Beranda / Romansa / Gaun Pengantin / Bab. 16. Menerima Dejun

Share

Bab. 16. Menerima Dejun

Penulis: Inisial
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Andrew, apakah kamu mempunyai waktu luang?" Ten adalah orang pertama yang menghubungi Andrew.

"Katakanlah apa yang ingin kamu katakan, paman," kini, Andrew tengah berada di kantor sembari menonton video Dejun.

"Bukankah sebelumnya aku menerima Cek darimu? Aku berpikir tidak pantas. Begini saja, datanglah ke hotel yang sebelumnya kita datangi, aku akan mengembalikan uang kepadamu," jika sebelumnya nada bicara Ten disebutkan sebagai menghormati, kini adalah menjilat terhadap Andrew.

"Mengapa? Apakah paman tidak ingin kami mengiklankan Nadi?" Andrew terkekeh sembari bertanya.

 

"Bagaimana mungkin? Aku sudah mengetahui dirimu bukan orang biasa, aku mempercayai kamu akan meningkatkan Elafy Entertainment Company dalam jangka waktu singkat, oleh karena itu aku ingin Jeslyne mengiklankan produk kita. Tidak perlu khawatir, aku tidak akan memberikan biaya iklan yang kurang."

Sebelumnya Ten sudah mengetahui masalah Andrew serta Dejun, namun

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Gaun Pengantin   Bab. 17. Bertemu Venny Lagi

    Pagi hari, Andrew sudah tiba di Coffee Shop 127, ia tiba satu jam sebelum waktu janjian. Andrew sudah tidak bertemu dengan Venny selama setengah bulan, ia juga benar-benar ingin mengucapkan terima kasih kepada Venny secara langsung. Tidak lama, Andrew melihat mobil Rolls-Royce milik Venny, ia melihat Venny tengah mengenakan setelan jas karyawan formal berwarna hitam, pakaian yang tengah ia kenakan benar-benar memperlihatkan tubuhnya yang sempurna. Butuh diakui, meskipun Venny bukanlah artis terkenal, namun gaya ia jauh lebih baik dibanding artis terkenal. "Apakah kamu menunggu lama? Kamu benar-benar berubah dalam beberapa hari ini, dan aku sudah mendengar masalahmu," Venny selalu bersikap dingin terhadap seluruh orang, tapi berbeda dengan Andrew. Meskipun mereka tidak bertemu dalam jangka waktu panjang, namun bagaimana pun mereka memiliki hubungan darah. Andrew tersenyum canggung, "Kak, apakah kakak merasa aku salah dalam bertindak?" "Tentunya

  • Gaun Pengantin   Bab. 18. Taruhan

    Saat Andrew mengira dirinya akan kehilangan akal sehat, mendadak Christine menghentikan aksinya. Sejujurnya, dalam lubuk hati Andrew merasakan sedikit kecewa. "Christine? Christine?" Andrew memanggil wanita yang tengah berada di dekapannya dengan lembut, namun ia menyadari Christine sudah tertidur pulas. Meskipun Christine sudah menikah bertahun-tahun, namun ia sering bekerja di perusahaan, oleh karena itu ia selalu merawati tubuh serta wajahnya dengan baik. Meskipun ia sudah bercerai atau tidak bercerai, Chriatine adalah para impian pria. Andrew berubah sedikit tergoda karena ulah Christine, bahkan Andrew benar-benar ingin terjadi sesuatu dengan Christine. "Andrew, ada wanita cantik yang berada di hadapanmu, dirimu justru tidak ingin. Kamu benar-benar bukan seorang laki-laki." "Kamu mempunyai istri, kamu tidak boleh tergoda." "Istri? Sejak kapan Jeslyne memberikan izin kepadamu untuk menyentuhnya? Tolong lepaskan tangan

  • Gaun Pengantin   Bab. 19. Bisnis Seharga 600 Ribu

    "Haih, aku akan menandatangani," Andrew menghela napas setelah sekian lama, lalu ia pun segera menandatangani kontrak tersebut. Harus menunggu kedatangan Jongin setelah menandatangani kontrak tersebut. Sepertinya Jongin mengetahui mereka tengah menunggu di luar rumahnya, oleh karena itu ia menunggu hingga sepuluh malam untuk kembali ke tempat tinggalnya. Tidak berjumpa dalam jangka waktu panjang, Jongin tetap tidak berubah. Ia tengah mengenakan T-shirt berwarna putih, jeans robek, sepatu canvas murah, serta menggunakan headset. Jongin benar-benar tidak terlihat seperti seorang selebritis. Mimik wajah Jongin benar-benar berubah saat melihat adegan tersebut. "Aku ingin istirahat, silahkan kalian pergi." Jongin tidak mudah marah, beberapa hari ini ia selalu berusaha menghindar dari perusahaan manajemen, oleh karena itu ia selalu pulang di malam hari. Meskipun seperti itu, pria botak serta yang lain terus menunggu di luar rumah Jongi

  • Gaun Pengantin   Bab. 20. Acting

    Di sisi lain, Andrew juga memikirkan hubungannya dengan Jeslyne. Pada awalnya, ia memilih untuk menandatangani kontrak pernikahan dengan Jeslyne untuk menyelamatkan ibunya. Sekarang sudah hampir dua tahun, Langkah selanjutnya adalah mengakhiri pernikahan ini. Masalah ini seharusnya layak untuk dirayakan, tapi Andrew merasa sedikit tidak enak. Sesuatu yang seharusnya datang akan selalu datang, dan hari itu akhirnya pun tiba, hari ini adalah hari ketika Andrew dan Jeslyne menikah, dan mungkin sekarang akan menjadi hari perceraian mereka. "Hei, kamu dimana? Aku akan pulang malam ini, mari kita mengobrol." Andrew menghubungi Jeslyne, suaranya rendah dan kuat. "Em, oke." Jeslyne tidak banyak bicara. Dia juga tahu ini hari apa. Dia ingin menolak permintaan Andrew, namun ia sendiri yang membuat kontrak selama 2 tahun. Andrew telah merawat Jeslyne selama dua tahun, hari ini, Jeslyne ingin merawat Andrew sekali, jadi sebelum Andrew pulang, Jeslyn

  • Gaun Pengantin   Bab. 21. Anak Orang Kaya

    Tak heran Christine menjadi manajer Adidassler, dia tinggal di tempat yang tidak biasa Dia tinggal di kediaman terkenal di Kota Azgard. Dengar – dengar, harga sebuah rumah disini mencapai puluhan miliyar. "Ini adalah beberapa set pakaian yang telah aku siapkan untukmu. Pilih saja yang mana yang ingin kamu pakai. Jangan khawatir, aku baru saja membelinya!" Christine mengenakan gaun panjang hitam, ia terlihat seksi dan dewasa. Andrew menggelengkan kepalanya, ia sudah mengenakan pakaian bagus. Meskipun tidak semewah yang Christine siapkan, namun di mata Andrew, pakaian yang dipakainya itu juga tidak murah. Melihat Andrew yang tidak menerimanya, Christine pun tidak memaksanya, Christine juga tidak suka sembarangan menerima hadiah orang lain. "Sungguh menyenangkan menjadi kaya. Aku tidak menyangka kamu tinggal di tempat ini." Andrew mengajak Christine mengobrol. “Kamu terlalu banyak berpikir, ini adalah rumah yang dibe

  • Gaun Pengantin   Bab. 22. Keajaiban

    Setelah acara pernikahan selesai, Leon mendatangi ke Andrew dan Christine bersama dengan si botak, ekspresi Leon terlihat tidak baik. “Christine, apa yang dia katakan tadi benar?” Leon bertanya dengan marah. “Apakah itu masih berarti jika aku mengatakannya sekarang?” Christine tidak mau kalah, dan langsung membalasnya. "Oke, oke, oke, aku tidak akan membicarakan ini denganmu, aku ingin bicara dengannya, Andrew, aku dengar Kenzie kalah bertaruh denganmu dan si botak, begini saja, aku akan memberimu 400 miliar, aku yang mengurus Kenzie Zhang, dan anda boleh mengambil Christine. " Benar saja, Leon memanglah kaya dan berkuasa, sekali turun tangan ia langsung mengeluarkan dana 400 miliar. "Maaf, aku telah membuat keputusan dengan Kenzie." Andrew yang telah turun dari panggung tidak sesopan seperti sebelumnya, semua orang takut pada Leon, namun Andrew tidak takut. Nada bicaranya acuh tak acuh, membuat orang bertanya-tanya.

  • Gaun Pengantin   Bab. 23. Memenangkan Kontrak

    "Siapa kamu sebenarnya?" Setelah mobil melaju cukup lama, Christine baru sadar dari keterkejutannya tadi. Andrew membuatnya sangat terkejut, bahkan sampai sekarang, dia masih tidak percaya bahwa semua yang terjadi itu nyata. "Aku Andrew, Kenapa? Kamu langsung tidak mengenaliku setelah makan." Andrew tampak santai, dan sepertinya apa yang terjadi barusan tidak mempengaruhi suasana hati Andrew. "Tidak, tidak, tidak, maksudku siapa sebenarnya identitas aslimu. Aku sangat mengerti kekuatan keluarga Leon. Seorang ketua perusahaan pialang kecil saja, jelas tidak akan bisa menyenggolnya seperti itu." Christine. Dia dulunya adalah menantu keluarga Li, meskipun dia belum pernah berhubungan langsung dengan indstri keluarga Li, namun Christine paham betul tentang keluarga mereka. "Jangan khawatir, aku adalah ketua Elafy Entertaiment Company, dan ini adalah satu-satunya identitasku. Selain itu, jaman sekarang siapa yang tidak punya teman, barusan

  • Gaun Pengantin   Bab. 24. Tak Bisa Di Sampaikan

    “Hei, apa yang kamu lakukan, ini tidak ada hubungannya dengan dia, ada masalah apa cari aku saja.” Ibu Sita yang sedang didalam ruangan buru-buru keluar setelah mendengar suara bising, sepertinya itu bukan pertama kalinya Ibu Sita menghadapi orang-orang ini, Andrew merasa iba melihat beliau yang sudah terbiasa mengahadapi semua ini. “Ibu tua, aku sudah tiga kali datang kesini, kamu tidak mengerti perkataanku, cepatlah pindah.” Pria berkacamata hitam itu membawa tongkat baseball dan menunjuk kearah Ibu Sita, dia tidak peduli yang berdiri didepannya adalah wanita paruh baya. Pria berkacamata hitam itu belum selesai berbicara, terdengar bunyi “dang”, botol bir Andrew mengenai kepala pria berkacamata hitam itu. “sialan, hentikan semua ini atau aku akan membunuhnya hari ini juga.” Andrew tahu bahwa dia tidak akan bisa melawan semua orang itu, jadi Andrew memeluk pria berkacamata hitam itu, kemudian pecahan kaca yang ada ditangannya dia arahkan kelehernya.

Bab terbaru

  • Gaun Pengantin   TAMAT

    Setelah Andrew tiba di kantor polisi, dia bertemu dengan Gunawan."Gunawan, di mana beberapa orang itu? Aku ingin mencari mereka untuk berbicara."Gunawan menganggukkan kepalanya sambil berkata: "Boleh, karena kamu juga adalah korban, jadi kamu memang harus menanyakan jelas kepada mereka."Andrew tanpa berkata apapun langsung menghadapi beberapa orang itu berkata: "Sekarang kuberikan kalian satu kesempatan, jujurlah kepada polisi jika Herman Li yang menyuruh kalian melakukan semua masalah itu. Dari usia kalian tampaknya sudah lama ikut dengannya, kalian pasti tahu banyak masalah. 1 masalah seharga 400 juta, sekarang kalian beritahu polisi tentang kejahatan kalian semua, aku bantu kalian menghitung." "Apa kamu anggap kami ini bodoh." orang itu berkata, "Jika kami beritahu semua, bukankah selamanya harus duduk di dalam penjara?"Andrew mendengarnya lalu tertawa berkata: "Jadi menurutmu jika kalian sudah keluar, apakah akan beraki

  • Gaun Pengantin   Bab. 101. Marah

    Kini mata Jeslyne sudah dipenuhi dengan air mata, dia menatap Andrew dengan kedua tangan yang menutup mulut dengan rapat agar suara tangisannya tidak keluar."Sudahlah, jangan menangis lagi. Bisakah kamu lebih tegar, setidaknya kita ini sudah menikah lebih dari dua tahun.""Beda..." Jeslyne berkata sambil menangis.Andrew tertawa kemudian memeluknya."Sudahlah, ke depannya duniaku hanya memiliki kamu seorang saja."Jeslyne mendengarnya langsung mencium Andrew.Andrew jam 11 siang baru datang ke perusahaan, perusahaan yang begitu banyak orang tidak ada satupun yang tidak menyadari wajah Andrew yang dipenuhi dengan ekspresi bahagia.Barusan tiba di dalam kantor, John langsung masuk."Apa yang terjadi kak? Apakah kamu diancam? Jika kamu diancam, kamu mengedipkan mata saja dan aku akan menolongmu."Andrew melihat dia sekilas dan berkata: "Apaan, kamu sudah depresi, ya?" "Bukan, kamu yang sudah depresi." John

  • Gaun Pengantin   Bab. 100. Melamar

    Setelah mengatakannya, Andrew ingin meninggalkan kafe ini, tetapi kemudian Herman Li malah menahannya."Tunggu sebentar."Andrew melihat dia sekilas dan berkata: "Ada apa? Apakah Direktur Herman berencana untuk membahas denganku?"Herman Li menghela napas dan berkata: "Katakanlah, apa yang sebenarnya kamu inginkan? Kamu ingin uang atau sumber daya?"Setelah mendengarnya, Andrew tertawa berkata: "Aku mau kamu melepaskan semua saham di industri Sano."Herman Li mendengarnya langsung tertawa keras berkata: "Andrew, bukankah kamu terlalu percaya diri terhadap dirimu sendiri, jika tidak ada masalah lain, maka aku pergi dulu." Andrew juga tertawa dan berkata: "Baik Direktur Herman, asalkan masalah ini tidak pengaruhi pemasaran kalian di luar negeri saja."Herman Li juga menjadi sedikit tegang setelah mendengarnya, dia melihat Andrew berkata: "Apa yang mau kamu lakukan? Kuberitahu kamu, jika kamu memaksaku terus, maka tidak ada dari

  • Gaun Pengantin   Bab. 99. Keadaan Krisis

    Setelah minum bir, Juan tertawa dengan puas. Satu hingga dua menit kemudian, Jasmine hanya merasa pusing, lalu Juan juga menunjukkan ekspresi seperti binatang buas.Tapi kini kesadaran Jasmine juga sudah sangat tidak jelas, tidak peduli apapun yang dilakukan Juan padanya, dia tetap tidak bisa melawan.Di saat yang penting ini, pintu kamar Juan tiba-tiba berbunyi.Juan melihat ke arah pintu dan tidak berencana untuk memedulikannya, tapi suara ketukan pintu tidak berhenti. Juan menjadi sedikit tidak senang, saat dia barusan mau berdiri dari sofa, pintu kamar tiba-tiba terbuka. Manajer itu berjalan masuk dengan pelayannya, Juan yang melihat aksi ini langsung berteriak: "Siapa yang suruh kalian masuk, apa kalian tidak ingin hidup lagi."Manajer itu langsung berkata: "Kami takut ada bahaya yang terjadi pada Direktur Juan, jadi kami tidak tenang dengan Anda.""Enyahlah."Manajer itu malah tidak buru-buru saat mendengarkan kata ini,

  • Gaun Pengantin   Bab. 98. Pemikiran Buruk

    Jasmine juga tertawa berkata: "Tidak, kenapa Direktur Juan memanggil aku ke sini...""Tidak ada masalah penting." Juan berkata, "Aku sudah mendengarkan masalah Elafy Entertainment Company, mereka memang sedikit tidak etis, padahal sudah selesai kontrak, tetapi malah tiba-tiba batalin kontrak lagi, ini bukan tindakan yang seharusnya dilakukan sebuah perusahaan besar."Jasmine mendengar kemudian menganggukkan kepala tanpa mengatakan apapun.Kemudian Juan berkata: "Saat aku mendengarnya juga sangat marah, karena semua aktor pernah bekerja sama dengan perusahaan kita, meskipun memiliki beberapa perselisihan dengan perusahaan, tetapi kita ini tetap memiliki perasaan meskipun tidak ada hubungan pekerjaan lagi, betul tidak?""Betul yang dikatakan Direktur Juan.""Aku juga termasuk orang di dunia hiburan kalian, kan? Semua orang mencari nafkah dari lingkungan ini, pastinya mau menaati beberapa peraturan, jika sebuah perusahaan yang bahkan tidak tahu bagaim

  • Gaun Pengantin   Bab. 97. Kamera

    Setelah mengatakannya, Jasmine menutup teleponnya, Andrew melihat dia sambil berkata: "Si Juan ini tetap tidak berubah dari dulu, tampaknya sudah saatnya beri dia sedikit pelajaran.""Apa yang mau kamu lakukan." Jeslyne bertanya.Andrew tertawa berkata: "Dia yang terus melakukannya, maka itu hanya bisa menghukumnya langsung dalam satu kali saja. Menurut kabar yang kudapat perusahaannya sudah berencana memasarkan di pasar dalam negeri, jadi dia tidak ada waktu untuk melawan kita. Maka itu menggunakan kesempatan ini langsung menyelesaikannya saja, tidak ada orang yang ada waktu untuk tarik ulur dengannya.""Jadi apa yang harus kulakukan sekarang?" Jasmine bertanya. Andrew melihat dia sekilas dan berkata: "Pergi temui dia saja dulu, lihat apa yang mau dilakukannya.""Aku... apa aku sendirian?""Pasti." Andrew berkata, "Tapi kamu tenang saja, dia tidak akan melakukan apapun padamu, aku sudah ada persiapan sendiri."Tidak lama kem

  • Gaun Pengantin   Bab. 96. Telpon

    "Baiklah, aku sudah tahu." Jessica berkata, "Serahkan padaku dan tenang saja."Andrew menganggukkan kepala berkata: "Baik, kalau begitu aku tanya satu pertanyaan padamu lagi, satu tahun kemudian berapa banyak bunga yang bisa kamu hasilkan dari perusahaan ini?"Jessica di telepon berpikir sebentar kemudian berkata: "Dalam satu tahun aku bisa menaikkan index saham menjadi 400 hingga 600 miliar."Andrew menganggukkan kepala dengan puas setelah mendengarnya dan berkata: "Sekarang aku perlu mengurangi waktu 1 tahunmu menjadi 2 bulan, sebulan kemudian perusahaan harus mulai untung, dua bulan kemudian index saham harus mencapai 600 miliar." Jessica setelah mendengarnya, dia tidak fokus kembali dalam waktu yang lama, kemudian dia lanjut berkata: "Bagaimana mungkin, jangankan dua bulan, bahkan kamu beri aku waktu setengah tahun juga tidak bisa kuselesaikan. Index saham bukan naik sesuai yang kamu inginkan, ini memerlukan beberapa waktu untuk pemasaran."

  • Gaun Pengantin   Bab. 95. Susun Rencana

    "Jangan alihkan topik pembicaraan, aku benar-benar tidak mengerti apa alasanmu melakukan ini, apa kamu tahu berapa banyak uang yang harus kita habiskan? Kamu belum menghitungnya, dan apa kamu yakin bisa menutupi kerugiannya? Apa kamu sudah memikirkan reaksi-reaksi yang akan muncul setelah masalah ini?"Andrew menatap John lalu berkata: "Tenang saja, aku sudah mempertimbangkan hal ini dengan jelas, aku akan memberi tahumu nanti, pokoknya, lakukan saja seperti yang aku katakan, kamu tidak perlu khawatir tentang masalah uang, bagaimana kita akan menangani masalah ini nanti? Kita lihat dulu bagaimana perkembangannya." "Aku benar-benar tidak mengerti, apa yang sebenarnya ingin kamu lakukan?" John berkata: "Kalau kamu sudah membuat keputusan, maka aku akan mengurus semuanya, aku juga akan membantumu mengurus masalah Juan, dia pasti akan memanfaatkan kesempatan ini untuk mencari masalah.""Abaikan saja dia." Andrew berkata: “Anggap saja masalah yang dulu sudah

  • Gaun Pengantin   Bab. 94. Dapat Tugas

    Keesokan paginya, Andrew menyalakan ponselnya dan memeriksanya, dia tidak melihat satu pun berita negatif tentang Group Li, pergerakan Group Li memang sangat cepat, dan hal ini juga tidak membuat Andrew terkejut, lagi pula, semua reporter itu adalah suruhan Juan sendiri, jadi sangat mudah bagi mereka untuk menekan masalah ini.Syuting film Alone Fighter juga sudah berlangsung selama beberapa saat, jadi Jeslyne juga pasti sangat sibuk, Andrew berencana untuk menyelesaikan urusan di perusahaan lalu pergi mengunjungi studio.Tapi saat dia baru sampai di kantor, dia melihat seseorang, itu adalah kakak perempuannya, Venny, melihat Andrew yang sudah tiba, Venny dengan cepat berdiri dan berkata: “Kenapa lama sekali, seperti belakangan ini kamu cukup santai.”Andrew tertawa lalu berkata: "Istirahat sebentar.""Bagaimana keadaan tanganmu.""Tidak ada masalah besar, sebentar lagi mungkin akan pulih sepenuhnya, ngomong-ngomong, kakak, kenapa kamu ke sini?"

DMCA.com Protection Status