Share

24. Gigit

Gama membuka pintu ruangan pribadinya di kantor. Alih-alih disambut setumpuk pekerjaan, ia justru disambut oleh sang ibu. Perempuan bernama Dena itu menusuk Gama dengan sebuah tatapan tajam. Tidak hanya sang ibu, terlihat pula Mona setia berdiri tegak menemani Dena.

"Ibu ingin bicara."

Gama menghela napas panjang, berjalan melewati dua perempuan di depannya dan langsung duduk di kursi singgah sananya. "Bicara apa? Bicara saja. Hari ini aku harus meeting dan memeriksa lokasi pembangunan." Gama menyahuti dengan santainya.

"Kamu tahu bahwa skandalmu sudah tersebar ke luar perusahaan? Bagaimana jika perusahaan yang sudah menjalin kerjasama mendadak memutuskan kontrak karena perilaku burukmu itu, hah?"

"Buruk apanya? Mereka bahkan tidak tahu apa yang terjadi, mana bisa membuat argumen bahwa aku berperilaku buruk."

"Kamu sudah menghianati Mona! Tunanganmu, Gam. Kamu itu seorang CEO, mana bisa bersikap senonoh, seenaknya. Mereka memandangmu sebagai panutan."

"Dia bukan siapa-siapa selain tu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status