Share

74. Back In One Bed

Udara pegunungan begitu menusuk, terutama saat menjelang musim dingin yang akan datang dalam beberapa hari ke depan. Menurut ramalan cuaca, salju akan mulai turun paling tidak satu minggu dari sekarang.

Selimut tebal serta penghangat ruangan seakan belum cukup untuk memberikan rasa nyaman yang dibutuhkan. Lynea terbangun akibat menggigil kedinginan. Tanpa disadari, Enrico telah mengambil seluruh selimut untuk dirinya sendiri.

Lalu aku harus mencari selimut dimana? Ya, Tuhan! Ini masih jam dua pagi! Pekik Lynea dalam hati. Tak ada pilihan selain mendekat lebih pada suaminya.

“Enrico, bangunlah!”

“Ada apa?” Kaget dan panik, Enrico langsung duduk dan memandang sekitar.

“Mana pistolku? Ada musuh? Alonzo! Alonzo!” teriaknya seperti mengigau.

“Sssh! Sssh! Tidak ada musuh! Kamu aman! Ini aku, Lynea!” jari telunjuk Lynea diletakkan pada bibir suaminya yang menoleh ke kanan dan ke kiri beberapa kali sampai akhirnya benar-benar tersadar.

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status