Share

Tak Disangka

Penulis: Rcancer
last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-13 02:30:16

"Suamiku!" pekik seorang wanita yang wajahnya berubah menjadi pucat saat keduanya melihat sosok pria yang menjadi suaminya, menatap dirinya dengan penuh rasa amarah. Wanita itu langsung mengambil apapun untuk menutupi tubuh polosnya dengan segala rasa takut sampai tubuhnya gemetar.

"Dasar sialan! Kalian mau cari mati, hah!" pria yang baru saja menyaksikan istrinya bercinta dengan pria lain itu, terlihat begitu emosi. Rahang yang mengeras serta kedua tangan yang terkepal menandakan kalau pria itu siap menernjang dua orang yang telah mengkhianatinya. Disamping amarah yang melanda dirinya, pria itu juga cukup terkejut dengan sosok pria yang sedang bercinta dengan istrinya. D adalah anak buahnya sendiri yang baru saja bergabung ke dalam kelompok yang dia pimpin.

"Suamiku, ini ... aku bisa jelaskan," seperti pada umumnya jika seseorang ketahuan selingkuh, mereka pasti akan mencari alasan. Begitu juga dengan wanita yang saat ini sedang ketakutan setengah mati. Setelah meraih selimut untuk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • HUKUMAN DEWA KEMATIAN   Memanggil Kekuasaan

    "Apa kita tidak sebaiknya pindah dari tempat ini?" tanya seorang wanita kepada pria yang saat ini sedang menikmati dua benda kenyal yang menggantung pada dadanya. Dengan suara pelan dan sedikit gugup, wanita itu mencoba mengusulkan sesuatu pindah tempat karena dia merasa tidak nyaman diperlakukan seperti itu oleh seorang pria lain, di depan mata suaminya dan empat pria lain yang ada di sana.Bagaimana mungkin wanita itu akan nyaman diperlakukan seperti itu oleh pria lain sedangkan di sana ada sosok suaminya yang menyaksikan perbuatan pria lain kepada tubuhnya. Suami dari wanita itu bahkan menatap penuh rasa jijik dan juga penuh rasa amarah akibat pengkhianatan yang terjadi di depan matanya. "Kenapa? Bukankah disini tempat yang paling nyaman?" tanya pria yang akrab dipanggil Dick tanpa menatap wanita dihadapannya. Pria yang sebenarnya adalah jelmaan dari sosok dewa itu, terlihat sangat menikmati benda kembar yang menggantung di dada wanita tersebut. Mungkin karena baru kali ini sosok

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-14
  • HUKUMAN DEWA KEMATIAN   Dick Menunjukkan Kekuatannya

    "Bagaimana? Apa kalian masih mau mencobanya?" ucap Dick dengan begitu santainya, kepada segerombolan orang yang saat ini sudah terkapar dengan segala rasa sakit yang mereka rasakan pada tubuh mereka. Dewa berwujud manusia itu menyeringai dan tatapannya sangat meremehkan, menatap semua pria yang tadi sempat menatap remeh kepada dewa berwujud manusia itu. Dick yang saat itu hanya mengenakan celana panjang, menempelkan pantatnya pada kursi yang ada di sana dengan senyum penuh kepuasan."Mana kehebatan kalian? Apa cuma segitu?" lagi lagi suara ejekan itu terlontar untuk para pria yang sudah tidak berdaya. Para pria itu tidak menyangka, Dick yang menurutnya lemah, justru memiliki kekuatan yang tidak mereka duga. Bahkan Dick sama sekali tidak terluka ataupun merasa lelah sedikitpun. Dick terlihat masih bugar setelah pertarungan yang mereka lakukan. "Ahhh, tidak seru. Aku pikir kekuatan kalian sangat besar, tapi nyatanya, kalian sama lemahnya dengan bos kalian," ejekan demi ejekan sukses me

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-15
  • HUKUMAN DEWA KEMATIAN   Menumpang

    "Apa anda tidak masalah tidur di tempat seperti ini?" tanya seorang pemuda berusia sekitar dua puluh tahun kepada pria yang usianya tidak diketahui. Jika dilihat secara fisik, pria yang tadi diberi pertanyaan, terlihat lebih matang dan cukup dewasa, seperti terlihat pria itu usianya tidak jauh dari angka tiga puluh tahun.Pria berpakaian serba hitam itu tersenyum dengan menatap anak muda yang baru saja keluar dari rumah sakit. "Tidak masalah, saya orangnya bukan orang yang pemilih, tenang saja," jawab pria yang sebenarnya adalah sosok dewa tersebut. Di sengaja menginap di kamar pria muda dan sekarang dia berada di dalam kamar pemuda bernama Mato. Pria yang dikenal dengan nama Jasuke, memang ada maksud terselubung sampai dia rela menginap di sana."Padahal anda orang kaya dan banyak uang, tapi anda malah mau menginap di rumah saya yang jelek ini," ucap Mato merendah. Sedari tadi saat Jasuke datang ke rumahnya, sebenarnya Mato terlihat cukup heran. Banyak pertanyaan yang ingin dia lonta

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-16
  • HUKUMAN DEWA KEMATIAN   Sebuah Informasi

    Malam itu, Jasuke lewati dengan berbagi cerita bersama pemuda yang satu kamar dengannya. Meski selama mereka berbincang, Jasuke lebih banyak melakukan kebohongan, tapi karena obrolan tersebut, banyak informasi penting yang Jasuke dapatkan, terutama tentang kehidupan lain dari manusia yang belum diketahui sosok dewa berwujud manusia itu. Setelah pemilik rumah pada tidur, Jasuke memilih keluar untuk menghilangkan rasa jenuh. Jasuke tidak mungin mengajak pemuda yang bersamanya untuk terus ngobrol sampai waktu yang tidak bisa ditentukan. Pemuda itu hanya manusia biasa yang butuh istirahat. Tidak sepeperti dirinya yang sama sekali tidak akan pernah bisa tidur. "Ternyata hidup dengan manusia, tidak terlalu sulit," ucap Nano dengan tatapan menewarang melihat pemandangan malam kota kecil, tempat dia dan dua dewa lainnya berada. Jasuke dan dua dewa berwajah kembar saat ini berada di atap rumah manusia, tempat mereka menginap. "Mereka bahkan menyambut kita dengan baik dan mereka begitu hangat

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-17
  • HUKUMAN DEWA KEMATIAN   Merubah Penampilan

    "Berhenti kalian semua!" suara teriakan lantang tiba tiba terdengar menggema, seakan memenuhi seluruh isi hutan. Suara lantang yang merupakan sebuah perintah, langsung menghentikan langkah kaki Wira bersama tujuh bidadari yang saat ini sedang menyusuri hutan. Arah pandang mereka seketika tertuju pada satu titik, dimana, di depan mereka, telah berdiri beberapa pria menghadang langkah kaki mereka.Dari senyum yang ditunjukan beberapa pria itu, Wira yakin kalau mereka menghadang Wira pasti dengan niat yang tidak baik. Wira seketika langsung bersikap waspada. Meski dalam benaknya juga ada rasa takut. Biar bagaimanapun, Wira yang tidak pernah menghadapi situasi seperti itu, cukup merasa panik dengan segala pemikiran buruk yang mulai menggerogotinya.Namun sebagai lelaki, Wira juga tidak ingin terlihat lemah dihadapan para wanita cantik yang bersamanya. Wira tidak mau harga dirinya jatuh jika dia tidak memberikan perlawanan kepada para pria yang menghadangnya. Meskipun nanti pada akhirnya W

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-18
  • HUKUMAN DEWA KEMATIAN   Lolos Lagi

    "Dick, ada di sekitar sini?" gumam Jasuke saat menyadari cincin yang melingkar dijarinya tiba-tiba mengeluarkan cahaya. Tanpa pikir panjang, Jasuke langsung bangkit dari duduknya dan segera melangkah keluar dari tempat makan tersebut. Sikap Jasuke tentu saja cukup mengejutkan tiga pria yang bersamanya serta beberapa orang yang ada di tempat yang sama dengan Jasuke.Namun, saat kaki Jasuke sudah berada di luar tempat makan, dia sama sekali tidak melihat sosok yang mencurigakan di sekitar tempat itu. Jasuke kembali menatap cincin dan ternyata cahayanya telah meredup, membuat dewa berwujud manusia itu merasa sedikit kecewa. Jasuke kembali masuk dengan suasana hati yang sudah berubah menjadi tidak senang."Ada apa?" tanya Nano yang duduk di sebelah Jasuke. Namun dia tidak mendapat jawaban karena Jasuke tidak menunjukan gerakan apapun untuk merespon pertanyaannya. Karena rasa penasarannya, Nano jadi kepikiran sendiri. Di saat matanya tidak sengaja menatap cincin Jasuke, saat itu juga Nano

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-20
  • HUKUMAN DEWA KEMATIAN   Ke Tempat Hiburan

    Meskipun sudah dijelaskan dengan rinci, semua yang berhubungan dengan tempat hiburan malam, Jasuke bersama dua dewa berwajah kembar, tetap masih menyimpan rasa penasaran pada tempat itu. Mereka masih agak kurang percaya, dengan adanya transaksi jual beli, tapi yang dijual adalah lubang nikmat wanita. Sungguh itu sangat aneh menurut mereka.Karena rasa penasaran yang semakin menggebu, akhirnya ketiga dewa itu memutuskan untuk pergi ke salah satu tempat hiburan. Mereka tidak pergi sendirian ke tempat itu. Mato yang sudah mulai bekerja pada mereka, juga diajak turut serta ke tempat tersebut. Jasuke dan dua dewa lainnya masih butuh bimbingan Mato, makanya anak muda itu mereka ajak.Sebagai anak muda yang belum pernah sekalipun merasakan nikmatnya bercinta dengan wanita, tentu saja Mato sangat menyambut baik ajakan tersebut. Bahkan dia yang paling bersemangat. Di saat waktu keberangkatan tiba, Mato yang paling terlihat sangat antusias. Dengan suasana hati yang begitu senang, Mato menjelask

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-21
  • HUKUMAN DEWA KEMATIAN   Informasi Mengejutkan

    Setelah mengingat sesuatu, Jasuke segera saja melangkahkan kakinya mencari tempat dimana Dick kemarin malam membuat rusuh. Jasuke sangat penasaran, apa yang terjadi pada Dick sampai dia berani mengeluarkan kekuatannya dihadapan manusia biasa. Kalau Dick mengeluarkan kekuataannya di depan anggota Mamando, mungkin itu hal yang wajar karena demi sebuah kekuasaan, Dick sampai menggunakan kekuatannya. Namun, menurut Jasuke, Dick terlihat aneh karena sampai mengeluarkan kekuatannya di depan umum. Jasuke merasa Dick benar-benar haus kekuasaan sampai dia berani membuat warga takut karena kekuatan itu. Apa lagi berita itu sudah menyebar dari mulut ke mulut dengan cepat, membuat suasana kota kecil itu sedikit mencekam karena ulah dewa yang menjadi buronan tersebut."Permisi, Tuan," sapa Jasuke kepada salah satu penjual makanan yang ada dipinggir jalan. "Apa saya boleh bertanya?"Pedagang itu terlihat sedikit terkejut karena saat itu dia sedang melayani pembeli. "Iya, Tuan, ada apa?" tanya si p

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-22

Bab terbaru

  • HUKUMAN DEWA KEMATIAN   Akhir Dari Perjuangan

    Setelah terjadi percakapan yang cukup panjang dengan kedua rekan dewanya, saat ini Jasuke memilih duduk menyendiri, merenungi semua nasehat yang menghampiri dirinya. Saran dan nasehat dari dua dewa berwajah kembar, cukup membantunya untuk merenung agar Jasuke bisa mengambil pilihan yang tepat.Jasuke duduk termenung sembari menatap langit. Pikirannya menerawang pada semua hal yang telah dia lalui. Jasuke membandingkan dirinya sendiri, kala dirinya masih bertugas menjadi dewa dengan saat dia menjalani kehidupan layaknya manusia.Cukup lama sosok dewa itu merenung di halaman rumahnya. Bahkan dia merasa bosan kala jalan pikirannya terasa buntu karena sama sekali tidak menemukan solusi yang tepat menurutnya. Jasuke pun kembali berpikir untuk mengalihkan dilema yang bergelayut dalam benaknya."Apa sebaiknya aku pergi ke rumah Lavena saja ya?" gumamnya kala teringat satu nama wanita yang akan menjadi tempat terakhir Jasuke untuk menanam benih. "Benar, sebaiknya aku ke sana. Mungkin saja

  • HUKUMAN DEWA KEMATIAN   Jasuke Dilema

    Dick terduduk dengan perasaan yang sangat kacau. Matanya menatap nanar ke arah cahaya merah yang mengandung kekuatan besar, yang baru saja dia miliki. Dick tidak menyangka, kekuatan yang sangat dia harapkan, hanya sekejap bersarang pada tubuhnya. Marah dan menyesal kini berbaur dalam benak sosok dewa itu. Dick menyesal bukan karena kesalahannya yang telah berbuat curang kepada rekan sesama dewa, tapi Dick menyesal, karena dia memilih terlebih dahulu datang ke markas naga merah demi menguasai kelompok tersebut.Dick berandai-andai, jika dia memilih untuk langsung menyerang dunia para dewa, mungkin nasibnya tidak seburuk ini. Dick masih memiliki kesempatan besar untuk membalaskan dendamnya. Bahkan, bisa saja dia berhasil mewujudkan keinginannya itu berkat kekuatan besar yang dia miliki.Namun sayang, harapan tinggal harapan. Dick sudah tidak bisa berkutik lagi karena saat ini dia sudah tidak berdaya sama sekali. Dick bahkan merasa kekuatan lain yang dia miliki juga ikutan lenyap bersam

  • HUKUMAN DEWA KEMATIAN   Pertarungan Terakhir

    "Apa yang terjadi? Kenapa ruangan menjadi gelap begini?" tanya Nano disela-sela dirinya sedang mencari keberadaan Mato. Sosok dewa itu nampak terkejut dengan perubahan keadaan yang berlangsung mendadak di depan matanya. Ruangan yang tadinya nampak cerah karena cahaya matahari yang menembus dari atap kaca, tiba-tiba menjadi gelap dengan keadaan langit yang sangat mendung. Perubahan cuaca secara signifikan tersebut tentu saja membuat dua dewa yang ada dalam satu ruangan merasa heran."Apa mungkin, ini pengaruah dari kekuatan jahat yang ada dalam tubuh Dick?" tanya Zano menyimpulkan segala yang dia pikirkan sejak perubahan susana itu terjadi."Wah, bisa jadi itu! Jangan-jangan saat ini, Dick sedang mengeluarkan kekuatannya?" Nano mendadak panik kala mengungkapkan dugaannya yang tidak sengaja terbesit dalam pikirannya. "Bagaimana ini? Kita lanjutkan mencari Mato apa membantu Jasuke terlebih dahulu?"Zano menggeleng. "Aku tidak tahu. Saat ini keduanya sangat penting," jawabnya. Nano pun

  • HUKUMAN DEWA KEMATIAN   Pertarungan

    Jasuke menyeringai. Sosok dewa itu sama sekali tidak merasa gentar kala matanya menangkap sosok Dick, yang penampilannya jelas sangat berbeda. Bahkan dalam benak Jasuke, dia sudah tidak sabar untuk menaklukan dewa yang dia buru, sejak beberapa waktu yang lalu.Sebenarnya Jasuke bukan baru datang ke tempat itu. Dia sudah sejak beberapa waktu yang lalu, sampai di markas Naga merah. Jasuke dan dua dewa berwajah kembar memilih fokus mencari keberadaan Mato, yang kemungkinan berada di salah satu ruangan, setelah tadi mereka mendapat surat ancaman.Namun, kala mereka memasuki ruang utama markas tersebut, Jasuke dikejutkan dengan suara perdebatan. Jasuke pun penasaran dengan apa yang terjadi di sana. Dia dan dewa berwajah kembar, memilih mendekat ke ruang yang nampak ramai dengan persebut. Namun Betapa terkejutnya Jasuke kala dia mengetahui, siapa yang sedang berdebat di sana.Jasuke sempat terperangah melihat keadaan Dick yang jauh berbeda. Bahkan, dari penampilannya saja, Jasuke sudah me

  • HUKUMAN DEWA KEMATIAN   Menyerang Markas Naga Merah

    Empat sosok dewa masih berbincang sampai detik ini. Mereka membahas sesuatu yang menurut mereka penting sangat penting.Mereka berbagi pendapat dalam persiapan menghadapi segala kemungkinan yang akan terjadi jika sosok dewa yang menjadi buruan mereka, datang dan mengusik ketenangan dunia dewa.Pyar!Tiba-tiba sebuah suara keras, terdengar dari arah halaman depan rumah. Keempat dewa tentu saja kaget mendengar suara tersebut. Tanpa pikir panjang salah satu dari mereka, bangkit dan beranjak keluar untuk mengecek keadaan."Apa ini?" gumam salah satu sosok dewa sembari memungut sesuatu yang tergeletak di atas rumput. Di sana, sosok dewa itu juga menyaksikan salah satu tempat tanaman hias yang terbuat dari tanah liat, nampak pecah dan tanahnya berserakan.Setelah memungut sesuatu yang dia temukan, Sosok dewa itu kembali beranjak masuk untuk menunjukan benda yang dia bawa. "Apa yang pecah, Zano?" tanya Nano begitu melihat Zano menghambiri ketiga dewa lainnya."Tempat tanaman yang ada di at

  • HUKUMAN DEWA KEMATIAN   Kedatangan Mahadewa

    "Orang rumah pada kemana? Kok sepi?" Jasuke nampak terkejut begitu dirinya sudah sampai di kediamannya dan rumah terlihat sepi.Mata Jasuke mengedar ke segala penjuru ruangan, tapi hanya hening yang dia dapatkan. Jasuke pun berteriak memanggil dua nama dewa. Sekian detik dia berteriak, sama sekali tidak ada sahutan."Apa mereka sedang pergi?" gumam Jasuke sembari mendaratkan pantatnya di atas sofa. Dia merogoh kantung jubah yang dia kenakan dan mengeluarkan ponsel miliknya. "Astaga! Ponselnya mati," keluhnya baru sadar. Entah ponsel miliknya mati sejak kapan, Jasuke sama sekali tidak mengetahuinya. Namun bukannya segera menambah daya, Jasuke malah meletakan ponsel tersebut di atas meja dan dia merebahkan tubuhnya."Mungkin mereka sedang pergi, biarin aja lah," Jasuke kembali bergumam dan dia memilih bengong di sana. Namun, tak lama setelah itu, Jasuke malah dkejutkan dengan kedatangan sosok yang dia kenal secara tiba-tiba dan sudah berdiri di hadapannya."Mahedewa!" pekiknya. Jasuke

  • HUKUMAN DEWA KEMATIAN   Memberi Pelayanan Sebelum Berpisah

    Jasuke terdiam sembari mendaratkan pantatnya di tepi ranjang. Sesekali dia memperhatikan wajah wanita yang terlelap di atas ranjang tersebut. Dia begitu Cantik dan kelihatan masih muda. Saat itu juga Jasuke kembali teringat akan sikap wanita itu yang mendadak marah hanya karena candaannya.Jasuke masih diselimuti rasa heran dengan banyak pertanyaan dalam benaknya. Bagaimana mungkin ada seorang wanita yang dengan mudah merelakan tubuhnya untuk dinikmati seorang pria, hanya karena wajah pria yang tampan. Apa semua wanita seperti itu.Namun kala Jasuke kembali mengingat semua kejadian yang telah dia lalui, terutama yang terhubungan dengan wanita, Jasuke malah jadi senyum-senyum sendiri kala menyimpulkan sebuah fakta, memang beberapa wanita selalu ingin kembali bercinta dengannya dengan alasan yang sama, yaitu, wajah Jasuke yang sangat tampan."Tuan Jas, Nikmatilah tubuh saya, Tuan, Ayok, Aku siap," tiba-tiba Lucia mengigau dan tentunya Jasuke kaget mendengarnya. Sosok dewa yang tadi se

  • HUKUMAN DEWA KEMATIAN   Selangkah Lagi

    Pada akhirnya Jasuke dibuat bimbang karena isengnya. Wanita yang telah dia tolong, justru terlihat agresif dalam menanggapi ucapan Jasuke yang berawal dari candaan. Jasuke bahkan sampai terdiam untuk beberapa saat, mencari cara untuk mengatasi masalah yang menurutnya cukup rumit dan membuat Jasuke berpikir keras."Kenapa anda malah diam? Apa anda sedang berpikir untuk mencari alasan agar bisa pergi dari sini dan menghindari saya?" tuduhan Lucia membuat Jasuke seketika tersentak. "Baiklah. Mungkin memang anda ingin menghindar dari keadaan seperti ini, sebaiknya aku masuk kamar."Belum sempat Jasuke mengeluarkan suaranya, Lucia terlebih dahulu beranjak meninggalkan Jasuke di ruang tamu. Jasuke pun semakin merasa tidak enak hati karena telah mengecewakan si pemilik rumah.Setelah lama terdiam dengan merenungi apa yang baru saja terjadi, begitu Lucia masuk kamar, Jasuke pun memilih beranjak menuju kamar yang sudah disediakan Lucia untuk dirinya beristirahat serta menjalankan misinya.Se

  • HUKUMAN DEWA KEMATIAN   Mato Dibius

    Pada akhirnya malam ini Jasuke harus menginap di rumah Lucia. Demi sebuah misi yang sebentar lagi akan berakhir, sosok dewa itu tidak ada pilihan lain lagi, yang bisa dia gunakan selain bermalam di rumah wanita yang dia tolong. Setelah banyak hal yang dia bicarakan dengan sepasang suami istri yang hendak dia tolong, Saat ini Jasuke sudah kembali berada di rumah Lucia."Kamu kenapa dari tadi senyum-senyum sendiri? Apa ada sesuatu yang sangat menyenangkan, sampai kamu tersenyum sendiri seperti itu?" tanya Jasuke kala matanya menangkap raut wajah Lucia yang nampak bahagia. Sedari tadi diam-diam, Jasuke memang memperhatikan tingkah wanita muda yang bersamanya saat ini.Lucia nampak kaget mendengar ucapan tamunya. Tapi itu hanya sebentar saja, karena selebihnya dia kembali tersenyum dan kali ini senyuman wanita itu cukup lebar. "Tentu saja saya tersenyum karena saya sedang merasa senang. Hari ini banyak kejadian yang membuat saya senang dan tentunya saya merasa sangat bahagia tanpa beba

DMCA.com Protection Status