Share

Arland curiga Bella selingkuh

Author: Embun Senja
last update Last Updated: 2024-10-10 00:08:48
Bi Ijah menyuguhkan makanan untuk makan malam, lauk dan nasi seadanya, tapi mereka sudah cukup terbiasa seperti itu, makanan itu pun habis di tambah Arland dan Kay sudah pulang ke rumah.

Mereka berbincang sebentar, lalu Novia, Bi Ijah dan Murni masuk ke dalam kamar, sementara Kay tidur di sofa karena sudah mengantuk.

Arland dan Bella masuk kamar, Bella memeluk Arland dengan erat, Bella melepaskan semua rasa rindunya yang terpendam selama ini, tapi Arland melepaskan pelukannya, ia terlihat marah pada Bella, di wajahnya tidak ada senyuman saat mereka berdua di dalam kamar.

"Ada apa? apa kau tidak merindukan ku?"

"Aku merindukanmu, tapi aku salah menilai mu!"

Bella tidak mengerti apa yang di bicarakan Arland, tiba-tiba saja sikapnya berubah menjadi dingin dan emosi.

"Apa maksudmu?" Bella masih belum mengerti apa yang ada di benak Arland, ia masih bermanja di pelukan suaminya.

"Lepaskan aku, kau sudah mengkhianati ku, kau sangat bersyukur aku tidak kembali selama setahun, lal
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Mulai menyusun rencana balas dendam

    Bella masih belum bisa tidur karena memikirkan banyak hal, ia memang memejamkan matanya, tapi kepalanya terasa sakit sehingga ia sulit untuk tidur pulas. Arland menggenggam tangan Bella, ia berharap Bella segera bangun lalu bicara padanya, tapi hingga esok hari saat Bella akan memulai aktivitasnya, ia langsung bergegas menyiapkan sarapan untuk Novia. Arland menatap Bella yang tidak mau bicara, Arland belum tidur dari malam hingga subuh karena sama sekali tidak bisa memejamkan matanya. Arland mengikuti Bella ke dapur, ia memperhatikan apa yang akan di lakukan oleh istrinya. Bella hanya sibuk tanpa memperdulikan Arland yang berada di belakangnya. Arland menarik tangan Bella lalu membawanya ke dalam kamar, setelah di kamar Arland segera minta maaf lalu memeluknya, rasa bersalah itu membuatnya tidak bisa tidur. "Bella, maafkan aku! aku sudah sangat keterlaluan, aku menuduh mu tanpa bertanya apa yang sebenarnya terjadi, aku sangat egois, aku tidak bisa menahan diriku, maafkan a

    Last Updated : 2024-10-10
  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Kay pulang kerumahnya

    "Sunny? kurasa dia tidak tahu apa yang dilakukan Anthony, ia hanya bekerja sesuai perintah atasannya, dia orang yang baik, selama ini ia sangat di percayai oleh Bella, tapi kita juga tidak boleh menganggap remeh dirinya, bagaimana jika dia tahu apa yang sudah di rencanakan Anthony? jika itu benar, aku pasti membuatnya menyesalinya." "Kita harus mencari informasi tentang Maudy dan juga Anthony, selama setahun ini mungkin saja mereka sudah menganggap kita mati, jadi mereka merasa tujuannya sudah tercapai, yang paling penting sekarang, kita harus mencari tahu keberadaan mereka," ucap Kay sambil menatap sekelilingnya. Mereka meninggalkan rumah Maudy, mereka naik taksi menuju perusahaan Mars Group yang sudah tidak beroperasi lagi, Arland berdiri di depan perusahaan itu, tatapan matanya sendu, perusahaan yang di besarkan papanya sekejap saja mengalami kebangkrutan karena persaingan bisnis yang tidak sehat dilakukan oleh rivalnya. Arland dan Kay berjalan masuk ke dalam, sebelum mereka m

    Last Updated : 2024-10-10
  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Mencari satu per satu musuhnya

    Mamanya langsung mengunci pintu supaya tidak ada orang yang melihat mereka, karena Kay langsung mengatakan pada ibunya bahwa mereka sedang menyusun rencana supaya mengetahui siapa yang membuat mereka kecelakaan, banyak sekali dugaan di pikirin mereka, mamanya Kay menganggap Arland seperti anaknya juga, ia pun segera membuatkan makanan agar keduanya makan. Kay sangat menikmati makanan yang dibuat oleh mamanya, makanan yang sering di masak mamanya saat ia masih kecil. Setelah selesai makan, Arland dan Kay tidak punya waktu untuk beristirahat di rumah itu. "Kami datang ke sini untuk mengambil mobil, kami kesulitan jika tidak punya kendaraan, aku akan membawa mobil ini mah, berjanjilah padaku, jangan pernah mengatakan pada siapapun kalau aku dan Arland sudah kembali. Banyak orang yang berniat jahat sedang mengincar kami berdua, tetaplah berhati-hati," Kay masuk ke dalam kamarnya lalu mengambil beberapa barangnya yang ada di lemari, ia juga mengambil beberapa helai pakaiannya, setela

    Last Updated : 2024-10-10
  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Murni mencurigai Nilesh

    Bella pulang ke rumah setelah berkerja, ia melihat Novia sedang belajar di temani mommy, Bella menemui mereka yang sedang fokus belajar, sedangkan Bi Ijah sedang menyetrika pakaian yang sudah menumpuk. "Bella, segeralah mandi lalu makan, mommy sebentar lagi masuk ke kamar setelah Novia selesai belajar." "Iya mom," Bella segera mandi lalu makan, ia mengajak Bi Ijah makan bersamanya, Bi Ijah pun tersenyum lalu melanjutkan pekerjaannya. Bella masuk ke dalam kamar, ia duduk di balkon seorang diri, ia lupa jika mertuanya mau bicara padanya setelah makan. Bella pun merasa semakin hari semakin banyak masalah yang terjadi. Tok... Tok... Tok... Suara ketukan pintu membuyarkan lamunannya, ia segera berlari membuka pintu, ia melihat mertuanya berdiri di depan pintu kamarnya. "Mommy." Mereka pun masuk ke dalam, Murni mengunci pintu supaya tidak seorangpun mendengar pembicaraan mereka. "Ada apa mom?" Bella kebingungan, karena tidak biasanya mertuanya mengunci pintu saat mau bi

    Last Updated : 2024-10-10
  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Bella melihat Maudy dan Sunny bersama

    Nilesh tersenyum saat melihat Murni, ia segera memberikan plastik yang ia bawa. "Aku membawakan makanan, tadi aku ke rumah teman jadinya mampir sebentar." "Terimakasih ya Nilesh," ucap Murni, ia menerima makanan itu lalu membawanya ke meja makan, Murni meletakkannya di samping makanan yang di sudah dimasak oleh Bi Ijah. "Oh ya Nilesh, bagaimana kabar Sunny? sudah lama sekali aku tidak melihatnya." Nilesh pun hanya tersenyum, ia tidak tahu harus keberadaan Sunny, terakhir ia bertemu dengannya saat Sunny masih bekerja di hotel bersamanya. "Aku tidak tahu, dia tiba-tiba saja menghilang tanpa kabar, aku juga mencarinya beberapa hari lalu, tapi kemungkinan dia masih ada di kota ini, aku tidak bisa menghubunginya lagi, nomornya sudah tidak aktif." Bella hanya mengangguk, ia juga kehilangan Sunny, tiba-tiba sahabatnya itu menghilang tanpa kabar, barang-barangnya masih ada di kos tapi dia tidak pernah kembali. Nilesh pamit karena sudah pukul 21.00, ia segan bertamu karena Bella

    Last Updated : 2024-10-11
  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Bella menghindari Nilesh

    Bella pun sudah tiba di kantor, ia langsung memulai pekerjaan supaya nanti bisa cepat pulang ke rumah. Bella sangat sibuk hingga ia tidak tahu jika ponselnya berdering. Bella tidak melihat yang lain selain pekerjaannya, saat istirahat makan siang baru ia melihat ponselnya, ia melihat panggilan itu dari Arland. Ia tidak meneleponnya, ia hanya mengirimkan pesan jika saat ini ia tidak bisa menelepon. Tak terasa waktu sudah sore karena ia sangat sibuk, Bella mengemasi barangnya selalu bersiap untuk pulang, ia berharap bisa segera tiba di rumahnya, karena ia juga memikirkan Novia, Novia selalu menunggunya pulang. Bella pun tiba di apartemen lebih lama karena bus yang biasa ia tumpangi datang sangat lambat. Bella tiba pukul 18.00, Ia segera turun dari bus, ternyata ada seseorang yang sudah menunggunya di depan. "Nilesh, kau ada disini?" "Aku menunggu mu Bella, ada sesuatu yang ingin ku katakan padamu." "Nanti saja Nilesh, aku buru-buru, Novia sudah menunggu ku, kalau kau m

    Last Updated : 2024-10-11
  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Sunny bersama Anthony?

    "Maudy? apa kau tidak salah lihat?" Murni mengernyit, ia tidak pernah melihat Maudy berteman dengan orang yang tidak setara dengannya. "Cepat beritahu Arland, mungkin saja setelah ini akan ada informasi yang di dapat!" "Iya, aku akan memberi tahunya," Bella segera masuk ke dalam kamar, ia mencari ponselnya di dalam tas kerjanya. Bella segera menghubungi Arland, ia tidak mau menunggu, karena ia tahu kapan saja Nilesh Nisa datang ke apartemen. Tut.... Panggilan itu langsung tersambung, tapi belum juga diangkat oleh Arland atau Kay. Bella merasa khawatir, jantungnya berdegup ia was-was bagaimana jika ada orang yang datang sebelum ia sempat mengatakannya pada Arland. Murni mengetuk pintu kamar Bella, seketika ia kaget lalu ponselnya terhempas dari tangannya. "Siapa?" "Mommy, buka pintunya." Bella pun mengelus dadanya, ia segera mengambil ponselnya di lantai lalu membuka pintu. "Aku pikir tadi siapa, ponselku sampai terlempar ke lantai karena kaget." "Kenapa? apa ya

    Last Updated : 2024-10-12
  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Arland merindukan Bella

    Arland meminta Kay menunggunya karena ia akan pergi ke mall dekat tempat mereka tinggal saat ini. Kay dengan tegas menolak karena diluar sangat berbahaya, Anthony pasti melakukan penjagaan supaya tidak ada orang yang akan mengganggu mereka. "Saat ini bukan waktu yang tepat untuk pergi kesana," Kay tidak ingin keberadaan mereka sampai di ketahui oleh Anthony dan anak buahnya. "Tidak mungkin mereka tahu aku datang kesana, dalam pikirin mereka kita telah tiada, samping saat ini mereka merayakan kemenangannya tanpa menyadari kita sudah kembali. "Kalau begitu aku ikut dengan mu!" Arland melotot saat Kay ingin selalu ikut dengannya. "Apa kau pikir aku akan mati disana?" Arland sedikit marah pada Kay. "Tidak, kau tahu aku juga bosan di sini, lebih baik kita pergi kesana bersama, mereka tidak akan tahu!" Arland dengan kesal menyetujui Kay ikut dengannya, mereka naik mobil tak lupa ponsel dan laptop juga di bawa. Tak butuh waktu lama mereka pun tiba di mall dimana Maudy dan y

    Last Updated : 2024-10-12

Latest chapter

  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Akhir cerita, (Selesai)

    Ia melihat sosok pria yang berdiri di depannya, ia melihat dengan matanya tanpa berkedip, ia segera menangis lalu memeluk Arland dengan penuh haru, sedangkan Kay segera masuk ke dalam. Saat Bella tidak kunjung masuk ke dalam rumah, Novia segera melihat keluar, ia kaget, ia segera memeluk papanya, air mata di pipinya jatuh saat ia berada di pelukan papanya. "Papa kemana saja? kenapa tidak pernah pulang?" tanya Novia. "Maafkan papa ya nak, papa sangat sibuk, tapi papa tidak pernah melupakan Novia dan juga mama, doa kalian lah yang membuat papa pulang ke rumah dengan selamat." Novia sangat terharu mendengarnya, ia pun segera membawa papanya masuk, Bella segera membuatkan makanan untuk Arland, Arland segera mandi saat ia tiba di rumah, ia menikmati setiap sentuhan air yang membasahi tubuhnya. Kay memberi kejutan pada Sunny, ia berdiri di depan pintu kamar saat Sunny menggendong Kayra Maharani, Sunny segera berlari memeluk Kay, ia juga menangis terharu saat memeluk Kay, ia merasa

  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Penyelesaian Tak Terduga

    Kay menikahi Sunny secara mendadak, sedangkan Maudy depresi karena tidak bisa mendapatkan apapun yang ia rencanakan selama ia tinggal di rumah Alexander. Arland dan Kay secara brutal terus mengejar keberadaan Anthony dan Nilesh, meskipun sangat lama ia baru menemukan tempat persembunyian Anthony, mereka mencari hingga ke pelosok kampung, banyak rintangan yang dilalui untuk menemukan persembunyian Anthony yang saat ini menjadi buronan karena banyak permasalahan yang mereka hadapi. Bella berbulan-bulan menunggu kepulangan suaminya, ia khawatir dengan keselamatan suaminya, ia merasa seperti seorang istri militer yang menunggu suaminya antara hidup dan mati. Bella menunggu dengan sabar, meskipun kadang Novia masih selalu bertanya di mana keberadaan papanya. Yang lebih sedihnya lagi, saat hari pernikahan Sunny harus rela melepaskan kepergian suaminya untuk mencari keberadaan Anthony, dengan hati yang penuh rasa khawatir dan air mata yang terus mengalir ia terus berdoa dan berharap

  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Sengaja jatuh supaya Kay bersamanya

    "Wanita ular itu pernah menjadi kekasih mu," ucap Bella dalam hatinya, tapi ia juga mengikuti Arland ke halaman belakang, meskipun wajahnya cemberut dan terus ngedumel di dalam hatinya. Arland menyuruhnya menutup mata, setelah 2 menit Bella membuka matanya karena di suruh oleh Arland, Arland berlutut di hadapannya lalu memberikan cincin yang indah di jarinya. "Cincin?" ucap Bella kaget sambil tersenyum. Arland segera memeluknya lalu mengelus rambutnya, ia tahu Bella sangat lelah beberapa hari terakhir. "Jangan salah paham padaku, aku selalu memikirkan kebaikanmu dan juga kebahagiaan mu, aku selalu memikirkan mu." Bella tersenyum lalu memeluk suaminya, ia pun bahagia kegirangan, akhirnya setelah beberapa hari ia akhirnya di perhatikan lagi oleh suaminya. Bella dan Arland bermesraan di halaman belakang, dan pemandangan itu dilihat oleh Maudy, ia rupanya sangat terluka melihat itu, seperti di tusuk duri di jantungnya. "Kurang ajar, beraninya kau bermesraan di depanku Bella, lihat s

  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Wanita ular

    "Untuk apa kau menangis? pergi dari sini!" ucap Arland. "Kenapa kau mengusir ku Arland? Bella dan Sunny juga mengusirku, kenapa tidak ada belas kasih mu padaku?" "Aku tahu apa yang terjadi di sini saat aku tidak ada di rumah, kau mengusir Sunny karena kau sama sekali tidak suka padanya, kehadiran Sunny jadi ancaman bagimu, apakah aku benar?" tanya Arland. Maudy terdiam, semua orang menatapnya sehingga ia sangat membenci Bella. "Aku tidak mengatakan apapun padanya, justru ketika aku baru turun dari kamar mereka berdua berusaha membuatku jatuh, mereka gagal lalu mereka mengusirku, harusnya kau paham apa yang terjadi di sini Arland, aku tidak pernah berubah padamu!" "Apa aku perlu menunjukkan video saat kau mengusir Sunny? kau sangat kasar padanya, jika Kay tahu kau mengusir Sunny maka habislah kau!" ucap Arland. Maudy sama sekali tidak berkutik, ia terdiam, tidak tahu harus mengatakan apa supaya Arland berpihak padanya. "Aku minta maaf Arland, aku tidak bermaksud membuat mu

  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Maudy di usir dari rumah Alexander

    Zian hanya bisa menggeleng saat sudah tahu yang terjadi pada Arland, Arland memang melakukan kesalahan tapi itu sama sekali tidak di sengaja ataupun dia sadari, ia melakukan itu saat mabuk. "Lalu apa hubunganya dengan Anthony? kenapa ia selalu mengganggu anak dan istrimu?" tanya Zian sekali lagi. "Dia sebenarnya salah paham, aku tidak tahu apa yang dikatakan ayahnya padanya sehingga ia sangat membenci keluargaku, tapi yang pasti papa tidak pernah melakukannya kesalahan pada keluarganya," ucap Arland. Zian mengerti, sebenarnya ini hanya masalah pribadi yang belum selesai. Zian pun tahu cara memecahkan masalah ini, tapi pastinya dari salah satu pihak pasti ada yang tidak setuju. "Sebenarnya memecahkan masalah ini sangat mudah, tapi tergantung kedua belah pihak, jika salah satunya tidak setuju maka masalah ini akan tetap berlanjut hingga anak cucu kalian." Arland diam, ia sebenarnya tidak ingin memiliki masalah dengan siapapun, karena saat ini ia hanya memikirkan keluarganya saja.

  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Nilesh minta tolong di bebaskan

    Kay dan Arland bicara berdua di luar rumah, ia sebenarnya tahu Maudy drop karena takut ketahuan ikut melakukan kesalahan. "Apa kau yakin dia benar-benar sakit?" tanya Arland. "Iya, dia sakit karena memikirkan papanya, jelas dia takut di penjara!" "Lihat saja nanti apa yang akan dikatakan oleh dokter, aku sebenarnya tidak penasaran kenapa dia tiba-tiba sakit!" ucap Arland sekali lagi. Dokter mulai memeriksa Maudy, Murni dan Bella masih ada di dalam kamar itu, dokter itu dengan cepat memberikan infus di tangannya lalu menyuruh Maudy minum obat. Setelah selesai menanganinya, dokter itu bicara dengan Murni dan Bella. "Jangan biarkan dia memikirkan hal yang tidak baik, itu bisa membuat calon bayinya dalam bahaya, Maudy tipe orang yang sangat mudah drop apalagi saat ini dia sedang hamil." "Apakah ada sesuatu yang membuatnya tiba-tiba sakit?" tanya Murni karena ia sangat penasaran. "Tidak, dia hanya tidak boleh memikirkan sesuatu yang berlebihan!" Dokter itu memberikan rese

  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Maudy tiba-tiba drop

    Tiba-tiba Maudy merasa deg-degan, ia tahu arah pembicaraan Kay, lalu ia menghela nafas, ia tidak mau buru-buru berfikir negatif. Sunny duduk di samping Bella, ia menunggu kejutan apa yang akan di katakan Kay pada mereka semua. "Jangan terlalu lama membuat orang menunggu, katakan saja apa kejutannya!" ucap Murni, lalu Kay tersenyum, ia mengambil ponselnya lalu menelepon seseorang. "Halo, semuanya berjalan lancar?" tanya Kay, Arland hanya diam mendengar pembicaraan Kay. Ia mematikan ponselnya lalu menatap Arland, ia diam cukup lama. "Mereka sudah di tangkap, kali ini mereka tidak bisa membayar siapapun untuk di bebaskan, ada seseorang yang mendukung mereka melakukan itu, yang pastinya kita tak akan percaya jika dia ikut campur dalam segala hal." Maudy semakin penasaran, tapi ia tidak mau bertanya sama sekali, ia tidak mau membuat orang di rumah itu curiga. "Siapa yang kau maksud? mommy penasaran siapa saja orang yang ingin mengganggu keluarga kita" ucap Murni. "Banyak mom, salah

  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Kejutannya terlalu lama

    Arland masuk ke dalam ruangan setelah selesai menelepon Bella, ia melihat Kay duduk di tempat tidur, wajahnya masih terlihat sedikit pucat. "Sebenarnya kejutan apa yang ingin kau tunjukkan pada semua orang?" tanya Arland padanya. "Jangan tanya padaku, lihat saja nanti!" jawab Kay. Arland pun membantu Kay keluar dari ruangan itu setelah Tuan Alexander menelpon bahwa ia sudah berada di parkiran. Dengan pelan Kay berjalan karena kepalanya masih belum sembuh total, tapi ia berusaha untuk terlihat kuat. "Aku akan mengambil kursi roda kalau kau tidak kuat berjalan, aku takut kau pingsan lalu kembali ke ruangan itu lagi!" ucap Arland sambil terus memegangi pundak Kay. "Aku baik-baik saja, kau tidak perlu memejamkan ku seperti itu," jawabnya sambil bercanda. Mereka pun tiba di parkiran, Kay dengan pelan-pelan masuk ke dalam mobil, ia duduk di samping Tuan Alexander sedangkan Arland duduk di belakang. "Bagaimana keadaan mu Kay?" tanya Tuan Alexander sebelum ia memacu mobilnya, tapi tiba

  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Kay menyiapkan kejutan

    "Oh, jadi kau sudah menampakan topeng aslimu padaku, ternyata selama ini kau tinggal di sini hanya untuk mencari tahu semua informasi tentang keluarga Alexander, tapi sayangnya kau tidak mendapatkan apapun, semua yang kau harapkan sia-sia, ku tidak akan memberimu sebesar pun, dan rencanamu untuk menghancurkan keluargaku tidak akan pernah terjadi, karena kau tahu saat ini Kay dan Arland juga sudah tahu apa yang kau rencanakan bersama dengan Anthony, tunggu saja giliran mau mendapatkan balasan dari mereka berdua!" ucap Bella padanya, Maudy terdiam mendengar apa yang di katakan Bella padanya, ia bahkan gemetar saat tahu Kay dan Arland sudah mengetahui apa yang ia rencanakan. "Apa yang kau katakan? bukanlah selama ini kau yang ingin menghancurkan kehidupan Alexander? kau mengambil semua yang mereka miliki, lalu kau menuduhku supaya mereka tidak curiga padamu, luar biasa, kau memang sangat pandai bersandiwara," Maudy menuduh Bella bersandiwara, ia juga mengatakan bahwa Bella lah yang ingin

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status