Home / All / Girl In Love (Indonesia) / 32. Perasaan yang kacau

Share

32. Perasaan yang kacau

Author: Liliay
last update Last Updated: 2021-05-31 09:41:42

Begitu sampai di Jakarta, Libra menghubungi Kiran. Libra mengumpat gadis itu tidak menjawab teleponnya. Libra memesan taxi dan pergi ke rumah Kiran. Perasaannya tidak tenang dari tadi, pikirannya yang semula didominasi oleh Selena sekarang digantikan ibunya. Libra khawatir akan terjadi apa-apa dengan wanita yang sangat ia cintai. 

"Pak, bisa tolong lebih cepat?"

Libra terus menghubungi Kiran, tidak ada jawaban, membuat Libra terus mengumpat dalam hati. 

"Kiran? KIRAN!" Libra dengan tidak sabaran menekan bel rumah Kiran. Tangan pemuda itu bergetar saking khawatirnya. Ia termundur selangkah saat pintu putih itu terbuka. 

"Libra?" 

Kiran meneguk ludah melihat seorang Libra berada di depan pintu rumahnya. Bukankah pemuda ini bilang kalau ia akan kembali besok. "Kamu gak jadi pulang besok?"

"Nyokap gue, gimana keadaannya sekarang? Dia dimana? Kok bisa kecelakaan?" tanya Libra tidak sabaran. 

Kiran meremat ta

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Girl In Love (Indonesia)    33. Gone

    Tidak biasanya yang setiap melangkah selalu percaya diri dan kelihatan angkuh, Selena pagi ini datang ke kampus dengan menunduk. Ia menghindari melihat wajah Libra, cowok itu kan sukanya datang semaunya. Penampilan Selena juga hari ini agak berbeda, gadis itu memakai crop top hijau yang dipadukan dengan long jeans putih, membuat kaki panjangnya semakin terlihat panjang. Proporsi tubuh Selena adalah impian semua gadis, memiliki wajah kecil dan tubuh ramping yang tinggi. Gadis itu juga kaya dan cerdas, siapa yang tidak iri. Vina bahkan walau berteman lama tetap saja sering mengutarakan betapa irinya dengan Selena. Tapi, yang dirasakan Selena berbeda. Gadis itu tidak bahagia karena cintanya tidak berhasil. Selena merasakan ada orang di depannya, karena itu dia menghindar ke kiri. Tapi orang itu juga ke arah yang sama, Selena berpindah ke kanan. Sama saja, orang itu juga ke kanan. Selena menghela napas pelan, sungguh dia ti

    Last Updated : 2021-05-31
  • Girl In Love (Indonesia)    34. Saling mengabaikan

    Pukul sebelas malam Selena baru memasuki rumah. Gadis itu memutar film di tv besar dan mewah yang ada di dalam kamarnya. Selena terus menguap sepanjang jalan pulang tadi, tapi begitu sampai rumah rasa kantuknya menghilang. Gadis itu berganti pakaian nyaman dan menghapus make up tipis di wajahnya. Selena menyandarkan tubuhnya di sofa, ia tidak fokus dengan film di depannya. Selena menghela napas, ingatannya terus tertuju pada pemuda bernama Libra. "Kenapa sih Libra Libra Libra terus?" amuknya pada diri sendiri. Selena melihat ponselnya bergetar, ada notifikasi chat. Nomor tak dikenal. Tapi Selena tahu siapa itu. Teman mengobrolnya tadi, Vina yang menjodohkan. Namanya Rafael, putra tunggal pemilik hotel ternama. Kaya, tampan, dan lebih tua dari Selena. Dia mahasiswa semester akhir. Kalau dilihat-lihat dia adalah tipe Selena. Wajahnya tidak membosankan, lesung pipi yang muncul ketika Raf

    Last Updated : 2021-05-31
  • Girl In Love (Indonesia)    35. Sakit Jantung?

    Selena menaruh tangan di pinggang, ia menyipitkan mata melihat hasil dekorasinya di rooftop kampus. Gadis itu tersenyum bangga dengan hasil karyanya. "Aswa harus bayar gue lebih untuk ini," katanya. Selena memberi saran untuk menyatakan cinta di rooftop kampus saat malam hari. Suasananya akan romantis dan berkesan pastinya. Selena mendekorasi sendiri setelah selesai kuliah tadi. Ia menatap foto cantik Miss Anna mengelilingi rooftop, meniup balon dan menaruhnya di atas lantai. "Gila sih, apa gue jadi WO aja ya kalau lulus?" "Wah bagus, keren parah." Aswa bertepuk tangan melihat bunga, balon, foto Anna, dan meja yang akan digunakan untuk makan malam nanti. Ia mengusap puncak kepala Selena, ia tahu betul kalau Selena bisa diandalkan. "Ini kalau sampai ditolak gue bakar nih gedung," ujar Selena. Aswa tertawa terbahak. Ia melirik jam, masih pukul lima so

    Last Updated : 2021-05-31
  • Girl In Love (Indonesia)    36. Official

    Ruang tamu keluarga Selena sangat besar dan luas tapi membuat Libra sesak napas. Padahal ini bukan pertama kalinya Libra ke rumah gadis itu, tapi ia tetap merasa gugup. Libra memainkan tangan, pikirannya terus mengumpati dosennya sendiri. Siapa lagi kalau bukan Aswa. Ucapan pria pintar itu membuatnya sangat malu dan tampak bodoh. Libra menatap tajam Selena yang menahan tawa. "Ketawa aja engga usah ditahan." "HAHAHAHAHAHAHA!" Libra mengumpat, dilihatnya Selena yang terus tertawa sampai air matanya keluar. "Ketawa aja sepuasnya terus balik ke kamar. Wajah lu masih pucat tuh." Selena mengerjap, ia bahkan lupa kalau dia sakit. Gadis itu menyentuh pipi, dahi, dan lehernya. "Masa, sih? Tadi udah engga papa, kok." Libra berdecak. "Dari mana sih lu? Keluyuran aja," katanya. Selena menyandarkan tubuhnya ke kursi. Ia tersenyum tipis menatap Libra. "Dari taman depan perumahan,

    Last Updated : 2021-06-30
  • Girl In Love (Indonesia)    37. Kasarnya Libra pada Kiran

    Selena menggandeng tangan Libra mesra begitu berjalan di koridor. Ia menikmati tatapan iri sekaligus kagum dari mahasiswi lain, apalagi ia bisa melihat Kiran yang baru saja akan memasuki kelas bersama Astra. Ah, mereka semakin dekat saja kalau dipikir-pikir. Selena berhenti melangkah ketika Libra menahannya. "Biarin yang lain masuk kelas dulu." Selena mengernyit. "Memang kenapa kalau kita duluan?" Selena berbinar senang ketika menyadari sesuatu. "Ah, kamu mau semua orang tahu kan kalau kita pacaran? Kamu mau mempublikasikan di kelas duluan, 'kan ya? Iyasih, anak kelas bakal bocor ke anak kampus yang lain. Kamu pinter banget, sih." Libra hanya tersenyum, Selenanya menjadi lebih cerewet sekarang. Ia melihat jam tangan, sudah waktunya. Libra menarik tangan Selena untuk masuk ke kelas. Pintunya tertutup, membuat Selena mengernyit. Tidak biasanya. Awas aja kalau sengaja ditutup biar dia dan Libra engg

    Last Updated : 2021-06-30
  • Girl In Love (Indonesia)    38. Sweet boy

    Astra yang melihat Kiran jatuh langsung berlari menghampiri gadis itu. Melihat reaksi Kiran yang diam saja tanpa kata, pemuda itu menaruh tangannya di leher dan lutut Kiran. Dengan wajah khawatir membawa gadis itu ke mobilnya. Astra tahu apa yang terjadi, dia bersama Kiran sebelum gadis itu nekat menghampiri Selena. Astra tidak datang sewaktu Libra ada di sana. Menurutnya sudah seharusnya Kiran mundur, Libra sudah ada yang punya. Lagi pula, Kiran itu cantik. Mendapatkan cowok tampan akan sangat mudah untuknya. Tapi, harus Astra tentunya. Mobil sedan hitam milik Astra keluar dari area kampus. Ada jam kuliah lagi sebenarnya, tapi Astra tidak peduli. Ia yakin Kiran juga tidak akan peduli. Astra mengambil tisu di atas dashboard mobil, menaruhnya di atas pangkuan Kiran. Tidak ada yang mengeluarkan sepatah katapun. Bahkan ketika mobil Astra sudah berhenti di parkiran kebun binatang.

    Last Updated : 2021-06-30
  • Girl In Love (Indonesia)    39. Festival Band

    "Woooo oke, sampek sini dulu latihannya," kata Aldo mengakhiri sesi latihan sore itu. Acara festival band kurang dua hari lagi. Mereka memutuskan latihan sore ini menjadi latihan terakhir. "Ini kita besok masih tampil ke Mister, profesional ya," kata Kevin. Libra mengangguk. Ia merogoh ponselnya, memberi kabar pada Selena. Libra sudah terbiasa sekarang memberi kabar pada Selena. Kalau dulu saat merasa lelah atau ada masalah dia akan menghabiskan malam dengan bermain game, sekarang Libra justru menemui Selena atau menelepon gadis itu. Kalau kata Aldo dan Kevin sih dia sudah jadi bucin tingkat dewa. Tapi, tidak masalah untuk Libra. Dia senang-senang aja, kok. "Cewek gue bakalan dateng pas festivalnya," kata Libra. Aldo mengernyit, seperti itu ya ternyata kalau punya pacar. Dulu manggilnya Selena sekarang cewek gue. Aldo jadi diam-diam merasa sedih, nama The Stupid sepertinya dikhususkan

    Last Updated : 2021-06-30
  • Girl In Love (Indonesia)    40. Kerusuhan

    I don't even know how I can talk to you nowIt's not you, the "you" who talks to me anymoreAnd, sure, I know that sometimes it gets hardBut even with all my love, what we had, you just gave it up Thought we were meant to beI thought that you belonged to meI'll play the fool insteadOh, but then I know that this is the end, oh-oh Congratulations, glad you're doin' great (Oh)Congratulations. How are you? Okay? (Oh)How could it be so fine, can see it in your eyesThe same look that you gave me that kills me inside, oh I don't even need to ask, yeah, I know you too damn well, yeahI can see that smile and can tell that you did more than move onI hate that you're happy, I hope that you can't sleepJust knowing that I could be with somebody newThat I'd be just like you So, hey, there's a couple things I should say to youI promise I'd be good if I could, but

    Last Updated : 2021-06-30

Latest chapter

  • Girl In Love (Indonesia)    50. The End : Mereka Semua Bahagia

    Selena bilang dia tidak akan pernah pergi ke luar negeri, dia menolak dengan kasar saat Papanya memberi tugas untuk menyelesaikan proyek besar di negara manapun. Tapi, saat mendengar negara kali ini adalah Australia, Selena tanpa pikir panjang langsung mengiyakan tawaran dari sang Papa.Karena itu di sinilah Selena, di kota Sydney.Gadis dengan rambut ash blonde yang dibiarkan terurai itu berjalan ringan menyusuri jalan, ia menyelesaikan proyek lebih cepat dan tinggal lebih lama. Untuk liburan alasannya, tapi bagi Vina dan Aswa itu adalah alasan yang bodoh.Mereka berpikir Selena pergi karena berharap bisa bertemu dengan Libra. Well, engga salah sih. Tapi engga seratus persen hal tersebut benar. Australia adalah negara impiannya untuk tinggal kelak, karena itu dia bersedia kemari dan menerima proyek yang ditawarkan."Sorry," ucapnya ketika tanpa sengaja menabrak bahu seseorang.Orang itu tidak menjawab dan langsung berlalu pergi. Cih, tidak sopan!

  • Girl In Love (Indonesia)    49. Awal yang Baru

    Pagi itu tepat di hari ulang tahun Selena, gadis itu memasang wajahnya yang riang dengan membawa sekotak kue bersamanya. Gadis itu dengan santai berjalan menuju pekarangan rumah kos Libra. Menyapa Alif yang sedang mengambil makanan dari pengantar makanan.Alif memasang wajah kaget dan kaku ketika melihat Selena, tapi gadis itu tidak berpikir macam - macam. Ia ingin merayakan ulang tahunnya bersama Libra jadi Selena harus tetap ceria. Gadis itu dengan santai membuka pintu kamar Libra.Biasa saja, terlihat sama seperti hari - hari sebelumnya. Masih tetap gelap."Hai, Love. Aku ulang tahun, lho. Jadi, ayo kita rayakan bersama," kata Selena menaruh kue yang dia bawa ke atas meja. Lalu berjalan ke arah gorden dan membukanya.Selena juga membuka sedikit jendela kamar Libra, membiarkan udara segar masuk. Kemudian Selena berbalik. Raut wajahnya yang semula ceria berubah.Bola mata Selena bergerak mencari sosok yang biasanya ada, tapi sekarang tidak ada. Ap

  • Girl In Love (Indonesia)    48. Luka Terdalam

    Selena, Libra, dan Aswa menatap ketiga orang dewasa yang nampak akrab dalam waktu dekat itu. Bahkan tidak butuh waktu berjam - jam untuk mereka bisa mengobrol dengan nyaman, sama sekali tidak ada kecanggungan yang tercipta di antara mereka.Mama Selena yang memang memiliki keperibadian hangat bisa dengan mudah membuat Tasya dan Satrya merasa nyaman. Mereka mengobrol tanpa kehabisan topik."Gue engga paham mereka ngomong apaan," kata Aswa yang diangguki Selena dan Libra dengan kompak."Bisa nikah malam nanti nih kalian kalau kayak gini caranya," lanjut Aswa kembali berbicara.Lagi - lagi Selena dan Libra kompak mengangguk.Aswa menoleh ke arah dua orang yang lebih muda darinya itu dengan sebal. "Apa - apaan engga ada yang nyahut!"Aswa menyugar rambut cokelatnya, pemuda itu kemudian mengambil ponsel dan sibuk bermain sosmed. Lebih tepatnya bertukar pesan dengan Anna, kekasihnya.Selena menghela napas mendengar Mamanya berbicara tanpa h

  • Girl In Love (Indonesia)    47. Pertemuan Dua Ibu

    Selena berjalan dengan riang setelah memarkirkan mobilnya, ia masuk ke dalam rumah sakit dengan menenteng kantong plastik berwarna putih. Ia menyempatkan membeli camilan terlebih dahulu di minimarket sebelum kembali ke rumah sakit.Kalau ditanya kenapa dia pulang dan membiarkan Libra sendiri, jawabannya adalah Mamanya yang mengomel karena dia tidak pulang sama sekali. Lagi pula, Libra sudah akur dengan Mama dan Ayah tirinya. Selena merasa lega meninggalkannya sendirian.Gadis itu menggeser pintu dan menemukan Libra yang sedang makan. Selena menyatukan alis, menatap tajam pemandangan mesra di depannya."Gue kira elo udah berhenti gangguin cowok gue," sindir Selena.Kiran yang tadinya mau menyuapi Libra langsung berdiri karena kaget. Cewek yang rambutnya sekarang dipotong pendek itu menjauh dari ranjang Libra. Tidak mau ribut dengan Selena yang sedang dalam mode galak."Dia kesusahan tadi buat makan, tangannya kan masih sakit," jawab Kiran memberi al

  • Girl In Love (Indonesia)    46. Aku Menerimamu Apa Adanya

    Huh! Selena menghela napas. Puzzle di otaknya sekarang sudah lengkap. Alasan Libra tidak mau memberi tahu Selena soal Mamanya karena dia takut Selena akan meninggalkannya. Selena sedikit senang karena alasan tersebut, itu berarti Libra sangat mencintainya. Namun, tidak baiknya adalah Libra mengira Selena adalah orang yang menilai orang lain berdasarkan status sosial. "Kamu pikir aku akan pergi karena ini? Itu konyol banget, Lib," kata Selena tenang. Ia tidak segugup tadi. Libra menatap Selena dalam diamnya, masih belum memberikan reaksi apapun. Libra menunggu Selena selesai berbicara. "Aku suka kamu itu artinya aku menyukai segalanya tentang kamu," ujar Selena tenang, dengan tatapannya yang lurus menembus netra cokelat Libra. "Aku menerima kamu apa adanya, Libra." Libra meneguk ludahnya, perkataan Selena membuat pipi dan telinganya memerah. Hey, cowok juga bisa malu dan merasa melting, lho. Cowok punya perasaan yang bisa baper ju

  • Girl In Love (Indonesia)    45. Kesalahan Fatal Selena

    Mamamu dirawat di rumah sakit, Ia terkena sakit jantung. Temui Dia setidaknya sekali, Libra!Selena menutup mulutnya tak percaya, Ia menaruh tangannya di atas nakas sebagai pegangan. Gadis itu menggigit bibir, membaca pesan itu sekali lagi. Bisa saja dia salah baca kan, badannya sedang lelah jadi Selena pikir otaknya juga sedang nge -lag.Akan tetapi, dibaca - baca beberapa kali pun pesan itu tidak berubah, isinya tetap sama. Sebuah informasi yang membuat hati mencelos. Jika gadis itu saja sampai terkejut, bagaimana dengan Libra.Pemuda itu pasti juga akan terkejut mendengar kabar ini.Selena memijat pelipisnya. Tiba-tiba merasa pusing dan tidak tahu harus apa. Hal yang Ia lakukan pertama kali adalah membalas pesan itu walau Selena tidak tahu pesannya dari siapa.Maaf, Saya Selena pacarnya Libra. Hapenya tertinggal di Saya, Saya akan segera memberi tahu Libra. Semoga Mama Libra diberi kemudahan untuk sembuh.Selena membaca pesan yang Ia keti

  • Girl In Love (Indonesia)    44. Suka dan Duka

    Tasya melakukan kegiatan rutin sebagai seorang istri setiap hari di rumah. Ia banyak bergerak dan mengkonsumsi buah juga air putih yang cukup untuk kebutuhan tubuhnya. Satrya bilang ia harus melakukan apapun yang membuatnya bahagia tapi tetap menjaga kesehatannya.Sejak mengetahui Tasya menderita penyakit jantung, Satrya menjadi lebih posesif pada Tasya. Suaminya itu sering menelepon dan menanyakan kabarnya. Menurut Tasya itu berlebihan tapi saat dia protes maka Satrya akan membawanya ke rumah sakit untuk dirawat."Padahal aku baik-baik saja, kenapa dia berlebihan sekali?" gerutunya begitu Satrya mengiriminya pesan akan pulang lebih cepat malam ini.Tasya menselonjorkan kakinya di atas sofa panjang yang ada di ruang keluarga. Ia menyalakan televisi dan menonton acara memasak. Tasya tidak begitu suka menonton TV, ia hanya menyalakan agar terdengar suara di rumah Satrya yang cukup besar ini.Wanita itu memainkan ponselnya, ia ingin menelepon Libra tapi khaw

  • Girl In Love (Indonesia)    43. Biarkan Dia Cerita Sendiri

    Selena memasuki Cafe Mister bersama Aswa malam ini, ia menggigit bibirnya sambil melihat ke arah ruangan yang biasa dijadikan ruang tunggu oleh anak The Stupid. Selena belum melihat Libra lagi sejak kepergian cowok itu dari rumahnya pagi tadi. Libra tidak datang ke kampus dan juga tidak menghubinganya.Wajar, sih. Libra pasti merasa down banget sekarang. Hidupnya sudah sulit sejak dulu dan Selena sama sekali tidak memahaminya. Selena langsung marah dan menghujat Libra tanpa mendengar penjelasan cowok itu terlebih dahulu.Selena berniat meminta maaf kepada Libra tapi rasanya tidak baik kalau lewat chat atau telepon. Karena itu dia datang ke Cafe, berharap bisa menemui cowoknya."Sudah jam delapan, harusnya mereka sudah tampil gak sih?"Selena menopang dagu di atas meja dan memperhatikan ponselnya, melihat isi roomchat-nya dengan Libra. "Gue harus bilang apa ya sama Libra.""Jangan langsung kasih tahu dia kalau elo tau segalanya, diem aja dulu sampai

  • Girl In Love (Indonesia)    42. Fakta yang disembunyikan Libra

    Libra memegangi pipinya yang telah menerima tamparan dari Selena. Pemuda itu menatap gadisnya tak percaya. Bagaiaman bisa? Kenapa? Kenapa Selena melakukannya? "Kamu engga bisa Lib bersikap seperti itu kepada Mamamu!" hardik Selena. Gadis itu merasakan napasnya memburu. Ia tidak pernah tega saat melihat orang tua di kasari oleh anaknya sendiri. Selena pikir Libra akan bersikap baik pada siapapun, terutama pada ibunya sendiri. Libra menatap nanar Selena. "Kamu engga tahu apapun, jadi diam saja." Kalimat dingin dari Libra membuat Selena bungkam. Alif juga menelan kembali kata-kata yang akan keluar dari tenggorokannya. Ia tadinya berniat mencegah Libra karena menurutnya memang sudah kelewat batas. "Kamu harus minta maaf sama mamamu," kata Selena dingin. Aura bar-bar yang selama ini mengendap jika ada Libra kini menguar. Gadis itu merasa geram dan marah sekali, ia jengkel. Sangat jengkel. Libra menatap Selena dalam. Tidak bisakah gadis itu

DMCA.com Protection Status