Rubby memuntahkan isi perutnya berulang kali didalam kloset kamar mandinya. Dia terduduk lelah setelah mengeluarkan isi perutnya itu, Kenan yang terbangun karena suara muntah Rubby melihat keadaan wanita yang dicintainya itu yang sedang menutup mata dan terlihat pucat.
"Kau muntah lagi?" Rubby mengangguk lalu berdiri dibantu Kenan. Ponsel Rubby bergetar dan dia mengambilnya setelah duduk ditepi ranjang.Terdapat nomor tak dikenal tapi Rubby tetap mengangkatnya."Kau dimana sugar?" Rubby mengerutkan keningnya lalu melihat Kenan yang duduk tanpa memakai kaos yang pria itu kenakan semalam."Kau melupakan suara ku Sugar?" Rubby mendengus tak suka lalu memilih mematikan ponselnya setelah tahu siapa yang menelponnya itu.Pintu Flat Rubby diketuk tapi karena Rubby terlihat lelah Kenan yang bangkit dan membuka pintu.Seorang pria yang sempat ingin dibunuh Kenan berdiri disana memakai kacamata hitamnya."Dimana Rubby?" tanya Eldier melihat tak suka kepada KRubby dan Betty sudah berada didalam mobil Porsche berwarna hitam milik Kenan.Image Sengaja Kenan membawa mobil ini agar tidak terlalu mencolok. Setelah menelpon Keyond tadi, Kenan langsung menuju Mansion Keyond bersama Rubby dan Betty.Kenan melihat Rubby yang tidur dibangku belakang dengan paha Betty yang menjadi bantalnya. "Sahabat yang baik," ungkap Kenan didalam hatinya.Tak lama mobil mereka sampai didepan mansion Keyond, Kenan tersenyum tipis melihat sebuah mobil yang dia tahu sedari tadi mengikuti mereka.Aldric terlihat keluar dari mobil dengan cepat begitu mobil Kenan berhenti di sebuah rumah yang sangat mereka kenal. Wajah Aldric tertuju melihat Betty yang berada di sana. Mungkin pria itu berpikir Untuk apa Betty berada di sini? Yang lebih buruknya berurusan dengan Kenan dan Keyond.Betty dan Rubby terkejut melihat keberadaan Aldric. Kenan sendiri tersenyum tipis dan bersandar pada mobil.“Apa yang kau lakukan di sini?” tanya Aldric mencengkeram
Aku lagi-lagi terbangun dengan suara yang sama seperti pagi sebelumnya.Kudekati dia yang sudah duduk lemas didalam toilet dengan tertunduk.Ku usap pipinya yang terasa dingin, wajah pucatnya membuat ku merasa cemas.Aku menggendong Rubby ke tempat tidur dan mengambilkan air hangat untuk dia minum."Kita kerumah sakit sekarang juga." Rubby menggelengkan kepalanya dan menutup mata.Tanpa persetujuannya aku memakai kaos ku dan langsung menggendong Rubby keluar dari Flat nya ini."Ken aku baik-baik saja." Ucapnya marah karena aku dengan tiba-tiba membawanya."Apa muntah dan pusing selama tiga hari ini kau bilang baik !! Wajahmu pucat dan tubuhmu lemas. Apa ini kau bilang baik !" Aku membanting keras pintu mobil setelah Rubby duduk dengan nyaman.Sepanjang perjalanan Rubby terlihat diam, mungkin karena dia marah akan sikap ku, tapi ini semua demi dia. Aku tidak ingin dia sakit, dan aku mulai curiga jika Rubby hamil.Ya, aku ingat saat aku mengatakan akan memba
Dua puluh menit Kenan pergi meninggalkannya Rubby langsung memakai lagi mantel musim dinginnya.Dia pergi diam-diam lewat pintu belakang rumah dan terus mengendap-mendendap, salah satu penjaga melihatnya namun Rubby berisyarat agar tetap diam. Sebagai bawahan pria itu hanya mampu diam.Rubby berjalan sedikit jauh dari rumah dan menyetop taksi yang lewat."Royal Hospital London." Ya Rubby memang harus kesana untuk kembali memeriksakan apa yang dikatakan dokter Carol tadi."Kapan terakhir anda mendapatkan menstruasi anda Miss. Rubby?" "Ada apa dok?" Tanya Rubby kembali."Jika saya lihat gejala yang anda katakan, saya menyimpulkan jika anda sedang hamil. Tapi untuk lebih jelasnya anda bisa memeriksakan ini ke dokter Laura, dia salah satu dokter kandungan di rumah sakit ini." Rubby mengangguk paham."Dok, bisakah anda merahasiakan ini dari kekasihku? Saya belum siap untuk memberitahukannya. Katakan saja saya kelelahan dan tuliskan resepnya." Dokter ya
Rubby berdiri dengan tubuh yang terasa melayang, disekelilingnya dipenuhi alat-alat yang tidak dia ketahuai untuk apa. "Nus have ut adepto nunc!! Auditis !" (Kita harus mendapatkannya sekarang!! Kau dengar !")Samar-samar Rubby mendengar suara teriak dari seorang pria dan dia sadar keadaannya tidak baik-baik saja. Mereka pasti menyuntikkan sesuatu didalam dirinya. Ingatan Rubby lalu tertuju pada janin didalam kandungannya.Dua orang pria datang dan membuka pintu kaca, Rubby tau siapa pria ini. Dia adalah Agen yang di bicarakan Kean dan Kenan."Salve Haslyn Rubby Ozier. Mirum adesses?" (Halo Haslyn Rubbie Ozier. Apa kau terkejut berada disini?")Pria bernama Demitry itu melihat wajah Rubby yang tidak takut sama sekali dengannya dan terkesan menantang nya."Oported latinam scire Haslyn." (Kau pasti tahu bahasa latin Haslyn.)Rubby masih diam tak ingin menjawab, tapi Rubby harus bertanya untuk apa pria ini menangkapnya."Dic mihi, quid tib
Rubby sudah bangun pagi-pagi sekali, dia sedang ingin memasak fancake sendiri. Rubby mulai mengambil tepung terigu dan susu dari dalam lemari pendingin, saat dia mulai membuat adonan dia merasakan sentuhan diperutnya dan kecupan manis yang diberikan Kenan."Kau tidak merasa pusing lagi?" tanya Kenan sambil menghirup aroma tubuh Rubby. Wanita itu menggelengkan kepalanya lalu berbalik badan, Rubby menguatkan dihatinya kalau Kenan mencintainya."Ken," Rubby mengusap rahang Kenan dan telapak tangannya dicium Kenan."Ken, do you love me ?" Rubby bertanya dengan sangat yakin.Kenan melihat manik mata hazel itu dan dia menjauhkan dirinya dari Rubby."Apa ada yang terjadi semalam?" tanya Kenan membuat Rubby terkejut. Tapi Rubby menggelengkan kepalanya dilihatnya Kenan menjauhkan tubuhnya membuat jarak diantara mereka."Semua ini akan sia-sia jika kau tidak percaya padaku. Aku sudah mengatakannya saat itu, dan kenapa kau bertanya lagi?" Rubby tidak bisa menjawab
Kenan mencium kening Rubby dan menelpon Chris untuk segera menyiapkan keberangkatannya.Saat itu juga sebuah pesan masuk ke ponsel Rubby.'si dubitas dubitas de fratre ubi eum conari' (jika kau ragu, coba tanyakan padanya dimana adiknya dirawat.)Rubby langsung meletakkan ponselnya kembali setelah pesan yang dia tahu pasti dari Demitry dia baca.Dia berjalan mendampingi Kenan saat akan keluar."Ken," panggil Rubby saat sedikit lagi mereka mencapai halaman rumah Rubby."Hem," jawab Kenan datar."Kau membawa Keshya kemana saat kau temukan dia sedang sekarat?" Kenan heran kenapa Rubby bertanya hal seperti itu kepadanya."Kenapa kau menanyakan hal itu tiba-tiba?" Rubby menggelengkan kepalanya dan mengangkat bahunya santai."Entah lah, aku tiba-tiba memikirkan hal itu dan berpikir bagaimana jika aku yang mengalami hal seperti itu selanjutnya."Kenan memegang kedua bahu Rubby dengan kuat. "Tidak akan aku biarkan mereka menyentuhmu." Rubby
Rubby diantarkan oleh Kean sore setelah mereka makan kembali ke Ozier Home, tapi Rubby tidak langsung masuk kedalam gedung milik ayahnya itu."Ron, aku ingin pergi ke suatu tempat." Ron mengerti lalu berbicara dengan bawahannya. Rubby dan anak buahny pergi dengan dua mobil yang mengawalnya. Dilihatnya ponselnya tapi tidak ada panggilan dari Kenan.Tak lama dia berpikir nama Kenan sudah terlihat dilayar ponselnya."Hei baby look your dad calling me." Rubby tertawa lalu dengan cepat memgangkat telpon itu. Samar-samar Ron yang berada di bangku depan penasaran akan ungkapan Rubby tadi."Hallo..." sapanya kepada Kenan."Kau tadi pergi dengan Kean?" Rubby memajukan bibirnya karena Kenan langsung bertanya to the point. Sungguh sangat menyebalkan dan sialnya dia jatuh cinta dengan pria ini."Apa kau tidak ingin tanya dulu aku sedang apa? Ken kenapa sulit sekali kau berbuat manis untukku?" Rengek Rubby dan itu menandakan kalau Rubby bersikap normal bagi Ke
Rubby datang ke perpustakaan tempat Betty bekerja dengan menggunakan kacamata juga topi, dia sengaja seperti ini agar orang yang mengintainya tidak mengenali dirinya. Dengan menyelipkan sebuah surat untuk di meja makan Rubby pergi dengan diam-diam melalui pintu belakang rumahnya.Sesampainya didalam perpustakaan dia melihat Betty yang juga berjalan keluar."Beth," panggilnya melambaikan tangan membuat beberapa pasang mata melihat kearahnya.Betty menggelengkan kepalanya sambil dia berjalan menghampiri Rubby."Katakan ada apa?" Tanya Rubby yang memilih duduk disalah satu bangku perpustakaan."Kita bicara diluar." Ajak Betty namun Rubby menolak."No!! disini saja, aku tidak nyaman untuk keluar seorang diri saat ini." Betty memilih duduk disebelah Rubby untuk memulai ceritanya."Seseorang memberikan ini padaku. Ini adalah sandi Venegere. Aku sudah memecahkan sandi ini dan jawabannya adalah Wychwood,” ucap Betty memperlihatkan sebuah buku dan kertas buram. Kening Ru
Saat Kenan dan Rubby tiba di tempat rekan mereka yang lain, keadaan sudah sepi. Banyak tubuh tergeletak tak berdaya dengan mengenaskan bahkan ada beberapa yang masih sekarat menanti ajal.Tapi tidak terlihat dimana Keyond dan yang lainnya.Mereka terus berjalan sampai sebuah tawa membuat mereka menuju asal suara itu. Kenan dan Rubby terus awas dengan keadaan sekitar mereka.Ipad yang Rubby jaga mati-matian tergantung dibalik jaket kulitnya menggunakan rantai yang dibuatkan Kenan dimalam sebelum mereka berangkat.Kenan mengintip dari samping pintu yang terbuka disana mereka melihat Salvator sedang duduk dan tertawa seolah mengejek.Kenan dan Rubby keluar dari tempat mereka karena menyadari kalau Salvator sudah mereka dapatkan."Oh hai...Haslyn dan Mr.Rexton aku tahu kalian pasti terlambat karena mengurus Arlan," katanya lalu tertawa. "Gunakan waktu mu Haslyn, jangan seperti si Rexton yang malang karena harus membunuh adiknya sendiri." Iblis itu benar-benar tertawa meski sudah dipastika
Kenan masih memaksa Rubby untuk melakukan malam panas dengannya seperti hal yang sering mereka lakukan dulu. Tapi Rubby benar-benar keras kepala dengan tidak mau Kenan menyentuhnya.Kenan kesal dan ingin terus memaksa tapi dia tahu Rubby sedang hamil.Kenan mendudukkan Rubby di atas pangkuannya, menyentuh lembut pipi Rubby dan menatap mata wanita itu dalam."Aku benar-benar menginginkan mu terus berada di sisiku By. Jangan pergi, aku berjanji akan membuat semua lebih baik dan tidak akan ada yang berani menyentuh kalian berdua." Rubby tersenyum tulus, dia mengecup telapak tangan Kenan yang menyentuh pipinya."Aku minta maaf Ken, maaf karena aku meragukan mu." Kenan tersenyum lembut, menyatukan keningnya dan Rubby."Jadi apa jenis kelamin anak kita ? kau sudah periksa pagi tadi bukan ?""Kau tahu ?" tanya Rubby dan Kenan mengangguk membuat Rubby gemas."Kita memiliki anak kembar Ken," ujarnya. Kenan sangat bahagia mendengar hal itu, dia mencium bibir Rubby. "Mereka berdua akan secantik
Tiga hari Rubby menghilang dari jangkauan Kenan. Rubby sengaja mematikan akses Kenan menghubunginya begitu juga dengan Ron. Tidak boleh ada yang mengetahui apapun saat ini tentang Rubby, dan awalnya Kenan mengira Rubby tak ingin di ganggu karena dia sedang fokus dengan kesembuhan Arlan.Tapi nyatanya nihil saat Chris mengatakan mendengar tentang pernikahan yang sedang direncanakan Ron untuk Rubby dan Eldier.Sebelumnya Eldier diselamatkan oleh Rick teman Kenan yang membantunya karena sebelum mereka tiba di Kuril semua keluarga Eldier di bunuh oleh Demitry karena Eldier melindungi Rubby dan memberi tahu kepada Kenan apa rencana Demitry.Kenan meminta Rick menolong Eldier dan membawanya ke markas Kenan lalu Ron menjemput Eldier.Kenan sangat menyesali keputusannya menyelamatkan Eldier, dan apa tadi kata Chris. Ron menyiapkan pesta pernikahan Rubby dengan Eldier.Sial ! Rubby benar-benar sialan. Wanita itu memperlalukan dirinya sesuka hati tanpa berpikir tentang dirinya."Hubungi Ron den
Saat Kenan dan Rubby tiba di tempat rekan mereka yang lain, keadaan sudah sepi. Banyak tubuh tergeletak tak berdaya dengan mengenaskan bahkan ada beberapa yang masih sekarat menanti ajal.Tapi tidak terlihat dimana Keyond dan yang lainnya.Mereka terus berjalan sampai sebuah tawa membuat mereka menuju asal suara itu. Kenan dan Rubby terus awas dengan keadaan sekitar mereka.Ipad yang Rubby jaga mati-matian tergantung dibalik jaket kulitnya menggunakan rantai yang dibuatkan Kenan dimalam sebelum mereka berangkat.Kenan mengintip dari samping pintu yang terbuka disana mereka melihat Salvator sedang duduk dan tertawa seolah mengejek.Kenan dan Rubby keluar dari tempat mereka karena menyadari kalau Salvator sudah mereka dapatkan."Oh hai...Haslyn dan Mr.Rexton aku tahu kalian pasti terlambat karena mengurus Arlan," katanya lalu tertawa. "Gunakan waktu mu Haslyn, jangan seperti si Rexton yang malang karena harus membunuh adiknya sendiri." Iblis itu benar-benar tertawa meski sudah dipastika
"Rubby aku menemukan seorang pria dan aku yakin ini Arlan Ozier." suara Keyond membuat Rubby berhenti dari pekerjaannya.Kenan yang sudah melepaskan jaket kulitnya karena basah ikut terdiam di belakang Rubby. Satu ledakan juga mengejutkan mereka."Aku akan ke posisi mu Key." Kenan memberi jawaban."Bergegaslah, aku harus menyelamatkan Veila.""Ken," kata Rubby."Jangan pikirkan apapun, lekas selesaikan ini lalu kita kesana memastikannya." Rubby membalik tubuhnya dengan cepat menyalin data ke Ipad lalu menentukan titik kordinat kemana kapal itu akan dijalankan sesuai rencana mereka semua.****Kenan meminta Rubby berlari pelan didepannya sementara dia yang menjaga dibelakang. Keadaan tempat itu sangat kacau, gedung pertama sudah hangus terbakar dan kobaran api itu lah yang membuat Rubby mundur."Rubby," panggil Kenan."A-aku...""Pegang tanganku dan tutup matamu, hanya tetap berjalan kau paham ?" Rubby mengangguk melakukan hal yang diminta Kenan."Ken aku meninggalkannya di pintu bagia
Sore itu pun tiba, dimana mereka semua sudah siap dan pergi dengan tidak mencolok.Kenan sudah menghubungi orang-orangnya untuk bersiap menyerang dermaga itu.Rubby memilih menggunakan celana berbahan training agar mudah untuk dia bergerak, serta tank top hitam di lapisi dengan jaket kulit pemberian Kenan. Didalam jaket itu sudah ada beberapa senjata yang akan dia bawa, dan yang paling dia sukai adalah senjata pemberian Kenan.Kenan sendiri sudah siap dengan pistol dan senjata laras panjang yang dia gantungkan menyelimpang di dalam jaketnya. Ada beberapa bom dalam saku dalam jaket.Earpiece mereka sudah terpasang sesuai dengan koneksi radio yang dibuat Rubby. Kenan juga memberikan alat itu kepada empat kepala anggota yang dia perintahkan agar mudah berkomunikasi.Dengan mengikat tinggi rambutnya lalu mengalungkan rantai yang dibuatkan Kenan untuk mengikat Ipad-nya Rubby benar-benar siap, begitu juga yang lainnya yang sudah membekali diri mereka dengan senjata dan alat-alat yang mereka
Sosok pria dengan penuh ambisi berjalan dengan pandangan lurus ke depan. Di kiri dan kanan terdapat dua pria sebagai pengawal yang selalu menemaninya.Pria itu tersenyum saat melihat salah satu orang kepercayaannya mendekat dari arah yang berlawanan."Sir, Haslyn sudah berada di pulau ini." Lapor pria tersebut dan senyuman tipis tercipta di wajah si pria tua."Aku tahu gadis pintar itu tidak akan membuang kesempatan untuk mengejar ku," ucap Salvator kepada Demitry yang hanya memasang wajah datar.Mereka lalu berjalan menuju sebuah ruangan. Pintu ruangan itu terbuka setelah Salvator tiba didepan pintu.Beberapa orang dengan setelan berwarna putih tampak terdiam saat Salvator datang."Bagaimana ? Apa kalian sudah melakukan tugas kalian dengan benar ?""Sir maaf tapi sepertinya Mr.Ozier tidak sembarangan mengunci semua data yang dia punya termasuk sistem pengendali kapal selam itu." Salah seorang ilmuwan yang membantu Salvator berbicara.Salvator berdecak lalu berjalan mendekati Arlan Oz
Hari sudah gelap saat Kenan kembali, dia memang tadi tidak langsung kembali ke tempat mereka menginap. Dia pergi menemui beberapa orang yang ingin dia minta bantuan. Kenan yang memiliki jaringan luas tentu sangat tahu kepada siapa dia bisa mempercayakan keselamatan Rubby.Katakan Kenan egois karena dia hanya mementingkan Rubby, dia sudah menyusun rencana jika ada hal buruk terjadi kode yang dia berikan akan membawa Rubby dari dermaga itu secara paksa. Dan Kenan tentu tidak akan memberitahukan hal ini kepada Rubby.Dengan negosiasi yang alot akhirnya semua yang dia inginkan disetujui oleh rekannya. Kenan pun kembali menuju rumah tempat dimana mereka menginap.***Rubby mencebik melihat Kenan datang sudah gelap. Entah kenapa dia merasa Kenan habis bersenang-senang dengan wanita lain di luar, tapi saat Kenan mendekat pikiran Rubby tadi hilang.Konyol, pikirnya. Kenan bukanlah tipe pria yang suka genit dengan wanita. Usahanya saja sangat luar biasa dulu untuk menjerat Mr.Rexton ini."Hei k
Veila dan Keyond sepertinya sudah sampai, Rubby mendengar suara mobil lalu membuka cctv untuk memastikan.Dan benar itu Keyond dan Veila.Rubby mengutak atik lagi komputernya lalu menggeser sedikit kursi untuk menjangkau laptop yang sedikit jauh darinya.Sinyal mereka sudah semakin kuat saat Rubby mengeceknya.Rubby men-setting rancangannya agar bisa segera berfungsi. Dan melihat apakah Salvator sangat ingin tahu apa yang akan mereka bicarakan.Rubby menepuk tangannya tepat saat Keyond dan Veila menemuinya."Ada apa ?" kata Veila dan Rubby mulai akan menjelaskan lagi."Radio untuk alat komunikasi kita sudah terpasang, jika nanti aku akan mengganti frekuensinya aku akan katakan kepada kalian. Tapi untuk saat ini kita memakai frekuensi ini." Rubby menul