Share

Bab 48 . Makan siang bersama

Penulis: LibraRahutia
last update Terakhir Diperbarui: 2024-04-04 17:48:37

Sepanjang perjalanan, terlihat Ayuna lebih banyak bicara, entah apa yang gadis itu bicarakan, sehingga membuat Jaka yang mendengar tersenyum.

"Oh, jadi dulu Neng Ayuna dan Mba Lola satu fakultas?" tanya Jaka. Ternyata gadis itu sedang menceritakan tentang kehidupannya saat dulu dirinya berkuliah di kota.

"Ya, begitulah. Kamu sendiri?"

"Hah? Apanya Neng?" Jaka merasa bingung dengan pertanyaan gadis itu, hingga beberapa saat kemudian Jaka mengerti arah pertanyaan gadis itu. "Oh, saya hanya tamatan SMK Neng, makanya hanya bisa jadi buruh pabrik," jelas Jaka.

"Oh, maaf aku tidak tahu." Entah kenapa Ayuna tiba-tiba saja merasa tidak enak, namun saat melihat senyum pemuda itu seketika membuat gadis tersebut mengerutkan dahi. "Kenapa kamu senyum begitu?" tanya Ayuna yang merasa sedikit heran.

"Tidak apa-apa, Neng tidak perlu merasa tidak enak, karena pada dasarnya, itu memang sesuatu kenyataan," jelas Jaka. Ayuna tidak lagi bicara, gadis itu terlihat sibuk dengan pikirannya, sedangkan Jaka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Gairah Terpendam Anak Juragan Kampung   Bab 49 . Lelaki menyebalkan

    Mendengar ada seorang pria yang mengaku sebagai kekasih Ayuna membuat Jaka sedikit terkejut. Karena setahu lelaki itu, Ayuna tidak memiliki seorang kekasih, bahkan gadis itu juga pernah mengatakan hal itu padanya. Namun sekarang tiba-tiba ada yang mengaku sebagai kekasih dari gadis itu, Jaka berpikir mungkinkah waktu itu Ayuna berbohong? pikir Jaka."Ridwan, kau di sini?" tanya Ayuna sedikit terkejut. Gadis itu melirik kearah Jaka yang terlihat diam, bahkan lelaki itu seolah tidak perduli dengan keberadaan lelaki yang bernama Ridwan tersebut."Tentu Sayang, aku mencari mu selama ini, dan akhirnya kita bertemu secara tidak sengaja di tempat ini, bukankah berarti semua itu takdir?" ucap lelaki tersebut."Hah, Takdir? sepertinya kau terlalu naif, kita itu tidak ada hubungan apapun, bahkan sejak dulu. Kau jangan mengaku-ngaku sebagai kekasihku, aku tidak suka kau berbicara seperti itu, karena kau akan membuat orang lain salah paham," ucap Ayuna, sambil melirik ke arah Jaka, yang ada itu m

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-09
  • Gairah Terpendam Anak Juragan Kampung   Bab 50 . Mobil mogok

    Ridwan masih menatap dengan pupil mata yang melebar, mulutnya juga terlihat sedikit terbuka. Masih tidak percaya jika Ayuna berani melakukan hal tersebut di depan matanya."Sekarang kamu puas? Bisa tinggalkan kami?!Ridwan yang kehabisan kata-kata, langsung meninggalkan keduanya dengan perasaan yang kesal. Sementara Ayuna menghela nafas lega, namun itu hanya sementara, setelah ini gadis itu akan menghadapi amarah Jaka. Ya, Ayuna merasa bersalah pada lelaki itu karena perbuatannya barusan.Ayuna menatap kearah Jaka dengan tatapan bersalahnya, sedangkan lelaki itu menatap datar. "Jaka aku minta maaf karena sudah melibatkan mu dalam urusanku, aku--""Sebaiknya kita pergi dari sini, saya tidak ingin semangkin jadi tontonan oleh semua orang," ucap Jaka dengan nada dingin, Jaka yang biasanya selalu lembut dan kalem, namun saat ini terlihat berbeda, membuat Ayuna menelan ludahnya susah payah. Ayuna yakin jika Jaka sangat marah padanya, tatapan mata lelaki itu berbeda dari biasanya.Ayuna men

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-18
  • Gairah Terpendam Anak Juragan Kampung   Bab 51 . Terjebak hujan

    Di salah satu penginapan yang ada di pinggiran kota, terlihat sepasang anak manusia yang terlihat terus menatap ke arah luar jendela. Menatap langit yang sedikit gelap, dikarenakan hujan yang turun dengan derasnya di siang hari tersebut. Ayuna dan Jaka terpaksa memilih untuk mencari tempat berteduh karena hujan yang datang secara tiba-tiba. Sebenarnya bisa saja mereka berteduh di dalam mobil, namun karena Ayuna melihat ada penginapan di seberang jalan, akhirnya gadis itu mengajak Jaka untuk berteduh di sana. Awalnya pemuda tersebut menolak, karena itu adalah sebuah hotel. Rasanya lelaki itu kurang nyaman jika datang dan berteduh di tempat tersebut bersama dengan seorang wanita. Namun karena Ayuna terus memaksa, akhirnya Jaka hanya bisa pasrah.Jaka menengadah ke atas langit yang terlihat masih di tutupi oleh awan hitam. "Sepertinya hujannya semangkin deras, bagai mana ini," gumam Jaka. Beberapa waktu yang lalu, Indah kekasihnya baru saja mengirim pesan padanya, dan mengatakan ingin b

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-24
  • Gairah Terpendam Anak Juragan Kampung   Bab 52 . Tidur dikamar yang sama

    "Mengapa Neng Ayuna berkata seperti itu? Apa kamu sengaja ingin menggodaku?""Hah?" Ayuna mengedip beberapa kali, sambil mencerna ucapan Jaka barusan, apa dia tidak salah dengar? Apa lelaki itu baru saja memintanya untuk tidur bersama?"Maaf, saya tadi hanya bercanda Neng, tidak perlu diambil hati," ucap Jaka yang merasa tidak enak. Tadinya ia hanya ingin membalas candaan gadis itu, namun sepertinya Ayuna menanggapi serius, Jaka takut gadis itu salah paham dan malah menyebutnya sebagai lelaki berengsek. Ayuna memang cukup kaget, hingga membuat gadis itu terbengong, sebab memang lelaki itu tidak pernah memberikan candaan yang seperti itu, sebab Jaka selalu sopan padanya, berbeda halnya jika yang mengatakan itu adalah Ciko, pasti Ayuna akan bereaksi lain."I-iya,"'Jika pun kamu berkata dengan sungguh-sungguh, mungkin aku akan memikirkannya Jaka,' batin Ayuna."Jaka sebaiknya kamu tetap berada di kamar ini, aku bisa tidur di tempat lain kok,"Jaka menarik nafas dalam, dan membuangnya pe

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-25
  • Gairah Terpendam Anak Juragan Kampung   Bab 53 . Mencuri ciuman

    Malam semakin larut, kini waktu sudah menunjukan pukul dua belas malam, walaupun sudah sangat larut, namun tidak membuat seorang pemuda bisa memejamkan matanya. Bagai mana mungkin dirinya bisa tidur, jika di depan matanya ada seorang gadis cantik. Dan siapa lagi pemuda itu kalau bukan Jaka, seorang pemuda biasa saja, namun memiliki sejuta pesona, sehingga bisa membuat semua gadis kampung menyukainya, termasuk gadis tercantik, yaitu putri dari seorang Juragan kampung, siapa lagi kalau bukan Ayuna. Gadis itu bahkan bertekat akan membuat Jaka menjadi miliknya bagai manapun caranya.'Bagai mana bisa gadis itu tidur dengan begitu nyenyak? Apa dia tidak takut satu kamar dengan seorang pria?' batin Jaka sambil terus memperhatikan wajah Ayuna. Terlihat sangat cantik, wajah polos tanpa make'up. Membuat lelaki mana saja pasti akan langsung jatuh cinta padanya, munafik jika Jaka tidak terpesona dengan kecantikan yang dimiliki oleh wanita itu, namun bagi Jaka, dirinya hanya sekedar kagum dengan p

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-26
  • Gairah Terpendam Anak Juragan Kampung   Bab 54 . Ke kecewaan Lola

    Feri baru saja menyalakan mesin motornya, dan bersiap untuk berangkat kerja. Sedangkan di dalam kamar, Lola juga tengah bersiap untuk pergi, rencananya wanita itu akan melakukan misi. Ya, Lola akan mengintai suaminya bekerja, walaupun awalnya Lola berniat untuk tidak ingin perduli, namun semua itu hanya karena amarahnya saja. Bagai mana mungkin ia akan diam begitu saja, jika suaminya diluar sana ketahuan bermain api, maka Lola akan membuat perhitungan, dan akan membuat lelaki itu menyesal seumur hidup.Setelah kepergian suaminya, Lola langsung mengeluarkan motor matic miliknya yang tersimpan di garasi samping rumah, motor yang sangat jarang ia gunakan, sebab selama ini Feri selalu melarangnya bepergian tanpa dirinya, dan jika pun ada kepentingan diluar, maka Lola harus pergi bersama Feri.Dari kejauhan Lola bisa melihat motor yang dikendarai suaminya, wanita itu sedikit melajukan motornya agar tidak kehilangan jejak, entah mengapa hati Lola mengatakan jika suaminya itu tidak langsung

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-29
  • Gairah Terpendam Anak Juragan Kampung   Bab 55 . Nasib malang

    Di perkebunan, terlihat Jaka sedang beraktivitas seperti biasanya, panen kali ini seperti biasa, selalu memuaskan. Jaka dan satu orang temannya terlihat sedang mengumpulkan buah kelapa sawit, sedangkan yang lain masih sibuk mengaitkan pisau tajam, yang sedikit panjang dengan bentuk yang melengkung itu dibagian pelepah sawit, memotong batang daun tersebut, agar mudah untuk mengambil buahnya."Aakkh ..." pekik Jaka saat kakinya tidak sengaja tertimpa buah kelapa sawit. Untung saja bukan jatuh dari atas pohon, melainkan dari tangan Jaka saat hendak memindahkan buah kelapa sawit tersebut. Jaka yang saat itu kurang hati-hati membuat buah itu terlepas dari tangannya dan langsung jatuh mengenai ujung kakinya."Astaga Jaka, kau tidak apa-apa?" Cepat temannya itu menyingkirkan buah kelapa sawit tersebut dari kaki Jaka, terlihat kaki pemuda itu berdarah, mungkin karena tertusuk buah tersebut yang memang cukup tajam."Ada apa? Kaki kau kenapa Jak?" tanya beberapa orang teman lainnya yang datang

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-30
  • Gairah Terpendam Anak Juragan Kampung   Bab 56. Cemburu

    Pagi ini, Ayuna terlihat sudah rapi dengan setelan kerjanya. Gadis itu tampak begitu semangat, tentu saja karena tidak sabar untuk bertemu sang pujaan hati, perasaan rindu sejak kemarin terus bersarang semakin banyak dihatinya. Sejak kepergian mereka ke kota waktu itu, memang Ayuna belum ada bertemu dengan Jaka, dan itu membuatnya gelisah. Dan sekarang dengan semangat gadis itu ingin cepat bertemu dengan lelaki yang sudah mencuri hatinya tersebut.Ayuna keluar dari kamarnya, di meja makan gadis itu sudah melihat ayahnya. Juragan Wildan mengalihkan perhatiannya kepada sang putri, begitu menyadari kedatangan gadis itu. Ayuna tersenyum kala sang ayah menatap ke arahnya."Pagi Yah," sapa gadis itu sambil menarik kursi yang ada didepannya, lalu mendudukinya."Pagi juga Sayang," "Cantik sekali hari ini putri ayah," puji Juragan Wildan."Harus dong, aku harus selalu tampil cantik agar aku bisa membuat Jaka jatuh cinta padaku,""Uhuk-uhuk ..."Juragan Wildan langsung terbatuk, saat mendengar

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-01

Bab terbaru

  • Gairah Terpendam Anak Juragan Kampung   Bab 100 .

    Indah masih melamun memikirkan perasaan Jaka terhadapnya sekarang, apakah perasaan pemuda itu telah berubah terhadapnya? Atau yang lebih menyakitkan apakah mungkin sekarang pemuda yang sangat dicintainya tersebut sudah tidak perduli lagi dengannya, dan sudah jatuh cinta kepada istrinya? "Bang, apa kamu sudah tidak perduli lagi denganku?" Jaka menghela nafas panjang, lalu menatap wanita di depannya yang menunduk dengan wajah sedih karna perkataan Jaka barusan. "Justru karena aku perduli padamu Neng, sebaiknya kamu turuti saja permintaan Bapakmu, dan cobalah, walaupun kamu belum mencintai Ciko, tetapi cinta itu bisa tumbuh dengan seiring berjalannya waktu," "Bang! Kenapa Bang Jaka berubah? Kenapa kamu tega memintaku untuk menerima lelaki lain di hidupku? Aku tidak mau Bang, aku cinta kamu, dan aku maunya hanya sama kamu Bang Jaka," pekik Indah dengan suara lantang, membuat dada seseorang bergemuruh karena ucapan tersebut. "Mengapa kau berteriak kepada suamiku?" Deg Indah k

  • Gairah Terpendam Anak Juragan Kampung   Bab 99 . Perasaan yang memudar

    Jaka masih membeku, merasa bingung tidak tahu harus menjawab apa, sedangkan Ayuna yang melihat keterdiaman suaminya, kembali memeluk Jaka. Namun kali ini Jaka pasrah, tidak mungkin dirinya kembali menolak, bisa-bisa Ayuna akan semakin bertingkah dan kembali mengomel padanya. "Uh, nyaman sekali memeluk suami," gumam Ayuna sambil mencari kenyamanan dari tubuh sang suami. Ayuna mendongak untuk melihat Jaka, lelaki itu sedikit gelisah, dan merasa kurang nyaman dengan pelukan sang istri, namun Jaka tidak bisa melakukan apapun, matanya mencoba fokus menatap layar televisi yang ada di depannya. "Kenapa sih Mas, kok sepertinya gelisah banget?" Jaka menunduk, untuk melihat Ayuna yang ternyata juga sedang menatap kearahnya. Deg Tatapan keduanya bertemu, jarak wajah mereka hanya satu jengkal, bahkan hembusan nafas dari keduanya dapat mereka rasakan, Ayuna tersenyum manis, lalu tanpa aba-aba gadis itu langsung menempelkan bibirnya di atas bibir Jaka. Glek Jaka menelan ludah saat mer

  • Gairah Terpendam Anak Juragan Kampung   Bab 98 . Janji Jaka

    Ayuna masih menunggu jawaban yang akan diberikan oleh Jaka, Ayuna berharap jika suaminya itu akan mengatakan tidak. Namun jika pemuda itu memang ingin berpisah darinya, mungkin gadis itu akan mempertimbangkan permintaan suaminya tersebut. 'Ya Tuhan, begini kah rasanya mencintai tanpa dicintai? Padahal belum ada satu bulan kami menikah, namun rasanya hati ini sudah tidak kuat. Kenapa sangat sulit bagiku untuk mendapatkan cinta suamiku Tuhan? Apa karena aku tidak pantas untuknya? Atau karena aku telah menyakiti hati Indah, makanya Engkau menghukum ku dengan cara ini? Agar aku juga merasakan sakit hati, seperti apa yang Indah rasakan karena aku telah merebut Jaka darinya? Jika memang dengan cara ini Engkau mau mengampuniku, aku ikhlas Tuhan. Aku rela sakit hati, asalkan Engkau mau bermurah hati untuk membuat suamiku mencintaiku,' batin Ayuna penuh permohonan kepada yang Maha Kuasa. Jaka sendiri masih membeku, bingung. Itulah yang Jaka rasakan saat ini, dalam hati pemuda itu merutuki

  • Gairah Terpendam Anak Juragan Kampung   Bab 97 . Saya bersedia melepasmu

    Saat ini Ayuna dan Ciko sudah berada di depan rumah Indah, namun tidak begitu dekat dengan rumah tersebut, karena Ayuna tidak ingin dicurigai sebagai penguntit oleh para tetangga, saat ini keduanya berada di bawah pohon mangga yang cukup rindang, di pinggir jalan, keduanya duduk di atas motor masing-masing sambil memperhatikan rumah yang ada di depan mereka. "Bukankah itu motor milik Ayahmu? Jadi aku tidak berbohong kan, saat mengatakan jika suamimu sekarang ada di dalam rumah mantannya," ucap Ciko sambil menyeringai. Ayuna tidak menjawab, gadis itu hanya diam sambil terus memperhatikan rumah tersebut. Di dalam hatinya, Ayuna sangat penasaran dengan apa yang Jaka lakukan di dalam rumah mantan kekasihnya itu. Sedangkan di dalam rumah, terlihat Pak Wongso menatap Jaka dengan tajam, pemuda itu baru saja menyampaikan maksud dan kedatangannya ke rumah itu, seperti permintaan Indah. Yang meminta dirinya untuk bicara pada orang tua Indah, agar mereka mau membatalkan perjodohan tersebut

  • Gairah Terpendam Anak Juragan Kampung   Bab 96 . Menagih janji

    Saat ini Jaka sedang di sibukkan oleh pekerjaannya, memantau setiap pekerjaan karyawan perkebunan. Di sisi lain terlihat ada beberapa orang pemuda yang sedang bergosip sambil menatap kearah Jaka. "Enak ya jadi Jaka, sekarang kerjaannya sudah terjamin, tinggal suruh sana, suruh sini," "Kau benar, sudah gitu dapat istri cantik pula, anak tunggal, warisannya banyak pula," sambung yang lain. "Huus, kalian jangan bergosip terus, nanti kedengaran Juragan Wildan bisa kena marah, kalian jangan iri, itu namanya nasib Jaka yang mujur, jadi jangan sirik," sambung Wawan sahabat Jaka. "Hem, iya deh yang punya sahabat," "Sudah-sudah sebaiknya kita kerja lagi," sambung yang lain. Di saat Jaka sibuk dengan pekerjaannya, tiba-tiba ponsel miliknya berdering, membuat Jaka langsung mengangkat panggilan tersebut, yang ternyata berasal dari Indah, mantan kekasihnya.Meskipun malas, Jaka tetap mengangkat panggilan dari wanita itu. "Iya Indah, ada apa?" "Aku ada di depan Bang, Abang bisa ke s

  • Gairah Terpendam Anak Juragan Kampung   Bab 95 . Mencoba membuka hati

    Saat ini sepasang suami istri tersebut ada di sebuah gazebo, yang berada di belakang rumah orang tua Jaka. Di samping gazebo tersebut ada beberapa tanaman sayur dan juga beberapa pohon buah-buahan, seperti pepaya, jambu air, dan juga mangga. Ayuna tidak menyangka jika di belakang rumah mertuanya ada kebun, yang membuat matanya terasa di manjakan. Terlihat sejuk karena rindangnya pohon mangga yang ada di samping gazebo tersebut. "Maaf karena saya tidak memberitahumu tentang kondisi Bapak," jelas Jaka setelah dia beberapa saat. "Tidak masalah, toh aku tidak terlalu penting untuk mengetahuinya, benarkan?" Jaka yang tadinya menatap lurus ke depan, langsung menoleh pada sosok wanita cantik di sampingnya. "Kenapa berkata seperti itu?" "Lalu harus bagai mana? Toh kenyataannya memang seperti itu kan? Sekarang aku tanya sama kamu Mas, apa kamu ada memikirkan aku saat kamu memeluk wanita itu?" Jaka membeku, sejujurnya Jaka memang tidak memikirkan perasaan Ayuna saat memeluk Indah, s

  • Gairah Terpendam Anak Juragan Kampung   Bab 94 . Pelukan sang mantan

    Ayuna membeku kala matanya melihat pemandangan yang tidak seharusnya dilihatnya. Tangannya terkepal kuat, apa lagi saat wanita dalam pelukan suaminya tersebut tersenyum menyeringai kearahnya. Ya, saat ini Ayuna tengah menatap suaminya yang sedang memeluk wanita lain, yang tidak lain adalah Indah. Entah apa alasan dari pelukan tersebut yang pasti Ayuna yang melihatnya semakin bertambah kecewa. "Nak Kenapa kamu hanya berdiri di depan pintu? Kenapa tidak masuk?" tanya Juragan Wildan yang tiba-tiba mengagetkan Ayuna. "Assalamu'alaikum ..." Ayuna mengucapkan salam dengan suara keras, berharap dua orang yang tidak tahu malu di depannya segera melepaskan diri, sebelum ayahnya melihat perbuatan memalukan suaminya. Dan benar saja, Jaka yang kaget replek melepaskan pelukan Indah, saat mendengar suara yang di kenalnya, sedangkan Indah hanya mendengus kesal karena gangguan Ayuna. "Hei Nak, kenapa mengucapkan salamnya seperti itu? Nanti menggangu Pak Agus yang sedang sakit," tegur Juragan

  • Gairah Terpendam Anak Juragan Kampung   Bab 93 . Istri yang tak dianggap

    "Kamu menganggapku istri mu, dan saat lelaki lain menyentuhku kamu marah? Lucu sekali, dengar ya suamiku tercinta, Ahmad itu memelukku hanya karena ingin berpamitan, dia akan kembali ke kota asalnya, itu tadi hanya pelukan perpisahan saja," jawab Ayuna dengan santai. Sedangkan Jaka semakin berangkat melihat sikap santai istrinya itu. 'Apa dia bilang? Benar-benar tidak bisa di percaya, bisa-bisanya dia membiarkan tubuhnya di peluk oleh lelaki yang baru di kenalnya, aku saja sebagai suaminya belum pernah berinisiatif untuk memeluknya duluan, lelaki itu malah dengan kurang ajarnya memeluk istriku di depanku,' batin Jaka merasa darahnya mendidih. Entah mengapa Jaka merasakan perasaan demikian. 'Dia kenapa? Kenapa jadi melamun begitu? Apa rencanaku dan Ahmad telah gagal membuatnya cemburu?' batin Ayuna. Sebenarnya pelukan tadi adalah bagian dari rencana Ayuna dan Ahmad, gadis itu terpaksa meminta bantuan Ahmad untuk membuat suaminya itu cemburu. Ayuna beralasan kepada Ahmad jika saat i

  • Gairah Terpendam Anak Juragan Kampung   Bab 92 . Amarah Jaka

    Perlahan Ayuna menuangkan minyak tersebut diatas telapak tangannya, setelah itu gadis tersebut langsung mengoleskannya di atas perut Jaka yang terlihat menggoda di indra penglihatan gadis itu. "Em, Jaka sedikit melenguh saat Ayuna mengusap lembut perutnya, pemuda itu merasakan detak jantungnya berpacu lebih cepat dari biasanya, terlebih saat ini Ayuna seolah dengan sengaja meraba tubuhnya, membuat Jaka yang baru pertama kali bersentuhan seperti ini dengan wanita langsung di buat tegang. Ayuna melirik kearah Jaka yang terlihat memejamkan mata, mencoba menahan sesuatu yang mulai bergejolak dalam dirinya. Sebenarnya Ayuna juga tidak kalah tegang, ini adalah pertama kalinya bagi gadis itu menyentuh tubuh seorang pria, dan untungnya itu adalah suaminya sendiri. Ayuna tersentak kaget saat tiba-tiba saja Jaka menahan lengannya yang tanpa sengaja sudah memegang sesuatu milik sang suami. "Ja-jaka," ucap lirih Ayuna. Gadis itu menelan ludahnya saat merasakan tangannya memegang sesuatu y

DMCA.com Protection Status