masih merasakan getaran yang sama saat melihat Dave? Kenapa jantungnya masih berdebar, bahkan ketika pria itu memaksanya untuk melayani nafsunya. Dia bahkan turut merasakan nikmat dan cukup menikmati pergumulannya dengan Dave tadi siang. "Seharusnya aku menolaknya bukan malah ikut terhanyut ke dalam permainannya," gumam Amber dengan nada menyesal.

    Last Updated : 2025-03-25
  • Hasrat Liar Hot Duda   Buat Amber Kembali

    Amber keluar dari ruangan atasannya dengan wajah sedikit pucat. Perasaan lega karena tidak langsung dipecat bercampur dengan ketegangan akibat ancaman tadi. Jika dia sampai melakukan kesalahan lagi, pekerjaannya akan hilang. Itu berarti dia harus mencari cara lain untuk menghidupi Ethan. Tidak, dia tidak boleh kehilangan pekerjaan ini. Namun, baru saja ia hendak kembali bekerja, beberapa temannya sudah menunggunya di dekat pantry. Rachel, yang selama ini cukup dekat dengannya, menghampirinya dengan ekspresi khawatir. Tapi tidak semua yang berdiri di sana memiliki ekspresi yang sama. Banyak di antara mereka yang menatap marah dan iri pada Amber. "Apa yang terjadi di dalam?" tanya Rachel pelan. Amber menghela napas sebelum menjawab. "Aku ditegur karena keluar saat jam kerja kemarin. Aku berjanji tidak akan mengulanginya lagi." Rachel tampak lega, tetapi sebelum ia bisa berkata apa-apa, seorang pelayan bernama Lany menyelanya. "Sudah kuduga," katanya dengan nada menyindir. "K

    Last Updated : 2025-03-26
  • Hasrat Liar Hot Duda   Hasil Tes DNA

    Julian mengetuk pintu ruang kerja Dave sebelum melangkah masuk dengan ekspresi serius. Di tangannya, ia membawa sebuah amplop besar yang telah ia tunggu-tunggu hasilnya selama beberapa hari terakhir. Dave, yang tengah sibuk dengan pikirannya sendiri, menatap Julian dengan tajam. "Kau sudah mendapatkan hasilnya?" tanyanya, suaranya penuh ketegangan. Julian mengangguk dan menyerahkan amplop itu. "Hasil tes DNA Ethan sudah keluar." Dave langsung meraih amplop itu dengan tangan gemetar. Ia mengeluarkan lembaran kertas di dalamnya dan membaca setiap kata dengan seksama. Napasnya tertahan. "Kecocokan DNA: 99,9%. Subjek yang diuji memiliki hubungan biologis sebagai ayah dan anak." Dave membeku di tempat. Sejenak, ia tidak bisa berkata apa-apa. Semua dugaan dan harapannya selama ini terbukti benar. Ethan adalah darah dagingnya. "Ethan... adalah anakku..." bisiknya pelan, suaranya terdengar bergetar. Julian mengangguk. "Ya, Tuan. Ethan benar-benar anak Anda." Dave merasa dad

    Last Updated : 2025-03-27

Latest chapter

  • Hasrat Liar Hot Duda   Tuan Martin membuat semuanya kacau

    Julian membuka pintu ruang kerja Dave dengan tergesa, napasnya sedikit memburu. Dave yang tengah menatap layar laptop langsung mengangkat kepala, alisnya bertaut ketika melihat ekspresi serius di wajah tangan kanannya itu. "Ada apa, Julian?" tanya Dave, nada suaranya tenang tapi tajam. Julian menelan ludah. "Dave, ini bahaya.""Ada apa?" tanya Dave dengan alis berkerut. "Tuan Martin baru saja melayangkan gugatan hak asuh anak terhadap Amber," jawab Julian dengan wajah tegang. "Apa?" Dave langsung berdiri, kursi kerjanya bergeser dengan kasar. “Aku baru saja mendapat informasi dari kenalanku di pengadilan. Gugatan itu resmi. Suratnya sudah dikirim ke rumah Nenek Rose.” Wajah Dave langsung mengeras. Matanya dipenuhi amarah yang tak terbendung. "Shit! Kenapa Papa berani-beraninya mencampuri urusanku dengan Amber dan Ethan?!” gumamnya geram."Tenang dulu Dave, kau bisa membicarakan hal ini baik-baik dengan Tuan Martin siapa tahu dia bisa menarik gugatannya kembali. Kau juga h

  • Hasrat Liar Hot Duda   Serangan Tuan Martin Oliver

    Nyonya Eliza menatap suaminya dengan cemas dari balik cangkir teh yang belum sempat ia seruput. Wajah Tuan Martin tampak berubah drastis setelah mendengar kabar yang baru saja ia sampaikan. Sesuatu yang selama ini tidak pernah ia sangka bahwa Amber ternyata memiliki anak dari Dave. “Ulangi sekali lagi, Eliza. Anak itu… Ethan… dia anak Dave?” Tuan Martin bertanya dengan suara tertahan namun jelas menunjukkan kemarahan yang ditahannya. Nyonya Eliza mengangguk pelan. “Iya. Namanya Ethan, usianya sekitar dua tahun. Aku baru saja bertemu dengannya. Dia sangat mirip Dave saat masih kecil.” Tuan Martin berdiri dari kursinya dengan ekspresi tak percaya. Ia berjalan mondar-mandir di ruang keluarga sambil menghela napas panjang. “Kenapa baru sekarang aku tahu soal ini?! Kenapa Dave tidak mengatakan apapun padaku?!” “Karena dia juga baru tahu, Pa. Dan dia sangat emosional setelah mengetahuinya. Anak itu adalah darah dagingnya. Itu alasan Dave begitu ngotot ingin memperbaiki hubungannya den

  • Hasrat Liar Hot Duda   Dinner Romantis

    Amber akhirnya memutuskan untuk tetap bekerja di restoran milik Tuan Grayson. Keputusan itu diambil setelah berbagai pertimbangan yang matang, meskipun ia sadar situasinya kini tidak lagi sama. Banyak rekan kerja yang tetap mencibirnya di belakang, tetapi setidaknya mereka tidak berani terang-terangan mengusik dirinya seperti sebelumnya. Namun, keputusan itu membuat Dave sedikit kesal. Bukan karena ia tidak mendukung pilihan Amber, tetapi karena dalam hatinya, ia lebih ingin Amber tidak perlu lagi bekerja di tempat itu. “Kenapa kamu tetap ingin bekerja di sini?” tanya Dave dengan nada yang sulit ditebak. Amber menghela napas. “Karena aku masih ingin mencari uang untuk biaya hidupku, Dave. Aku ingin tetap bekerja dan tidak bergantung pada siapa pun.” Dave mengusap wajahnya dengan frustrasi. Ia tahu Amber adalah wanita yang keras kepala, tetapi tetap saja, ia berharap Amber lebih mempertimbangkan posisinya sekarang. "Aku bisa memberimu uang tanpa harus bekerja di sini. Bila perl

  • Hasrat Liar Hot Duda   fitnah keji

    Amber sudah merasa ada yang tidak beres dengan sikap beberapa rekan kerjanya sejak beberapa hari ini. Sikap lunak Tuan Grayson yang biasanya selalu tegas dan tanpa ampun jika ada karyawannya yang melakukan kesalahan menjadi penyebabnya. Mereka berpikir kalau Tuan. Grayson telah dirayu oleh Amber hingga dia memaafkan kesalahan pria itu. Beberapa dari mereka sering berbisik-bisik saat Amber lewat, dan tatapan mereka penuh sindiran. "Aku yakin dia pasti punya hubungan spesial dengan Tuan Grayson," bisik salah satu dari mereka saat Amber berjalan melewati pantry. "Jelas. Kalau tidak, mana mungkin dia masih bekerja di sini setelah semua kesalahan yang dia buat?" sahut yang lain dengan nada sinis. "Amber menghentikan langkahnya dan menatap ke arah mereka yang membicarakannya. " Ngomong apa sih kalian? Amber bukan wanita seperti itu!" Rachel ikut geram. "Darimana kau tahu?" "Aku mengenal Amber dan aku yakin Amber tidak mungkin merendahkan dirinya seperti itu." "Sudahlah

  • Hasrat Liar Hot Duda   Tawaran Tuan Grayson

    Amber duduk di ruang tepi ranjang dengan tatapan kosong. Pikirannya masih dipenuhi oleh pertemuannya dengan Dave. Sejak pria itu datang kembali ke kehidupannya, Amber merasa dunianya yang tenang mulai terusik. "Amber!" Suara ketukan di pintu disertai panggilan membuyarkan lamunan Amber. Pintu kamar terbuka dan Clara berdiri di ambang pintu dengan senyum khasnya. "Hallo Sayang, apa kabarmu?" Clara langsung berhambur memeluk Amber. "Kabarku baik Cla." Amber memaksakan senyum. Clara masuk dan duduk di sofa. Ia menatap Amber dengan penuh perhatian. "Kau terlihat lebih pucat dari biasanya, apa kau sakit?" tanyanya sambil mengamati wajah Amber. Amber menghela napas. Ia tahu tak ada gunanya menyembunyikan sesuatu dari Clara. "Dave sepertinya tahu kalau Ethan adalah anaknya." "Apa? Bagaimana mungkin?" Amber menggigit bibirnya ragu, lalu mulai bercerita tentang bagaimana Dave tiba-tiba muncul kembali dalam hidupnya, bagaimana pria itu berusaha membawa Ethan, dan bagaimana

  • Hasrat Liar Hot Duda   Bimbang

    Amber mondar-mandir gelisah di teras rumah. Jantungnya berdegup cepat, kepalanya dipenuhi pikiran buruk. Ia terus menunggu, berharap Dave segera datang dan mengembalikan Ethan. Saat akhirnya sebuah mobil hitam berhenti di depan rumah, Amber langsung berlari ke arah gerbang. Napasnya memburu ketika melihat Dave keluar dari mobil dengan Ethan yang tertidur dalam gendongannya. Tanpa pikir panjang, Amber merebut Ethan dari pelukan Dave. Ia memeluk anaknya erat seolah takut kehilangan. Setelah memastikan Ethan baik-baik saja, ia menatap Dave dengan penuh kemarahan. "Apa yang kau lakukan, Dave?!" serunya dengan suara tertahan agar tidak membangunkan Ethan. "Aku sudah bilang jangan pernah membawa Ethan pergi tanpa izinku!" Dave menatap Amber tanpa ekspresi. Lalu, sebuah senyum tipis yang penuh arti terukir di bibirnya. "Kenapa kau begitu panik, Amber?" tanyanya santai. "Kau takut aku akan membawa Ethan pergi?" "Tentu saja!" jawab Amber ketus. Dave mengangkat alisnya. "Kenapa

  • Hasrat Liar Hot Duda   Jalan-jalan dengan Papa

    Dave masih memeluk tubuh mungil Ethan dengan penuh haru. Perasaan yang mengalir di dalam dirinya begitu kuat, seakan semua rindu dan cinta yang selama ini terpendam akhirnya menemukan jalannya. Ethan tetap diam di dalam pelukannya, seolah mencoba memahami apa yang terjadi. Setelah beberapa saat, Dave mengendurkan pelukannya dan menatap wajah anak itu dengan penuh kasih sayang. “Nak, maukah kau pergi jalan-jalan dengan Papa?” tanyanya lembut, tangannya mengusap rambut lembut Ethan. Ethan menatapnya dengan mata bulatnya yang jernih. Sepertinya anak itu masih bingung, namun di dalam benaknya, ada sesuatu yang membuatnya tidak takut pada Dave. Ia merasa hangat dan nyaman di dekat pria ini, meskipun ia tidak mengerti mengapa. Sebelum Ethan sempat menjawab, suara Nenek Rose terdengar dari belakang. “Tidak. Kau tidak bisa membawa Ethan pergi, Tuan Muda Oliver,” ucapnya tegas. Dave menoleh dan mendapati Nenek Rose berdiri di dekat pintu dengan ekspresi waspada. Jelas sekali kalau

  • Hasrat Liar Hot Duda   Hasil Tes DNA

    Julian mengetuk pintu ruang kerja Dave sebelum melangkah masuk dengan ekspresi serius. Di tangannya, ia membawa sebuah amplop besar yang telah ia tunggu-tunggu hasilnya selama beberapa hari terakhir. Dave, yang tengah sibuk dengan pikirannya sendiri, menatap Julian dengan tajam. "Kau sudah mendapatkan hasilnya?" tanyanya, suaranya penuh ketegangan. Julian mengangguk dan menyerahkan amplop itu. "Hasil tes DNA Ethan sudah keluar." Dave langsung meraih amplop itu dengan tangan gemetar. Ia mengeluarkan lembaran kertas di dalamnya dan membaca setiap kata dengan seksama. Napasnya tertahan. "Kecocokan DNA: 99,9%. Subjek yang diuji memiliki hubungan biologis sebagai ayah dan anak." Dave membeku di tempat. Sejenak, ia tidak bisa berkata apa-apa. Semua dugaan dan harapannya selama ini terbukti benar. Ethan adalah darah dagingnya. "Ethan... adalah anakku..." bisiknya pelan, suaranya terdengar bergetar. Julian mengangguk. "Ya, Tuan. Ethan benar-benar anak Anda." Dave merasa dad

  • Hasrat Liar Hot Duda   Buat Amber Kembali

    Amber keluar dari ruangan atasannya dengan wajah sedikit pucat. Perasaan lega karena tidak langsung dipecat bercampur dengan ketegangan akibat ancaman tadi. Jika dia sampai melakukan kesalahan lagi, pekerjaannya akan hilang. Itu berarti dia harus mencari cara lain untuk menghidupi Ethan. Tidak, dia tidak boleh kehilangan pekerjaan ini. Namun, baru saja ia hendak kembali bekerja, beberapa temannya sudah menunggunya di dekat pantry. Rachel, yang selama ini cukup dekat dengannya, menghampirinya dengan ekspresi khawatir. Tapi tidak semua yang berdiri di sana memiliki ekspresi yang sama. Banyak di antara mereka yang menatap marah dan iri pada Amber. "Apa yang terjadi di dalam?" tanya Rachel pelan. Amber menghela napas sebelum menjawab. "Aku ditegur karena keluar saat jam kerja kemarin. Aku berjanji tidak akan mengulanginya lagi." Rachel tampak lega, tetapi sebelum ia bisa berkata apa-apa, seorang pelayan bernama Lany menyelanya. "Sudah kuduga," katanya dengan nada menyindir. "K

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status