“Ini morning sickness,” ucap Evelin membuat Gerald yang mendengarnya merasa terkejut.
“Apa kau gila? Mana mungkin aku mengalami morning sickness?” tanya Gerald tidak mau menerima hasil pemeriksaan Evelin terhadapnya.
Evelin memang baru saja memberikan hasil pemeriksaan kesehatan Gerald. Pria itu memang ingin melakukan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh ketika dirinya terus saja muntah di pagi hari dan tidak makan dengan benar karena merasa mual. Evelin menghela napas. “Pada trimester pertama, ibu hamil memang biasanya mengalami morning sickness, gejalanya meliputi mual dan muntah saat pagi hari. Namun, faktanya morning sickness bisa terjadi pada suami atau calon ayah. Bagi laki-laki, morning sickness bisa menjadi salah satu gejala dari sindrom couvade. Kondisi ini dianggap sebagai bentuk kehamilan simpatik, ketika suami mengalami gejala kehamilan seperti yang dirasakan oleh istri tanpa benar-benar hamil. Kondisi ini dipercaya
“Dafa tidak ada di rumah, Farrah,” ucap Gina pada Farrah yang bertamu. Ini pertemuan pertama Gina dan Farrah setelah sekian lama.Terakhir kali mereka bertemu saat Farrah menangis dan bertanya ke mana perginya Dafa. Tentu saja, baik Gina maupun Dani tahu jika Farrah ini memilih perasaan pada Dafa. Namun, keduanya sepakat untuk tetap tidak memberitahu keberadaan Dafa pada Farrah. Hingga, Dafa pulang kembali setelah beberapa bulan dipaksa tinggal di luar negeri. Dani memberikan izin pada Dafa untuk kembali, setelah membuat kesepakatan agar Dafa tidak lagi mengurus atau terlibat dengan hal apa pun yang berkaitan dengan Viola. Dani dan Gina tentu saja merasa sangat lega saat melihat Dafa yang sudah lebih tenang daripada sebelumnya.“Lalu di mana, Tante? Bukankah Dafa sudah kembali dari Kanada?” tanya Farrah membuat Gina mengernyitkan keningnya.Tentu saja apa yang dikatakan oleh Farrah terdengar aneh bagi dirinya. Padahal, sebelumnya ia yakin
Viola menatap pantulan dirinya sendiri pada cermin. Rasanya, tampilan Viola saat ini sangat berbeda daripada penampilannya beberapa bulan yang lalu, sebelum bertemu dengan Gerald. Tentu saja, setelah mengenyampingkan bahwa saat ini dirinya tengah hamil besar. Kehamilan Viola saat ini memang memasuki usia delapan bulan. Waktu memang terasa bergerak dengan begitu cepatnya setelah Viola mengetahui kehamilannya. Bukan hanya waktu yang berubah, tetapi Viola juga berubah. Tubuhnya memang semakin membengkak di kehamilannya yang menginjak usia delapan bulan ini. Namun, Viola sendiri merasa jika dirinya terlihat lebih bersih dan terawat. Kulitnya bahkan terasa sangat halus, dan semua kapalan yang berada di tangannya sudah menghilang.Tentu saja Viola sadar, jika ini tak terlepas dari bagaimana Gerald memperlakukannya. Setelah menikah dan mengetahui jika Viola hamil, Gerald benar-benar memanjakannya. Selain membelikan berbagai macam barang mewah yang sebenarnya tidak Viola inginkan, Ge
“Itu kontraksi palsu. Sepertinya, kelahiran penerusmu akan lebih cepat dari prediksi awalku,” ucap Evelin pada Gerald yang tengah mengamati Viola yang tampak tidur dengan tenang.Karena cemas dengan rasa sakit yang dirasakan oleh Viola, pada akhirnya dengan bantuan Bram, Evelin membawa Viola ke rumah sakit. Setelah memeriksa keadaannya secara saksama dengan peralatan medis lengkap, dan Evelin bisa bernapas lega saat dirinya tidak menemukan hal yang salam pada kandungan Viola. Hanya saja memang, jika sudah ada tanda kontraksi palsu seperti tadi, maka proses persalinan sudah dipastikan akan datang tidak lama lagi. Begitu Evelin selesai memeriksa, tak lama Gerald pun datang setelah meninggalkan pekerjaannya. Evelin yang melihat kedatangan itu tentu saja mengulum senyumnya. Rasanya sangat asing melihat Gerald yang memiliki seseorang yang menjadi prioritas dalam hidupnya. Viola benar-benar membawa dampak yang begitu besar bagi kehidupan Gerald.“Lalu apa y
Dafa memasuki ruang kerja Gerald dengan paksa, setelah melewati para pengawal di perusahaan Gerald yang memang menahannya untuk tidak masuk ke dalam perusahaan tersebut. Namun, Dafa sendiri tengah larut dalam kemarahannya hingga bisa melewati semua lapisan keamanan. Gerald yang melihat Dafa memasuki ruang kerjanya, segera menghela napas kasar dan menatap tajam pada Dafa. “Apa kau mencari mati?” tanya Gerald dengan dingin pada Dafa.Dafa berusaha untuk menyerang Gerald. Namun, Bram yang berada di sana, segera menghalau dan bahkan meringkus Dafa dengan mudahnya. “Kau! Aku sudah mundur karena berpikir jika Viola hidup bahagia denganmu! Tapi lihat, kini kau bahkan kehilangan Viola!” seru Dafa dengan penuh kemarahan.Gerald mengernyitkan keningnya. Fakta menghilangnya Viola hanya diketahui oleh orang-orang dalam ruang lingkup Gerald. Hal ini terjadi untuk meminimalisir masalah yang lebih besar di depannya. Terutama masalah keselamatan Viola dan janin
“Dapat!” seru seseorang yang sebelumnya berkutat dengan komputernya dengan penuh konsentrasi.Gerald yang mendengar hal itu segera meminta orangnya untuk mengirimkan apa yang ia dapat pada ponselnya. Bram segera berlari menyiapkan mobil dan pasukan, sementara Dafa masih merasa takjub dengan apa yang ia lihat. Ia tidak menyangka jika Gerald benar-benar sangat jauh dari jangkauannya. Selain kaya raya dan memiliki kekuasaan yang terbantah, ternyata Gerald juga memiliki basis pertahanan internet yang sangat kuat.Gerald memiliki puluhan ahli dalam bidang data dan internet yang pantas saja dahulu Dafa kesulitan untuk menemukan keberadaan Viola. Bahkan, Alex yang dimintai bantuan oleh Dafa hingga saat ini tidak pernah terlihat lagi setelah memberikan peringatan pada untuk tidak mengusik orang yang berada di balik semua kejadian yang menyulitkan itu.Dafa pun mengikuti langkah orang-orang yang mulai berpacu dengan waktu. Persembunyian Farrah sudah ditemukan
Dafa membuka matanya dan disambut dengan pemandangan di mana ibunya menangis dan ayahnya yang berusaha untuk menenangkan istrinya. Dafa pun mengalihkan pandangannya ke sekitar ruangan di mana dirinya berada, dan yakin jika kini dirinya tengah berada di rumah sakit. Sedetik kemudian, Dafa pun meringis merasakan sakit pada tubuhnya. Lalu Dafa pun mengingat kejadian menegangkan saat dirinya membantu upaya penyelamatan Viola. Ia sengaja menghentikan mobilnya tepat di tengah jalan yang akan dilalui oleh Farrah dan Ezra. Karena itu adalah satu-satunya cara menghentikan mereka. Dafa tidak peduli walaupun dirinya harus mengorbankan dirinya. Hal yang ia pikirkan adalah keselamatan Viola."Sayang, kau sudah sadar? Astaga, Dani panggilkan dokter," ucap Gina panik meminta suaminya untuk segera memanggilkan dokter.Saat ini, kondisi Dafa memang sangat memprihatikannya. Karena kecelakaan itu, separuh tubuhnya terhimpit oleh badan mobil yang ringsek. Tulang rusuk dan tangannya patas, dan salah satu k
Viola selesai menyusui Malvin. Ia menciumi Malvin yang sudah kembali tidur dengan begitu gemas, sebelum menyerahkan Malvin pada perawat yang bertugas untuk membawa Malvin kembali ke ruang observasi. Malvin memang sudah tidak lagi harus berada di dalam incubator. Namun, kondisinya masih belum memungkinkan untuk meninggalkan rumah sakit. Dokter harus mengawasi dan memerika kondisinya, setidaknya untuk tiga hari ke depan. Begitu para perawat pergi dengan membawa Malvin, Viola sudah menatap Gerald dan Bram yang sejak tadi hanya saling berbisik, tanda jika pembicaraan mereka tidak boleh diketahui oleh Viola. Bram memang memasuki ruang rawatnya tepat Viola selesai menyusui Malvin.Baru saja Viola akan mengeluh, seseorang yang tak terduga datang ke ruangan tersebut. Orang tersebut tak lain adalah Dafa yang duduk di kursi roda, dan Dani yang mendorong kursi tersebut. Viola terlihat sangat terkejut dengan kondisi Dafa yang memang belum sehat sepenuhnya. Gips bahkan masih membalut tangannya. Ge
"Apa kau tengah memikirkan pria bodoh itu?" tanya Gerald saat menarik pinggang Viola lebih mendekat padanya. Saat ini, keduanya tengah berada di atas ranjang, setelah memburu kenikmatan duniawi. Dokter memang sudah memberikan izin pada Gerald untuk menyentuh Viola, mengingat Viola sudah benar-benar pulih setelah persalinannya. Tentu saja, Gerald sama sekali tidak membuang waktu dan segera meminta jatah dari istrinya itu. Setelah sekian lama berpuasa, Gerald agaknya lupa diri dan menahan Viola semalaman di atas ranjang. Untungnya, Malvin sama sekali tidak terbangun sepanjang malam. Seakan-akan Malvin tahu jika sang ayah perlu mendapatkan jatah untuk dimanjakan oleh sang ibu. Viola yang mendengar pertanyaan itu tentu saja mengernyitkan keningnya. Tanpa berbalik, Viola yang masih dipeluk oleh Gerald segera bertanya, "Apa maksudmu?"Mendengar pertanyaan Viola, Gerald pun kesal. Ia menari Viola untuk berbaring terlentang dan menangkangi Viola sembari menatapnya tajam. "Jadi, benar? Kau me