Share

Mengakui Perasaannya

Penulis: Rachel Kim
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

“Kok diam? Nggak bisa nyangkal lagi kan? Karena gue yakin tebakan gue emang bener!” balas Gwen bangga.

Jill terdiam, tidak ingin membantah karena dirinya memang sedang menyesali ucapan bodoh yang keluar dari bibirnya! Ucapan yang keluar karena hatinya sedang kacau setelah melihat kedekatan antara Revel dengan Jessie! Ucapan yang didasari oleh emosi tanpa berpikir jernih lebih dulu!

“Lagian gimana bisa lo bilang udah punya cowok? Gimana kalo bokap lo tanya siapa cowok lo?” tanya Gwen. Sumpah, dirinya speechless dengan improvisasi Jill yang melenceng jauh dari jalur awal.

“Itu urusan nanti. Kalau terpaksa gue bisa minta tolong Carl.”

Gwen terdiam sejenak sebelum bertanya pelan,

“Terus kenapa lo nggak jadian beneran aja sama Carl? Gue liat kalian cocok kok. Kalo ngobrol juga nyambung kan? Jadi kenapa nggak coba menjalin hubungan yang lebih serius?” tanya Gwen hati-hati.

Lagi-lagi Jill terdiam mendengar ucapan Gwen. Memang dirinya dan Carl cocok, dalam arti
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Gairah Terpendam Tuan Ahli Waris    Matthew dan Sang Kekasih

    Seusai kuliah….“Ke kantin dulu yuk, Gwen,” ajak Jill.“Okay!” Dari ruang kuliah sampai kantin Gwen asyik mengobrol dengan Jill hingga langkah kakinya mendadak terhenti saat melihat seseorang yang dikenalnya. Saat itu juga rasanya Gwen ingin kabur sejauh mungkin!Namun sayangnya Gwen hanya bisa terpaku saat melihat siapa yang berada tidak jauh dari mereka. Matthew dan Karina, kekasihnya! Sedang asyik berduaan. Di tempat umum seperti kantin! Saat itu juga Gwen merasa hatinya diserbu oleh ribuan jarum! Sakit, saat harus melihat pria yang masih dicintainya bermesraan tepat di depan matanya! Jill menoleh heran pada sahabatnya saat Gwen berhenti melangkah begitu saja. Jill mengikuti arah pandang Gwen dan menggeram kesal saat mengetahui apa yang mendasari sifat aneh sahabatnya itu! “Cowok kurang ajar! Pacaran sih di kantin! Kayak nggak ada tempat lain aja! Dasar cowok nggak punya modal!” sungut Jill.“Kita cari makan di tempat lain aja, Gwen,” ajak Jill

  • Gairah Terpendam Tuan Ahli Waris    Saying Goodbye

    “Siapa?” tanya Gwen saat melihat kepanikan Jill. Tidak biasanya Jill sepanik itu jika ada yang telepon, sekarang wajah Jill bagaikan sedang ditelepon oleh debt collector, seolah wanita itu sudah menunggak selama berbulan-bulan! Panik di level maksimal! “Revel.”Gwen mengangguk paham. “Ya udah angkat aja. Ingat yang manis dikit. Jangan ketus!”Jill mengangguk patuh, tampak seperti gadis remaja yang sedang jatuh cinta untuk pertama kalinya. Padahal dirinya sudah beberapa kali pacaran! Sial, Revel membuat Jill kembali bersikap bagaikan remaja ingusan! “Halo?”“Jill?”“Ya, kenapa?”“Malam ini apa bisa ketemu?”“Malam ini? Bisa aja, tapi ada apa ya?” tanya Jill dengan jantung berdebar kencang, menebak-nebak apa yang hendak dibicarakan oleh pria itu.“Datang aja nanti gue kasih tau. Gue nggak bisa bahas masalah ini di telepon.”“Oh okay, mau ketemu dimana? Jam berapa?”“Di café X jam 7 malam ya.”“Okay.”Dan Revel langsung menutup

  • Gairah Terpendam Tuan Ahli Waris    Patah Hati Part 1

    Revel melangkah menjauhi Jill dengan berat. Setelah berpikir berulang kali. Mempertimbangkan saran kedua orangtuanya dalam kebimbangan yang begitu menyesakkan hati, akhirnya Revel memutuskan mengambil langkah ini. Melepas Jill. Berat? Sangat! Tidak rela? Pasti! Sedih? Tentu saja! Tapi Revel sadar kalau selama ini Jill tidak memiliki perasaan padanya, tidak heran wanita itu selalu menampilkan raut kesal jika bertemu dengannya. Sedangkan Revel tidak ingin memaksakan kehendaknya pada Jill. Perasaan tidak bisa dipaksa juga kan? Revel tidak ingin membuat Jill jadi semakin membencinya, jika tidak bisa mencintai setidaknya Revel berharap Jill tidak benci padanya. Karena jika dibenci oleh wanita yang dicintai pasti akan sangat menyakitkan hatinya dan Revel tidak ingin hal itu terjadi. Jadi meski berat, langkah inilah yang terpaksa harus Revel ambil. Setidaknya untuk kebaikan dirinya dan juga Jill. ‘Semoga lo bahagia tanpa gue, Jill. Andai suatu hari nanti, saat gue kemba

  • Gairah Terpendam Tuan Ahli Waris    Patah Hati Part 2

    Claire memandang langkah gontai putranya dengan sendu. “Kenapa Revel harus merasakan patah hati di usia semuda ini, Levin?” tanya Claire kasihan dengan nasib percintaan putranya. Di saat remaja lainnya sedang berbahagia main tarik ulur dengan lawan jenisnya, kenapa asmara Revel malah banyak masalah?“Nggak apa, Claire. Itu akan membuat dia menjadi lebih tangguh. Lagipula apa kamu nggak sadar kalau usiaku saat kamu pergi juga tidak beda jauh? Usia 22 tahun aku juga terpuruk karena kamu mendadak pergi dari hidupku,” ucap Levin mengingatkan istrinya akan penderitaannya yang tidak kalah nelangsa.“Maafin aku ya? Apa dulu kamu seperti Revel sekarang?”“Begitulah. Tapi untungnya Revel masih memiliki kesempatan untuk berpamitan, tidak seperti aku dulu yang langsung ditinggalkan begitu saja dengan kejam.”Ucapan Levin membuat rasa bersalah Claire semakin pekat. Rasa bersalah yang sudah lama tidak muncul kini kembali hadir di hati Claire. Rasa bersalah atas keegoisannya

  • Gairah Terpendam Tuan Ahli Waris    Auman Singa Patah Hati

    Keesokan paginya….“Gwen? Tumben kamu kesini pagi-pagi?” tanya mama Lea.“Iya, Tante. Biasa aku mau curhat,” jawab Gwen sambil terkekeh.“Dasar kalian anak muda! Ya sudah langsung naik aja ke kamar Jill, dia lagi santai,” ucap mama Lea dengan senyum yang terpulas di wajah cantiknya. “Okay, Tante! Aku naik ke atas dulu ya.”Mama Lea mengangguk melihat Gwen yang begitu riang. Dirinya sudah cukup lama mengenal Gwen karena gadis itu sudah bersahabat dengan Jill semenjak SMP hingga sekarang. Mama Lea bersyukur Jill bisa memiliki sahabat seperti Gwen, sebagai orangtua, dirinya bisa melihat kalau Gwen anak yang baik.Setidaknya Jill tidak salah memilih sahabat! Gwen mengetuk pintu kamar Jill perlahan.“Masuk aja! Nggak dikunci kok!” jawab Jill, masih terdengar lesu, bahkan suaranya sedikit sumbang! Hmm, harus segera diselidiki! Gwen membuka pintu dan wajahnya muncul begitu saja, dengan cengiran khasnya.“Hi, Jill!”“Hei….” jawab Jill lesu, tid

  • Gairah Terpendam Tuan Ahli Waris    Refreshing

    Jill meraung kesal saat mendengar ucapan Gwen. Dirinya tidak mungkin patah hati hanya karena seorang Revel! Suka pada Revel mungkin, tapi hanya sekedar suka biasa. Bukan berarti Revel sangat amat special kan? Jadi Jill tidak mungkin patah hati hanya karena seorang pria macam Revel.Pria yang hendak meninggalkannya begitu saja hanya karena sudah bosan atau karena sudah mendapatkan wanita baru untuk memuaskan hasratnya! Dasar cowok sialan!Saat ini sepertinya Jill hidup dalam mode penyangkalan. Enggan mengakui apa yang sedang dirasakan hatinya untuk menutupi egonya yang terluka!“Iya deh iya! Udah jangan marah-marah terus. Cepet siap-siap, kita jalan aja hari ini!” potong Gwen cepat tidak ingin lagi mendengar segala macam ocehan dan omelan sahabatnya yang terkadang suka lupa berhenti! Bagaikan rem blong! Jadi sebelum bertabrakan alias bertengkar lebih baik menghentikannya!“Gue bilang lagi males keluar juga!”“Gue nggak terima alasan apapun! Cepet siap-siap atau gu

  • Gairah Terpendam Tuan Ahli Waris    Korban Praktek

    Revel memandang sekeliling restoran yang tampak padat dan pandangannya terhenti ke satu titik, saat itu juga Revel hanya bisa merutuk kesal karena tanpa diduga kembali bertemu dengan Jill dan Gwen yang sedang asyik menyantap makanannya. Dan sialnya ada Jessie pula di sampingnya! Revel yakin kalau Jill akan semakin benci dan salah paham padanya! Bisa jadi Jill berpikir Revel memutuskan meninggalkannya karena Jessie, iya kan? Pikiran wanita bukankah seperti itu? Hanya melihat dari apa yang tampak di depan mata saja tanpa mencari tau segala informasi! Dan saat melihat segelintir informasi yang ada, otaknya langsung curiga ke level maksimal! Revel ingin melarikan diri, tapi sayang sebelum niatnya sempat direalisasikan, namanya sudah dipanggil dengan nyaring! Revel kalah cepat! Damn! Beberapa menit sebelumnya…Jill sedang asyik mengunyah makanannya sambil berbincang santai dengan Gwen saat tanpa sengaja pandangan matanya tertumbuk pada sepasang pria dan wanita yang bar

  • Gairah Terpendam Tuan Ahli Waris    Sakit Hati Pertama Part 1

    “Hi, Jill!” sapa Jessie tanpa rasa bersalah, malahan tangan gadis itu masih asyik menggandeng lengan Revel!“Hey!” sapa Jill datar, hanya untuk alasan kesopanan, tanpa dapat dicegah pandangan Jill terarah pada tangan Jessie yang masih melingkar manis di lengan kokoh Revel! Dasar mata kurang ajar! Tidak bisa diajak kompromi! Kenapa harus terarah pada pemandangan menyakitkan itu sih?!“Kami beneran boleh gabung sama kalian?” tanya Jessie dengan mata berbinar saat mendengar ajakan Gwen.“Sure! Nggak masalah kan, Jill?” tembak Gwen membuat Jill terpaksa mengangguk meski terpaksa! Tidak enak jika harus menolak secara terang-terangan! “Tempatnya penuh banget sih!” jelas Jessie dengan raut mengiba. “I know! Makanya gue panggil Revel biar kalian bisa gabung sama kami!” balas Gwen cepat sebelum Jill berubah pikiran.“Yeay! Thanks, Sister!” girang Jessie sok akrab membuat Gwen memutar bola matanya dengan jengkel. Tidak terbiasa jika ada orang yang bersikap SKSD seper

Bab terbaru

  • Gairah Terpendam Tuan Ahli Waris    Bonus Chapter

    Satu tahun kemudian…Di salah satu hotel bintang lima terlihat dekorasi yang begitu mewah namun terkesan elegan, tidak norak. Jill memasuki ballroom sambil menggandeng lengan Revel yang sedang menggendong baby Luiz. Di umur yang hampir menginjak tiga tahun, baby Luiz terlihat semakin tampan, mengikuti wajah Revel.Di belakang mereka ada seorang baby sitter sambil mendorong stroller kosong, untuk jaga-jaga jika Luiz mengantuk di tengah acara pesta. Sejak beberapa bulan yang lalu, Jill akhirnya menyerah pada bujukan Revel dan mengikuti keinginan suaminya yang tidak tega melihatnya kelelahan jika harus mengurus Luiz sendirian.‘Aku nggak mau kamu terlalu capek dan jatuh sakit, Baby. Apalagi selain mengurus Luiz, kamu juga masih harus mengurusku.’Ya, sejak menikah dengan Revel, Jill memang ingin mengurus keperluan suami dan anaknya sendiri, bahkan dirinya sampai rela berhenti kerja hanya untuk mengurus rumah tangganya. Jill lebih memilih menjadi ibu rumah tangga daripad

  • Gairah Terpendam Tuan Ahli Waris    Never Ending

    Beberapa bulan kemudian….Revel menatap bangga pada putranya yang semakin pintar, lucu dan menggemaskan. Disela-sela kesibukannya sebagai seorang pengusaha, bermain dengan buah hatinya merupakan kebahagiaan tersendiri untuk Revel. Dan sekarang di waktu santai, itulah yang dirinya lakukan.Bermain dengan Luiz sepuasnya sekalian menggantikan tugas Jill menjaga anak meski hanya sementara. Perhatian Revel beralih dari Luiz kepada Jill yang baru saja memasuki ruang keluarga dengan piring buah di tangannya. Hal yang memang biasa dilakukan setiap hari. Makan buah agar sehat.Senyum lebar mengembang di wajah cantik Jill yang tampak polos, tanpa adanya jejak make up sama sekali, namun tidak menutupi kecantikan alami yang terpancar jelas. Kecantikan yang membuat Revel tidak bisa mengalihkan pandangan barang sedetik pun dari istrinya. Dari dulu.“Hei, kamu lagi main apa sama Papa? Kok senang banget sih?” tanya Jill sambil menggoyangkan tangan kecil Luiz. Tidak ada jawaban

  • Gairah Terpendam Tuan Ahli Waris    Hubungan Tanpa Status

    “Jadi siapa nama cowok yang kemarin, Jill?” cecar Jessie tidak sabar saat datang ke rumah Jill pagi-pagi, persis dengan gaya ibu-ibu komplek yang begitu penasaran akan gossip terbaru! Tidak ingin ketinggalan berita! “Cowok? Oh yang itu! Masa lo nggak kenal sih? Bukannya udah pernah ketemu ya pas pergi sama gue?” tanya Jill masih tidak percaya kalau Jessie tidak mengenal pria yang kemarin membuat gadis itu sampai ternganga takjub!“Mana ada? Belom lah! Kalau udah gue nggak mungkin lupa sama cowok ganteng begitu!” sanggah Jessie yakin, mengulang ucapannya kemarin.“Masa iya sih?” tanya Jill sambil mengusap dagunya pelan, berpikir keras.“Jangan kebanyakan mikir! Cepet kasih tau gue siapa namanya? Gue udah penasaran dari kemarin tau!” cecar Jessie lagi membuat Jill berdecak sebal karena seperti sedang dikejar oleh debt collector!“Tuh cowok namanya Jayden! Dia temen gue yang kerja sebagai bartender!”“Bartender?” ulang Jessie lemas. Seolah harapannya untuk

  • Gairah Terpendam Tuan Ahli Waris    Malam Pertama

    Matthew menatap Gwen yang baru saja selesai mandi. Akhirnya malam ini mereka resmi menjadi sepasang suami istri. Hal yang tidak berani Matthew bayangkan sebelumnya, terlebih saat mengingat waktu Gwen menjauhinya dulu, begitu membuatnya frustasi. Apalagi istrinya itu sangat sulit dibujuk!Hati Matthew menghangat saat melafalkan kata ‘istri’ meski hanya dalam hati. Dadanya bergemuruh dipenuhi euphoria yang bernama kebahagiaan. Matthew masih asyik dengan pikirannya saat Gwen bertanya dengan nada heran,“Kamu belum mau mandi?”“Ini aku baru mau mandi,” jawab Matthew agak kikuk, belum terbiasa berada berduaan dengan wanita yang telah resmi menjadi istrinya hari ini dalam satu kamar. Gwen mengambil hairdryer dan mengeringkan rambut, tidak ingin tidur dalam keadaan rambut basah karena bisa bikin kepalanya sakit nanti. Gwen sedang fokus dengan rambut dan hairdryer di tangannya saat tangan Matthew memeluk pinggangnya dari belakang. Refleks wanita itu memekik kaget!“Asta

  • Gairah Terpendam Tuan Ahli Waris    Love At The First Sight

    Lamunan Revel mengenai perusahaan pupus saat melihat Jill menggeliat dan membuka matanya perlahan, berusaha menyesuaikan matanya dengan cahaya matahari sore yang menerpa indera penglihatannya. “Hei, kamu udah pulang dari tadi?”“Nggak kok, baru aja. Kamu pasti capek banget sampe ketiduran gini.”“Nggak juga kok, cuma anginnya enak aja bikin aku ngantuk dan ketiduran,” kilah Jill tidak ingin membuat Revel khawatir dan malah menambah beban pikiran sang suami yang pasti sudah begitu banyak, apalagi dengan masalah perusahaan yang pasti tidak akan pernah ada habisnya.Revel hanya mengangguk, sadar kalau Jill tidak ingin membuatnya khawatir.“Jadi gimana kantor hari ini? Banyak kerjaan?”“Ya begitulah, setiap hari pasti ada aja.”“Tapi nggak ada masalah kan?”“Nggak kok, semuanya aman. Kamu tenang aja, okay?”Jill mengangguk, menggendong baby Luiz perlahan agar tidak membuatnya terbangun dan membaringkannya di baby box.Beberapa bulan kemudian…

  • Gairah Terpendam Tuan Ahli Waris    Welcome To The World, Baby!

    Dokter dan suster yang melihat kejadian itu tidak urung menatap Revel dengan raut kasihan tapi juga geli. Revel yang menyadari kalau mereka hampir terbahak melihat apa yang terjadi barusan hanya bisa menunduk, karena lagi-lagi harus menahan malu akibat ulah istrinya! Nasib!Sejak dulu Jill memang sudah menjadi titik kelemahannya. Begitu juga kali ini, Revel harus rela menurunkan wibawanya di depan dokter dan suster yang bertugas. Revel sadar kalau sebentar lagi cerita mengenai dirinya yang dianiaya oleh Jill pasti akan tersebar luas! Tapi ya sudahlah, terima nasib aja! Siapa yang menyangka kalau Revel akan cinta mati pada wanita sebar-bar ini? Iya kan?“Selamat ya, Pak. Bayinya laki-laki dan terlahir sehat,” ucap dokter.Dengan penuh haru Revel menatap bayinya. Bayi yang merupakan perpaduan antara dirinya dengan Jill! Astaga! Bagaimana bisa Tuhan menciptakan bayi setampan ini? Memang sih, Revel sadar kalau dirinya tampan dan Jill juga cantik, tapi tetap saja dirinya

  • Gairah Terpendam Tuan Ahli Waris    Siksaan Dari Sang Istri

    Revel berdecak gemas karena pertanyaannya malah dijawab asal-asalan oleh Jill! Padahal dirinya sedang bertanya serius! Sangat amat serius! Revel ingin segera tau hasil testnya! Revel ingin tau apakah usahanya hampir setiap malam sudah membuahkan hasil atau belum! Jika belum, Revel tidak akan bosan untuk terus berusaha sampai Jill positif hamil! Usaha yang akan Revel lakukan dengan senang hati karena sama-sama dapat enak! “Aku serius, Jill!” sergah Revel menahan sabar. Jill meringis saat Revel sudah memanggil namanya dengan nada seperti itu, tanda kalau pria itu sudah tidak bisa lagi menahan kesabarannya. “Itu kan yang muncul garis dua, yang artinya aku positif. Dan karena ini testpack kehamilan, berarti tandanya aku positif hamil, Revel. Bukan positif covid,” jelas Jill, tidak ingin diomeli oleh suaminya yang terkadang bisa bersikap menyebalkan juga. “Serius?” lirih Revel dengan suara tercekat, tidak percaya kalau akhirnya Tuhan ke

  • Gairah Terpendam Tuan Ahli Waris    Ngidam?

    “Hmm…. Matthew kemarin ngajakin gue merit,” aku Gwen dengan suara lirih. Jill ternganga sejenak sebelum akhirnya memekik kaget.“What?! Lo serius?!” “Seriuslah!”“Brengsek juga tuh cowok!” omel Jill membuat Gwen mengernyit bingung. “Kenapa jadi brengsek, Jill?”“Ya brengsek lah! Masa ngomong soal pernikahan melalui video call sih? Itu kan hal serius, Gwen! Harusnya Matthew bahas soal itu face to face sama lo!” sungut Jill tidak terima. Untung Revel tidak melakukan hal itu, jika tidak, Jill pasti akan kesal!“Tapi lo tau sendiri kalau Matthew kan nggak mungkin datang ke Jakarta cuma buat ngajakin gue merit!” bantah Gwen membela kekasihnya. Gwen tidak terima waktu Jill mengatai Matthew brengsek. Enak aja!“Cuma lo bilang? Ngajakin lo merit bukan sekedar ‘cuma’, Gwen! Itu hal serius! Mana ada sih cowok yang ngelamar ceweknya melalui video call? Lagian dia bisa aja bahas soal itu langsung pas datang ke acara resepsi pernikahan gue sama Revel! Padahal dia ka

  • Gairah Terpendam Tuan Ahli Waris    Pernikahan Bahagia

    Dua bulan kemudian…..Revel memijat keningnya yang terasa pusing, sudah dua minggu terakhir ini pekerjaannya begitu menumpuk. Siapa yang mengira kalau mengurus perusahaan akan jauh lebih melelahkan dan memusingkan daripada kuliah? Tidak heran kalau papanya ingin pensiun dini dan memilih menikmati hari tua bersama mamanya!Tentunya saat Revel sudah bisa mengurus perusahaan sendiri nantinya! Bukan sekarang! Untung sampai saat ini papanya dan uncle Nick selalu membantunya, tidak membiarkan Revel melangkah seperti anak hilang sendirian! Revel berhenti memijat keningnya saat mendengar pintu ruangannya diketuk dan muncul wajah papanya.“Kamu kenapa, Revel? Kok keliatannya pusing banget?” “Emang aku lagi pusing, Pa!”“Kenapa? Ada masalah pekerjaan?”“Nggak sih, cuma kayaknya aku kebanyakan lembur jadinya agak drop,” jelas Revel.“Ya udah, malam ini jangan lembur dulu. Maksud Papa jangan lembur di kantor ataupun di rumah. Paham maksud Papa kan?” tanya Levin

DMCA.com Protection Status