di salah satu kamar seorang wanita cantik tengah menggeliat tubuhnya mencoba mengumpulkan nyawa setelah bangun dari tidurnya,
laura berlahan membuka kelopak matanya mengamati setiap sudut ruangan yang selama ini menjadi salah satu tempat favoritnya selama menghabiskan waktu di rumah,"siapa yang membawaku pulang semalam, kenapa pakaianku telah berubah siapa yang menggantikan bajuku. aduh..... kenapa aku tidak ingat sama sekali sih." gumang laura dalam hati,
"oh..... astaga jangan-jangan sopir sialan itu yang melakukanya., bed**"h kalau sampai dia yang melakukan akan ku buat perhitungan sama dia nanti. awas kau.!" lanjut pikir laura sambil menonjok telapak tangannya sendiri penuh emosi." oh.... sudah bangun rupanya" kata Bu sonya yang tiba tiba masuk ke kamar tanpa mengetuk pintu terlebih dulu. hingga membuat laura kaget sambil menatap ibunya yang berlahan mendekatinya.
" kamu semalam pulang dalam k" kamu telat dua menit.! " kata laura ketika lintang dengan terpogoh-pogoh menghampiri Laura yang berdiri di samping mobil sambil menatap jam yang melingkar di tangannya. " maaf non tadi saya harus nganterin mbok surti dulu ke pasar" kata lintang membela diri, " Alasan saja." kata laura sambil tangannya ber sedekap di dada." cepat jalankan mobilnya, jangan cuma bengong aja." lanjut laura. memaksa lintang memasuki pintu kemudi mobil itu setelah ia membukakan pintu penumpang untuk laura dan mempersilahkan ya masuk. mobil melaju dengan kecepatan sedang, kebetulan hari ini hari libur jadi tidak terlalu banyak kendaraan yang berlalu lalang memadati jalanan ibu kota, setelah melewati beberapa lampu merah serta tikungan mobil lintang akhirnya memasuki sebuah komplek di mana naomi beserta keluarganya tinggal selama pindah ke kota itu.selama perjalanan cukup hening tidak ada percakapan sama sekali hanya suara mesin serta sesekali suara petunjuk arah da
" naomi...! tidak sopan sekali apa apaan kamu ini." kata ibu naomi ketika menyaksikan perbuatan anaknya. di sisi lain laura juga merasa bingung dengan tindakan Naomi yang secara tiba tiba meski laura tidak mengutarakannya. naomi tidak menanggapi ibunya, setelah memastikan apa yang ada di pikirannya benar ia kemudian menarik tangan laura lagi membawanya kembali ke kamar. ibu naomi dan juga lintang sendiri di tinggalkan dengan perasaan bingung tanpa bisa mengucapkan sepatah kata pun. sesampainya di kamar laura menghempaskan tangan nya secara kasar dari cengkraman naomi. " kamu thu apa apaan sih, gak jelas banget bikin aku malu aja deh" kata laura setelah tangannya terlepas."sekarang aku tanya sesampainya di rumah kamu ingat tidak apa yang kamu lakukan?" kata naomi memutari tubuh lauralaura hanya menggelengsetelah kamu bangun apa kamu merasakan sesuatu,? apa kamu melihat n
lintang berjalan menyusuri koridor kampus dengan kedua tangan di masukan dalam saku celana.  "buuuk." suara benturan ketika lintang tanpa sengaja menabrak tubuh seorang wanita cantik yang ketika itu berjalan tergesa gesa dari arah yang berlawanan. "Hay..,! kamu buta ya ?" kata wanita itu dengan nada tinggi sambil menunjuk lintang.lintang hanya memicingkan sebelah matanya sambil bergumam dalam hati " dasar wanita aneh dia yang nabrak malah dia yang ngomel" gumang lintang lintang dalam hati sambil menggelengkan kepalanya."sudah-sudah Ra kita lagi buru-buru ni. gak usah pedulikan dia" kata anggi memperingatkan laura. sambil tangannya mencoba meraih pergelangan tangan lauraketika itu laura ditemani oleh anggi mereka berjalan tergesa gesa karena di panggil oleh dosen pembimbing mereka. entah apa yang terjadi. mereka di haruskan menuju ruang dosen saat itu juga." apa liat liat, mau aku congkel mata kamu" kata laura sambil me
"Hay,...! lintang" sapa beberapa gadis itu sesampainya di hadapan sana sambil melambaikan tangannya.karena lintang sendiri tidak mengenal para gadis itu lintang tidak menjawab ia hanya memasang senyum kecil dari bibirnya berusaha menghargai mereka." ok teman teman jadi seperti yang aku katakan tadi barusan. karena.! teman kita lintang sudah mendapatkan gaji pertamanya dari keluarga laura.jadi hari ini dia mengudang kita semua untuk makan siang disini sebagai perayaannya. ya walaupun cuma di kantin" . kata naomi sambil berdiri. merasa puas karena langkah awal untuk mengibarkan bendera perang kepada lintang telah berjalan sempurna.di sambut dengan kegembiraan para gadis itu, kecuali anggi"tapi naomi ini" kata anggi terhenti dipotong naomi, merasa bingung dan juga bersalah pada lintang karena dialah yang mengajak kedua sahabatnya itu untuk bergabung dengan lintang. "sudah sudah bukanya tadi lintang sendiri yang s
"Ra, ! gimana ntar malem jadi kan .! tanya Naomi pada laura ketika mereka berada di taman bersama dengan Dany dan kawan kawan.setelah mereka keluar dari kantin itu, Dany bersama kedua teman temanya itu mengikuti laura. sebenarnya laura malas untuk menanggapi Dany. tp karena Naomi yang telah mengizinkan mereka untuk bergabung jadi mau gak mau laura hanya pasrah. Dany sudah sejak lama menyimpan perasaan kepada laura. dia juga sudah beberapa kali di tolak olehnya. namun bukan Dany namanya kalau dia menyerah begitu saja." memangnya kalian pada mau kemana.?" tanya Dany kemudian sebelum laura sempat menjawab pertanyaan Naomi." biasa ketempat favorit kita, " kata Naomi sambil mengibas ngibaskan telapak tangannya." wah boleh ni kita gabung " kata Dany selanjutnya." tentu saja kalau kalian tidak keberatan" jawab Naomi enteng namun tanpa di sadari ada kedua bola mata yang melotot hampir keluar mengarah kepadanya. siapa l
waktu menunjukan angka 12: 00 namun pada saat itu belum ada tanda tanda kehadiran laura di rumah itu." anak itu semakin lama semakin susah di bilangin saja." kata pak surya pada sang istri dengan penuh amarah" kelihatanya kita tidak akan bisa mendidik laura sendiri pah, ibu udah capek setiap hari harus berdebat dengan laura terus." keluh Bu sonya frustasi."lalu apa yang harus kita lakukan Bu, bahkan sudah semua upaya papa lakukan untuk mendidik anak kita. tapi semuanya gagal. bahkan menurut info yang papa dengar, tadi laura sengaja membuat lintang mendapat masalah di kantin kampus supaya ia bisa pergi sendiri tanpa di dampingi supir." kita gak bisa terus terusan seperti ini, laura anak kita satu satunya, siapa yang akan memimpin perusahaan jika ia hanya mementingkan egonya sendiri tanpa memikirkan masa depan dia nantinya".kata pak surya panjang lebar dengan sang istri." apa gak sebaiknya kita nikahkan sa
"Lintang.......,! "Seorang wanita setengah baya berjalan menuju kearah lintang yang sedang bekerja di kebun. "Iya bu ada apa ?." Tanya lintang sambil menoleh ke arah sumber suara yang begitu familiar ditelinga lintang itu. "Makan dulu tang, ini udah waktunya makan siang lho.!" Kata ibu lintang menjawab sambil membawa rantang kemudian menyodorkan ke arah lintang. Lintang mengulurkan tangannya mengambil rantang tersebut sambil satu tangan menyeka bulir keringat yang membasahi keningnya. Mereka kemudian berjalan beriringan menuju sebuah gubuk kecil yang berada didekat tempat bekerja lintang. Mereka berjalan sambil sesekali lintang menanyakan perihal makanan yang dibawa ibunya itu mereka nampak begitu saling menyayangi. "Ibu sudah makan .?" Tanya lintang sesampainya mereka di gubuk itu sambil lintang membuka rantang yang di berikan ibunya tersebut. "Sudah tang ibu sudah makan tadi seb
pagi hari nya lintang beserta ibunya pergi ke rumah tante dewi, rencana lia dan lintang akan berangkat pagi itu dengan menggunakan mobil lia.semalam setelah litang dan ibunya selesai berbicara mereka kemudian menelpon tante dewi, perihal masalah lintang supaya bisa ikut kekota. ".KOTA". " Lintang...! bagaimana, kalau sebelum kamu menemukan pekerjaan kamu bekerja di rumah bos aku dulu. kebetulan dia butuh seorang sopir buat putrinya." kata lia memecah keheningan sesampainya mereka di kos kosan lia. "EM...... BOLEH...! sebenarnya aku juga merasa tidak enak jika harus tinggal lama di kos, kosan mu ini., jadi sopir juga pekerjaan yang gak begitu buruk menurutku, selagi itu halal' bagiku gak ada masalah." " Oke... kalau kamu memang cocok mungkin aku bisa menghubungi bos ku sekarang juga". Setelah percakapan kecil itu akhirnya lia mencoba menghubungi bosnya. "Tut.... Tut..
waktu menunjukan angka 12: 00 namun pada saat itu belum ada tanda tanda kehadiran laura di rumah itu." anak itu semakin lama semakin susah di bilangin saja." kata pak surya pada sang istri dengan penuh amarah" kelihatanya kita tidak akan bisa mendidik laura sendiri pah, ibu udah capek setiap hari harus berdebat dengan laura terus." keluh Bu sonya frustasi."lalu apa yang harus kita lakukan Bu, bahkan sudah semua upaya papa lakukan untuk mendidik anak kita. tapi semuanya gagal. bahkan menurut info yang papa dengar, tadi laura sengaja membuat lintang mendapat masalah di kantin kampus supaya ia bisa pergi sendiri tanpa di dampingi supir." kita gak bisa terus terusan seperti ini, laura anak kita satu satunya, siapa yang akan memimpin perusahaan jika ia hanya mementingkan egonya sendiri tanpa memikirkan masa depan dia nantinya".kata pak surya panjang lebar dengan sang istri." apa gak sebaiknya kita nikahkan sa
"Ra, ! gimana ntar malem jadi kan .! tanya Naomi pada laura ketika mereka berada di taman bersama dengan Dany dan kawan kawan.setelah mereka keluar dari kantin itu, Dany bersama kedua teman temanya itu mengikuti laura. sebenarnya laura malas untuk menanggapi Dany. tp karena Naomi yang telah mengizinkan mereka untuk bergabung jadi mau gak mau laura hanya pasrah. Dany sudah sejak lama menyimpan perasaan kepada laura. dia juga sudah beberapa kali di tolak olehnya. namun bukan Dany namanya kalau dia menyerah begitu saja." memangnya kalian pada mau kemana.?" tanya Dany kemudian sebelum laura sempat menjawab pertanyaan Naomi." biasa ketempat favorit kita, " kata Naomi sambil mengibas ngibaskan telapak tangannya." wah boleh ni kita gabung " kata Dany selanjutnya." tentu saja kalau kalian tidak keberatan" jawab Naomi enteng namun tanpa di sadari ada kedua bola mata yang melotot hampir keluar mengarah kepadanya. siapa l
"Hay,...! lintang" sapa beberapa gadis itu sesampainya di hadapan sana sambil melambaikan tangannya.karena lintang sendiri tidak mengenal para gadis itu lintang tidak menjawab ia hanya memasang senyum kecil dari bibirnya berusaha menghargai mereka." ok teman teman jadi seperti yang aku katakan tadi barusan. karena.! teman kita lintang sudah mendapatkan gaji pertamanya dari keluarga laura.jadi hari ini dia mengudang kita semua untuk makan siang disini sebagai perayaannya. ya walaupun cuma di kantin" . kata naomi sambil berdiri. merasa puas karena langkah awal untuk mengibarkan bendera perang kepada lintang telah berjalan sempurna.di sambut dengan kegembiraan para gadis itu, kecuali anggi"tapi naomi ini" kata anggi terhenti dipotong naomi, merasa bingung dan juga bersalah pada lintang karena dialah yang mengajak kedua sahabatnya itu untuk bergabung dengan lintang. "sudah sudah bukanya tadi lintang sendiri yang s
lintang berjalan menyusuri koridor kampus dengan kedua tangan di masukan dalam saku celana.  "buuuk." suara benturan ketika lintang tanpa sengaja menabrak tubuh seorang wanita cantik yang ketika itu berjalan tergesa gesa dari arah yang berlawanan. "Hay..,! kamu buta ya ?" kata wanita itu dengan nada tinggi sambil menunjuk lintang.lintang hanya memicingkan sebelah matanya sambil bergumam dalam hati " dasar wanita aneh dia yang nabrak malah dia yang ngomel" gumang lintang lintang dalam hati sambil menggelengkan kepalanya."sudah-sudah Ra kita lagi buru-buru ni. gak usah pedulikan dia" kata anggi memperingatkan laura. sambil tangannya mencoba meraih pergelangan tangan lauraketika itu laura ditemani oleh anggi mereka berjalan tergesa gesa karena di panggil oleh dosen pembimbing mereka. entah apa yang terjadi. mereka di haruskan menuju ruang dosen saat itu juga." apa liat liat, mau aku congkel mata kamu" kata laura sambil me
" naomi...! tidak sopan sekali apa apaan kamu ini." kata ibu naomi ketika menyaksikan perbuatan anaknya. di sisi lain laura juga merasa bingung dengan tindakan Naomi yang secara tiba tiba meski laura tidak mengutarakannya. naomi tidak menanggapi ibunya, setelah memastikan apa yang ada di pikirannya benar ia kemudian menarik tangan laura lagi membawanya kembali ke kamar. ibu naomi dan juga lintang sendiri di tinggalkan dengan perasaan bingung tanpa bisa mengucapkan sepatah kata pun. sesampainya di kamar laura menghempaskan tangan nya secara kasar dari cengkraman naomi. " kamu thu apa apaan sih, gak jelas banget bikin aku malu aja deh" kata laura setelah tangannya terlepas."sekarang aku tanya sesampainya di rumah kamu ingat tidak apa yang kamu lakukan?" kata naomi memutari tubuh lauralaura hanya menggelengsetelah kamu bangun apa kamu merasakan sesuatu,? apa kamu melihat n
" kamu telat dua menit.! " kata laura ketika lintang dengan terpogoh-pogoh menghampiri Laura yang berdiri di samping mobil sambil menatap jam yang melingkar di tangannya. " maaf non tadi saya harus nganterin mbok surti dulu ke pasar" kata lintang membela diri, " Alasan saja." kata laura sambil tangannya ber sedekap di dada." cepat jalankan mobilnya, jangan cuma bengong aja." lanjut laura. memaksa lintang memasuki pintu kemudi mobil itu setelah ia membukakan pintu penumpang untuk laura dan mempersilahkan ya masuk. mobil melaju dengan kecepatan sedang, kebetulan hari ini hari libur jadi tidak terlalu banyak kendaraan yang berlalu lalang memadati jalanan ibu kota, setelah melewati beberapa lampu merah serta tikungan mobil lintang akhirnya memasuki sebuah komplek di mana naomi beserta keluarganya tinggal selama pindah ke kota itu.selama perjalanan cukup hening tidak ada percakapan sama sekali hanya suara mesin serta sesekali suara petunjuk arah da
di salah satu kamar seorang wanita cantik tengah menggeliat tubuhnya mencoba mengumpulkan nyawa setelah bangun dari tidurnya,laura berlahan membuka kelopak matanya mengamati setiap sudut ruangan yang selama ini menjadi salah satu tempat favoritnya selama menghabiskan waktu di rumah, "siapa yang membawaku pulang semalam, kenapa pakaianku telah berubah siapa yang menggantikan bajuku. aduh..... kenapa aku tidak ingat sama sekali sih." gumang laura dalam hati,"oh..... astaga jangan-jangan sopir sialan itu yang melakukanya., bed**"h kalau sampai dia yang melakukan akan ku buat perhitungan sama dia nanti. awas kau.!" lanjut pikir laura sambil menonjok telapak tangannya sendiri penuh emosi. " oh.... sudah bangun rupanya" kata Bu sonya yang tiba tiba masuk ke kamar tanpa mengetuk pintu terlebih dulu. hingga membuat laura kaget sambil menatap ibunya yang berlahan mendekatinya." kamu semalam pulang dalam k
* pagi ini lintang bangun pagi pagi sekali, ia berjalan menuju ruang kluarga rumah pak Surya dengan membawa sebuah tas warna hitam yang ia sangkut kan di sebelah bahunya.dengan berat hati lintang melangkahkan kakinya untuk menghadap sang majikan,sesampainya di ruang keluarga lintang melihat pak Surya di temani Bu sonya sang istri sedang menikmati secangkir kopi di ruangan itu. dengan menundukkan kepala lintang berjalan mendekati kedua majikanya itu sebelum akhirnya ia memutuskan untuk berpamitan. "lho kok kamu membawa tas ? memangnya mau kemana kamu tang ?" tanya Bu sonya yang tak sengaja melihat lintang berjalan ke arah mereka dengan sebuah tas yang menyangkut di bahunya.pak surya yang ketika itu sedang menyesap kopinya kemudian menjauhkan ujung cangkir dari bibirnya sebelum mendongakkan kepala hendak menatap seseorang yang baru saja di sapa oleh sang istri. mendengar namanya di sebut lintang kemudian menatap Bu sonya da
*di ruang lain pak Surya dengan sang istri terbangun ketika mendengar suara gaduh di lantai atas tepatnya di kamar laura." pak,... pak... pak,." Bu sonya menggoyangkan lengan suaminya yang masih tertidur pulas ketika mendengar suara benda jatuh dari lantai atas."ada apa sih buk ? " jawab pak Surya memalas sambil memaksa membuka matanya." di atas kenapa brisik sekali ya pa, .? jangan jangan ada maling pa, ayok pa bangun dulu takut kenapa kenapa sama laura. " "Allah ibu ini kaya gak biasa denger laura jam segini baru pulang aja, paling dia juga baru pulang sama anggi juga nginap di sini Bu. "tapi pa,,! " belum sempat Bu sonya melanjutkan kata katanya tiba-tiba terdengar suara teriakan laura begitu kencang, membuat pak Surya langsung menarik selimut sebelum akhirnya berjalan keluar menuju kamar laura di ikuti sang istri *di kamar laura lintang yang sudah mulai kelelahan menghadapi la