Share

Bab 72.

"Kamu kenapa, Mir?" tanya Mbok Denok yang merasa jika Mila terlihat aneh.

Mila menelan air liurnya. "Mm, aku merasa ingin memakan mangga itu, Mbok."

Mbok Denok menatap heran ke arah Mila, lalu mengeluarkan satu per satu mangga dalam kresek. Intan ikut duduk di dekat Mbok Denok. Liur Mila semakin mengucur saat mencium aroma getah mangga.

"Kamu kok terlihat kayak oeang ngidam sih, Mil?" celetuk Mbok Debok.

Mila tertegun, dia kembali mengingat tanggal periode haid nya.

"Astaga ..." gumam Mila dalam hati.

"Kenapa jadi diam?" tanya Mbok Denok semakin bingung.

Mila tersenyum untuk menutupi rasa gugupnya, lalu mengambil satu mangga dan mencium aromanya.

"Hmm, seger ... masih belum matang ini," ucap Mila mengalihkan pembicaraan.

"Iya, kita diamkan dulu beberapa hari baru matang dan bisa kita makan," balas Mbok Denok.

"Pak Rt itu yang rumahnya berselang dua rumah dari panti ini, kan?" tanya Mila ingin tahu.

"He'em, yang depan rumahnya ada dua pohon mangga itu," jawab Mbok Denok.

Mereka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status