Share

Exp 10

Jalanan cukup macet meskipun waktu sudah menunjukkan pukul delapan pagi. Begitulah Jakarta. Setiap hari selalu ramai oleh kendaraan yang berlalu lalang. Sangat berbeda dengan kota Jambi yang meskipun besar tapi tidak terlalu macet seperti Jakarta.

Kemacetan itulah yang menyebabkan Daniel tidak ingin tinggal di Jakarta dan meneruskan perusahaannya yang berada di Jakarta. Lelaki bermata sipit itu memilih mempercayakan perusahaan di Jakarta kepada orang kepercayaannya sedangkan dia sendiri mengolah perusahaan yang berada di kota Jambi.

Gio mengemudikan mobil dengan tenang membelah Jalan Raya. Pemuda yang baru terjun di dunia perusahaan selama satu tahun terakhir itu tampak tenang meskipun jalanan mulai merayap. Gio terlihat jauh lebih dewasa semenjak kematian Gilang. Ia menepati janjinya pada Gilang untuk mengelola perusahaan dengan baik dan menjaga nama baik keluarga. Jika dulu Gio adalah orang yang suka bercanda dan suka berbuat onar, untuk kali ini Gio terlihat lebih dewasa dan tidak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status