Share

Bab 24

Penulis: Ucu Nurhami Putri
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Dokter Alena menatap dokter Burhani dengan wajah terkejutnya. Walaupun semua itu hanya pura-pura. Karena ia sudah merencanakan ini semua tanpa sepengetahuan Fahri atau pun Diana.

Kini, dia tidak bisa lagi membiarkan dokter Burhani menyakiti anak-anak sahabatnya lagi.

Diana dan dokter Alena adalah teman di SMA dulu. Sebenarnya ia juga sangat menyayangkan dengan keputusan Diana lima tahun beberapa bulan lalu ketika hendak memutuskan menerima perjodohan dengan dokter Burhani.

Menurut pemahamannya, laki-laki berbeda dengan perempuan. Jika sudah menikah, maka ia akan melupakan cinta pertamanya dan menguburnya dalam. Hingga tidak ada reaksi spesial ketika melihatnya lagi.

Berbeda dengan laki-laki. Mereka menganggap cinta pertama adalah hal yang istimewa, langka, dan harus dipertimbangkan. Padahal lelaki tersebut sudah berkeluarga. Tapi dia berusaha sebisa mungkin untuk kembali bersama wanita yang dicintainya itu.

Kini rasa hormat dokter Alena pada Burhani telah sirna dan yang tertinggal ha
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Liya Rahma Aliyah
lanjuuut kk
goodnovel comment avatar
Nuraini
burhani...burhani..otak kosong kok bisa jadi dokter
goodnovel comment avatar
Rere Ernie
wkwkw malu gak malu dong
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • HADIAH PERNIKAHAN PEMBAWA PETAKA    Bab 25

    Teriakan dari bocah yang berusia belum genap enam tahu itu membuat dokter Burhani menoleh ke arahnya.Matanya membulat sempurna ketika melihat kedua anak yang sangat dia rindukan sudah ada di depan kedua matanya. Tapi sayang, karena dari kedua mata anak itu hanya ada sorot kebencian.Ya, benci. Karena laki-laki yang sering mereka banggakan ternyata tidak sehebat itu dan malah sering membuat kedua anak itu kecewa dengan menyakiti orang yang sangat mereka sayangi.Kedua anak itu berlari ke arah Diana dan asisten Kevin. Mereka memeluk Mamanya erat."Kecewa?" dokter Burhani merasa gengsi untuk mengakui kesalahannya. Lagi-lagi dia justru menyalahkan orang lain atas kesalahannya sendiri. Seperti inilah sifat seorang dokter Burhani dalam mata dan pikiran anak-anak.Mereka sangat kecewa."Apa begini caramu mendidik anak-anak?" dokter Burhani menatap tajam ke arah mereka. Bahkan anak-anak dan asisten Kevin pun dia masukan ke dalam daftar orang yang dibencinya."Stop, Pa! Ini tempat umum. Apa P

  • HADIAH PERNIKAHAN PEMBAWA PETAKA    Bab 26

    "Kembalilah bersama Papa. Kali ini Papa janji akan berusaha menebus semua kesalahan yang pernah Papa lakukan," pinta dokter Burhani sambil mencoba mendekat ke arah Fahri yang semakin menjauh."Cara apa yang kau pakai untuk mendidik anak-anak?" Dokter Burhani menatap tajam kepada Diana.Tapi Diana hanya diam. Dia merangkul kedua putranya dan membantu Fahri untuk duduk di di antara dia dan asisten Kevin."Selama ini aku selalu berpikir kalau kau sudah mendidik anak-anak menjadi yang terhebat dan berbudi pekerti. Ternyata aku salah. Bahkan sifat anak-anak jauh lebih buruk dari anak-anak yang berada di jalanan," lanjutnya dengan mata yang melotot tajam.Diana perlahan bangkit dari tidurnya dan plakkk.Dia menampar pipi kanan seorang dokter Burhani. Laki-laki yang telah bersamanya selama hampir enam tahun. Laki-laki yang dulu sangat lemah lembut dan menyayangi keluarganya.Diana bahkan tidak pernah menyangka kalau hari ini, hari dimana dia menampar laki-laki yang dahulu sangat dibanggakan

  • HADIAH PERNIKAHAN PEMBAWA PETAKA    Bab 27

    Dengan emosi, aku datang ke restoran mewah yang dimaksud Milla ketika menunjukkan foto Diana dan seorang lelaki muda.Kupikir mereka sedang berkencan, karena tanpa anak-anak di sana. Padahal Diana bukan ibu seperti itu. Dia selalu bersama dengan anak-anak, baik siang maupun malam.Tapi ini ... Mereka hanya datang berdua. Sungguh aku tidak menyangka kalau Diana ternyata sangat ingin melupakan aku dan mencari ayah sambung bagi anak-anak.Ternyata semuanya diluar kendaliku. Diana berada di restoran mewah itu bersama Fahri dan Faiz. Mereka bahkan mengatakan kalau mereka membenciku. Bisa dibayangkan betapa hancur dan terlukanya hati juga perasaanku ini. Mana ada seorang ayah yang sanggup untuk mendengar kata-kata yang begitu menyakitkan dari buah hatinya sendiri. Sudah beberapa kali aku mencoba untuk membujuk mereka.Namun, hasilnya tetap sama.Mereka tetap memaksa untuk ikut Diana, padahal dia hanya seorang gadis kampung dan miskin. Mana sanggup jika bersaing denganku.Sampai di rumah, a

  • HADIAH PERNIKAHAN PEMBAWA PETAKA    Bab 28

    Diana menduduki kursi kebesarannya dan mulai menyusun rencana. Dia sangat tahu siapa dalang dibalik kejadian memalukan di restoran tempo hari."Apa yang akan kita lakukan pada wanita keji ini?" tanya assisten Kevin dengan napas yang tidak beraturan. Dia benar-benar sudah tidak sabar ingin segera menghabisi Milla."Tidak! Aku tidak ingin orang-orang yang menyakiti anak-anakku berakhir dengan mudah. Dia pikir dia siapa bisa melakukan hal itu seenaknya?!"Assisten Kevin tertegun dengan perkataan Diana. Dia seperti menemukan sifat baru pada pemilik F2 Group ini."Jadi, rencana apa?""Tidak ada rencana. Aku akan memberikan perintah, jika waktunya sudah tepat! Siapapun yang sudah menyakiti kedua anakku yang hebat, aku ingin mereka merasakan hidup segan mati tak mau!" Mata Diana menatap tajam ke arah luar. Tentu saja asisten Kevin pun terkaget mendengarnya. Tidak menyangka seorang Diana yang begitu baik dan mudah memaafkan, bisa mempunyai sisi seperti ini."Jangan heran. Aku tidak sebaik ya

  • HADIAH PERNIKAHAN PEMBAWA PETAKA    Bab 29

    "Senang bekerjasama dengan anda, Pak, Bu. Saya harap kalian tidak mengecewakan saya dan berbelok arah ke pihak anak kalian!" ucap Diana penuh penekanan. Kini, dia sudah seperti dua orang yang berbeda. Sangat menakjubkan."Tentu saja tidak akan pernah, Bu. kami juga tidak begitu yakin kalau Milla adalah anak kandung kami. Karena jika mengingat beberapa puluh tahu lalu, istriku tidak pernah sekali pun mengandung," Pak Baskoro berkata yakin."Itu benar, Bu." lanjut istrinya.Diana mulai mengembangkan senyumnya. "Saya tidak melakukan sesuatu yang jahat dan hanya melakukan beberapa balasan atas apa yang dia perbuat pada kedua putraku."Saya mengerti."Pasangan yang sudah berumur tapi masih tetap mesra itu memaklumi rencana yang dilakukan Diana. Karena seorang ibu pasti akan melindungi anak-anaknya, apalagi seorang ibu yang juga berperan menjadi sosok ayah.Pasti sangat sulit."Kita susul anak-anak ke taman!"Setelah berpamitan, Diana berjalan dengan elegan. Berbeda seperti biasanya. Bahkan

  • HADIAH PERNIKAHAN PEMBAWA PETAKA    Bab 30

    Milla berhasil mengambil beberapa foto Diana dan kedua buah hatinya. Bahkan Delon, Tedy, dan Kevin juga ikut dia foto. Padahal jarak dari Diana dengan Tedy dan Kevin bisa dibilang berjauhan. Tapi Milla tetap berhasil mengambil gambar yang bagus.Tidak lupa, Milla memilih beberapa gambar untuk dikirim ke nomor dokter Burhani melalui aplikasi hijaunya. [Lihat apa yang dilakukan mantan istrimu, Mas. Setelah dia lepas darimu, langsung ada tiga gebetan baru sekaligus.] Usai mengirimkan pesan, Milla terkikik sendiri. Dia menyangka kalau rencananya akan sukses besar dan tertawanya semakin kencang ketika dia mengingat kalau dokter Burhani akan marah besar dan membuat Diana malu."Apa dia pikir rencananya telah sukses?" Tedy berbisik kepada Kevin. Mereka mendengar dengan jelas apa yang dikatakannya Milla dan bagaimana dia tertawa. Tapi Diana hanya tersenyum.Benar-benar kejutan yang besar kalau seandainya rencana Milla berakhir. Karena Diana juga ingin melihat bagaimana reaksi dokter Burhani

  • HADIAH PERNIKAHAN PEMBAWA PETAKA    Bab 31

    Beberapa kali Milla menjerit karena Diana lagi, lagi, dan lagi menambahkan kekuatan tangannya untuk menjambak rambutnya."Rasakan kau, dasar wanita gila dan tidak tahu malu!" teriak Diana sekencang-kencangnya.Tedy dan Kevin mulai resah. Bukan karena Diana yang menambah kekuatan atau kasihan pada Milla. Sama sekali enggak. Cuman takut ada yang melihat dan Diana dijadikan tersangka."Kau maju ke sana!" Tedy mendorong Kevin untuk mengentikan aksi Diana."Meskipun aku takut ada orang yang melihat, kan kau yang bertanggung jawab!" Kevin tertawa senang. Sementara Tedy, wajahnya semakin ditekuk. Apalagi perkataan Delon terus terngiang di telinganya."Aku takut ada mata-mata!" Tedy bicara dengan gelagapan."Takut juga kalau Diana kenapa-kenapa!" lanjutnya."Aku juga sama. Takut Diana terluka. Tapi ketika aku kembali mengingat bagaimana terpuruknya Diana dan anak-anak hanya karena wanita gila ini, aku malah ingin ikut menjambak rambutnya. Bahkan lebih dari itu!" Kini, Kevin terlihat lebih emo

  • HADIAH PERNIKAHAN PEMBAWA PETAKA    Bab 32

    PoV MillaAku benar-benar murka dengan Diana. Dialah yang sudah merebut Mas Burhani dariku begitu saja. Padahal jelas-jelas aku yang selalu berada di sisinya ketika masih kere.Eh, sudah sukses malah dia yang beruntung bisa menikah dengannya.Jika ada kesempatan, aku langsung memberikan pelajaran kepada wanita licik itu. Apalagi dengan beraninya dia mendatangkan orangtua palsu untuk membuatku berada dalam masalah.Mana miskin lagi!Andai saja orang kaya, sudah pasti aku akan mengakui mereka sebagai orangtuaku. Siapa sih yang tidak ingin hidup enak, nah, aku juga demikian.Beberapa kali aku berusaha untuk menyebarkan informasi kalau Diana adalah pelakor dan anaknya hanyalah anak har*m dan tidak diakui. Tapi ternyata, Diana dan kedua bocah itu mampu mengubur rumor itu dengan cepat.Kemana pun Diana pergi, aku selalu mengikutinya dan mengabadikan setiap momen. Kecuali jika ada ancang-ancang bahaya, baru aku memilih untuk kabur.Tapi berbeda dengan tadi, Diana habis-habisan menjambak ramb

Bab terbaru

  • HADIAH PERNIKAHAN PEMBAWA PETAKA    Bab 43 Tamat

    "Dok, tolong ada pasien yang sedang membutuhkan penanganan!" teriak asisten baruku, Fadil.Dua tahun telah berlalu, aku masih menjadi seorang dokter, tapi berbeda dengan dulu. Setelah Diana dan anak-anak pergi, hidupku hanya diselimuti oleh penyesalan dan sepi. Tanpa ada bahagia ataupun senyuman.Tidak hanya mereka saja yang menjauh, tapi juga orangtuaku ikut terdiam. Mereka seolah tidak melihatku ketika aku berkunjung ke rumahnya. Padahal dulu, hubungan kita tidak seperti ini."Baik!" segera aku berlari dari kantin rumah sakit ke ruangan. Tapi kosong. Tidak ada pasien di sini."Dimana pasiennya?" teriakku keluar."Di sini!" Fadil muncul dari ruangan sebelah, itu adalah ruangan Dion."Kenapa disana?""Dokter Dion tidak masuk, dia mengalami pendarahan di lengannya."Aku langsung melakukan penanganan pada pasien, seorang bocah yang kuperkirakan mungkin baru berusia enam tahun. Sama seperti umur Fahri sekarang.Ya Allah, Nak, kalian dimana? Papa merindukanmu.***Beberapa bulan yang lalu

  • HADIAH PERNIKAHAN PEMBAWA PETAKA    Bab 42

    "Halo, Ma, ada apa?" tanya Burhani pada Farah dengan khawatir ditelpon.”Ya ampun. Sudah jadi dokter bukannya bantu orangtua, malah bikin susah."Dion memasang wajah menghina tanpa dosa. Bagai yang dilakukannya ada benar. Sungguh membuat Burhani sangat emosi."Apa maksudmu?""Apa kau tahu apa yang sedang menimpa kedua orangtuaku? Apa kau ada dibelakangnya?"Burhani menarik kerah baju Dion."Cari tahu saja sendiri. Bukankah selama ini kau tidak pernah percaya padaku?""Kau memang bia**b! Dasar penghianat! Pecundang!”"Terserah sebutan apa yang akan kau berikan padaku.""Kau memang pantas!" Burhani berdecak sebal.Baru saja dia akan melayangkan bogem, tapi tidak tertahan denger kedatangan Alena."Maaf kepada Pak Dokter Burhani, sepertinya tidak mempunyai otak dan tidak memenuhi kriteria sebagai dokter," Alena menepuk bahu Burhani kuat. "Mungkin anda bisa memilih untuk mengundurkan diri dari rumah sakit ini!""Apa maksudmu?""Semua yang aku katakan sudah jelas. Ayah yang mana dengan teg

  • HADIAH PERNIKAHAN PEMBAWA PETAKA    Bab 41

    Milla menarik ujung baju Dea dan menamparnya berkali-kali karena tidak terima dikatakan sebagai pembantu. Burhani yang melihat semakin geram dengan sikap Milla yang berubah drastis.'Masih terasa hangat di pikiran kalau beberapa minggu lalu aku menikahi seorang wanita cantik dan lemah lembut, bukan wanita gemb*l dan kasar ini! Kemana Milla yang dulu?'batin Burhani dongkol.Merasa dirinya sudah ditindas, Dea langsung menonjok perut Milla lumayan keras hingga dia terpental lumayan jauh. "Jangan kau pikir aku diam kau bisa melakukan apapun padaku! Berani membuat masalah denganku, kau akan tamat!" ancam Dea serius. Kedua matanya yang tajam dan berwarna merah menatap Milla tanpa berkedip.Burhani bahkan dibuat diam dengan sikap Dea, sekaligus kaget dengan yang dilakukan gadis itu. Sungguh tidak menyangka wanita yang dia kira hanya berani berkata-kata saja, ternyata mampu bertindak.Dia pun mengacungkan kedua jempol tangannya kepada Dea. Bukti kalau Burhani kini sama sekali tidak mencintai

  • HADIAH PERNIKAHAN PEMBAWA PETAKA    Bab 40

    Berbeda dengan Milla yang sedang terpuruk, Diana justru tertawa terbahak-bahak ketika melihat video yang dikirimkan oleh Radit melalui aplikasi hijau."Hahaha ... benar aku tidak menyangka kalau Milla yang cantik jelita itu akan mengalami hal seperti ini." Diana masih terkikik.Fahri dan Faiz yang hanya bisa mendengar tertawa Diana membuatnya bingung."Mama kenapa, Mas?" Faiz berjalan ke arah Fahri. Tampak ada rasa takut di wajahnya. Mungkin dia mengira ada sesuatu yang mengganggu pikiran Diana ataupun terjadi sesuatu.Fahri menoleh, "Mungkin Mama lagi senang," ucapnya mencoba menghilangkan kekhwatiran yang ada di wajah Faiz. Padahal aslinya dia juga sangat takut terjadi sesuatu pada Diana ataupun memang ada hal mistis. Namun, dia tetap saja menjaga harga dirinya. Bagi Fahri, seorang kakak itu harus terlihat lebih keren dan berani daripada adiknya. Apalagi usia di antara mereka lumayan agak jauh, membuat gengsi Fahri semakin tinggi.”Hahaha."Lagi-lagi tawa Diana terdengar sangat kera

  • HADIAH PERNIKAHAN PEMBAWA PETAKA    Bab 39

    Aku sungguh tidak kuat menjadi ketika menyaksikan kebisuan putra yang dulu selalu aku banggakan. Memang aku telah melakukan kesalahan yang sangat besar, tapi apakah harus mendapatkan balasan yang sangat cepat?Rasanya baru kemarin aku bermain bersama mereka. Apalagi lelaki tampan yang bernama Delon ini mengaku sebagai calon istri dari istri dan anak-anakku.Ah, mungkin sekarang aku hanyalah menyandang status sebagai mantan suaminya. Meskipun dia memutuskan perceraian secara sepihak.Beberapa kali aku mengajak Fahri dan Faiz untuk bicara, tapi perkataanku bagai melayang tertiup angin. Kedua anakku yang dulu sangat ceria dan aktif, kini berubah menjadi pendiam.Dalam waktu singkat, aku harus menghadapi cobaan yang bertubi-tubi. Sudah dikhianati kedua sahabatku, ditinggalkan istri dan anak-anakku, serta dibohongi Milla. Wanita yang kupikir lembut dan baik seperti bidadari ternyata hanyalah iblis yang menyamar sebagai malaikat.Tanpa bisa kutahan, air mata ini luruh begitu saja. Kupikir k

  • HADIAH PERNIKAHAN PEMBAWA PETAKA    Bab 38

    "Tidak! Tidak mungkin wanita hina itu berubah dalam waktu yang sangat dekat untuk menjadi ratu.""Tidak. Aku yakin mereka semua hanya membohongiku. Mana ada berubah dalam hitungan hari? Pasti semuanya hanyalah isu. Ya, benar. Semuanya hanya isu."Beberapa kali Milla mengatakan kata-kata yang sama. Berat baginya menerima kebenaran siapa Diana yang sebenarnya. Padahal dia sudah melihat dengan mata kepalanya sendiri media cetak dan sosial mengabarkan hal itu. Tapi tetap saja hati dah pikirannya tidak bisa menerima hal itu."Apa kau tahu direktur utama yang baru? Aku sungguh tidak menyangka kalau Dirut dari F2 Group adalah seorang wanita muda yang cantik," ucap salah seorang wanita di sebuah jalanan yang penuh dengan orang-orang."Sama. Aku juga sangat tidak menyangka, apalagi beliau sepertinya terlihat sangat rendah hati," ucap yang lainnya.Hati Milla menjadi semakin penuh kebencian dan dengki. Matanya pun semakin memerah serta lebih tajam. Ia pun kembali melakukan sepeda motornya menuj

  • HADIAH PERNIKAHAN PEMBAWA PETAKA    Bab 37

    Milla berteriak mengumpat setelah mengetahui kalau Diana sebenarnya adalah orang kaya. Dia benar-benar sudah sangat kecewa dengan dirinya sendiri yang sudah merendahkan Diana.Padahal berbagai cara sudah dilakukannya untuk membuat Diana jatuh dan semakin terpuruk, bahkan enggan untuk bertahan. Tapi ternyata, dia bukanlah orang sembarangan bisa disentuh begitu saja.Rasa kecewa tidak dapat disembunyikan lagi dari wajahnya yang dalam waktu sekejap berubah menjadi amarah."Pantas saja selama ini kau baik-baik saja setelah apa yang telah aku lakukan!" geram Milla ketika hendak berjalan di antara kerumunan orang.Secara tidak sengaja, Burhani ternyata berada di dekatnya dan mendengar umpatan istri kedua yang sudah membuatnya melupakan istri dan kedua putranya."Apa sebenarnya yang sudah kubela dari wanita ini? Dia tidak lebih hanya seorang penghancur!" lirihnya geram dan sangat kesal. Namun tidak tahu lagi apa yang harus dilakukannya.Bagi Burhani, kata penghancur adalah kata yang paling t

  • HADIAH PERNIKAHAN PEMBAWA PETAKA    Bab 36

    "Maaf, Pak, kami akan segera tutup," ucap salah seorang karyawan restoran.Burhani mengangkat wajahnya menatap sayup seorang karyawan wanita yang tengah berdiri di sampingnya. "Tahun berapa restoran ini di bangun dan diresmikan?"Karyawati tersebut tampak heran dengan pertanyannya, dia merasa pertanyaan yang bagus ini harusnya dilontarkan dengan wajah yang cerah dan tersenyum. Bukan seperti wajah orang yang ada di sampingnya ini. Kusam dan sama sekali tidak ada senyuman. Justru malah terlihat sendu dan akan menangis.Apa karena orang ini terharu?Beberapa kali pertanyaan itu muncul dalam benaknya, tapi tetap saja ekspresi itu tidak pantas."Bisa jawab atau tidak? Oh, mungkin anda karyawan baru di restoran ini?" Burhani menatap remeh. Dia merasa kesal karena pekerja wanita ini hanya menatapnya dan tidak mengatakan apapun.Wanita yang di depannya tersenyum ramah, dia seolah tidak peduli dengan kata-kata yang menyakitkan dari Burhani, "Perkenalkan, saya Deswina, manager di sini dan sekal

  • HADIAH PERNIKAHAN PEMBAWA PETAKA    Bab 35

    Beberapa kali Burhani meyakinkan kalau apa yang dilihatnya tidak nyata. Dia sama sekali tidak menerima kalau istri yang selama ini bersamanya ternyata tidak terbuka dalam beberapa hal.Dia merasa telah dibohongi setelah sekian tahun lamanya.Kedua tangannya mengepal kuat dan matanya menatap ke arah Diana, Dion, dan kedua putranya bergantian. Tidak terkecuali kedua orang tuanya Diana yang dulu ketika akad nikah mengakui pekerjaan mereka adalah petani, tapi ternyata dari keluarga Gardan Pradipta.Dion tersenyum penuh kemenangan ketika melihat bagaimana reaksi Burhani. "Saatnya kau sadar dan menerima kekalahan. Pada dasarnya semua orang akan menebus semua dosa yang dilakukannya di masa lalu. Tapi hanya DP saja." gumamnya pelan sambil terkekeh.”Jujur awalnya saya sangat kecewa. Tapi kedua orangtua terus meyakinkan saya kalau ini memang jalan terbaik dari yang maha kuasa. Banyak juga para ibu yang mengalami hal sama seperti saya yang memberikan kata-kata mutiara dan beberapa pengalamannya

DMCA.com Protection Status