Usai mendapatkan pesan yang dikirimkan dari Tasha, Emily terdiam dan berpilir sejenak untuk tindakan apa yang ia harus ambil.Arion pasti akans angat marah jika tahu dirinya keluar, tapi kalau dia tidak menahan Tasha, wanita itu akan menceritakan tentang keburukan Arion ke Austin dan Bella.“Hah… Aku harus bagaimana!”Emily mengambil ponselnya dan mencari nama Eleanor, hanya ada nada panggil tapi sahabatnya itu tak kunjung menjawab. Akhirnya ia memutuskan mengirimkan pesan kepada Lea tentang Tasha yang mengancam dirinya dan ia hendak menemui Tasha di sebuah tempat.Usai mengirimkan pesan kepada Lea, Emily menghubungi Arion untuk memastikan satu hal, hanya di nada panggil ke tiga sang kekasih menjawab panggilannya, “Iya sayang?”“Uhm, sayang. Kamu sudah di mana?”“Aku masih di jalan, ada apa, hmm?” tanya Arion dengan nada penuh perhatian.Emily terdiam sejenak, “Ohh, tidak ada sayang, aku hanya mau bilang kalau aku sangatt… sangaatt sayang sama kamu!”“Eheem…” Arion berdehem, dan denga
Berbeda dengan Eleanor yang saat ini harus meladeni Reynard yang tengah berada di bawah pengaruh alkohol.“Rey… Akh…” gumam Eleanor di sela sesapan Reynard di bibir ranumnya.Satu jam sebelumnya….Eleanor dengan tergesa-gesa menyelesaikan pekerjaannya, bahkan ia tidak dapat berkonsentrasi di tengah pekerjaannya saat mendengar keadaan Reynard dari Emily.“Lea, kamu ada masalah?” Della menghampiri Eleanor dan mengusap pelan punggung gadis cantik itu.Eleanor menoleh, “Aunty… Sorry. Aku membuat sedikit kekacauan.”“No problem sayang. Sebenarnya ada hal apa yang membuat kamu seperti ini? Tidak biasanya kamu tidak fokus, Lea.”Eleanor tertunduk, dan menghela napas pelan. “Aunty, apa aku boleh pulang lebih awal?” ucapnya dengan raut wajah yang begitu risau.Della mengangguk pelan, “Tentu saja, kamu selesaikan apa yang sudah membuatmu seperti ini. Tidak perlu pikirkan masalah pekerjaan, hmm?”Eleanor memeluk tubuh wanita paruh bayah yang seumur mommynya sendiri, “Thank you, Aunty.”“Hmm,” gu
Reynard menahan kepala belakang Eleanor saat wanita cantik itu hendak menjauh dari tubuhnya, di tatapnya Eleanor lekat dan dalam. “Tanggung jawab dengan apa yang sudah kamu lakukan, El…”Deg!Pria tampan itu menekan kepala belakang Eleanor, lalu meraup bibir Eleanor begitu dalam.Eleanor terkejut, ia terdiam beberapa detik membiarkan Reynard melumat bibirnya. Desakan dan desahan tipis lolos saat ciuman Reynard semakin menuntut.Eleanor membuka mulutnya, berusaha mengimbangi ciuman yang di lakukan Reynard. Dia benar-benar terbilang kaku dalam hal seperti ini.Eleanor tak pernah sekalipun menyerahkan ciuman kepada pria yang bukan ia cintai. Meskipun ia memiliki beberapa mantan kekasih semasa berkuliah dulu, Ia tidak pernah mengizinkan para pria itu untuk menyentuh dirinya.Karena di hati Eleanor hanya ada satu pria yang akan ia berikan segalanya, pria yang ia cintai. Pria yang menerima semua yang pertama darinya.Terdengar polos dan naif, tapi seperti itulah ia menjaga dirinya, dan ingi
Berbeda dengan kondisi Emily saat ini, wanita cantik itu berada dalam keadaan terdesak.Emily yang tidak tidur sepenuhnya begitu terkejut mendengar suara yang sangat ia kenali itu. “Bukankah itu suara…Tidak… tidak mungkin!” batn Emily, ia tidak berani untuk membuka mata.Saat ini ia hanya butuh mendengarkan percakapan dari orang yang sudah menjebak Arion.“Ah… Maaf…Ukh!” suara Tasha terdengar gemetar ketakutan dan seperti orang yang sedang tercekik.Emily kembali dapat mendengar suara langkah kaki sepatu pantopel. Karena fokus menajamkan indera pendengaran, suara derap langkah itu terdengar begitu jelas di telinganya.TakTakTak“Oh Emily sayang…”Deg!Emily mengepalkan tangannya, ia dapat merasakan hawa panas tubuh seseorang berada begitu dekat dengannya. Belum selesai keterkejutannya, tiba-tiba saja ia merasa seseorang membelai wajahnya.“Kamu sangat cantik, sayang…” suara berat pria itu.“Aku yakin ini suara…”“Raul! Aku pergi dari sini, tugasku sudah selesai kan?” seru Tasha.De
Tanpa menunggu lama, Arion bersama Felix segera pergi menuju lokasi yang di katakan oleh asistent nya.“Apa kamu tahu siapa yang Emily temui?” tanya Felix sambil fokus menyetir kendaraan. Pria itu melajukan kendaraannya dengan kecepatan di atas rata-rata. “Tidak, dia tidak mengatakan apapun.” Jawab Arion mengepal tangannya kuat.Arion mengambil ponselnya dan kembali menghubungi nomor kekasihnya itu, namun nomor yang ia hubungi tidak dapat dihubungi, dengan kata lain , ponselnya Emily sudah tidak aktif. “Shit! Kenapa aku tidak berhati-hati dengan keselamatan Emily!” “Coba hubungi Reynard…!” seru Felix, semoga saja Reynard lah yang mengajak Emily bertemu. Karena bagaimana pun sakit hati Reynard, ia tidak mungkin mencelakai Emily.“Hem…” Arion segera menghubungi nomor ponsel Reynard, berkali-kali tapi pria itu tidak menjawab panggilan telponnya. “Dia tidak mengangkatnya,” ujar Arion. “Kita periksa di dalam terlebih dahulu dan cek cctv.” Seru Felix begitu mematikan mesin kendaraan. M
Semenjak di dalam mobil, Emily tidak lagi berada dalam kesadaran penuh, tubuhnya terasa panas dan berada di dalam kendali Raul. Raul benar-benar menikmati tubuh bagian atas Emily, sedangkan inti tubuh Emily tiada henti ia berikan hujaman menggunakan jari-jemarinya.Begitu kendaraan mereka bearada di dalam landasan pesawat, Raul segera menghentikan aktifitasnya, ia menutupi tubuh Emily dengan selimut besar, lalu ia mengangkat tubuh Emily ala bridal. Di mana Emily terus saja menggeliat meminta untuk di cumbu.Raul tersenyum smirk dan puas melihat wajah penuh gairah dari wanita yang begitu ia puja selama ini, begitu masuk di dalam private jet pribadinya. Ia menyuruh asistentnya untuk segera berangkat dan meninggalkan kota ini.Pria itu segera berjalan masuk ke dalam kamar pribadi yang terletak di dalam private jet. Dengan birahi yang sedari tadi ia tahan, Raul segera merebahkan tubuh Emily. Raul membuka pakaiannya sambil menunggu pesawat benar-benar lepas dari landasan.Bukan hanya pakai
“Yeah! That’s right baby! Bersihkan!” seru Raul melihat Emily yang begitu lahap menjilati dan mengulum miliknya dengan tatapan kosong.“Kamu sangat pandai di atas ranjang sayang! Ogh shit!” racau Raul menikmati service yang di lakukan Emily.Begitu ia merasakan miliknya siap kembali, Ia menyuruh Emily berbaring, lalu ia membuka kedua paha Emily dan melihat sisa cairanya yang keluar dari liang wanita cantik ini.Raul memasukkan jarinya dan mengaduk inti tubuh Emily, membuat Emily kembali menjerit kuat dan mendesah merasakan perlakuan kasar dari Raul.Pria itu mengeluarkan sisa cairannya lalu ia menarik tangannya, kemudian tangannya yang penuh akan Lavanya ia masukkan ke dalam mulut Emily, ia menggerakkan jari-jarinya di dalam mulut Emily hingga jarinya bersih, ia lakukan berulang kali. Membuat Emily menelan cairannya, bagi Raul hal itu terlihat begitu menggairahkan dan seksi.Pria bertubuh kekar itu kembali mengangkat pinggul Emily dengan tinggi dan melesakkan masuk miliknya, ia berger
Tasha yang niatnya ingin mengikat Arion kembali akhirnya mengubah rencananya, ia menghubungi nomor Raul untuk memberitahukan kenyataan baru yang ia tahu.Tuuttt…TtuuutttTuuuttt“Ahhh sial! Pria brengsek itu pasti sedang asik menikmati tubuh wanita jalang itu!” Tidak ingin menunggu lebih lama lagi, Tasha segera membawa satu koper kecilnya yang belum ia bongkar.Karena ia baru saja tiba di Paris beberapa menit yang lalu menggunakan private jet milik Raul. “Apa aku akan baik-baik saja? Ahh tidak tidak! Setidaknya aku harus keluar dari Hotel ini dan mencari hotel baru!” gumam Tasha, nekat untuk pergi melarikan diri, ia tahu konsekuensi yang akan ia terima saat ini.Sambil menarik kopernya, ia membuka galeri yang ada di ponselnya, ia melihat video dan foto”nya bersama Arion. Wanita licik ini pun tersenyum smirk, “Aku tidak ingin jatuh sendirian! Jadi setidaknya mari kita jatuh bersama-sama , baby!” gumamnya pelan.Begitu masuk ke dalam lift, ia mengirim foto dan video ke salah satu warta