Share

Sergio sadar

Author: Rafasya
last update Last Updated: 2025-04-07 07:05:41

Lucas dan Olivia sedang berada di sudut ruangan, berbicara dengan suara pelan, sesekali saling menyentuh dengan mesra.

“Iihhh, liat ke arah sana.”

“Kalo ada wanita cantik di depanku, ngapain aku harus liat ke arah lain, hem?”

Tatapan menggoda dari Lucas membuat Olivia tersenyum malu-malu, sementara tangannya memainkan ujung dasi pria itu.

“Nanti lagi ya? Aku udah kecanduan sayang ....” Lucas mendekat, kemudian memeluk Olivia dengan erat, menaruh kepalanya di ceruk leher Olivia.

“Eummhh, tubuhmu wangi.”

Michael baru saja tiba dan melangkah masuk ke ruangannya. Dia merasa lelah setelah semalaman tidak bisa tidur, pikirannya dipenuhi berbagai strategi bisnis, dan—entah kenapa—sosok Alexa juga terus mengganggunya.

Kriet!

Begitu dia membuka pintu, pandangannya langsung tertuju pada Lucas dan Olivia yang sedang tenggelam dalam dunia mereka sendiri.

“Ah, pelan-pelan, Pak ....” Olivia meringis. Tidak menyadari kehadiran Michael.

Michael menegakkan tubuh, menarik napas panjang, lalu berdehem
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Pulau pribadi

    Pagi hari di kantor Michael dimulai dengan suasana yang lebih sepi dari biasanya. Michael duduk di belakang meja kerjanya, sibuk membaca laporan keuangan perusahaan. “Em, yang ini bagus ....”“Yang ini sudah ada peningkatan.”“Yang ini mulai naik kembali,” gumam Michael, sambil memainkan pena dijari-nya.Meskipun kejadian beberapa hari terakhir cukup membuatnya frustrasi, dia tetap harus menjaga fokus pada bisnisnya.Tak berselang lama ....Tok! Tok!Pintu ruangannya diketuk sebelum akhirnya terbuka. Lucas masuk dengan ekspresi serius, namun ada sedikit senyum di sudut bibirnya.“Apa?” tanya Michael tanpa mengangkat wajahnya dari laporan.Lucas melangkah mendekat, meletakkan sebuah undangan berwarna hitam dan emas di atas meja Michael. “Ini undangan dari investor ternama, Andrew Donovan. Dia mengadakan acara eksklusif di pulau pribadinya akhir pekan ini. Kau diundang.”Michael melirik undangan itu sekilas. “Aku sibuk.”Lucas mendesah, sudah menduga jawaban itu. “Bos, ini bukan sekada

    Last Updated : 2025-04-08
  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Siapa Alexa sebenarnya?

    Langit malam di pulau pribadi tampak gelap pekat, dihiasi gemerlap bintang yang bersinar samar. Cahaya bulan menerangi area acara konferensi pers yang telah tertata mewah. Panggung utama berdiri kokoh di tengah lapangan terbuka, dihiasi lampu-lampu kristal yang berpendar lembut. Para tamu undangan mulai memenuhi kursi yang disediakan, sebagian besar adalah pebisnis ternama, investor besar, serta media yang siap meliput momen penting malam ini.Di antara kerumunan itu, Michael Nathaniel melangkah penuh percaya diri, mengenakan jas hitam yang membingkai tubuhnya dengan sempurna. Wajahnya yang tampan tampak tenang, tetapi sorot matanya tajam, penuh perhitungan. Dia tahu betul bahwa malam ini bukan sekadar konferensi pers biasa—ini adalah pertarungan.Dan lawannya sudah menunggu di atas panggung.Alexa J.Wanita itu berdiri anggun, mengenakan gaun berwarna merah marun yang elegan, dengan potongan yang pas di tubuhnya, menonjolkan kesan berkelas sekaligus menggoda. Rambut panjangnya dig

    Last Updated : 2025-04-09
  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Taruhan berujung ... (21+)

    Malam semakin larut, tetapi suasana di lounge eksklusif di pulau itu justru semakin panas. Para pengusaha kelas atas yang hadir setelah konferensi bisnis kini tengah bersantai, ditemani minuman mahal dan obrolan ringan yang tetap sarat kepentingan.Di tengah ruangan, seorang investor senior bernama Richard Sullivan tiba-tiba mengusulkan sesuatu yang menarik. “Bagaimana kalau kita bermain sedikit? Aku yakin, di antara kita, pasti ada yang suka tantangan.”Beberapa orang langsung tertarik, termasuk Michael dan Alexa yang sama-sama tengah menikmati minuman mereka.“Tantangan seperti apa, Richard?” tanya seorang pria paruh baya yang duduk di dekatnya.Richard menyeringai. “Taruhan saham atau proyek. Siapa yang menang, bisa mengambil sesuatu dari yang kalah.”Ruangan mendadak dipenuhi gumaman antusias. Beberapa orang tampak tertarik, sementara yang lain hanya mengamati.Michael melirik Alexa di seberangnya. Wanita itu duduk dengan kaki bersilang, tampak santai tetapi tatapannya menunjukka

    Last Updated : 2025-04-10
  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Malam panas (21+)

    Di dalam kamar hotel mewah itu, suasana terasa lebih intim. Lampu-lampu temaram memberikan cahaya lembut, sementara suara ombak dari balkon terbuka berpadu dengan napas yang semakin berat.Michael mendorong Alexa perlahan ke dinding, matanya masih terpaku pada wanita itu. Mereka berdua sama-sama mabuk, tapi tidak cukup untuk melupakan apa yang sedang terjadi.Tangan Alexa naik ke dada bidang Michael, jemarinya mengusap lembut permukaan kemeja yang sedikit terbuka. "Kau benar-benar tidak bisa menahan diri, ya?" bisiknya dengan nada menggoda.Michael menyeringai, tangannya terangkat untuk menyelipkan rambut panjang Alexa ke belakang telinga. "Harusnya aku yang bertanya begitu," balasnya, suaranya serak.Mereka saling menatap sejenak, sebelum Michael kembali menunduk, mencium Alexa dengan lebih dalam, lebih menuntut. Alexa membalasnya tanpa ragu, kedua tangannya melingkar di leher pria itu, menariknya lebih dekat.Cup!Eummhh ...Ciuman mereka semakin panas, semakin liar. Michael meraih

    Last Updated : 2025-04-10
  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Alexa shock, Michael puas

    Baru saja, dia hendak pergi dari sana tiba-tiba ...“Ahhh ... teruskan, ughh ....”“Ahhh ... Pak Michael!”Terdengar suara jeritan samar dari dalam. Membuat Albert diam mematung. Dari suaranya, dia bisa mendengar dengan jelas bahwa Nona-nya sedang mendesah hebat.Albert mendekat kembali ke kamar Alexa, menempelkan dan telinganya ke pintu.Hening.Tak ada suara apapun.“Aneh ... tadi aku dengar suara Nona?”Albert memutuskan untuk mengetuk pintunya.“Nona ... Anda baik-baik saja di dalam?”Hening.Tak ada sahutan, atau suara desahan seperti tadi.Albert menatap pintu kamar Alexa dengan sorot penuh curiga dan gelisah. Suara desahan yang ia dengar jelas bukan suara biasa—terlalu intim, terlalu menggoda. Dan suara itu ... menyebut nama Pak Michael.Tapi kenapa sekarang justru hening? Tak ada sahutan, tak ada langkah, bahkan tidak juga suara televisi.Setelah beberapa detik berdiri ragu, akhirnya Albert menguatkan diri. Dengan cepat, dia merogoh saku, mengambil kartu cadangan yang biasanya

    Last Updated : 2025-04-11
  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Pil pencegah kehamilan

    Alexa mengunci pintu kamarnya dengan cepat sebelum menyandarkan tubuhnya ke pintu. Napasnya masih memburu, bukan karena lelah, tetapi karena pikirannya yang penuh dengan kekacauan. Dia menutup matanya, mencoba menenangkan diri, tetapi bayangan semalam terus menghantui pikirannya.Michael. Alkohol. Desahan. Sentuhan panas.Alexa membuka matanya dengan tajam, menolak membiarkan dirinya terhanyut lebih lama dalam kenangan itu. Dengan langkah tergesa, dia berjalan menuju kamar mandi. Begitu sampai di depan cermin besar, dia terdiam.Tangannya perlahan terangkat, mulai melepas gaun yang masih melekat di tubuhnya, lalu menjatuhkannya ke lantai. Dia segera melepaskan semuanya, dan kini ... terlihatlah kulitnya yang penuh jejak merah. Dengan gemetar, Alexa menyentuh jejak kemerahan tersebut.Pandangannya membeku saat dia melihat pantulan dirinya di cermin.Lehernya ...Bahunya ... Dada ... Bahkan perutnya.Penuh dengan tanda merah yang jelas ditinggalkan oleh Michael.Alexa mendengus pelan

    Last Updated : 2025-04-12
  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Michael nakal, ah!

    Alexa yang baru saja selesai mengenakan pakaian rapi sontak menegang saat ponselnya bergetar di atas meja rias. Dengan cepat, dia meraihnya dan membaca pesan dari Albert.[Nona, cepatlah. Semua orang sudah berkumpul, hanya kursi Anda yang kosong.]Ah, sial!Alexa melirik jam tangan yang melingkar di pergelangan kirinya. Dia memang sedikit terlambat, tapi tidak menyangka bahwa dirinya menjadi orang terakhir yang dinanti dalam ruang rapat.Tanpa membuang waktu, dia meraih clutch dan ponselnya, lalu berjalan cepat ke luar kamar hotel. Tumit sepatunya beradu dengan lantai marmer sepanjang lorong, menciptakan suara ketukan ritmis yang seirama dengan debar jantungnya yang sedikit kacau.Bukan karena dia takut terlambat.Tapi karena seseorang ada di dalam sana.Michael ...Pria itu.Alexa menggigit bibir bawahnya. Dia harus bisa mengendalikan ekspresi dan sikapnya. Malam tadi, tidak ada yang terjadi. Tidak ada yang perlu dikenang.Napasnya sedikit memburu saat dia mencapai pintu ruang rapat.

    Last Updated : 2025-04-13
  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Tanda kissmark

    “Ugh, Ya Tuhan ....”Refleks, Alexa menepis tangan pria itu dengan kasar.“Pak Michael, akhh!” teriaknya tanpa berpikir.Ruangan seketika sunyi.Semua kepala menoleh ke arahnya, ekspresi mereka penuh tanya.Alexa langsung membeku, menyadari kesalahannya.Michael, yang sejak tadi duduk tenang, kini perlahan menoleh padanya. Bibir pria itu melengkung dalam senyuman tipis, matanya menyala dengan kesenangan yang terselubung.“Ya, Nona Alexa,” suara pria yang sedang mempresentasikan bisnis di depan memecah kesunyian. “Ada yang ingin Anda sampaikan mengenai hal ini?”Deg!Alexa merasakan jantungnya mencelos.Sial!Bagaimana dia harus menjelaskan ini?Tatapan Michael semakin menantang, seolah menikmati situasi ini. Alexa bisa melihat betapa pria itu menahan tawa, menikmati kekacauan yang baru saja dia buat sendiri.Sialan, sialan, sialan!Alexa menarik napas dalam, berusaha mengendalikan ekspresi wajahnya.“Tidak, saya hanya …” dia berdeham, melirik sekilas ke Michael yang kini bersandar san

    Last Updated : 2025-04-13

Latest chapter

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Aku masih mencintaimu

    Deg!“Sa-Sahira?”Suara Michael tertahan di tenggorokan. Pandangan mereka bertabrakan dalam hitungan detik—detik yang terasa abadi. Mata Sahira membulat saat mengenali siapa yang berlari ke arahnya.“Sahira Awass!”Satu detik sebelum ombak menyapu tubuhnya, Michael menerjang, membungkus tubuh Sahira dalam pelukannya dan menggulingkan mereka berdua menjauh dari gelombang.“Akhhhh!”Bruusshh!!Air menghantam pasir tempat Sahira berbaring sebelumnya, membasahi seluruh area dan meninggalkan jejak basah yang mengerikan.Tubuh mereka jatuh di pasir yang lembut tapi dingin, berguling dua kali sebelum berhenti.Michael berada di atas Sahira, tangannya menyangga tubuhnya agar tak terhimpit. Napas mereka memburu. Jantung mereka berlomba. Mata mereka bertemu.Waktu seolah berhenti.Sahira terdiam. Wajah Michael hanya beberapa sentimeter dari wajahnya. Tetesan air menuruni pelipis pria itu, membuat rambutnya yang basah menempel di dahi. Mata cokelat itu menatapnya dalam-dalam, bukan dengan kemara

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Sahira awas!

    Brak!Pintu kamar hotel terbuka dengan keras, menghentak suasana hening yang mendominasi ruangan. Michael yang sedang duduk di sofa langsung menoleh dengan refleks. Tangannya yang sedari tadi memijat pelipis berhenti seketika. Pandangannya menangkap sosok Lucas yang berdiri di ambang pintu, napasnya memburu, wajahnya penuh ketegangan, dan kemejanya sedikit kusut karena terburu-buru.“Bos!” serunya, suaranya nyaring memecah ruangan. “Apa yang barusan terjadi di ruang rapat?”Michael tak menjawab. Hanya memejamkan mata pelan, bersandar ke belakang, membiarkan udara dingin dari pendingin ruangan menyelimuti tubuhnya yang masih dibalut jas hitam elegan. Jas itu mungkin masih tampak sempurna, tapi isi kepalanya sebaliknya. Berantakan. Kacau. Dahinya masih berdenyut hebat, denyutan yang tak hanya datang dari stres pekerjaan, tapi dari emosi yang nyaris meledak saat dia berdiri diam di depan semua investor—tak berkutik di bawah serangan Alexa.Lucas melangkah masuk, kali ini dengan langkah b

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Hati yang patah

    Malam ini, Michael tetap berada di sisi Alexa—atau lebih tepatnya, Sahira. Setelah berbulan-bulan meyakini bahwa wanita itu telah tiada, kini dia ada di sini, di hadapannya. Perasaan yang berkecamuk dalam dadanya sulit diungkapkan dengan kata-kata. Kelegaan, kebingungan, kesedihan, dan juga kemarahan bercampur menjadi satu.Dia menatap wajah wanita yang terlelap dalam tidurnya. Wajah yang dulu begitu ia cintai, kini kembali hadir dengan sedikit perbedaan. Namun, di balik semua perubahan itu, Michael tahu bahwa dia adalah Sahira. Jasmine Alexander, wanita yang telah menghancurkan hatinya sekaligus yang paling ia rindukan.Michael meraup wajahnya sendiri, matanya memerah. Dadanya sesak dengan emosi yang sulit dikendalikan. Bagaimana mungkin ini terjadi? Bagaimana mungkin dia masih hidup setelah kecelakaan jet yang begitu tragis? Selama ini, Michael telah mencoba melupakan, membangun kembali kehidupannya, tetapi luka itu tetap menganga di dalam hatinya. Dan kini, luka itu kembali terb

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Alexa adalah Sahira?

    Michael meraih dagu Alexa dengan lembut, jarinya menyentuh kulit halus wanita itu, mencoba mengangkat wajahnya agar dia bisa menatapnya lebih jelas. Matanya mencari—mencari sesuatu yang tersembunyi di balik tatapan sayu Alexa yang menghindar.“Siapa kakakmu?” tanyanya lagi, suaranya terdengar serak, namun tegas. Pertanyaan itu keluar bukan hanya karena rasa penasaran, tapi karena dorongan kuat untuk memahami luka yang tersembunyi di balik sikap dingin wanita itu.Namun, Alexa tetap bungkam. Dia tidak berkata apa-apa. Tak ada protes, tak ada bantahan. Kepalanya justru jatuh pelan ke bahu Michael. Tubuhnya lunglai, seperti kehilangan daya hidup, seperti jiwanya telah pergi jauh, meninggalkan raga yang lelah. Michael terdiam, tubuhnya mematung beberapa detik. Helaan napasnya yang berat menyuarakan kegundahan yang tak mampu diungkapkan dengan kata-kata. Dia menatap wajah Alexa dengan sorot mata yang penuh keraguan dan kebingungan. Pikirannya berputar, mencoba menyusun keping-keping yang b

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Tubuhmu menggoda

    Pagi hari.Alexa duduk di meja makan luar ruangan, menikmati sarapannya dalam keheningan. Angin sepoi-sepoi berhembus dari laut, membawa aroma asin yang khas. Namun, ketenangan itu tak berlangsung lama.“Selamat pagi, Alexa.”Ughk!Alexa hampir tersedak. Dia mendongak dan mendapati Michael sudah duduk di kursi di seberangnya dengan senyum miring yang membuat darahnya mendidih.“Apa yang kau lakukan di sini?” tanyanya ketus.Michael menyandarkan punggungnya dengan santai, mengambil secangkir kopi yang telah disiapkan pelayan.“Sarapan, tentu saja. Pulau ini bukan milikmu saja, kan?” ucapnya dengan nada main-main.Alexa mendengus kesal dan memilih mengabaikannya. Namun, ketenangannya kembali terusik saat Michael bersandar lebih dekat dan berbisik pelan.“Kau kelihatan lelah, sayang. Semalam tidak bisa tidur, ya? Kenapa? Masih terngiang-ngiang kejadian panas itu?”“Sialan kau Michael!”“Kamu tidak perlu repot-repot menyabotase cctv, karena aku ingat semuanya. Em ... kau mau lagi sayang?

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Menghapus jejak

    Setelah rapat berakhir, Alexa langsung bergegas keluar dari ruang konferensi. Langkahnya cepat, hampir seperti melarikan diri. Dia tidak ingin berlama-lama di ruangan itu, apalagi dengan tatapan penuh arti yang Michael berikan sepanjang pertemuan tadi.Albert sudah menunggunya di luar. Begitu melihat Alexa, dia langsung mendekat.“Nona, Anda baik-baik saja?” tanyanya pelan.Alexa mengangguk, meskipun pikirannya masih berantakan. “Aku ingin kembali ke kamar.”Albert paham dan segera berjalan di sampingnya, mengawal Alexa keluar dari gedung utama resort mewah tempat konferensi diadakan. Udara sore di pulau pribadi ini cukup hangat, tetapi hembusan angin laut membuat suasana lebih nyaman.Mereka berjalan di sepanjang jalur batu yang dikelilingi taman tropis menuju hotel eksklusif yang disediakan untuk para investor papan atas. Alexa tidak menyadari betapa tergesa-gesanya langkahnya hingga suara berat menghentikannya.“Alexa?”Langkahnya terhenti.Darahnya langsung berdesir.Dia mengenali

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Tanda kissmark

    “Ugh, Ya Tuhan ....”Refleks, Alexa menepis tangan pria itu dengan kasar.“Pak Michael, akhh!” teriaknya tanpa berpikir.Ruangan seketika sunyi.Semua kepala menoleh ke arahnya, ekspresi mereka penuh tanya.Alexa langsung membeku, menyadari kesalahannya.Michael, yang sejak tadi duduk tenang, kini perlahan menoleh padanya. Bibir pria itu melengkung dalam senyuman tipis, matanya menyala dengan kesenangan yang terselubung.“Ya, Nona Alexa,” suara pria yang sedang mempresentasikan bisnis di depan memecah kesunyian. “Ada yang ingin Anda sampaikan mengenai hal ini?”Deg!Alexa merasakan jantungnya mencelos.Sial!Bagaimana dia harus menjelaskan ini?Tatapan Michael semakin menantang, seolah menikmati situasi ini. Alexa bisa melihat betapa pria itu menahan tawa, menikmati kekacauan yang baru saja dia buat sendiri.Sialan, sialan, sialan!Alexa menarik napas dalam, berusaha mengendalikan ekspresi wajahnya.“Tidak, saya hanya …” dia berdeham, melirik sekilas ke Michael yang kini bersandar san

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Michael nakal, ah!

    Alexa yang baru saja selesai mengenakan pakaian rapi sontak menegang saat ponselnya bergetar di atas meja rias. Dengan cepat, dia meraihnya dan membaca pesan dari Albert.[Nona, cepatlah. Semua orang sudah berkumpul, hanya kursi Anda yang kosong.]Ah, sial!Alexa melirik jam tangan yang melingkar di pergelangan kirinya. Dia memang sedikit terlambat, tapi tidak menyangka bahwa dirinya menjadi orang terakhir yang dinanti dalam ruang rapat.Tanpa membuang waktu, dia meraih clutch dan ponselnya, lalu berjalan cepat ke luar kamar hotel. Tumit sepatunya beradu dengan lantai marmer sepanjang lorong, menciptakan suara ketukan ritmis yang seirama dengan debar jantungnya yang sedikit kacau.Bukan karena dia takut terlambat.Tapi karena seseorang ada di dalam sana.Michael ...Pria itu.Alexa menggigit bibir bawahnya. Dia harus bisa mengendalikan ekspresi dan sikapnya. Malam tadi, tidak ada yang terjadi. Tidak ada yang perlu dikenang.Napasnya sedikit memburu saat dia mencapai pintu ruang rapat.

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Pil pencegah kehamilan

    Alexa mengunci pintu kamarnya dengan cepat sebelum menyandarkan tubuhnya ke pintu. Napasnya masih memburu, bukan karena lelah, tetapi karena pikirannya yang penuh dengan kekacauan. Dia menutup matanya, mencoba menenangkan diri, tetapi bayangan semalam terus menghantui pikirannya.Michael. Alkohol. Desahan. Sentuhan panas.Alexa membuka matanya dengan tajam, menolak membiarkan dirinya terhanyut lebih lama dalam kenangan itu. Dengan langkah tergesa, dia berjalan menuju kamar mandi. Begitu sampai di depan cermin besar, dia terdiam.Tangannya perlahan terangkat, mulai melepas gaun yang masih melekat di tubuhnya, lalu menjatuhkannya ke lantai. Dia segera melepaskan semuanya, dan kini ... terlihatlah kulitnya yang penuh jejak merah. Dengan gemetar, Alexa menyentuh jejak kemerahan tersebut.Pandangannya membeku saat dia melihat pantulan dirinya di cermin.Lehernya ...Bahunya ... Dada ... Bahkan perutnya.Penuh dengan tanda merah yang jelas ditinggalkan oleh Michael.Alexa mendengus pelan

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status