"Kira-kira dari siapa lagi kalau bukan dari Bagas?" celetuk Sera, teman kampusnya. Anna mendapat kiriman boneka dari Bagas yang laki-laki itu titipkan pada Sera, gadis tomboy yang sering menjadi tempat penitipan sesuatu dari Bagas untuk Anna."Yaudah ini untukmu saja, aku ikhlas kok." Anna menyerahkan boneka panda ters
TingTing
Pov AnnaTingTingAku mengambil ponsel dari atas nakas kemudian membuka pesan yang ternyata dari Bagas. Padahal aku mengira jika ibu yang mengirimnya.Dahiku mengerut bingung saat membuka pesan tersebut, dan merasa janggal.Bagas mengajakku nonton malam ini sebagai ganti karena tidak memberiku hadiah hari ini? Ah, sungguh membingungkan bukan. Padahal tadi dia sudah memberiku hadiah berupa boneka panda, lantas mengapa dia masih berbohong? Sungguh memuakkan dramanya.Lekas aku membalas jika boneka pemberiannya sudah diterima olehku. Namun, lagi-lagi Bagas mengelak jika hari ini
Anna meringkukan tubuhnya yang masih berselimut di atas sofa ruang tv. Gadis itu sedikit bersyukur karena ibunya datang di pagi buta untuk memastikan keadaan Anna. Sedangkan gadis itu sendiri masih setengah sadar ketika ibunya datang berkunjung."Lihat?! Ibu yakin kamu tidak akan konsisten bangun pagi seperti janjimu yang katanya ingin mandiri," dumel Kasih dengan tangan sibuk mengiris wortel.Sedari tadi Kasih terus saja bicara tidak seperti biasanya, seolah tengah mengejek Anna yang tidak bisa bangun pagi ketika ditinggal sendiri."Aku sengaja bangun telat karena hari ini aku ada kelas sore, jadi pagi sama siang libur, Bu," jelas Anna dengan mata terpejam. Dia mengatakan yang sejujurnya pada sang Ibu jika telatnya dia bangun yaitu atas dasar kesengajaan.&
Saking sibuknya Anna dengan tugas-tugas yang menumpuk hingga tanpa dia sadari jika ada yang sedang menyindirnya, bahkan secǝrǝ terang-terangan."Na! Sadar nggak sih kalau mereka itu sedang nyindir kamu." Sera menyenggol sikut Anna karena merasa geram.Gadis kutu buku di sebelahya itu benar-benar tidak peka dan keterlaluan. Sudah sangat jelas Maya, Caca dan Tiya sedang menyindirnya.Mereka bertiga satu geng ular cobra, dan sangat membenci Anna gǝrǝ -gara Bagas. Banyak anak-anak yang tahu jika salah satu dari mereka yaitu Maya adalah pecinta berat Bagas.Namun, Bagas dengan terang-terangan pula menolaknya tanpa alasan."Apa sih, Ser?" Gadis itu me
Anna mengambil minuman di dalam kulkas untuk mengurangii dahaganya. Sedari tadi dia merasa kehausan dan sedikit kehilangan tenaganya untuk berbuat sesuatu yang lain.Tenaganya terkuras akibat menjelaskan ketidak datangannya ke kantin tadi siang. Sera mengataka bahwa Bagas dan dirinya sudah lama menunggu hingga berjam-jam di kantin tersebut. Namun, Anna tak kunjung datang hingga pertahanan mereka lelah untuk menunggu sesuatu yang tidak pasti.Mereka akhirnya menyerah kemudian pergi meninggalkan beberapa makanan yang telah habis terlahap akibat kelamaan menunggu.Berbagai alasan dan maaf sudah Anna pernyatakan namun gadis yang bernama Sera tersebut tidak kunjung menerima maaf dan kesalahan Anna.
Tepat jam lima pagi Anna sudah terbangun dan mulai membereskan seluruh rumahnya. Dia bangun dengan badan yang kembali segar meskipun tidak terlalu nyaman tidur malam ini.Ia melihat ke arah kamar sebelah terbuka sedikit dan menampakkan Keymal yang tidur dengan bertelanjang dada."Ahg, aku lupa jika dia sekarang tinggal di sini," ocehnya sambil berbalik pergi ke dapur. Memasak dan mengerjakan pekerjaan rumah yang tidak terlalu sulit bagi Anna. Gadis itu cukup mengulang kebiasaan dirinya ketika masih tinggal berdua dengan Kasih, sebelum ibunya menikah dengan Johan.Dengan cekatan tangan gadis itu melakukan semuanya, dari nyapu ngepel hingga memasak. Tadi malam sebelum tidur Kasih sempat meneleponnya dan mengatakan harus saling bantu dan berbagi pada Keymal.Mau tidak mau dan secara terpaksa gadis itu menurut saja. Hingga tiba waktunya Keymal tidak betah kemudian pergi dari sana.
Kasih berjalan menuju parkiran setelah selesai belanja bulanan. Sebenarnya baru kemarin dia belanja bulanan dan ditemani oleh Johan, tapi sekarang ia ingin belanja kebutuhan Anna pula.Wanita perparas anggun itu baru ingat jika saat dia berkunjung ke apartement anaknya, di sana hanya menyediakan bahan pokok yang sangat sedikit. Maka dari itu Kasih berinisiatif untuk belanja kebutuhan apartement Anna.Saat Kasih ingin memasukkan semua belanjaannya ke dalam bagasi mobil, tiba-tiba seorang perempuan datang lalu membantunya."Ah, tidak apa, aku bisa sendiri kok," larang Kasih merasa tidak enak hati pada perempuan tersebut."Banyak sekali belanjaannya? Untuk keperluan anak Ibuk, ya?" tanya wanita