harmony 30 **
Mereka bertiga menghabiskan malam bersama, hingga pukul dua belas malam mereka kembali masuk ke dalam rumah karena udara di halaman yang semakin dingin. “Lo berdua tidur disini aja” saran Sagara karena ini sudah sangat larut malam. “Engga deh, gua balik aja” jawab Abian menolak.
Pintu kamar Sagara tiba-tiba terbuka, menampilkan seorang wanita lengkap dengan setelan piyama tidurnya. Sinta menghampiri tiga remaja yang duduk di tepi ranjang kamar Sagara. “Kalian berdua nginep disini aja ya” ujarnya seperti kata Sagara tadi.
“Udah malem, bahaya jam segini di jalanan. Besok kan libur juga, bisa puasin tidurnya” Bukan apa-apa Sinta hany
harmony 31 **Pukul sembilan pagi Sagara terbangun dari tidurnya, melihat dua temannya yang masih tidur lelap Sagara hendak beranjak dari kasur besar miliknya. Sagara dengan cepat menggeser kaki Abian yang berselonjoran di atas pahanya.Sagara pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka, meninggalkan dua temannya yang masih tertidur. Mereka baru tidur jam tiga pagi setelah selesai menonton movie, jadi tidak masalah bangun agak siang, lagi pula hari ini sekolah libur.Saat keluar dari kamar mandi, Sagara terkejut melihat Abian yang sudah menunggu lama di depan toilet. &ldq
**Nayla: “Abian, kamu dimana? Kita jadi keluar kan?”Abian yang baru saja akan mandi, membalas pesan Nayla sambil mengambil handuk.Abian: “Jadi kok, gua mau mandi dulu.”Nayla: “Yaudah kalau gitu aku juga mau siap-siap dulu”Nayla: “Nanti kalau mau berangkat kesini kabarin ya Bi”Abian masuk ke dalam toilet setelah membaca pesan yang di kirim oleh Nayla. Padahal Abian sudah mandi siang tadi, dan dia tidak melakukan kegiatan apapun yang menghasilkan keringat. Karena meresa panas, jadi ia ingin tubuhnya diguyur air dingin.Abian membuang asal handuk yang ia gunakan setelah mandi, Abian mengambil celana jeans yang sudah terlipat rapi di dalam lemari. Dengan baju kaos hitam polos kesukaannya Abian menggunakannya.Sepatu putih dengan merk terkenal sangat pas di pakai oleh kakinya, Abian melihat dirinya yang sudah berpakaian keren di kaca kamarnya. Laki-laki tampan i
**Matahari sudah menampilkan sinar cerahnya, suara kokokan ayam terdengar membangunkan setiap orang yang mendengarnya. Beberapa orang bangun dari tidurnya dengan semangat, untuk kembali melanjutkan aktivitas yang tertunda kemarin. Beberapa juga bangun karena terpaksa harus kembali melanjutkan hari-harinya yang terasa membosankan.Hari-hari yang selalu terasa menyedihkan bagi setiap orang yang terlihat kurang menikmati waktu yang mereka punya, sebagian merasa kurang beruntung dan sebagian merasa banyak insecure. Tidak ada yang tahu bagaimana perasaan setiap insan di dunia, hanya karena senyuman yang terpajang di akun sosial medianya, mereka mengganggap manusia satu ini selalu bahagia dan tidak pernah punya masalah dalam hidupnya.Banyak orang kurang beruntung yang sudah harus bangun pagi hanya untuk mencari semangkuk nasi, padahal seharusnya ia masih harus duduk di kursi belajar dan bermain bersama teman. Memikirkan bagaimana sulitnya mengerja
**Sagara baru saja memasuki area sekolah, sudah banyak pasang mata yang menatapnya kagum. Laura dan Abian yang sudah selesai makan, keluar kantin untuk kembali ke kelasnya masing-masing. Melihat kehadiran Sagara yang sepertinya akan menghampiri sahabatnya yaitu Abian.Laura memberikan seulas senyuman tipis pada bibirnya ketika Sagara sudah berada di hadapannya. “Hai kak” senyum Laura dibalas dengan anggukan oleh sang lelaki.Tanpa permisi karena ada panggilan alam, Abian dengan cepat memutar balik langakahnya menuju kamar kecil. Perutnya terasa sakit karena tadi kebanyakan makan. Padahal kan sarapan harusnya hanya secukupnya, tapi Abian malah lebih dari cukup.“Lo duluan aja berdua, gua mau ke toilet dulu” ujarnya melambaikan tangan tidak sanggup menahan rasa sakit.Dengan sedikit tawa yang tercetak di wajah Sagara, ia terlihat sangat tampan. Pagi-pagi begini sudah disuguhkan dengan man
**Bel istirahat pertama sudah berdering, Laura dan dua temannya meninggalkan kelas karena kasian pada perutnya yang sudah berteriak karena kelaparan. Mereka bertiga pergi ke kantin bersama, “Gua mau nasgor, kayak biasa” ujar Laura sambil meletakkan roti yang ia buat tadi pagi ke atas meja. “Lo udah bawa bekel, mau beli makan juga?” tanya Abella yang duduk di depannya. Dezora sedang memesan makanan untuk mereka bertiga, ini bukan perintah dari siapa-siapa, Dezora saja yang menawarkan diri untuk membelikan mereka makanan.Di pintu masuk kantin, terlihat tiga pemuda yang baru saja memasuki area kantin. Sepertinya mereka baru saja keluar kelas, karena biasanya dibandingkan dengan Laura dan teman-temnnya, pasukan tiga pemuda itu sering kali berada di kantin lebih awal dari siswa lainnya.Dengan senyuman yang terpancar di wajahnya, Abian datang menghampiri tempat duduk panjang di sebelah Laura. “Duduk bareng ya”
harmony 36 **Sebelum masuk kedalam kelasnya yang sudah didepan mata, Abian berhenti ketika langkahnya dihadang oleh seorang guru laki-laki tua. “Permisi pak, saya mau lewat” ujar Abian tidak mau cari gara-gara.“Darimana aja kamu? Kok baru mau masuk kelas, kamu habis bolos ya?!” tanya pak Bimo yang menghadang jalan Abian.Dengan tatapan malas, Abian menoleh pada Pak Bimo yang berdiri didepannya. “Engga pak, saya engga bolos” jujur saja Abian tidak merasa harus meladeni guru itu. “Permisi pak, saya mau lewat” ujar Abian lagi, tanpa mengurangi rasa hormatnya pada guru.Tidak dapat jawaban dari Pak
harmony 37 **Laura: “Lo dimana?”Abian: “Kenapa, Ra?”Laura: “Nanya aja, di sekolah atau engga?”Abian: “Di kelas kok”Laura: “Gausah bohong”Abian: “…”Abian tidak bisa menjawab karena sudah ketahuan. Ia tidak bisa bilang kalau ia sedang berada di WTS, takut nanti Laura cepu ke orang tuanya.Laura: “Gua gabakal cepu kalau lo bolos”Laura: “Kayak sama siapa aja sih”Abian: “Iya ra, engga lagi-lagi deh bolosnya”Bel istirahat kedua sudah berdering, tapi Darrel tidak lagi menghubungi Laura. Padahal ia me
**Mau tidak mau Abian hanya bisa mengikuti permainan dua temannya itu. karena ini adalah kesalahan yang Abian buat sendiri, hingga melibatkan dua temannya yang tidak bersalah itu.Bel pulang sekolah berdering, banyak siswa yang menatap kasihan pada mereka bertiga yang sudah mengeluarkan banyak keringat disana. Pak Bimo belum juga datang untuk membebaskan mereka dari hukuman ini, dan membiarkan mereka pulang.Malu sangat malu rasanya ditatap dengan pandangan iba oleh beberapa orang yang melintas, ada beberapa anak perempuan yang tidak lupa untuk memberikan semnagat dan menonton mereka disana.“Aduh kak Abian kasian banget sih dihukum gitu” “Kak Darrel pasti capek banget tuh, kakinya lemes banget deh kayaknya” “Kak Gara aduh, gua beliin minum aja kali ya. keliatannya haus benget” begitulah kira-kira ucapan para gadis kekita melihat mereka kelelahan.“Kak Darrel keringatan makin capek
Laura sudah berada di bali sekarang, ia pulih setelah beberapa hari tinggal disini. Laura sama sekali belum memberi kabar apapun pada teman-temannya di Jakarta. Ia yakin mereka semua pasti sedang khawatir, namun dia juga tidak ingin menghubungi mereka saat ini, entahlah perasaan Laura sangat sulit dimengerti akhir-akhir ini. “Jadi pacar Laura ini siapa sebenarnya?” tanya sang mama yang sedang asik membuatkan sarapan pagi untuk keluarga kecilnya. Sudah lama mereka tidak berkumpul, menurut Laura ada untungnya juga ia sakit, jadi keluarga senantiasa merawatnya seperti bayi lagi seperti dulu. “Apaan sih mah, gausah bahas itu lagi deh” sahut Laura. sejak itu mamanya selalu bertanya siapa kekasih Laura sebenarnya. Karena saat itu dua laki-laki terlihat paling terpuruk saat Laura berada di rumah sakit. Yaitu Abian dan juga Darrel. “Pacaran sama Darrel, tapi kenapa pas habis operasi manggil-manggil nama Abian terus” tanya sang mama lagi. wanita itu sangat penasaran tentang kisah cinta an
Sudah satu bulan hubungan palsu yang mereka jalani untuk mengelabui orang-orang. Namun perasaan Darrel setiap harinya semakin nyata, ia bahkan tidak mau jauh-jauh dari Laura. Mereka semakin dekat dan selalu menghabiskan waktu bersama. Darrel juga sering menceritakan masalah-masalah yang ia alami di masa lalu hanya pada Laura, karena setiap kali bercerita pada gadis itu, Darrel selalu merasa nyaman. Hubungan dua remaja itu membuat pertemanan Laura dan Abian semakin menjauh. Keduanya terlihat sering mengabaikan satu sama lain, selain itu Abian juga sedang dekat dengan Nayla sekarang. “Aku gamau putus” ujar Darrel parau.“Tapi dari awal kita ga pacaran beneran kan” ujar Laura. ia juga berpikir bahwa berat rasanya meninggalkan Darrel seperti ini. Bersama laki-laki itu Laura jadi tahu bagaimana sikapnya yang lembut, berpura-pura kuat padahal sering rapuh. Laura juga tidak yakin bisa meninggalkan Darrel, laki-laki itu belum sembuh total dari rasa kecewa mengingat hidupnya di masa lalu.
Berita tentang hubungan Darrel dan Laura ramai di perbincangkan oleh masyarakat sekolah. Beberapa fans Darrel menentang hubungan ini, dan beberapa juga senang karena mereka berdua terlihat sangat cocok.Laura harus jalan sambil menundukkan kepalanya setiap kali melihat fans Darrel yang sedang dalam zona senggol bacok. Laura tidak mungkin meladeni orang-orang buta yang tergila-gila dengan pacar pura-puranya. Karena tidak mau orang-orang curiga, jadi Laura dan Darrel berangkat ke sekolah bersama tadi. Seperti biasa, Darrel harus menjemput perempuan itu dulu. Darrel juga mengantar Laura masuk kedalam kelasnya agar hubungan mereka terlihat real. Mereka juga menghabiskan waktu bersama di kantin, dan beberapa kali hangout bersama couple lainnya. Tidak punya banyak waktu bersama Laura membuat Abian penasaran, apakah hubungan itu sungguhan atau hanya mengelabui Sagara saja. Agar Laura tidak terlalu ngenes, sejak hari itu Laura belum cerita tentang apapun pada Abian. Laki-laki itu merasa k
Semenjak kemenangan itu, mereka mendapat banyak job untuk mengisi pertunjukan di beberapa café-café. Darrel selalu mengajak Laura untuk ikut bersamanya, sekarang mereka sudah seperti paket komplit yang kemana-mana harus bersama. Saat sekolah mengadakan Nirmala Art Festival atau biasa disingkat dengan Nafest, band 70 ditugaskan untuk menyumbang suara untuk mengisi malam festival. Mereka berlatih setiap hari agar bisa menampilkan yang terbaik untuk para penonton terkhusus anak-anak Nirmala. Laura berlatih keras agar tidak malu dihadapan teman-temannya, Darrel juga selalu membantunya setiap kali Laura merasa kurang. Laura dan Sagara juga masih dekat seperti biasa, ia pikir hari itu akan menjadi hari terakhir untuk dirinya dan Sagara. namun laki-laki itu masih mencarinya dan mengajaknya bermain bersama. Abian lebih fokus pada latihannya karena ia menjadi siswa satu-satunya yang mewakili sma Nirmala untuk bertanding di tingkat Provinsi. Ia tidak lagi punya banyak waktu untuk bermain,
Tidak heran jika band 70 memenangkan lomba ini sebagai juara pertama. Perpaduan suara antara Darrel dan Laura memang sangat cocok untuk disatukan, keduanya memiliki suara yang sangat indah. Abian dan Sagara menghampiri Darrel dan teman-temanya untuk mengucapkan selamat. Mereka mendapat juara pertama dan hadiah sebesar 5 juta rupiah. Jujur saja, alasan mereka ikut lomba ini bukan karena uang, tapi karena ingin menambah pengalaman saja. Laura menepuk jidatnya ketika ingat kejadian tadi, dimana saat pengumuman juara dan mereka memenangkannya Laura sangat excited sehingga memeluk orang disampingnya yang ternyata Darrel. Darrel juga malah merespon pelukan itu, sehingga ketika sadar keduanya langsung membuang muka seolah tidak terjadi apa-apa. “Congrats ya ra” ujar Abian menghampiri gadis itu. “Makasih bi” sahutnya. “Gua gabisa lama-lama disini, lo pulang bareng Darrel ya?” tanya Abian, ia harus pergi setelah ini. “Abian, makasih udah selalu dukung gua” ujar Laura memeluk laki-laki
Semakin hari Sagara lebih banyak menghabiskan waktunya bersama Laura. mereka semakin dekat saja setiap harinya. Membuat Abian dan Darrel kesal karena terus-terusan ditinggal oleh temannya. Besok 70 akan mengikuti lomba yang sudah ditunggu-tunggu sejak lama. Sekarang mereka sedang berkumpul kembali membahas persiapan untuk besok, Laura merasa sedikit gugup karena takut membuat kesalahan yang membuat 70 malu karenanya. “Jangan gugup ya Ra, gua yakin lo bisa!” ujar Dava membuat Laura menoleh percaya diri. “Kita udah kerja keras, kita latihan setiap hari dan berharap hasil terbaik buat band ini. Gua harap kita semua bisa tunjukin yang terbaik!” ujar Darrel pada anggotanya. Gina yang ikut duduk disana tersenyum, ia sudah melihat bagaimana kerja keras Laura selama kurang dari sebulan ini. Perempuan ini sangat berbakat, ia harap 70 bisa berhasil dalam lomba ini. Abian: “Dimana Ra?” Laura: “Di rumah kak Dava”Abian: “Udah jam sembilan, apa ga pulang aja? jangan begadang biar besok bangu
“Laura!” panggil Sagara yang sedang berdiri didepan koridor kelas sepuluh. Perempuan itu tersenyum, menunggu kedatangan Laura yang berjalan menghampirinya. “Kok sendirian aja?” tanya Sagara saat mereka sudah berhadapan sekarang. “Yang lain udah pada pulang duluan, kak Gara kenapa disini?” tanya Laura penasaran. “Lo sibuk ga? Gua ada dua tiket bioskop nih, mau nonton bareng?” Sagara memperlihatkan dua tiket bioskop yang sudah ia pesan. “Tadinya gua mau nonton bareng Darrel, tapi dia tiba-tiba ngecancel gitu aja. Sayang kalau dibuang” ujar Sagara lagi. Laura tidak mau menyianyiakan kesempatan yang tidak akan datang dua kali, dengan cepat ia setuju dengan ajakan Sagara. “Boleh deh” sahutnya bersemangat. Mereka berdua dengan cepat meninggalkan sekolah, Laura naik keatas motor besar milik Sagara. Tidak perlu waktu lama, mereka sampai di mall. Mereka berdua masuk kedalam mall lalu naik kelantai tiga tempat cinema21 berada. Karena mereka sampai tepat waktu jadi dua remaja itu langsu
**Abian mengendarai motornya pulang, ia meminta Darrel mengantar Nayla sedangkan Sagara dengan menawarkan dirinya untuk mengantar Laura. Abian masuk kedalam rumahnya yang seperti biasa pasti sepi, inginnya ada kejutan dari kedua orang tuanya yang tiba-tiba datang. Ponsel Abian berdering, panggilan masuk dari mamanya membuat ia buru-buru mengangkat telfon itu. “Hallo ma, kenapa?” tanya Abian, “Selamat ya sayang, dari tadi mama telfonin kenapa ga diangkat sih” “Makasih ma, maaf mah tadi Abi abis bareng temen-temen jadi ga pegang hp” ujarnya menjelaskan. “Minggu depan kosongin jadwal ya, kita liburan bareng, rayain kemenangan kamu” ujar mama membuat Abian gembira. “SERIUSAN MAH..” “Iya, seriusan mama ga bohong kok” “Aaaa mau banget banget banget, gasssin lah” ujarnya bersemangat. “Yaudah kalau gitu mama matiin telfonnya ya, nanti kita bahas mau liburan kemana” “Iya ma, seman
***Abian: “Ra, besok gua dispen ya. lo mau nebeng sama siapa ke sekolah? Atau gua anterin dulu aja?” Laura: “Gausah Bi, gua bareng temen gua aja” Abian: “Temen lo yang mana?”Abian: “Dezora sama Abella kan bawa supir” Laura: “Iya, gua bareng Vina aja” Abian: “Kalau dia gabisa lo langsung call gua ya. biar gua aja yang anter” Laura: “Iya Bi, udah malem juga mending lo istirahat gih. Biar besok fit” Abian: “Lo nonton kan Ra? Bisa kali bolos kelas siang” Laura: “Gua usahain ya Bi” Abian: “Okedeh. Good night, Laura” Abian mengecass ponselnya sebelum tidur, sudah menyetel alarm juga agar bangun pagi. Besok adalah waktu pembuktian, dia sudah berlatih jauh sebelum perlombaan diumumkan. Abian dan para anggota ekskul sudah menyiapkan diri, mereka harus mendapatkan piala itu. Abian sempat berhenti berlatih renang saat smp kelas 2, kakinya cedera karena terjatuh dari tangga di sekolahnya. Membuat ia merasa frustasi karena renang a