Beranda / Romansa / Gerry's Love Story / Gerry, mau atau tidak?

Share

Gerry, mau atau tidak?

Penulis: Cucu Suliani
last update Terakhir Diperbarui: 2024-05-24 06:11:44

Gendis menggelengkan kepalanya melihat tingkah dari Gerry, ada rezeki di depan mata malah seolah ingin menolak begitu saja.

"Lagian elu itu aneh, nyokap gue mau merubah penampilan elu jadi lebih baik. Mending elu terima aja, nggak usah banyak protes juga."

Menurut Gendis, Gerry itu terlihat sangat tampan, wajahnya mirip opa-opa Korea. Hanya perlu merubah penampilannya saja, Gerry pasti terlihat luar biasa.

Dia sangat setuju jika Gita mau merubah penampilan Gerry, yang terpenting jangan merubah karakter dari Gerry yang terlihat baik dan juga polos.

"Tapi, Jen--"

"Nggak usah tapi-tapian, gue tahu kalau nyokap gue itu suka sama elu. Mending elu terima aja, lumayan tahu. Selain bekerja elu juga dapat perhatian yang lebih dari nyokap gue." Gendis tertawa setelah mengatakan hal itu.

Gita dan juga Gerry terperangah mendengar apa yang dikatakan oleh Gendis, mereka tidak percaya dengan apa yang diucapkan oleh Gendis saat ini. Terlebih lagi dengan Gita, dia tidak menyangka jika putrinya tahu ka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Gerry's Love Story    Aku hanya bercanda, Mom.

    Rasanya sudah tidak ada lagi yang perlu disembunyikan, Gendis sudah tahu jika dirinya menyukai Gerry. Lebih baik kita mengungkapkan perasaannya saat ini juga kepada pria muda itu."Gerry, kamu mau nggak jadi pacar Tante?" tanya Gita dengan senyum merekah di bibirnya.Rasanya Gerry ingin sekali berkata mau, tetapi dia belum mengenal Gita sama sekali. Namun, jika dia mengatakan tidak, dia takut Gita akan marah dan tidak mau mempekerjakan dirinya lagi.Mendapatkan pekerjaan yang begitu mudah dari Gita saja dia sudah merasa berterima kasih, dia sudah berencana akan membahagiakan ibunya dengan gaji yang dia dapat dari Gita kelak.Gerry terdiam seraya memikirkan jawaban terbaik yang akan dia katakan kepada Gita, tidak lama kemudian Gerry terlihat menghela napas panjang kemudian mengeluarkannya dengan perlahan."Tante, boleh nggak kasih aku waktu buat jawab pertanyaan Tante?" pinta Gerry.Gita tersenyum hangat ke arah Gerry, dia menatap wajah tampan Gerry dengan lekat. Dia menyadari jika dir

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-24
  • Gerry's Love Story    Kok Tante diem aja?

    Gendis sangat tahu kalau ibunya terlihat kuat dalam kesehariannya, tetapi nyatanya ibunya itu begitu rapuh. Ibunya adalah wanita yang gampang sedih, wanita itu gampang terluka.Maka dari itu dia ingin berbicara serius kepada Gerry, jangan sampai nantinya pria itu akan melakukan hal yang salah."Duduklah, Gerry," ucap Gendis yang melihat Gerry hanya diam saja.Dia ingin segera berbicara dengan pria itu, tetapi dia merasa kesal karena Gerry tidak juga merespon ucapannya dengan cepat."Eh? Iya," jawab Gerry dengan gugup. Lalu, dia duduk di salah satu sofa yang ada di sana.Melihat Gerry yang sudah duduk di atas sofa, Gendis terlihat menyandarkan tubuhnya pada tembok ruangan tersebut.Dia tidak mau duduk satu sofa dengan Gerry, bukan karena jijik, tetapi dia menghargai jika Gerry kini adalah kekasih dari ibunya."Ada apa? Kenapa terlihat begitu serius?" tanya Gerry dengan ketar-ketir.Sungguh Gerry takut jika Gendis akan mengatakan hal yang tidak-tidak, Gendis terlihat baik saat dia berad

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-24
  • Gerry's Love Story    Lupa

    "Entah seperti apa wajah bapak, gue kagak tahu. Entah orang mana dan apakah sudah meninggal atau tidak, gue nggak tahu," ujar Gerry yang hanya mampu dia katakan di dalam hatinya.Seingatnya di kala usianya sepuluh tahun, ayahnya pergi untuk bekerja ke tempat yang jauh. Namun, tidak lama kemudian ibunya berkata jika ayahnya sudah meninggal di perantauan.Gerry tidak paham, jika dia bertanya kepada ibunya, mak Odah tidak pernah mau mengatakan apa pun. Dia selalu berkata jika bapaknya sudah meninggal dan Gerry tidak boleh bertanya lagi.Dia sangat takut jika Gerry banyak bertanya, maka mak Odah akan bersedih atau marah. Gerry hanya bisa menghela napas berat setiap kali dia ingin tahu tentang sosok ayahnya."Tapi kamu beneran ganteng, Gerry. Wajah kamu mirip opa Korea, bapak kamu orang Korea ya, Gerry?" tanya Gendis.Rasa-rasanya Gendis sangat tidak percaya jika Gerry asli orang Betawi, karena dilihat dari sisi mana pun Gerry sangat tampan.Dia benar-benar begitu mirip dengan aktor kesaya

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-24
  • Gerry's Love Story    First Kiss

    Saat Gita bertanya kepada Gerry, ingin sekali Gerry pergi bersama Gita. Ingin sekali dia ikut makan malam bersama dengan Gita, kalau perlu dia sendiri yang akan menyuapi janda berusia tiga puluh lima tahun itu.Setelah setengah hari mengikuti kegiatan Gita, Gerry sangat paham jika Gita adalah seorang wanita pekerja keras. Usahanya banyak dan semuanya harus dia handle sendiri.Ternyata hidup menjadi seorang single parent itu benar-benar sangat berat, setelah melihat perjuangan mak Odah, kini dia melihat perjuangan Gita. Hatinya terenyuh.Ada rasa bangga karena melihat Gita yang selalu berpura-pura tersenyum dengan tegar, walaupun wajah lelahnya tidak dapat dia sembunyikan.Ada juga rasa iba di dalam hati Gita, ingin rasanya dia menarik Gita dengan lembut ke dalam pelukannya. Lalu, dia menyemangati wanita itu."Aku makan malam di rumah aja, Tan. Pasti emak udah masak buat Gerry," tolak halus Gerry.Ada rasa kecewa di dalam hati Gita ketika Arjuna mengatakan hal tersebut, karena jujur sa

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-24
  • Gerry's Love Story    Alasan

    Mak Odah merasa begitu heran dengan tingkah Gerry, biasanya Gerry akan masuk dengan mengucapkan salam yang begitu lantang.Namun, kali ini Gerry malah masuk begitu saja ke dalam rumah. Gerry juga nampak gelisah, sesekali dia melihat Gerry menggigit bibir bawahnya."Elu ngapa sih, Gery? ngelihat Emak udah kayak orang ngelihat setan aja?" tanya Mak Odah dengan raut wajah bingungGerry langsung terlonjak kaget dengan pertanyaan dari ibunya, dia yang begitu asik menenangkan hatinya, bahkan tidak menyadari kapan Mak Odah datang dan menghampirinya."Gerry!" tegur Mak Odah lagi.Gerry menggaruk tengkuk lehernya yang tidak gatal, dia sedang berpikir keras untuk menjawab pertanyaan dari ibunya agar tidak dicurigai.Dia menghela napas panjang lalu mengeluarkannya dengan perlahan, hal itu dia lakukan secara berulang-ulang.Gery berusaha untuk tersenyum dengan sangat manis kepada ibunya, lalu dia memeluk ibunya dengan begitu erat dan mengecup pipi Mak Odah dengan penuh kasih.Anggaplah saat ini G

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-25
  • Gerry's Love Story    Mulai Melupakan

    Setelah cukup lama menatap semur jengkol kesukaannya, akhirnya Gerry memutuskan hanya makan nasi dengan sayur asem saja.Mulai saat ini dia bertekad akan merubah kebiasaannya, dia tidak boleh lagi makan dengan sembarangan. Dia tidak boleh lagi melaksanakan konser di kamar mandi, dia juga tidak boleh malas dalam menjalani kesehariannya.Gerry sudah bertekad, dia akan profesional dalam mengerjakan pekerjaannya. Ada kalanya di mana dia bermanja-manjaan dengan Gita sebagai kekasihnya.Namun, adakalanya dia harus bekerja dengan baik dan benar tanpa memandang Gita sebagai kekasihnya. Namun, sebagai atasannya."Makan tanpa jengkol terasa hambar rasanya," ucap Gerry dengan sedih.Setelah menyelesaikan makan malamnya, Gerry segera merapikan bekas makannya dan langsung masuk ke dalam kamarnya.Tentunya setelah itu dia langsung mandi, shalat isya dan merebahkan tubuh lelahnya di atas tempat tidur yang berukuran kecil. Hanya muat untuk satu orang saja.Di dalam rumah yang sama, tetapi di dalam ka

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-25
  • Gerry's Love Story    Jengah Terhadap Gilang

    Pagi ini Gerry kembali tidak memakan jengkol, karena dia teringat akan apa yang dikatakan oleh Gita. Mulutnya bau setelah makan jengkol yang enak itu.Selepas sarapan Gerry langsung berpamitan kepada ibunya untuk pergi kuliah, hari ini kembali Gerry tidak menggunakan motor Vespanya.Tentu saja hal itu terjadi karena Gita berkata akan menjemput Gerry, bahkan Gita sudah menunggu di dekat gang menuju rumah Gerry.Beruntung nak Odah paham, jika Gerry kini diharuskan untuk membawa mobil bosnya. Maka dari itu, mak Odah tidak keberatan jika Gerry pergi tanpa membawa motor Vespa peninggalan dari suaminya tersebut."Gerry berangkat, ya, Mak?" pamit Gerry.Seperti biasanya, pria berusia dua puluh tahun itu langsung mencium punggung tangan kanan ibunya. Mak Odah tersenyum hangat ke arah putranya itu, putra semata wayangnya yang wajahnya begitu mirip dengan sang ayah."Ya, Gerry. Kuliah yang bener, jangan sampai kamu melalaikan kuliah karena terlalu fokus dalam bekerja," ucap Mak Odah seraya memb

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-25
  • Gerry's Love Story    Nikah Yuk

    Gita sangat menyukai Gerry, pria muda yang menurutnya sangat baik dan menyenangkan. Dia menuntun Gerry untuk duduk di atas sofa, kemudian dia mengambil amplop coklat berisikan uang dari dalam lemarinya dan memberikannya kepada Gerry."Ini gaji aku, Tan? Beneran gaji aku?" tanya Gerry.Gerry merasa jika uang yang Gita berikan sangatlah banyak, dia bisa berkata seperti itu karena amplop yang diberikan Gita terlihat begitu tebal.Dia merasa jika dirinya tidak pantas mendapatkan uang sebanyak itu, gaji sopir pribadi atau asisten pribadi rasanya tidak akan sebanyak itu.Apalagi dia hanya bekerja paruh waktu, rasanya Gita terlalu berlebihan terhadapnya. Gerry merasa tidak enak hati, walaupun nyatanya dia adalah kekasih dari wanita itu."Iya! Ambillah, Gerry. Buat keperluan kamu yang lainnya," ucap Gita mengiyakan.Gerry kembali melihat amplop yang diberikan oleh Gita, rasanya dia tidak pantas mendapatkan uang sebanyak itu. Selama satu bulan ini, Gerry hanya menjadi sopir dari Gita. Dia juga

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-25

Bab terbaru

  • Gerry's Love Story    Kenapa juga dia memakai baju seksi seperti itu?

    Gendis kini sudah kembali bekerja, matanya terlihat begitu serius menatap layar laptopnya. Tangannya terlihat begitu lihai dalam mengetikkan sesuatu, tetapi pikirannya melayang entah ke mana.Otaknya berkelana memikirkan tentang pernikahannya bersama dengan Noah, jika dia benar-benar menikah dengan pria itu, akankah dia bahagia dengan pernikahannya, pikirnya."Aku harus berobat, karena ternyata rasa takut itu masih ada." Mata Gendis terlihat berkaca-kaca, tidak lama kemudian dia kembali mengerjakan tugasnya.Gendis pikir jika dirinya harus pergi ke psikiater, dia harus melakukan terapi. Jika dia terus seperti itu, rasanya kasihan terhadap Noah. Dia juga merasa kasihan terhadap dirinya sendiri, karena disadari atau tidak akan menyakiti dirinya dan juga orang lain.Jika Gendis sedang fokus bekerja, berbeda dengan Noah yang terlihat begitu fokus dengan lamunannya. Dia masih teringat akan Gendis yang terlihat ketakutan saat dia menggenggam kedua tangannya."Aku harus ke rumahnya nanti mal

  • Gerry's Love Story    Jangan pegang-pegang!

    Gendis menatap wajah Noah dengan raut kebingungan, dia juga harus menemukan pria yang mau menikahi dirinya dalam satu bulan jika tidak mau dijodohkan.Namun, rasanya jika dia langsung menikah dengan Noah, dia takut akan menyesal karena tidak mengenal pria itu.Akan tetapi, jika dia menolak ajakan dari Noah, dia takut nantinya malah akan dinikahkan dengan pria yang kata Gerry sangat jelek itu.Padahal, Gerry sengaja mengatakan jika pria yang dijodohkan dengan Gendis memiliki paras yang jelek, karena Gerry ingin putri sambungnya itu mencari jodohnya sendiri.Dia ingin agar Gendis menemukan pria yang dia sukai, bukan pria yang dijodohkan oleh Gita untuk putri sambungnya tersebut. Dia takut jika Gendis akan menyesal nantinya.Melihat Gendis yang hanya diam saja Noah menjadi ketakutan, dia takut jika Gendis akan menolak ajakannya untuk menikah.Noah memiliki alasan yang kuat memilih Gendis untuk menjadi istrinya, karena Gendis seorang janda dan memiliki seorang putra. Jika dia belum siap u

  • Gerry's Love Story    Maukah kamu menikah kontrak dengan aku?

    "Tidak apa-apa, sekarang katakan apa yang anda inginkan!" ujar Gendis setelah duduk di salah satu kursi yang ada di sana.Gendis duduk tepat di hadapan Noah, dia menatap pria itu dengan tatapan penuh selidik. Dia menebak jika pria itu pasti akan membicarakan hal yang penting. Namun, dia merasa bukan menyangkut masalah pekerjaan."Kita pesan makanan dulu, nanti aku akan bicara setelah kita makan.'' Noah tersenyum canggung ke arah Gendis.Ini pertama kalinya dia mengajak wanita yang tidak dia kenal untuk makan bersama, membicarakan masalah penting yang dirasa sangat mendadak."Hem!" jawab Gendis yang memang sudah merasa lapar.Pada akhirnya mereka pun memesan makanan yang diinginkan, setelah makanan datang, mereka melaksanakan makan siang tanpa ada yang berbicara. Suasana di antara keduanya begitu canggung.Setelah acara makan siang selesai, Noah berdehem beberapa kali. Lalu, dia menatap Gendis dengan begitu lekat."Sebenarnya kedatanganku untuk meminta tolong," ujar Noah memulai pembic

  • Gerry's Love Story    Mau makan siang bareng, gak?

    Tadi malam Gendis terlihat begitu bersemangat sekali, dia berniat ingin mencari pria baik yang akan dia jadikan sebagai seorang suami.Tidak apa tidak ada rasa cinta di saat pertama dia menikah dengan pria tersebut, karena Gendis yakin jika rasa cinta itu akan tumbuh seiring berjalannya waktu.Namun, hari ini dia terlihat begitu kebingungan. Selama 2 tahun lebih ini dia hanya serius dalam bekerja, Ia sama sekali tidak pernah pergi untuk berkumpul bersama dengan teman-teman kampusnya.Bahkan, setelah Jelita menikah dengan Gilang, dia jarang pergi bersama dengan sahabatnya itu. Jelita lebih banyak menghabiskan waktu bersama dengan Gilang, dia paham karena pasti Jelita sedang berusaha untuk menjadi istri yang baik untuk suaminya.Apalagi setelah Jelita memiliki seorang putri, Jelita benar-benar tidak pernah keluar sama sekali dari rumahnya. Selain memang putri cantiknya belum berusia empat puluh hari, Jelita kini lebih betah lagi tinggal di dalam rumahnya.Terkadang Gendis merasa iri, ka

  • Gerry's Love Story    Kamu harus segera menikah, Sayang.

    Jika biasanya pagi-pagi Gendis akan untuk bersiap bekerja, pagi ini dia bangun untuk pergi mengajak Jo bermain di taman.Gendis bahkan membawa susu, roti isi, minuman dan juga beberapa camilan. Gendis persis seperti seorang ibu yang mengajak anaknya untuk jalan-jalan, atau piknik."Mom aku dan Jo pergi dulu, ya?" pamit Gendis.Gendis memakai sepeda menuju taman, Jo didudukan di depan dengan bangku khusus balita yang sudah dimodifikasi. Sedangkan untuk bekal dia simpan di dalam keranjang yang ada di belakang sepeda."Hati-hati!" pekik Gita ketika melihat putrinya yang sudah mulai mengayuh sepeda.Jo terlihat begitu riang, dia berpegangan pada setang sepeda dengan senyum mengembang di bibirnya. Jo selalu suka ketika Gendis mengajak dirinya pergi ke manapun."Topinya dipake, Sayang. Biar ganteng," ujar Gendis seraya membenarkan topi yang hampir dilepas oleh Jo."Hem!" jawab Jo dengan wajah ditekuk.Gendis hanya tertawa melihat wajah lucu dari adiknya tersebut, lalu dia mengayuh sepedanya

  • Gerry's Love Story    Bisa, pake cara yang lain.

    Waktu berjalan dengan begitu cepat, tanpa terasa kini sudah pukul 4 sore. Itu artinya para karyawan yang bekerja sudah bersiap untuk pulang ke kediaman masing-masing.Begitupun dengan Gerry, Gerry yang kini membantu sang ayah mengurus perusahaan baru saja selesai mengerjakan tugasnya. Gerry ditugaskan untuk mengurus perusahaan bersama dengan Gilang, sesekali Nawaf akan datang untuk membantu jika pekerjaan sedang banyak.Jafar yang dulu ditugaskan untuk membantu di perusahaan tersebut dipindahkan ke perusahaan cabang, karena perusahaan milik Nawaf tersebut semakin berkembang dan kini memiliki beberapa cabang di luar kota."Gerry, kasih gue kerjaan. Gue males balik ke rumah," pinta Gilang kepada Gerry yang hendak pulang ke kediaman Wijaya.Gerry merasa aneh dengan permintaan dari sahabatnya tersebut, karena biasanya ketika jam kerja habis mereka akan bersemangat untuk pulang.Namun, berbeda dengan Gilang. Pria itu malah terlihat menekuk wajahnya ketika jam kerja habis, dia seakan begitu

  • Gerry's Love Story    Ya ampun, kasihan sekali wanita itu.

    Gendis benar-benar tidak menyangka Noah akan langsung menyetujui pengajuan program kerjasama yang ditawarkan oleh dirinya, karena banyak orang berkata jika Noah adalah orang yang sangat sulit untuk diajak kerjasama.Namun, nyatanya Noah tidak mengajak Gendis untuk membicarakan apa pun. Pria berusia dua puluh delapan tahun itu bahkan dengan mudahnya langsung meminta bolpoin dan menandatangani berkas kerjasama mereka.Ah! Rasanya Gendis benar-benar sangat bersyukur, selepas kepergian Noah, Gendis bahkan langsung berlari menuju ruangannya dan memeluk Jo dengan erat.Tidak lupa Gendis memberikan kecupan di pipi gembil Jo, lalu dia mencubit gemes kedua pipi adiknya tersebut.Jo sempat menghindari cubitan dari kakaknya tersebut, sayangnya tangan Gendis lebih cepat. Namun, Jo hanya mengusap-usap pipinya yang memerah tanpa marah. Karena hal itu memang sudah terbiasa Gendis lakukan."Jo! Kak Gendis sangat senang sekali, projects besar ini akhirnya bisa Kak Gendis dapatkan. Kak Gendis keren, ti

  • Gerry's Love Story    Kakak, Jo. Bukan Mama!

    Dua tahun kemudian."Jo! Kak Gendis mau kerja dulu, jangan nakal." Gendis mengecup pipi gembil adik tampannya.Dia merasa jika adiknya itu benar-benar menggemaskan, Gendis bahkan benar-benar lengket dengan adik tampannya itu. Ke manapun Gendis pergi, jika tidak sibuk dia akan mengajak adiknya tersebut.Jika orang yang pertama melihat kebersamaan mereka, tentu mereka akan menyangka jika Jo adalah anak dari Gendis.Jo langsung menggelengkan kepalanya dengan cepat, adik laki-laki Gendis yang berusia 2 tahun itu seakan tidak mau berpisah dari kakaknya tersebut.Jo bahkan dalam setiap malamnya tidur bersama dengan Gendis, mereka begitu lengket dan tidak terpisahkan. Gita sampai kebingungan dibuatnya.Jika saja usianya masih muda, rasanya Gita ingin hamil kembali dan memiliki anak. Namun, rasanya semua itu tidak mungkin. Karena dokter berkata jika usia Gita sudah sangat matang."No! Jo mau ikut," jawab Jo seraya memeluk kaki Gendis.Gendis langsung terkekeh dibuatnya, karena setiap kali Gen

  • Gerry's Love Story    Buka Segel

    Gilang merasa sangat beruntung karena dia begitu diterima di keluarga Jelita, bahkan dengan mudahnya Neezar menentukan tanggal pernikahan setelah Jelita menerima lamarannya.Awalnya Neezar akan mengadakan acara pernikahan Gilang dan juga Jelita secara besar-besaran, karena memang Jelita adalah anak satu-satunya yang mereka miliki.Namun, Gilang dan juga Jelita sepakat untuk mengadakan acara pernikahan secara sederhana saja. Karena mereka merasa kurang nyaman jika harus melaksanakan acara pernikahan yang mewah dan juga megah.Keduanya sepakat untuk memulai rumah tangga dari kesederhanaan, tidak perlu pernikahan yang mewah. Namun, yang penting prosesi pernikahan yang dilaksanakan berjalan dengan penuh khidmat.Satu bulan kemudian Gilang dan juga Jelita melaksanakan acara pernikahan, pernikahan itu dilaksanakan di kediaman Jelita sendiri.Kedua keluarga sepakat hanya mengundang kerabat dekat dan juga para sahabat, tidak ada ribuan tamu undangan. Hanya keluarga inti dan para sahabat saja.

DMCA.com Protection Status