Beranda / Romansa / Hasrat Cinta: Paman, Aku Tidak Bisa Berhenti / Chapter 29 Jarak yang Terlalu Dekat

Share

Chapter 29 Jarak yang Terlalu Dekat

Penulis: Tya Prajana
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-06 15:42:21

Lucian terkejut dengan tanggapan Leanna yang tidak dia prediksi. "Kenapa kau berpikir begitu? Aku tidak pernah membawa orang lain ke tempat ini selain kau."

Leanna menatapnya dengan ekspresi tidak keraguan. "Benarkah? Lalu ke mana Paman mengajak kekasihmu berkencan?" tanya Leanna.

"Itu bukan hal yang perlu kau ketahui," ucap Lucian tanpa berniat untuk melanjutkan pembicaraan. "Tidak perlu membahas tentang itu lagi."

Leanna tidak mengatakan apapun lagi. Pesanan mereka datang lebih cepat. Paman dan keponakan yang tidak memiliki hubungan darah itu, menikmati makanannya dengan tenang.

Lucian tiba-tiba berhenti makan, tangannya terulur menyentuh ujung bibir Leanna. Leanna terkejut dan secara refleks menghindar.

Lucian menyadari tindakannya. "Apa aku membuatmu merasa tidak nyaman? Kalau begitu kau bisa bersihkan saus yang tersisa di bibirmu. " Lucian memberikan tisu pada Leanna.

"Aku bukannya merasa tidak nyaman, aku hanya sedikit terkejut. Paman, bisakah kau membantuku meng
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Hasrat Cinta: Paman, Aku Tidak Bisa Berhenti    Chapter 30 Sebuah Pilihan

    Lucian menghela nafas, mengatur emosinya dan berbicara selembut yang dia bisa.”Sampai berapa kali kau akan mengusulkan hal ini? Leanna, kau bukan anak kecil lagi yang hidup dalam ingatan tentang impian aneh karena sebuah buku dongengkan?" "Paman, aku serius tentang ini. Bukankah pernikahan adalah--" Lucian memotong ucapan Leanna, "Kau ingin mengatakan pernikahan adalah janji seumur hidup untuk bersama, kan? Tapi, aku tidak bisa mempercayai hal itu. " Lucian menatap Leanna dengan serius. "Aku akan memberikan pilihan padamu." Lucian memberikan jeda selama beberapa detik sebelum akhirnya mengatakan, "Kau ingin tetap tinggal bersamaku, tapi jangan pernah membahas tentang pernikahan lagi dan percayalah padaku bahwa aku akan tetap di sisimu sampai kau tidak lagi membutuhkanku atau kau kembali ke rumah lamamu, hidup sesuai dengan kemauanmu dan aku tidak akan mengendalikanmu lagi. Buat pilihanmu, aku akan menghormati keputusanmu." Leanna terkejut dengan pilihan terakhir yang diberikan

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-09
  • Hasrat Cinta: Paman, Aku Tidak Bisa Berhenti    Chapter 31 Hukuman (18+)

    Lucian hendak mengatakan sesuatu ketika ponselnya berdering. "Aku harus menjawab telepon, tetap duduk diam dan jangan banyak bergerak!" ucap Lucian memberikan peringatan. Lucian melangkah sedikit menjauh. Leanna menatap Lucian dengan penasaran saat melihat ekspresi samar-samar yang ditunjukkan oleh Lucian. Leanna tidak tahu apa yang orang itu bicarakan, dan Lucian hanya menanggapi dengan jawaban singkat yang membuat Leanna kesulitan untuk menebak. "Paman, kau mau ke mana?" ucap Leanna ketika Lucian berjalan melewatinya setelah selesai menerima telepon. "Leanna, aku pergi keluar sebentar. Ada hal yang harus aku tangani. Aku akan menghubungi Rara untuk menemanimu. Jangan banyak bergerak dan jangan keluar dari rumah! Kau mengerti?" Lucian memberikan peringatan. "Paman, bagaimana jika aku merasa bosan. Apa aku tidak boleh pergi jalan-jalan?" "Jika kau ingin aku membawamu ke dokter maka kau bisa nekat melakukan itu!" ucap Lucian yang membuat Leanna terdiam. Lucian mengusap ram

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-13
  • Hasrat Cinta: Paman, Aku Tidak Bisa Berhenti    Chapter 32 Siapa yang akan Menang?

    "Nona, Anda mau ke mana? Bukankah Tuan sudah meminta agar Anda tidak meninggalkan rumah dengan keadaan kaki anda yang sedang sakit?" ucap Rara yang sudah berdiri di samping kamar saat Leanna membuka pintu dan berniat untuk keluar. "Kau? Apa kau sudah dari tadi berada di sini? Apa kau begitu punya banyak waktu luang?" ucap Leanna mencibir. "Tidak, karena saya harus mengawasi Anda, membuat pekerjaan saya bertambah. Nona, kenapa Anda tidak kembali ke kamar dan memanfaatkan hadiah dari Tuan Muda," ucap Rara. "Apa buku-buku itu bisa dibilang sebagai hadiah? Aku tidak ingin membaca buku yang semakin membuatku bosan. Aku hanya pergi ke ruang tengah untuk menonton film, jangan menatapku begitu!" Rara masih menatap dengan curiga. "Tapi, di kamar anda ada layar TV. Kenapa Anda harus pergi ke ruang lain?" Leanna merasa kesal. "Kau terlalu banyak bertanya! Tenang saja, aku pastikan bahwa aku tidak akan keluar dari rumah." Rara justru berjalan di depannya, menghadang jalan Leanna.

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-14
  • Hasrat Cinta: Paman, Aku Tidak Bisa Berhenti    Chapter 33 Apa yang Salah?

    "Kau punya nyali untuk menyinggung keponakanku ya? Apa kau tidak tahu siapa dirimu yang sebenarnya?" ucap Lucian yang kini duduk di sofa ruang tengah. Tatapannya tajam menusuk, tangannya bersilang di depan dadanya. "Tuan, ada apa sebenarnya? Apa Anda marah karena saya meninggalkan apartemen tanpa izin, tapi saya sungguh--" "Kau pergi setelah berdebat dengan Leanna, kan? Bagaimana bisa kau melarikan diri setelah menyakitinya? Kau membuat kondisi Leanna menjadi buruk!" ucap Lucian. Rara terlihat sedikit gugup, tapi masih mencoba mempertahankan ketenangannya. "Tuan Muda, apa yang kau bicarakan? Saya tidak berdebat dengan Nona. Setelah memberikan buku, saya langsung pergi." Lucian tertawa pahit. "Jangan berbohong, Leanna telah mengatakan yang terjadi padaku. Jika kau tidak memperlakukannya dengan buruk, tidak mungkin Leanna berada dalam kondisi depresinya!" "Tuan Muda, apa kau begitu mempercayai Nona Leanna? Tidakkah Nona sering melakukan trik untuk mengusir para pelayan. Mung

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-16
  • Hasrat Cinta: Paman, Aku Tidak Bisa Berhenti    Chapter 34 Sulit Dibujuk

    "Leanna, hati-hati. Kau jangan terlalu banyak bergerak. Kenapa kau datang? Apa kau sudah tidak marah lagi padaku?" tanya Lucian dengan wajah bahagia. Leanna tidak menjawab. Dia justru memutar pandangan ke arah seorang pria berkacamata itu dan melihat dokumen yang ada di tangan pria itu. "Apa Paman masih mencari tahu lebih lanjut tentang masa laluku? Bukankah aku sudah melarangnya?" "Leanna, aku tidak akan lagi melakukannya," ucap Lucian memegang bahu Leanna. "Lalu dokumen apa yang dibawa oleh pria itu?" ucap Leanna. Lucian menoleh ke arah asistennya. Dia baru saja menyadarinya. Matanya mulai memelototi Asisten yang telah menjadi sumber masalah baru itu. Lucian dengan segera memberikan penjelasan pada Leanna. "Jangan salah paham. Itu hanyalah dokumen tentang bisnis!" "Benarkah?" ucap Leanna masih dengan tatapan curiga. "Tentu. Kau bisa memeriksanya." Leanna tidak mengatakan apapun lagi. Dia berbalik pergi. Lucian menahan tangannya. "Kemana kau pergi? Aku akan menggend

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-20
  • Hasrat Cinta: Paman, Aku Tidak Bisa Berhenti    Chapter 35 Kenapa Anda Meminta itu?

    "Tuan Lucian, tidak hanya saya yang mencurigai tentang hubungan Anda dan Nona Leanna, tapi di perusahaan juga tersebar rumor tentang--" ucap Asistennya. Lucian menghela nafas. "Apa aku membayar kalian untuk bergosip? Dengar, kau terlalu banyak menonton film. Sebagai hukumannya, kau harus memeriksa dokumen di meja dan mengurus perbaikannya!" "Tuan Lucian, anda menyalah gunakan jabatan!" "Tidak. Justru karena aku adalah bos, sudah seharusnya bagiku untuk memberikan hukuman yang pantas. Kau juga harus mengurus hadiah untuk Leanna, aku akan mengawasi saat kau memilih." Asistennya hanya bisa pasrah, jika dia menolak, bosnya ini akan menambah hukumannya. Asistennya mulai melajukan mobil menuju ke pusat perbelanjaan. *** Asistennya merasa kelelahan mengikuti kemauan dari bosnya yang masuk ke setiap toko. Bahkan Bosnya juga berdebat dengan para karyawan. "Apa kau yakin pakaian ini benar-benar limited edition dan berkualitas tinggi?" Karyawan itu harus banyak menjelaskan untuk

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-22
  • Hasrat Cinta: Paman, Aku Tidak Bisa Berhenti    Chapter 1 Paman, Menikahlah denganku!

    "Paman, menikahlah denganku!" Gadis kecil berusia 10 tahun bersuara keras, , mata bulat bersinar menatap serius pada seorang pria, "Kita pasti akan menjadi sepasang pengantin yang sempurna." Senyum manis bahagia terukir di bibir mungilnya. Pria tampan berusia 20 tahun itu terdiam sejenak, senyum simpul terukir dibibirnya yang tebal.. "Leanna, kau sudah mengatakan ini puluhan kali padaku. Apa kau begitu menyukaiku?" Pandangannya terarah pada gadis kecil yang baru sajamengatakan ha yang tidak masuk akal. "Aku sangat menyukai paman Lucian. Ayo kita menikah sekarang juga dan aku akan tinggal bersama dengan paman selamanya," jawab gadis kecil yang bernama Leanna. Tangan mungil itu menarik tangan besar dan kekar milik pria yang dia panggil paman Lucian. “Leanna, dengarkan aku! Aku tidak bisa menikah denganmu!” tegas Lucian. "Apa itu artinya aku ditolak?" Ekspresi bahagia yang awalnya cerah menjadi muram. Semburat senyum lembut dalam sekejab lenyap digatikan dengan kekecewaan. “Apa

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-26
  • Hasrat Cinta: Paman, Aku Tidak Bisa Berhenti    Chapter 2 Aku Bukan Bayi Lagi

    "Maaf, aku tidak bermaksud untuk membentakmu." Lucian menatap Leanna yang terlihat terkejut. Namun, pria itu tidak mengurungkan niatnya awalnya. Dia dengan cepat melangkah mendekat ke arah koper itu. Leanna mengikuti Lucian, menahan saat pria itu meraih resleting koper. "Paman, aku tidak ingin kau melihatnya. Ini bukan sesuatu yang pantas untuk paman lihat,” ucap Leanna menghalangi Lucian. Lucian menatap Leanna dengan intensitas,memberinya peringatan untuk tidak menganggunya. Wanita yang masih cantik walaupun tertutup lebam itu, menarik tangannya dengan ragu. Ekspresi wajahnya semakin pucat, pandangannya fokus untuk melihat seperti apa ekspresi yang akan dibuat oleh Lucian. "Apa ini? Bagaimana bisa benda seperti ini ada di dalam tasmu? Apa ini pantas untuk berada di sini?!" ucap Lucian dengan marah. Mata kecokeletan yang tajam milik Lucian beralih ke arah seorang pelayan yang sebelumnya membawa koper itu, "Panggil Kepala Pelayan sekarang juga!" Pelayan itu dengan takut me

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-29

Bab terbaru

  • Hasrat Cinta: Paman, Aku Tidak Bisa Berhenti    Chapter 35 Kenapa Anda Meminta itu?

    "Tuan Lucian, tidak hanya saya yang mencurigai tentang hubungan Anda dan Nona Leanna, tapi di perusahaan juga tersebar rumor tentang--" ucap Asistennya. Lucian menghela nafas. "Apa aku membayar kalian untuk bergosip? Dengar, kau terlalu banyak menonton film. Sebagai hukumannya, kau harus memeriksa dokumen di meja dan mengurus perbaikannya!" "Tuan Lucian, anda menyalah gunakan jabatan!" "Tidak. Justru karena aku adalah bos, sudah seharusnya bagiku untuk memberikan hukuman yang pantas. Kau juga harus mengurus hadiah untuk Leanna, aku akan mengawasi saat kau memilih." Asistennya hanya bisa pasrah, jika dia menolak, bosnya ini akan menambah hukumannya. Asistennya mulai melajukan mobil menuju ke pusat perbelanjaan. *** Asistennya merasa kelelahan mengikuti kemauan dari bosnya yang masuk ke setiap toko. Bahkan Bosnya juga berdebat dengan para karyawan. "Apa kau yakin pakaian ini benar-benar limited edition dan berkualitas tinggi?" Karyawan itu harus banyak menjelaskan untuk

  • Hasrat Cinta: Paman, Aku Tidak Bisa Berhenti    Chapter 34 Sulit Dibujuk

    "Leanna, hati-hati. Kau jangan terlalu banyak bergerak. Kenapa kau datang? Apa kau sudah tidak marah lagi padaku?" tanya Lucian dengan wajah bahagia. Leanna tidak menjawab. Dia justru memutar pandangan ke arah seorang pria berkacamata itu dan melihat dokumen yang ada di tangan pria itu. "Apa Paman masih mencari tahu lebih lanjut tentang masa laluku? Bukankah aku sudah melarangnya?" "Leanna, aku tidak akan lagi melakukannya," ucap Lucian memegang bahu Leanna. "Lalu dokumen apa yang dibawa oleh pria itu?" ucap Leanna. Lucian menoleh ke arah asistennya. Dia baru saja menyadarinya. Matanya mulai memelototi Asisten yang telah menjadi sumber masalah baru itu. Lucian dengan segera memberikan penjelasan pada Leanna. "Jangan salah paham. Itu hanyalah dokumen tentang bisnis!" "Benarkah?" ucap Leanna masih dengan tatapan curiga. "Tentu. Kau bisa memeriksanya." Leanna tidak mengatakan apapun lagi. Dia berbalik pergi. Lucian menahan tangannya. "Kemana kau pergi? Aku akan menggend

  • Hasrat Cinta: Paman, Aku Tidak Bisa Berhenti    Chapter 33 Apa yang Salah?

    "Kau punya nyali untuk menyinggung keponakanku ya? Apa kau tidak tahu siapa dirimu yang sebenarnya?" ucap Lucian yang kini duduk di sofa ruang tengah. Tatapannya tajam menusuk, tangannya bersilang di depan dadanya. "Tuan, ada apa sebenarnya? Apa Anda marah karena saya meninggalkan apartemen tanpa izin, tapi saya sungguh--" "Kau pergi setelah berdebat dengan Leanna, kan? Bagaimana bisa kau melarikan diri setelah menyakitinya? Kau membuat kondisi Leanna menjadi buruk!" ucap Lucian. Rara terlihat sedikit gugup, tapi masih mencoba mempertahankan ketenangannya. "Tuan Muda, apa yang kau bicarakan? Saya tidak berdebat dengan Nona. Setelah memberikan buku, saya langsung pergi." Lucian tertawa pahit. "Jangan berbohong, Leanna telah mengatakan yang terjadi padaku. Jika kau tidak memperlakukannya dengan buruk, tidak mungkin Leanna berada dalam kondisi depresinya!" "Tuan Muda, apa kau begitu mempercayai Nona Leanna? Tidakkah Nona sering melakukan trik untuk mengusir para pelayan. Mung

  • Hasrat Cinta: Paman, Aku Tidak Bisa Berhenti    Chapter 32 Siapa yang akan Menang?

    "Nona, Anda mau ke mana? Bukankah Tuan sudah meminta agar Anda tidak meninggalkan rumah dengan keadaan kaki anda yang sedang sakit?" ucap Rara yang sudah berdiri di samping kamar saat Leanna membuka pintu dan berniat untuk keluar. "Kau? Apa kau sudah dari tadi berada di sini? Apa kau begitu punya banyak waktu luang?" ucap Leanna mencibir. "Tidak, karena saya harus mengawasi Anda, membuat pekerjaan saya bertambah. Nona, kenapa Anda tidak kembali ke kamar dan memanfaatkan hadiah dari Tuan Muda," ucap Rara. "Apa buku-buku itu bisa dibilang sebagai hadiah? Aku tidak ingin membaca buku yang semakin membuatku bosan. Aku hanya pergi ke ruang tengah untuk menonton film, jangan menatapku begitu!" Rara masih menatap dengan curiga. "Tapi, di kamar anda ada layar TV. Kenapa Anda harus pergi ke ruang lain?" Leanna merasa kesal. "Kau terlalu banyak bertanya! Tenang saja, aku pastikan bahwa aku tidak akan keluar dari rumah." Rara justru berjalan di depannya, menghadang jalan Leanna.

  • Hasrat Cinta: Paman, Aku Tidak Bisa Berhenti    Chapter 31 Hukuman (18+)

    Lucian hendak mengatakan sesuatu ketika ponselnya berdering. "Aku harus menjawab telepon, tetap duduk diam dan jangan banyak bergerak!" ucap Lucian memberikan peringatan. Lucian melangkah sedikit menjauh. Leanna menatap Lucian dengan penasaran saat melihat ekspresi samar-samar yang ditunjukkan oleh Lucian. Leanna tidak tahu apa yang orang itu bicarakan, dan Lucian hanya menanggapi dengan jawaban singkat yang membuat Leanna kesulitan untuk menebak. "Paman, kau mau ke mana?" ucap Leanna ketika Lucian berjalan melewatinya setelah selesai menerima telepon. "Leanna, aku pergi keluar sebentar. Ada hal yang harus aku tangani. Aku akan menghubungi Rara untuk menemanimu. Jangan banyak bergerak dan jangan keluar dari rumah! Kau mengerti?" Lucian memberikan peringatan. "Paman, bagaimana jika aku merasa bosan. Apa aku tidak boleh pergi jalan-jalan?" "Jika kau ingin aku membawamu ke dokter maka kau bisa nekat melakukan itu!" ucap Lucian yang membuat Leanna terdiam. Lucian mengusap ram

  • Hasrat Cinta: Paman, Aku Tidak Bisa Berhenti    Chapter 30 Sebuah Pilihan

    Lucian menghela nafas, mengatur emosinya dan berbicara selembut yang dia bisa.”Sampai berapa kali kau akan mengusulkan hal ini? Leanna, kau bukan anak kecil lagi yang hidup dalam ingatan tentang impian aneh karena sebuah buku dongengkan?" "Paman, aku serius tentang ini. Bukankah pernikahan adalah--" Lucian memotong ucapan Leanna, "Kau ingin mengatakan pernikahan adalah janji seumur hidup untuk bersama, kan? Tapi, aku tidak bisa mempercayai hal itu. " Lucian menatap Leanna dengan serius. "Aku akan memberikan pilihan padamu." Lucian memberikan jeda selama beberapa detik sebelum akhirnya mengatakan, "Kau ingin tetap tinggal bersamaku, tapi jangan pernah membahas tentang pernikahan lagi dan percayalah padaku bahwa aku akan tetap di sisimu sampai kau tidak lagi membutuhkanku atau kau kembali ke rumah lamamu, hidup sesuai dengan kemauanmu dan aku tidak akan mengendalikanmu lagi. Buat pilihanmu, aku akan menghormati keputusanmu." Leanna terkejut dengan pilihan terakhir yang diberikan

  • Hasrat Cinta: Paman, Aku Tidak Bisa Berhenti    Chapter 29 Jarak yang Terlalu Dekat

    Lucian terkejut dengan tanggapan Leanna yang tidak dia prediksi. "Kenapa kau berpikir begitu? Aku tidak pernah membawa orang lain ke tempat ini selain kau." Leanna menatapnya dengan ekspresi tidak keraguan. "Benarkah? Lalu ke mana Paman mengajak kekasihmu berkencan?" tanya Leanna. "Itu bukan hal yang perlu kau ketahui," ucap Lucian tanpa berniat untuk melanjutkan pembicaraan. "Tidak perlu membahas tentang itu lagi." Leanna tidak mengatakan apapun lagi. Pesanan mereka datang lebih cepat. Paman dan keponakan yang tidak memiliki hubungan darah itu, menikmati makanannya dengan tenang. Lucian tiba-tiba berhenti makan, tangannya terulur menyentuh ujung bibir Leanna. Leanna terkejut dan secara refleks menghindar. Lucian menyadari tindakannya. "Apa aku membuatmu merasa tidak nyaman? Kalau begitu kau bisa bersihkan saus yang tersisa di bibirmu. " Lucian memberikan tisu pada Leanna. "Aku bukannya merasa tidak nyaman, aku hanya sedikit terkejut. Paman, bisakah kau membantuku meng

  • Hasrat Cinta: Paman, Aku Tidak Bisa Berhenti    Chapter 28 Sebuah Kenangan

    Leanna hanya tersenyum, tetapi justru membuatnya terlihat semakin menyedihkan. “Tidak, lupakan saja. Aku tahu jika hal itu tidak akan terjadi.” Leanna semakin mempererat genggaman tangannya pada Lucian. Matanya perlahan mulai terpejam. Lucian memiringkan tubuhnya, dia menatap lebih dekat pada seorang gadis muda yang mulai tertidur. “Leanna, apa yang sebenarnya sedang kau pikirkan?” Lucian menghela nafas, dia tidak tahu seberapa banyak luka yang disembunyikan oleh gadis yang terlihat rapuh ini. Lucian teringat tentang pembicaraan mereka tadi, dia merasa sedikit senang karena Leanna mau terbuka sedikit tetang masa kecilnya. Lucian mulai mengerti, dia seharusnya menjadi lebih lembut dan perhatian padanya mungkin sedikit demi sedikit, Lucian bisa lebih mengenal Leanna lebih dalam dan dapat mengerti tentangnya. Lucian memandang Leanna, dia tiba-tiba memikirkan sesuatu. *** Leanna perlahan membuka matanya, dengan setengah kesadaran dia dapat mendengar suara lembut yang berbicara p

  • Hasrat Cinta: Paman, Aku Tidak Bisa Berhenti    Chapter 27 Kekacauan

    “Bagaimana dia bisa hilang? Aku memintamu untuk menjaganya, kan? Saat ini dia sedang sakit, bagaimana jika sesuatu yang buruk terjadi padanya? Apa kau akan bertanggung jawab?!” Lucian tidak bisa menahan amarah dan perasaan khawatir yang menyelimutinya. “Maafkan saya, Tuan. “ “Apa gunanya minta maaf? Temukan dia secepatnya!” ucap Lucian memberikan perintah “Ya, Tuan. Saat ini saya sedang mencarinya di sekitar lingkungan apartemen.” Lucian mengakhiri panggilan. Dia memijat kepalanya yang mendadak sakit. Lucian teringat dengan perdebatan dengan Leanna beberapa jam lalu saat gadis itu hendak pergi meninggalkan rumah. “Seharusnya aku tidak memaksanya. Ini semua saran bodoh dari wanita itu!” Lucian menyesalinya. Nada dering khusus berbunyi dari ponselnya. Tanpa melihat nama yang tertera di layarnya, Lucian sudah tahu siapa yang menelepon. “Hallo, jika ini tentang pekerjaan, kau bisa hubungi aku nanti—“ “Tunggu, Tuan Lucian! Anda harus kembali ke kantor sekarang juga. Jika tid

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status