Share

KEMBALI KE SEMARANG

Berbagai macam bau parfum campur keringat cukup menyengat terhirup indera penciuman Zie. Wanita itu sedikit kerepotan, tangan kiri menarik koper, sedang tangan kanan memangku Alana.

Percakapan dan suara koper yang diseret, menjadi alunan musik paling serasi untuk menggambarkan suasana di Bandara Ahmad Yani Semarang sore ini.

Zie menengadah, menatap langit berhias sinar jingga. Lengkung tipis merah jambu tertarik ke atas, ini pertama kali ia menginjak lagi kota kelahiran setelah hampir tiga tahun ditinggalkan.

Meskipun kondisi Zie belum pulih benar, akibat sakit demam yang dideritanya tempo hari, tidak menyurutkan keinginan untuk terbang ke Semarang, membawa hati yang sarat akan kerinduan pada keluarga.

"Mah, Pah, Kak Vano, Zie pulang. Aku rindu kalian semua. Semoga aku masih bisa diterima berdiri di antara kalian," gumam Zie sembari tersenyum ke arah Alana. "Juga menerima kehadiranmu ya, Sayang."

Seolah mengerti ibunya sedang mengajak bicara, Alana tertawa kecil.

Sebuah taksi berhenti
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status