Home / Rumah Tangga / Hamil Anak Om Miliarder / 186. Angel Merasa Hancur

Share

186. Angel Merasa Hancur

Author: Blue Rose
last update Last Updated: 2025-04-16 23:28:47

"Dia... belum liat sih."

"Pasti sedih banget."

"Pasti."

•••

Dea berusaha membujuk Angel keesokan harinya, agar Angel mau menemui Rani.

Awalnya Angel tidak mau, dan beralasan ingin pergi ke luar kota menemani sang ayah perjalanan bisnis.

Akan tetapi, ia kemudian berubah pikiran keesokan harinya, setelah berpikir dan diskusi dengan orang tuanya.

Yah, Angel merupakan anak yang sangat dilindungi oleh orang tuanya. Makanya ia tidak pernah melampaui batas.

Ia juga bukan tipe yang centil atau kegatelan dengan pria, karena tangki cintanya sudah penuh oleh orang tuanya, kedua orang tuanya sangat harmonis, meskipun ayahnya pernah selingkuh dulu, tapi sejak ibunya mengancam cerai, sang ayah tobat dan tidak pernah lagi berurusan dengan wanita lain selain pekerjaan.

Angel kira, sahabatnya Rani juga seperti itu, keluarganya harmonis dan tidak ada masalah, dilihat dari bagaimana Rani membranding diri sebagai perempuan kuat.

Akan tetapi, ternyata baik dirinya ataupun Dea, sama-sama tidak peka
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Hamil Anak Om Miliarder   187. Jadi Pengganggu

    "Bisa aja kan, dengan power sebesar itu." "Iya tapi gak seekstrim itu kali, kebanyakan baca novel lu!" ujar Dea menyenggol bahu Angel. Angel pun tertawa, "Gak juga anjir! Juna terlalu kuat di usianya yang masih muda," ujarnya. "Dia udah mau 40 tahun," ujar Dea. "Masih muda untuk di posisinya sekarang. Bahkan, kata Bokap gue... Juna tuh ditakuti banyak pebisnis. Lebih kuat daripada Bokap lo yang udah jelas powernya gede di kalangan pebinis kan." "Gitu ya...." "Hem," balas Angel. Dea jadi memikirkan hal itu, masa iya Juna punya kekuatan sebesar itu karena dia Mafia. Kalau memang benar, pasti ayahnya tau, dan tidak mungkin ayahnya mengizinkan seorang Mafia menikahi putri satu-satunya. Pun Juna dan ayahnya adalah Bestie, pasti tidak ada rahasia di antara mereka kan. ••• Dea kembali menelpon sang ibu, setelah santai dan Baby Adam sedang main di atas rumput, berjalan-jalan dengan gembira sambil ia awasi dengan pengasuhnya juga."Mamo mau sampai kapan sih di sana, pulang

    Last Updated : 2025-04-17
  • Hamil Anak Om Miliarder   188. Perfect Dance

    "Tapi Mi...." Panggilannya diputus oleh Julia dan nomor Dea diblokir. Hal ini membuat Dea tambah garam. Ia ingin sekali menyusul sang ibu lagi, tapi tidak jadi, karena dalam keadaan emosi pembicaraan mereka akan menjadi pembicaraan yang tidak bermakna atau malah menjurus ke arah pertengkaran tanpa ujung. Mereka akan debat kusir lagi. Masalahnya, sang Ibu adalah orang yang gila juga. Padahal Ia sudah berpikir positif kalau sang ibu akan sembuh dari sifat buruknya itu, setelah kejadian yang menipanya. Akan tetapi, ternyata ia malah semakin menggila. Bukannya berterima kasih padanya dan Aron yang telah menerimanya sebagai keluarga lagi, ia malah ngelunjak ingin jadi istri kedua Aron. Dea benar-benar harus mewanti-wanti Mira dan ayahnya, agar mereka tidak terpancing dalam jebakan permainan sang ibu. Namun, Ia pun tidak tahu bagaimana kelanjutannya. Hanya saja, ia percaya bahwa Mira dan sang ayah bukan tipe orang yang akan mudah larut di dalam sebuah permainan yang dibentuk

    Last Updated : 2025-04-18
  • Hamil Anak Om Miliarder   189. Cinta akan Menemukan Jalan

    "Kamu adalah rumahku, kalo kamu pergi pas aku pulang, aku bakal kecewa banget." Mira tertawa mendengarnya, bagaimana bisa Aron yang teelihat kuat, bisa sebucin itu padanya. "Gombal." "Aku serius, Sayang. You are my home. No matter where I go, you'll always be where I return." Sekali lagi, Aron membuat Mira tersipu. Ia tak bisa membayangkan bagaimana mereka berdua dipersatukan, lalu ia dicintai sebegitu ugal-ugalan oleh pria tua ini. "Jago banget gombalnya, udah berapa korbannya nih?" tanya Mira menanggapi gonbalan sang suami. "Ayolah, Beib! Aku serius...hahaha!" Mereka tampak sangat asyik mengobrol, hingga tak sadar kalau yang tersisa di dalam lantai dansa itu hanya mereka. Semua mata akhirnya tertuju pada mereka di tengah lantai Dansa, dan di bawah lampu sorot. Mereka bahkan tidak menyadari sekitar, karena saling fokus satu sama lain. Hal itu membuat orang-orang iri dengan pasangan itu, sudah menjadi rahasia umum bahwa pasangan dari kalangan atas pasti ada baik buruk

    Last Updated : 2025-04-19
  • Hamil Anak Om Miliarder   190. Kepincut Bodyguard

    Hal itu membuat Aron agak bingung menjelaskannya, karena ini masalah yang sangat rumit dan ia takut terkesan menuduh. Jadi, ia pun berkata. "Aku akan jelaskan nanti ketika kita sudah sampai di hotel, di sini ada banyak orang, dan kita nggak bisa selalu mendiskusikan banyak hal di sini." "Oke." Mereka pun keluar dari Lantai Dansa dan Aron memperkenalkan Mira pada rekan bisnisnya. Kemudian setelahnya, Mira diajak oleh para istri pebisnis itu untuk berkumpul. Aron agak khawatir dengannya, talut orang-orang membullynya atau bagaimana. Ia tau bagaimana agresifnya orang-orang yang menyukainya itu, takut Mira diserang karena ialah yang bisa memilikinya. Semoga saja, Mira bisa menyesuaikan diri dan bertindak dengan tegas melawan mereka yang menindasnya. ••• "Echa, Olive!" panggil Dea. Mereka bertemu di taman untuk sekedar ngobrol. Sudah lama sejak selesai Magang, mereka tidak saling bertemu. "Oi!" Dea ditemani oleh pengasuh Baby Adam, dan bodyguard yang menjaga dari

    Last Updated : 2025-04-20
  • Hamil Anak Om Miliarder   191. Rahasia Penaklukkan Aron

    "Sebenarnya, bagaimana kalian bertemu dan saling jatuh cinta?" tanya salah satu dari wanita sosialita itu. Mira yang ditanyai hanya tersenyum malu, ia tak tau kalau kini topik utamanya adalah suaminya. Ia sebenarnya tau kalau suaminya adalah idola di manapun, tetapi ia tidak pernah membayangkan kalau di luar negeri, suaminya juga idola. "Hem... sebenarnya saya juga tidak tau bagaimana menaklukkannya, tapi saya sebenarnya sahabat dari anaknya," ungkap Mira yang membuat semuanya shock. "Apa?!"Suara mereka sangat kompak dan keras, sehingga banyak tamu di sana juga ikut menoleh kegerombolan para wanita itu."Apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Aron tiba-tiba datang. Mira pun langsung mendekatinya dan menggeleng."Tidak ada, kami hanya mengobrol dan mereka terkejut," jawabnya.Belum sempat Aron membalas kata-kata istrinya, salah satu dari mereka pun mengkonfirmasi apa yang dikatakan oleh Mira. "Tuan, apakah benar Mira adalah teman dari Anakmu?" tanyanya. Aron pun terkejut dan m

    Last Updated : 2025-04-21
  • Hamil Anak Om Miliarder   192. Analisa Lebih Tajam dari Ramalan

    "Sayang, gak perlu jadi Cenayang kalo kita bisa menganalisa dengan baik, semuanya mudah ditebak," ujar Aron. "Ini soal pola saja. Aku yakin, para Peramal adalah orang yang pandai menganalisa. Cuman, dia memanfaatkan kebodohan kliennya untuk percaya." Mira mengangguk-angguk, "Aku yang sulit paham kata-katamu ini, jadi istrimu. Rasanya... alasan lain cuma kedok, lebih kuat di cinta kan?" Aron tertawa mendengarnya. "Haha! Pinter sekali istriku. Kamu benar. Sejatinya, cinta adalah persepsi. Aku pertama kali menganggapmu sebagai wanita bukan cuma anak muda seusia Dea adalah pas di rumah sakit itu, pertemuan pertama kita setelah sekian lama." Mira terkejut, ia ingat, saat itu ia menangis di luar rumah sakit, kemudian pingsan. Hal yang mind blowing adalah, Aron menjaganya di sana. "Iya... aku penasaran, kok bisa kamu di sana waktu aku bangun?" tanya Mira. "Aku udah pernah cerita deh," alas Aron. "Iya, jenguk temen kan. Tapi kenapa kamu ikut campur urusanku sementara di point of view ka

    Last Updated : 2025-04-22
  • Hamil Anak Om Miliarder   193. Terlanjur Suuzon

    "Plesir tuh kek jalan-jalan," jawab Mira. Akan tetapi, ia sudah biasa dengan kekurangan suaminya dalam kosa kata bahasa Jawa Tengah. Ia seringkali salah memahami kosa katanya, dan Mira pun mulai belajar bahwa tidak semua kosa kata bahasa Jawa itu familiar bagi orang lain termasuk suaminya yang notebennya orang luar. "Besok kita harus kondangan loh, kamu gak capek kan?" tanya Aron pada sang istri. "Capek!" Tak lama mereka sampai di hotel, dan Mira yang sedang mode manja tidak mau jalan sendiri. Alhasil, Aron pun menggendongnya ala Bridal Style sampai ke kamar mereka. Mira yang minta gendong, Mira juga yang malu dan menyembunyikan wajahnya dari pandangan orang-orang. Ia sungguh malu. . Setelah mereka berdua bersih-bersih, kemudian mereka langsung naik ke atas kasur, dan seperti biasa sebelum benar-benar tidur, mereka tiduran sambil Deep Talk. Membicarakan banyak hal, saling curhat dengan berbagai macam cerita. Aron juga menceritakan tentang mimpi-mimpinya bersama deng

    Last Updated : 2025-04-23
  • Hamil Anak Om Miliarder   194. Praduga

    "Ih Mami!" keluh Dea. "Iya iya Sayang, Mami cuma... becanda. Tapi kalo ada Berondong yang tulus ama Mami, kenapa enggak?" "Oke oke... terus Mami nggak tinggal di sini?" "Ya nggak lah, Sayang. Emang Mami nggak tahu diri apa? Nggak mikirin perasaannya Juna. Kalian juga butuh privasi kali, nggak yang Mami harus menyaksikan semua kejadian di dalam hidup kamu dan suami kamu. Lagian Mami juga bukan orang yang bisa hidup dengan tanpa kebebasan, dan kalau di sini kan ... Mami nggak mungkin bebas." Dea mengertit, "Aku nggak tahu kebebasan yang Mami Sebutkan itu tentang apa, atau Mami sering pergi-pergi, atau gimana? Tapi kalau bawa cowok ke rumah ya sebenarnya itu bukan urusan aku ya. Masalahnya, kan aku punya anak yang harus dididik juga dengan sample, kalau nanti ada anggota keluarga yang sampelnya buruk, aku takutnya sih bisa mempengaruhi dia." Julia terkekeh, "Nah itu tahu." "Ih yang bener! Mami bermaksud untuk bawa cowok ke rumah ya?" "Iyalah." Dea sudaj lelah bicara denga

    Last Updated : 2025-04-24

Latest chapter

  • Hamil Anak Om Miliarder   BONUS - Paman Kecil

    "Idih, Nenek Lampir ngapain ke sini?" tanya Mira. Hal itu membuat Dea terkejut, Mira sudah bisa julid ternyata."Iya, anjir. Ngapain dia ke sini? Ngaku-ngaku lagi ..." ujar Dea "Dia nggak ada kapok-kapoknya apa ya?" ujar Mira kesal."Iya, tahu tuh!"Kemudian Dea pun langsung berdiri dan menghampirinya, diikuti Mira.Kehamilan Mira sudah mau memasuki 7 bulan, makanya sudah besar perutnya. "Ngapain lu ke sini?" tanya Dea ketus."Ya mau lihat hasil dekorasi pernikahan aku sama Junalah!""Wah tengil banget lo! Pernikahan gue sama Juna, gua istrinya!" balas Dea lumayan santai.Ia tidak ingin terlalu ngegas, karena membuang energi bicara dengan orang gila."Apa sih, Juna pernah janji nikahiyague.""Ya itu kalau lu setia. Lu aja mau dicoblos sana sini sama cowok lain!" Mira terkejut dengan bahasa Dea. Meski sudah bertahun-tahun ia mendengar mulut Dea yang asal ceplos itu, ia masih saja terkejut dengan apa yang keluar darinya."Lu iri doang kan? Karena gue adalah mantan terindahnya?""Na

  • Hamil Anak Om Miliarder   200. Resepsi yang Tertunda - Selesai

    "Semuanya berubah dan gue jadi ngerti, ternyata Papi emang udah jodohnya sama lu, dipertemukan untuk benar-benar saling mengisi. Gue minta maaf banget kalau selama ini gua udah nyakitin lu sejauh itu. Gara-gara Reza dan sifat gue yang terlalu merasa Superior." Mira sudah menangis sesenggukan. "Ya ampun, Dea. Aku ngerti kok waktu itu kamu kayak gitu. Tapi aku bahagia banget denger kamu bilang kayak gitu, artinya kamu udah benar-benar Seattle dengan hidup ini. Aku bahagia pada akhirnya kita kembali lagi ke yang masa SMA, jadi sahabat yang saling mendukung dan saling mengingatkan ketika salah. Itu adalah hal yang penting dari persahabatan sejati.""Iya, Mira. Gue juga merasa beruntung dengan semua kejadian ini, bikin gue belajar banyak.""Alhamdulillah kalo gitu."Mereka pun menjeda sejenak dengan diam, "Oke... balik lagi sama topik Mami gue. Apapun yang terjadi, lu nggak usah belain dia.""Oke," ujar Mira setuju.•••Sore harinya, setelah Aaron memberikan rincian kejadian. Maka Mita

  • Hamil Anak Om Miliarder   199. Luka yang Terurai

    Mira merasa takut dengan itu, apakah Dea akan berpihak pada ibunya? Faktanya, Mira menampar pipi orang yang melahirkan Dea, ia pasti marah kan. "Maaf Dea, aku...." "Ngapain minta maaf? Dia pantes digituin sih..." Akan tetapi Mira salah, Dea justru bersikap sebaliknya. "Kamu gak marah?" tanya Mira. "Ngapain marah?" tanya Dea balik. Mira merasa lega, "Takutnya kamu marah karena aku nampar Mami kamu." "Yaelah, Mir. Gue dukung lu banget kali, justru Mami tuh emang sesekali harus digituin." "Hem...." "Terus kemarin waktu dia belum ke Cina, dia itu sempat ngobrol sama gue--abis pulang dari Mansion Victorious. Terus pas dia bilang kalau dia udah nyerah sama Papi gue bersyukur banget. Eh ternyata beberapa hari kemudian, Juna bilang kalo Mami ke Cina dan posisi lu dan Papi lagi di sana. Gue curiga dong! Gue kira ya dia udah bener-bener jinak, tapi ternyata gue malah." Mira agak lucu mendengar Dea berkata 'jinakc. "Tarus gue nemu berita tentang kalian dan Mami gue adalah penj

  • Hamil Anak Om Miliarder   198. Ujung Karir Julia Dipertaruhkan

    Mira pun langsung menggeplak bisep suaminya yang kuat itu. Lalu ia mencubit hidung suaminya sampai sang suami sulit bernafas. Mereka pun terus bermain sampai akhirnya suara perut Mira yang lapar pun terdengar, sehingga akhirnya mereka pergi untuk sarapan. Pasca kejadian itu, hubungan mereka jadi lebih baik. Aaron juga meminta staff hotel untuk membuka lagi rekaman video yang dilihat sang istri, kemudian meminta mereka untuk mengirimkan pada asistennya atau yang sebenarnya adalah salah satu manajer dari perusahaan yang ada di sana. Asistennya yang asli ada di kantor pusat di Indonesia. Takutnya, mungkin saja Julia--yang sayangnya terkenal juga di Cina, akan menyebar hoax yang tidak-tidak tentang kejadian tadi. Apalagi banyak yang merekam di lobby. ••• Benar apa yang Aron duga, Julia membuat konten yang memojokkan Mira, sehingga warga China banyak yang mengecam Mira dan menuntut untuk memenjarakannya. Untunglah Aron memiliki banyak kenalan yang bisa diajak kerjasama. P

  • Hamil Anak Om Miliarder   197. Live Goes On

    Aron sampai menutup mulutnya saking kagetnya dengan tindakan sang istri yang tidak biasa itu. "Sayang!" Julia memegangi pipinya yang ditampar dengan keras itu, ia kaget dengan kedatangan Mira yang tiba-tiba dan langsung menamparnya. "Apa-apaan kamu?!" bentak Julia. Hampir saja akan membalas tapi segera dihadang oleh Aron. "Jangan sentuh istriku!" Julia kaget, bahkan Mira juga kaget. Ia tidak mebgira kalau suaminya akan pasang badan seperti itu. "Kamu belain dia padahal dia mukul aku?!" tanya Julia tak menyangka. Ia merasa dirinya korban sekarang, lalu malah disalahkan. "Ya iyalah lo...." Belum sempat Mira menjawab, Aron sudah memotongnya. Aron menghadap Julia dan membelakangi istrinya seolah menjadi tameng sang istri. "Jelas kamu yang salah! Aku udah bilang berkali-kali untuk menjauh dariku dan istriku, tapi kamu masih saja mengejarku, mengganggu rumah tangga kami. Kamu pikir aku bakal belain kamu, hah?!" Semua orang terkejut dengan respon Aron yang sangat je

  • Hamil Anak Om Miliarder   196. Mix Feeling

    Hari itu Mira merasa lelah karena kemarin habis kondangan, dan malamnya ke pesta. Paginya berlanjut, ia harus mendampingi suaminya yang seperti idola itu ke acara lagi, yaitu pembukaan bisnis dari rekan bisnisnya Aron. Kemudian malam ini, ia harus ikut lagi di perjamuan mewah antara orang-orang kelas atas termasuk artis terkenal di China. Mira merasa kagum dengan itu tapi ia merasa sangat lelah, bahkan ketika ia senang melihat para artis itu, ia tetap merasa tidak nyaman. Jadi, ia meminta agar Aron membawanya pergi ke tempat yang bisa ia gunakan untuk istirahat. Saat ia istirahat di kamar, dan Aron meminta izin untuk keluar sebentar menemui rekan bisnisnya. Aaron malah tidak kunjung kembali, sehingga Mira menelponnya berkali-kali. Akan tetapi, Aron tidak bisa dihubungi, sehingga Mira hanya menunggu sampai Aron kembali. Saking lamanya, sampai jam 1 dini hari, Mira pun sampai ketiduran. . Namun di sisi lain, ternyata Aron bertemu dengan Julia di lorong hotel, saat ia

  • Hamil Anak Om Miliarder   195. Olive Udah Jadian

    "Sayangku! Karena Baby Adam udah umur setahun enam bulan, kita adain resepsi yuk!" ajak Juna pada sang istri. Dea pun baru sadar kalau mereka memang belum mengadakan resepsi resmi yang mengundang banyak orang. "Ayuk! Aku juga sempet mikirin ini, tapi lupa mau bilang." "Aku juga diingetin Papi kamu sih..." "Dasar ih!" ujar Dea memukul lengan suaminya. "So, mau kapan?" tanya Juna. Dea berpikir sejenak, "Mungkin sebulan lagi?" "Ama amat? Aku perlu nyiapin jadwalnya sih." "Kamu kira nyiapin resepsi nggak butuh waktu lama apa? Kemarin aja Papi sama Mira sampai berbulan-bulan," ujar Dea kesal. Juna mengingat-ingat, "Tapi itu kan karena mereka juga terhambat, Sayang." "Iya, tapi ya nggak mungkin kan cuma dua minggu?" "Mungkin aja," balas Juna. Ia naik ke atas kasur menyusul istrinua untuk tidur. "Tapi kata kamu harus mewahxvberarti ya nggak bisa cepet. Minimal sebulan." "Ya udah ya udah... nanti aku coba minta atur jadwal yang bagus ke asisten aku." "Ya udah, intinya se

  • Hamil Anak Om Miliarder   194. Praduga

    "Ih Mami!" keluh Dea. "Iya iya Sayang, Mami cuma... becanda. Tapi kalo ada Berondong yang tulus ama Mami, kenapa enggak?" "Oke oke... terus Mami nggak tinggal di sini?" "Ya nggak lah, Sayang. Emang Mami nggak tahu diri apa? Nggak mikirin perasaannya Juna. Kalian juga butuh privasi kali, nggak yang Mami harus menyaksikan semua kejadian di dalam hidup kamu dan suami kamu. Lagian Mami juga bukan orang yang bisa hidup dengan tanpa kebebasan, dan kalau di sini kan ... Mami nggak mungkin bebas." Dea mengertit, "Aku nggak tahu kebebasan yang Mami Sebutkan itu tentang apa, atau Mami sering pergi-pergi, atau gimana? Tapi kalau bawa cowok ke rumah ya sebenarnya itu bukan urusan aku ya. Masalahnya, kan aku punya anak yang harus dididik juga dengan sample, kalau nanti ada anggota keluarga yang sampelnya buruk, aku takutnya sih bisa mempengaruhi dia." Julia terkekeh, "Nah itu tahu." "Ih yang bener! Mami bermaksud untuk bawa cowok ke rumah ya?" "Iyalah." Dea sudaj lelah bicara denga

  • Hamil Anak Om Miliarder   193. Terlanjur Suuzon

    "Plesir tuh kek jalan-jalan," jawab Mira. Akan tetapi, ia sudah biasa dengan kekurangan suaminya dalam kosa kata bahasa Jawa Tengah. Ia seringkali salah memahami kosa katanya, dan Mira pun mulai belajar bahwa tidak semua kosa kata bahasa Jawa itu familiar bagi orang lain termasuk suaminya yang notebennya orang luar. "Besok kita harus kondangan loh, kamu gak capek kan?" tanya Aron pada sang istri. "Capek!" Tak lama mereka sampai di hotel, dan Mira yang sedang mode manja tidak mau jalan sendiri. Alhasil, Aron pun menggendongnya ala Bridal Style sampai ke kamar mereka. Mira yang minta gendong, Mira juga yang malu dan menyembunyikan wajahnya dari pandangan orang-orang. Ia sungguh malu. . Setelah mereka berdua bersih-bersih, kemudian mereka langsung naik ke atas kasur, dan seperti biasa sebelum benar-benar tidur, mereka tiduran sambil Deep Talk. Membicarakan banyak hal, saling curhat dengan berbagai macam cerita. Aron juga menceritakan tentang mimpi-mimpinya bersama deng

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status