Mobil yang dinaiki Rubby menuju ke utara London, disana bukan perusahaan Ozier tapi tempat yang dijadikan Arlan Ozier sebagai markas untuk bertemu rekan bisnis atau tamu-tamu nya yang lain. Rubby tidak asing dengan tempat ini, dia hapal dengan kecanggihan teknologi yang dirancang ayah nya ini. Melihat gerbang penjagaan Bangunan tinggi itu membuat Rubby seolah kembali ke rumahnya.
Ron membuka kaca jendela dan menempelkan telapak tangannya disensor gerbang yang dijaga dua orang penjaga itu.
"Apa semuanya masih sama seperti dulu Ron?" Tanya Rubby begitu mobil mereka memasuki area dalam gedung.
"Semua masih sama Nona, keamanan dan kerahasian yang dijaga masih tetap terkendali." Rubby mengangguk dan diam lagi. Dia membuka ponselnya sebelum keluar dari mobil mengirimkan pesan kepada Kenan.
To : Ken
I miss you
Rubby tersenyum saat pesan itu dia kirimkan. Berjalan mem
Rubby duduk gelisah didalam mobil bersama Ron sepanjang perjalanan menuju Flatnya, pikirannya hanya tertuju pada Kenan."Saya bertanya kepada Mr.Rexton malam itu, apa yang dia lakukan namun dia hanya diam dan pergi begitu saja nona." Rubby mengangguk, dia harus pastikan sesuatu, dia melihat kematian ayahnya dan semua itu serupa dengan cara Kenan memperlakukan musuhnya."Nona, maaf kan kelancangan saya tapi apakah anda dan Mr.Rexton benar menjalin hubungan?"Rubby meneteskan air matanya, dan menggeleng."Yang aku tahu hanya aku mencintainya Ron." Rubby menggigit ujung kukunya karena dia sangat gelisah."Saya berharap anda mematikan perasaan itu nona, karena jika dia tahu anda adalah anak dari tuan Arlan saya takut anda akan dimanfaatkan oleh nya." Rubby hanya diam, ingatannya berputar kepada masa dimana dia dan Kenan bersama.****Kenan mengamati sebuah kamera dimana objeknya
Rubby mengetikkan sesuatu didepan laptopnya, matanya menyipit setiap kendala terjadi, keningnya berkerut setiap dia berpikir keras. "Ah...brengsek...brengsek..." umpat Rubby di rumah lama milik ayah dan ibunya sebelum mereka semua pindah ke Mansion yang menjadi kenangan buruk itu.Setelah berpamitan kepada Betty dia akhirnya meninggalkan Flatnya. Rubby harus pergi demi ketenangan hatinya.Saat berpikir tentang Betty yang memeluknya untuk menguatkan dia kembali murung, andai dia bisa membawa Betty bersamanya. Tapi itu semua mustahil, dia tidak ingin Betty ada di dunia yang tidak bisa Rubby jauhkan ini. Menjadi anak dari ayahny adalah takdir baginya, dan percuma saja dia lari dari ini semua tidak ! Rubby tidak akan lari lagi, dia akan menjalani kehidupan yang seharusnya dia jalani serta mencari siapa pembunuh keluarganya sebelum dia yang terbunuh.Ron mengetuk pintu kamar Rubby dengan remo
"Nona apa anda keberatan kalau singgah ke cafe itu." Tunjuk Eldier pada sebuah cafe yang terlihat sangat tenang. Rubby mengangguk lalu mereka turun kesana.Eldier membuka pintu kaca itu dengan Rubby yang mengikutinya. Pria itu menarikkan kursi untuk Rubby duduki, lalu dia beralih masuk keruangan cafe itu. Rubby yang belum menyadari itu semua hanya diam, ingatannnya kepada Kenan kembali setelah dia berusaha melupakannya."Ini untukmu Hasel," Rubby melihat Eldier yang memanggilnya Hasel, seseorang dulu pernah memanggilnya Hasel."Ini buatanmu?" Tanya Rubby dan Eldier mengangguk menatap wajah Rubby yang sangat menarik baginya."Kau suka?" Rubby mengangguk memakan potongan chesse cake strawberry buatan Eldier itu."Kau tahu aku suka strawberry?"
Tubuhku tidak bereaksi seperti yang terjadi jika Kenan menciumku, tapi kelembutan yang ditawarkan Eldier membuat perasaanku menghangat, entah kenapa pria ini menciumku disaat hatiku ragu meninggalkan Kenan tadi.mungkin kedengaran gila tapi aku membalas ciuman Eldier, setelahnya dia meyatukan keningnya ke keningku. dia berbicara lembut seolah tahu isi pikiranku, "aku tahu kau pasti berpikir aku gila karena menciummu. pria yang baru tiga hari ini kau kenal. tapi kau lebih gila karena membalasnya sun." Eldier tertawa membuatku geram dengan ocehannya tadi."kau sungguh menyebalkan Ed." ucapku berjalan meninggalkannya lalu dia tertawa mengikutiku dari belakang, aku tahu dia masih menahan tawanya. Dia menarik tanganku lalu aku menatapnya kesal "apa?" Kataku semakin kesal melihat senyumannya."Entahlah, aku hanya merasa sudah sangat lama mengenalmu sun. Kau begitu manis, membuatku langsung jatuh hati." Aku menepuk keningny
Eldier mengaduh saat wajahnya diobati oleh Rubby."Haslyn bisakah sedikit lembut." Rubby yang kesal oleh ulah Kenan malah semakin menekan lebam diwajah Eldier."Apa mereka orang suruhan kekasihmu?" Rubby hanya diam, dia dan Kenan tidak memiliki hubungan seperti itu, tapi kenapa pria itu marah karena ada pria yang mendekatinya. Dasar pria aneh, suka ya tinggal bilang saja kepadanya. Tapi tidak ! Tidak akan Rubby terima sebelum jelas siapa pembunuh ayahnya, lagi jika pria itu sudah mencari tahu kenapa bisa sampai sekarang belum tahu siapa dalangnya? Begitu hebatkah orang yang membunuh ayah dan saudaranya ? Rubby menutup matanya jika sudah seperti ini."Istirahatlah disini sampai besok pagi. Mobilmu sudah diantarkan kerumah mu, jadi kau tidak usah khawatir."Eldier mengangguk dan tersenyum, tentu dia bahagia jika harus menginap dirumah ini."Apa kau tidak ingin menemaninku disini?" Rubby melebarkan matanya dan mengarahkan tangannya seo
Rubby berjalan bersama Ron masuk kedalam Ozier Home, wajah Rubby terlihat khawatir dengan apa yang akan dia hadapi. "Ron, tinggikan keamanan disini." Ron mengangguk lalu berbicara dengan orang dibelakangnya masih sambil berjalan bersama Rubby."Satu lagi Ron, apa kau tahu sesuatu tentang keluarga Rexton." Rubby berhenti membuat semua pengawalnya dan juga Ron berhenti.Terlihat Ron memikirkan sesuatu "Karlos Rexton, ayah dari Mr.Rexton mulai dekat dengan Tuan Arlan dua tahun sebelum tuan Arlan meninggal nona. Bisnis Karlos hanya bisnis biasa tidak seperti sekarang, Karlos yang saya tahu adalah tipe pria yang sederhana tapi memiliki bakat. Tuan Arlan sempat menawarinya bergabung bersamanya tapi Karlos menolak dengan alasan dia tidak ingin perhatian akan keluarganya terbagi." Rubby mendengarkan semua dengan serius, tapi dia masih belum bisa menyambungkan apa hubungannya Kenan ada disaat kebakaran itu terjadi.Ron melanjutkan ceritanya "Karlos memiliki tiga orang anak, an
Kenan menatap langit-langit kamar Rubby yang temaram, mengingat saat dia mengarahkan senjata kepada Keshya adik kandungnya sendiri."Ken,bisa kau jawab pertanyaanku?" Desak Rubby kepadanya. "Aku tidak bisa menjawabnya sekarang, tapi aku tahu kau mempercayai ku." Rubby menghembuskan napasnya lelah, dia sebenarnya sudah menebak akan hal ini tapi tetap saja jawaban Kenan membuatnya kesal."Kalau begitu pergilah dari sini, aku mau istirahat." Rubby bersiap ingin tidur kembali tapi Kenan menunjukkan sebuah foto, dengan cepat Rubby menghidupkan lampu tidurnya dan merampas foto itu semangat dari tangan Kenan.Itu adalah foto ayahnya dan seorang pria yang mirip dengan Kenan."Apa ini ayahmu?" tanya Rubby memastikan, dan Kenan mengangguk."Setelah tiga bulan foto itu diambil, dad dan mom dibunuh. Lalu sebulan kemudian ayahmu tuan Arlan Rexton tewas dan meninggalkan dirimu yang juga akan diincar mereka." Tangan Rubby bergetar memegang foto itu."Darimana kau tahu
Kenan sedang mecium bibir wanita yang dibawanya dari salah satu club miliknya. Wanita berambut blonde yang dia cium itu membuka kancing kemeja Kenan dengan gerakan menggoda, dia mendorong tubuh Kenan diatas tempat tidur lalu menurunkan tali bra dengan gerakan lambat. Entah apa yang terjadi kepada Kenan wajah Rubby muncul diingatannya, dan potongan-potongan saat mereka bercinta dulu terlintas begitu saja. Desahan suara Rubby seolah nyata ditelinganya.Wanita itu sudah memegang milik Kenan dan ingin memasukkannya tapi Kenan menahan tangan wanita itu."Cukup, kau keluarlah.""Apa?" Pekik wanita itu terkejut, apa dia melakukan kesalahan. Sepertinya tidak."AKU BILANG KELUAR." bentakan Kenan membuat wanita itu takut, Kenan berjalan kearah lemarinya lalu meletakkan uang yang dia ambil ketangan wanita yang belum sempat memakai kembali semua pakiannya itu."Keluar sekarang, atau peluru itu menembus kepalamu." Kenan mengarahkan pandangannya ke pistol yang berada dide
Saat Kenan dan Rubby tiba di tempat rekan mereka yang lain, keadaan sudah sepi. Banyak tubuh tergeletak tak berdaya dengan mengenaskan bahkan ada beberapa yang masih sekarat menanti ajal.Tapi tidak terlihat dimana Keyond dan yang lainnya.Mereka terus berjalan sampai sebuah tawa membuat mereka menuju asal suara itu. Kenan dan Rubby terus awas dengan keadaan sekitar mereka.Ipad yang Rubby jaga mati-matian tergantung dibalik jaket kulitnya menggunakan rantai yang dibuatkan Kenan dimalam sebelum mereka berangkat.Kenan mengintip dari samping pintu yang terbuka disana mereka melihat Salvator sedang duduk dan tertawa seolah mengejek.Kenan dan Rubby keluar dari tempat mereka karena menyadari kalau Salvator sudah mereka dapatkan."Oh hai...Haslyn dan Mr.Rexton aku tahu kalian pasti terlambat karena mengurus Arlan," katanya lalu tertawa. "Gunakan waktu mu Haslyn, jangan seperti si Rexton yang malang karena harus membunuh adiknya sendiri." Iblis itu benar-benar tertawa meski sudah dipastika
Kenan masih memaksa Rubby untuk melakukan malam panas dengannya seperti hal yang sering mereka lakukan dulu. Tapi Rubby benar-benar keras kepala dengan tidak mau Kenan menyentuhnya.Kenan kesal dan ingin terus memaksa tapi dia tahu Rubby sedang hamil.Kenan mendudukkan Rubby di atas pangkuannya, menyentuh lembut pipi Rubby dan menatap mata wanita itu dalam."Aku benar-benar menginginkan mu terus berada di sisiku By. Jangan pergi, aku berjanji akan membuat semua lebih baik dan tidak akan ada yang berani menyentuh kalian berdua." Rubby tersenyum tulus, dia mengecup telapak tangan Kenan yang menyentuh pipinya."Aku minta maaf Ken, maaf karena aku meragukan mu." Kenan tersenyum lembut, menyatukan keningnya dan Rubby."Jadi apa jenis kelamin anak kita ? kau sudah periksa pagi tadi bukan ?""Kau tahu ?" tanya Rubby dan Kenan mengangguk membuat Rubby gemas."Kita memiliki anak kembar Ken," ujarnya. Kenan sangat bahagia mendengar hal itu, dia mencium bibir Rubby. "Mereka berdua akan secantik
Tiga hari Rubby menghilang dari jangkauan Kenan. Rubby sengaja mematikan akses Kenan menghubunginya begitu juga dengan Ron. Tidak boleh ada yang mengetahui apapun saat ini tentang Rubby, dan awalnya Kenan mengira Rubby tak ingin di ganggu karena dia sedang fokus dengan kesembuhan Arlan.Tapi nyatanya nihil saat Chris mengatakan mendengar tentang pernikahan yang sedang direncanakan Ron untuk Rubby dan Eldier.Sebelumnya Eldier diselamatkan oleh Rick teman Kenan yang membantunya karena sebelum mereka tiba di Kuril semua keluarga Eldier di bunuh oleh Demitry karena Eldier melindungi Rubby dan memberi tahu kepada Kenan apa rencana Demitry.Kenan meminta Rick menolong Eldier dan membawanya ke markas Kenan lalu Ron menjemput Eldier.Kenan sangat menyesali keputusannya menyelamatkan Eldier, dan apa tadi kata Chris. Ron menyiapkan pesta pernikahan Rubby dengan Eldier.Sial ! Rubby benar-benar sialan. Wanita itu memperlalukan dirinya sesuka hati tanpa berpikir tentang dirinya."Hubungi Ron den
Saat Kenan dan Rubby tiba di tempat rekan mereka yang lain, keadaan sudah sepi. Banyak tubuh tergeletak tak berdaya dengan mengenaskan bahkan ada beberapa yang masih sekarat menanti ajal.Tapi tidak terlihat dimana Keyond dan yang lainnya.Mereka terus berjalan sampai sebuah tawa membuat mereka menuju asal suara itu. Kenan dan Rubby terus awas dengan keadaan sekitar mereka.Ipad yang Rubby jaga mati-matian tergantung dibalik jaket kulitnya menggunakan rantai yang dibuatkan Kenan dimalam sebelum mereka berangkat.Kenan mengintip dari samping pintu yang terbuka disana mereka melihat Salvator sedang duduk dan tertawa seolah mengejek.Kenan dan Rubby keluar dari tempat mereka karena menyadari kalau Salvator sudah mereka dapatkan."Oh hai...Haslyn dan Mr.Rexton aku tahu kalian pasti terlambat karena mengurus Arlan," katanya lalu tertawa. "Gunakan waktu mu Haslyn, jangan seperti si Rexton yang malang karena harus membunuh adiknya sendiri." Iblis itu benar-benar tertawa meski sudah dipastika
"Rubby aku menemukan seorang pria dan aku yakin ini Arlan Ozier." suara Keyond membuat Rubby berhenti dari pekerjaannya.Kenan yang sudah melepaskan jaket kulitnya karena basah ikut terdiam di belakang Rubby. Satu ledakan juga mengejutkan mereka."Aku akan ke posisi mu Key." Kenan memberi jawaban."Bergegaslah, aku harus menyelamatkan Veila.""Ken," kata Rubby."Jangan pikirkan apapun, lekas selesaikan ini lalu kita kesana memastikannya." Rubby membalik tubuhnya dengan cepat menyalin data ke Ipad lalu menentukan titik kordinat kemana kapal itu akan dijalankan sesuai rencana mereka semua.****Kenan meminta Rubby berlari pelan didepannya sementara dia yang menjaga dibelakang. Keadaan tempat itu sangat kacau, gedung pertama sudah hangus terbakar dan kobaran api itu lah yang membuat Rubby mundur."Rubby," panggil Kenan."A-aku...""Pegang tanganku dan tutup matamu, hanya tetap berjalan kau paham ?" Rubby mengangguk melakukan hal yang diminta Kenan."Ken aku meninggalkannya di pintu bagia
Sore itu pun tiba, dimana mereka semua sudah siap dan pergi dengan tidak mencolok.Kenan sudah menghubungi orang-orangnya untuk bersiap menyerang dermaga itu.Rubby memilih menggunakan celana berbahan training agar mudah untuk dia bergerak, serta tank top hitam di lapisi dengan jaket kulit pemberian Kenan. Didalam jaket itu sudah ada beberapa senjata yang akan dia bawa, dan yang paling dia sukai adalah senjata pemberian Kenan.Kenan sendiri sudah siap dengan pistol dan senjata laras panjang yang dia gantungkan menyelimpang di dalam jaketnya. Ada beberapa bom dalam saku dalam jaket.Earpiece mereka sudah terpasang sesuai dengan koneksi radio yang dibuat Rubby. Kenan juga memberikan alat itu kepada empat kepala anggota yang dia perintahkan agar mudah berkomunikasi.Dengan mengikat tinggi rambutnya lalu mengalungkan rantai yang dibuatkan Kenan untuk mengikat Ipad-nya Rubby benar-benar siap, begitu juga yang lainnya yang sudah membekali diri mereka dengan senjata dan alat-alat yang mereka
Sosok pria dengan penuh ambisi berjalan dengan pandangan lurus ke depan. Di kiri dan kanan terdapat dua pria sebagai pengawal yang selalu menemaninya.Pria itu tersenyum saat melihat salah satu orang kepercayaannya mendekat dari arah yang berlawanan."Sir, Haslyn sudah berada di pulau ini." Lapor pria tersebut dan senyuman tipis tercipta di wajah si pria tua."Aku tahu gadis pintar itu tidak akan membuang kesempatan untuk mengejar ku," ucap Salvator kepada Demitry yang hanya memasang wajah datar.Mereka lalu berjalan menuju sebuah ruangan. Pintu ruangan itu terbuka setelah Salvator tiba didepan pintu.Beberapa orang dengan setelan berwarna putih tampak terdiam saat Salvator datang."Bagaimana ? Apa kalian sudah melakukan tugas kalian dengan benar ?""Sir maaf tapi sepertinya Mr.Ozier tidak sembarangan mengunci semua data yang dia punya termasuk sistem pengendali kapal selam itu." Salah seorang ilmuwan yang membantu Salvator berbicara.Salvator berdecak lalu berjalan mendekati Arlan Oz
Hari sudah gelap saat Kenan kembali, dia memang tadi tidak langsung kembali ke tempat mereka menginap. Dia pergi menemui beberapa orang yang ingin dia minta bantuan. Kenan yang memiliki jaringan luas tentu sangat tahu kepada siapa dia bisa mempercayakan keselamatan Rubby.Katakan Kenan egois karena dia hanya mementingkan Rubby, dia sudah menyusun rencana jika ada hal buruk terjadi kode yang dia berikan akan membawa Rubby dari dermaga itu secara paksa. Dan Kenan tentu tidak akan memberitahukan hal ini kepada Rubby.Dengan negosiasi yang alot akhirnya semua yang dia inginkan disetujui oleh rekannya. Kenan pun kembali menuju rumah tempat dimana mereka menginap.***Rubby mencebik melihat Kenan datang sudah gelap. Entah kenapa dia merasa Kenan habis bersenang-senang dengan wanita lain di luar, tapi saat Kenan mendekat pikiran Rubby tadi hilang.Konyol, pikirnya. Kenan bukanlah tipe pria yang suka genit dengan wanita. Usahanya saja sangat luar biasa dulu untuk menjerat Mr.Rexton ini."Hei k
Veila dan Keyond sepertinya sudah sampai, Rubby mendengar suara mobil lalu membuka cctv untuk memastikan.Dan benar itu Keyond dan Veila.Rubby mengutak atik lagi komputernya lalu menggeser sedikit kursi untuk menjangkau laptop yang sedikit jauh darinya.Sinyal mereka sudah semakin kuat saat Rubby mengeceknya.Rubby men-setting rancangannya agar bisa segera berfungsi. Dan melihat apakah Salvator sangat ingin tahu apa yang akan mereka bicarakan.Rubby menepuk tangannya tepat saat Keyond dan Veila menemuinya."Ada apa ?" kata Veila dan Rubby mulai akan menjelaskan lagi."Radio untuk alat komunikasi kita sudah terpasang, jika nanti aku akan mengganti frekuensinya aku akan katakan kepada kalian. Tapi untuk saat ini kita memakai frekuensi ini." Rubby menul