Share

Pelayan Bar

Author: CitraAurora
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56
"Up to you lah Kak, kelihatannya kamu sangat oleng," kata Arion.

Manajer segera meminta pelayan untuk membawa dua botol minuman terbaik ke meja Aron dan Arion.

Saat hendak mengantar dua botol minuman tersebut tak sengaja si pelayan tersandung sehingga dua botol minuman tersebut pecah.

Si Manager yang tahu tentu sangat murka pada kepada pelayan pasalnya dua botol minuman tersebut seharga satu rumah.

"Wanita bodoh bisa-bisanya kamu menumpahkan dua botol minuman ini," maki Manager.

"Apa kamu tau jika dua botol minuman ini seharga satu rumah," sambungnya.

Mengetahui kalau minuman yang di bawanya adalah minuman yang sangat mahal membuat pelayan tersebut sangat ketakutan.

"Maafkan saya Tuan saya tidak sengaja," kata pelayan.

"Maaf maaf gajimu lima tahun saja tidak akan cukup untuk mengganti botol minuman itu," sahut Manager.

Mendengar keributan membuat Aron beranjak dari tempat duduknya dia bertanya kepada sang Manager apa yang telah terjadi.

"Lihatlah minuman yang kamu pesan dijat
CitraAurora

Selamat malam kak, semoga suka ceritanya. Makasih

| 2
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Nas Irah Hezry
xsuka Aron kawin lain moga Renata tahu dh xizin kn nikah...
goodnovel comment avatar
CitraAurora
nggk kaya dulu kok kak makasih kak.
goodnovel comment avatar
yani
jelek banget, ceritanya bolak balik kayak renata dion dan vera dah jadinya, moga mertua arini tau dan sadar keegoisannya, dan ceritanya ngga kayak dulu
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Gairah Liar Atasanku    Berubah Pikiran

    Mau nggak mau Dania menerima penawaran dari Aron, bukan uang pemberian Aron yang dia inginkan melainkan dia tidak mau saja dipenjara dan membuat neneknya hidup sendirian. "Baiklah Tuan saya setuju, hanya sampai saya melahirkan anak saja kan?" kata Dania. "Iya," sahut Aron. Baik Aron maupun Dania sama-sama tidak suka, masing-masing dari mereka menunjukkan raut wajah sedih. "Oh ya nenek kamu dirawat di rumah sakit mana?" tanya Aron. "Rumah Sakit Umum Daerah Tuan," jawab Dania. Aron sebenarnya iba dengan Dania apalagi Dania adalah seorang yatim piatu yang hanya hidup dengan neneknya. "Di dalam amplop ini ada uang yang bisa kamu gunakan untuk membayar biaya rumah sakit nenek kamu," kata Aron sembari menyodorkan amplop warna coklat kepada Dania. Dania menolak uang dari Aron, bukannya tidak butuh hanya saja dia tidak ingin merepotkan orang lain apalagi dia dan Aron baru saja kenal kemarin. "Tidak usah Tuan, saya tidak ingin merepotkan anda lagi pula saya sudah memiliki BPJS untuk bi

  • Gairah Liar Atasanku    Kasian

    "Ada apa Tuan-Tuan, kenapa kalian kemari?" tanya Dania."Maaf mengganggu waktunya, tujuan kami datang ke sini hanya ingin bilang kalau perjanjian kita dibatalkan," jawab Aron.Kedua bola mata Dania melebar, dia tidak percaya kalau Aron membatalkan perjanjian mereka."Benarkah Tuan?" tanya Dania."Iya benar," jawab Aron.Saat asik mengobrol tiba-tiba dokter yang kebetulan tadi memeriksa neneknya keluar memanggil Dania dan mengatakan kalau tiba-tiba nenek Dania kejang."Kenapa bisa kejang Dok," kata Dania lalu segera masuk ke dalam.Melihat kejang nenek Dania yang tak kunjung berhenti membuat dokter segera melakukan tindakan namun nyawa nenek Dania tidak dapat diselamatkan."Kenapa anda berhenti memeriksa nenek saya Dok?" tanya Dania.Dokter terdiam sembari memandang perawat, dia tidak tega mengatakan kenyataannya kepada Dania."Ada apa Dok? kenapa kalian hanya diam?" tanya Dania lagi.Akhirnya dokter mengatakan yang sebenarnya kepada Daniel bila neneknya telah pulang ke pangkuan Tuhan.

  • Gairah Liar Atasanku    Mimpi Bercinta

    Setelah mendapatkan nomor Dania dari Aron, Arion segera menghubungi Dania, pagi ini juga dia meminta Dania datang ke rumahnya. Awalnya Dania menolak dengan alasan tidak etis perempuan bermain ke rumah lelaki namun setelah Arion menjelaskan jika mamanya memerlukan seorang ART Dania bersedia datang. Beberapa saat kemudian Dania datang ke rumah Arion dengan menggunakan motor butut miliknya. Kedua matanya membola saat penjaga gerbang menyuruhnya masuk. Seumur hidup baru kali ini dia datang ke rumah yang mirip istana bahkan rumah Arion lebih megah dari istana kepresidanan. "Pantas uang tiga juta hanya untuk ngopi, rumahnya saja seperti istana," gumam Dania. Setelah memarkirkan sepeda motor bututnya di halaman Dania segera berjalan dan memberikan salam. Besarnya rumah Arion membuat pelayan yang berada di dalam rumah tidak mendengar ucapan salam Dania, ini membuat Dania berdiri di depan pintu cukup lama sembari terus mengucap salam. Rea yang kebetulan ingin pergi ke depan tak sengaja

  • Gairah Liar Atasanku    Dekat Dania

    "Mungkin Mas soalnya tadi aku merasakan sesuatu," kata Arini yang masih tak tau jika Aron tadi menggagahinya saat tidur.Aron tersenyum penuh kemenangan, berhasil gol tanpa sepengetahuan istrinya jadi nanti bisa nambah lagi."Oh ya sayang, setelah ini persiapkan dirimu karena saatnya memberi jatah," ucap Aron.Soal ranjang Aron seolah tidak memiliki rasa puas, hasratnya terus menggebu ketika bersama sang istri."Iya Mas," sahut Arini.Di sisi lain, Arion yang baru selesai makan malam pergi menemui Dania di kamarnya."Ada apa Tuan Arion?" tanya Dania."Cuma mau bilang semoga kamu betah bekerja disini," jawab Arion."Iya Tuan saya sangat betah, Mama anda memperlakukan kami para pelayan dengan baik," sahut Dania.Arion lega karena Dania betah bekerja di rumahnya, daripada Dania harus bekerja di bar."Nanti kalau gajian saya akan cicil hutang saya," sambung Dania."Sebenarnya aku nggak menganggap uang itu sebuah hutang," tukas Arion.Dania menatap Arion dengan tatapan yang sulit diartikan,

  • Gairah Liar Atasanku    Rea Salah Paham

    "Dania bisa enggak kamu membuatkan aku kopi," pinta Arion dalam sambungan teleponnya. "Bisa Tuan," sahut Dania. Meskipun Dania sudah mapan dan hampir masuk ke alam mimpinya namun dia tidak bisa menolak kemauan Arion. Dengan mata yang tinggal lima watt Dania pergi ke dapur untuk membuatkan Arion kopi. Setelah kopi siap dirinya pergi ke ruang kerja Arion. "Tuan kopinya sudah siap," kata Dania di depan pintu. "Bawa masuk Dania," sahut Arion. Selain berwawasan luas, Dania sangat sopan dia tahu bagaimana cara bersikap, sebelum yang memiliki ruangan belum menyuruh masuk dia akan berdiri di luar. "Tuan apa ada lagi?" tanya Dania sebelum dia pamit kembali ke kamar. "Sudah, kamu boleh tidur. Maaf merepotkan kamu," kata Arion. "Tidak sama sekali Tuan, Anda adalah majikan saya jadi sudah kewajiban saya melaksanakan perintah Anda," sahut Dania. Arion tersenyum mendengar ucapan Dania, dia sangat beruntung mendapatkan pelayan yang sangat penurut seperti Dania.Beberapa saat setelah Dania

  • Gairah Liar Atasanku    Kencan yang Menggairahkan Pasutri

    Arion berusaha menghilangkan Dania dalam pikirannya namun sepertinya Dania enggan pergi dari pikiran Arion, dia sangat betah yang seolah ingin menetap di sana. "Apa yang terjadi dengan kamu Arion, kenapa semua pekerjaanmu tidak beres seperti ini?" tanya Aron kemudian mengembalikan laporan yang sebelumnya dikerjakan oleh Arion. Dengan sedikit mengerutkan alis Arion mengecek laporannya dan benar saja semua tampak berantakan. "Kenapa berantakan seperti ini?" Arion bermonolog dengan dirinya sendiri sembari terus mengecek satu persatu halaman dalam laporannya. "Mana aku tahu, kamu tadi mengerjakannya bagaimana? kenapa banyak sekali kekeliruan. Untung aku kroscekkan lagi coba kalau enggak bagaimana? rugilah perusahaan," kata Aron. "Maaf kak mungkin efek karena kelelahan semalam habis begadang," sahut Arion. "Ya sudah kamu istirahat dulu saja biar aku yang mengerjakannya," timpal Arion. Tak ingin membuat kekacauan lagi Arion memutuskan untuk istirahat sebentar di sofa, dia memejamkan

  • Gairah Liar Atasanku    Nonton Film

    "Kenapa ke hotel sih Mas, kan kamar kita sudah seperti hotel ngapain kita buang-buang uang," kata Arini yang tidak setuju dengan ide Aron. "Terus kita kencan dimana sayang?" tanya Aron. "Aku tuh maunya kencan seperti anak muda Mas. Pergi nonton, gandengan tangan, makan es krim," jawab Arini. Aron menggelengkan kepala, dia malas sekali kencan ala anak muda seperti itu karena pengennya kencan ala orang dewasa yang menjurus ke hubungan intim. "Ya sudah kalau nggak mau di rumah saja," ucap Arini. Melihat sang istri kecewa akhirnya membuat Aron menuruti kencan ala Arini ya walaupun dia sangat tidak suka dengan kencan yang seperti ini. Aron meminta Arion untuk memesankan dua tiket nonton, dan ini justru membuat Arion ingin pula mengajak Dania pergi menonton. Sepulang dari kantor, Arion segera menemui Dania yang kini kebetulan tengah menyiapkan makan malam untuk keluarganya. "Dania," panggil Arion. Semua pelayan yang berada di dapur nampak menoleh begitu pula dengan Dania dan Ratih.

  • Gairah Liar Atasanku    Ke Pantai

    "Sumpah kamu gila banget Mas, bisa-bisanya kamu melakukan hal itu di tempat umum," kata Arini setelah mereka keluar dari gedung. "Lebih seru dan menantang kan sayang," sahut Aron. "Seru dan menantang gundulmu Mas," batin Arini sembari memijat pelipisnya. Beginilah jika memiliki pasangan yang memiliki fantasi sex yang liar, dimanapun tempatnya selalu bisa melakukannya. Saat akan ingin masuk ke dalam mobil, bola mata Aron tertuju ke mobil Arion yang parkir tak jauh dari mobilnya. "Ternyata Arion nonton juga," gumam Aron. Ingin sekali Aron menunggu Arion namun karena hasrat bercintanya sudah ada di ubun-ubun maka dia segera masuk ke dalam mobilnya. "Sayang kalau pulang ke rumah kelamaan, bagaimana kalau kita pergi ke hotel dekat sini saja," kata Aron. "Terserah Mas," sahut Arini. Aron yang tidak tahan segera melahap bibir istrinya, dia sangat rakus seakan tidak makan beberapa hari. "Kita main disini yuk sayang," ajak Aron dengan suara yang berat. "Tapi kalau dilihat orang bagai

Latest chapter

  • Gairah Liar Atasanku    Bahagia

    Begitulah mereka, Arion selalu membuat kakaknya cemburu tapi semua hanya candaaan. Banyak sekali urusan yang harus mereka tangani, dan setelah semuanya selesai, mereka menyerahkan kepada pimpinan kantor cabang tersebut urusan selebihnya. Hari-hari berlalu dengan cepat, Arsen kini sudah berusia empat tahun. Dia tumbuh menjadi anak yang sangat tampan dan cerdas, di usianya yang baru empat tahun Arsen sudah bisa membaca dan menulis, dia juga menghafal dengan cepat sesuatu yang dia pelajari. "Anak kalian, sangat pintar. Rencananya kalian akan menyekolahkan dia dimana?" tanya Renata. "Belum kepikiran Ma, pengennya Arsen sekolah di rumah saja jadi Arini bisa terus mengawasinya." Dion dan Renata tampak tidak setuju dengan keputusan menantu mereka, namanya anak perlu bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya. Arsen bukanlah anak introvert jadi pendidikan luar rumah mungkin yang terbaik. "Bersekolah diluar dan kumpul banyak teman sangat bagus untuk perkembangan anak Arini." Arini ters

  • Gairah Liar Atasanku    Molor

    Kamar mereka layaknya kamar pengantin baru, apa yang dipersiapkan Aron jauh lebih baik daripada apa yang disiapkannya kemarin. Aron berjalan menuju meja, meninggalkan Arini yang masih membatu di belakang pintu. Pria itu menyalakan lilin dan berjalan menuju sang istri. "Happy anniversary Sayang, semoga kita langgeng sampai maut memisahkan." Arini benar-benar terharu dengan apa yang dilakukan oleh sang suami, dia tidak menyangka jika dirinya yang mendapatkan kejutan. Seusai meniup lilin Aron meletakkan kuenya kembali kemudian menggandeng tangan istrinya menuju tempat tidur. "Aku sudah memberimu kejutan sekarang mana kejutan untukku," bisik Aron sambil tersenyum licik. Segera Arini tahu maksud dari sang suami, "Kejutanku telah usai Mas." Tatapannya terlihat menggoda. Aron tidak menerima alasan apapun malam ini Arini harus memberinya kejutan. "Baiklah Mas." Wanita itu turun dari tempat tidurnya, dia menghilang di balik dinding dan entah apa yang akan dilakukannya. Beberapa saa

  • Gairah Liar Atasanku    Kecewa

    Awalnya hanya sebagian saja pegawai yang diminta untuk kembali bekerja, namun semakin membludaknya permintaan pasar membuat Arion dan Aron harus memanggil semua pegawai yang dulu dirumahkan oleh mereka. "Harus diakui perusahaan kita bisa normal seperti sedia kala semua karena Papa kita." bibir Arion tersenyum tipis mengingat jasa Papa dan omnya. "Benar, kita tanpa mereka tidak ada apa-apanya Arion, meskipun usia mereka sudah senja namun jiwa serta strategi bisnis mereka tidak ada tandingannya," sahut Aron. ##### Hari ini adalah hari anniversary Arini dan juga Aron, dan rencananya Arini akan memberi kejutan kepada suaminya. "Arini yakin Ma, kalau Mas Aron lupa dengan anniversary kami," celetuk Arini ketika berbincang dengan mama mertuanya. "Lelaki memang gitu, Papa juga sering lupa dengan hari anniversary kami," sahut Renata. Renata meminta kepada Arini agar tidak marah kepada Aron, banyaknya pekerjaan di kantor mungkin membuat sang anak tidak mengingat hal-hal seperti ini. "Iy

  • Gairah Liar Atasanku    Lebay

    "Ayo Mas tidur ngapain kamu berdiri disini?" Arini terus menarik tangan Aron agar kembali ke tempat tidur. Aron yang penasaran dengan ponsel sang istri nampak menepis tangan Arini. Melihat ponsel sang istri yang terus menyala membuat Aron ingin melihat siapa yang terus-terusan mengirim pesan. "Aku penasaran dengan ponsel kamu yang terus menyala kelihatannya ada banyak pesan masuk." Bukannya kembali ke tempat tidur, Aron malah mengambil ponsel sang istri. Seketika Arini menyusul dan berusaha mengambil ponselnya. "Mas kembalikan ponsel aku," rengeknya. "Ada apa?" tanya Aron. Arini pasrah, jika dia harus dihukum lagi dia pun siap. Saat membaca pesan yang dikirim Dania serta Kania sontak membuat Aron menatap Arini tapi wanita itu segera mengalihkan pandangannya bahkan perlahan dia membalikkan badan agar bisa kabur. "Mau kemana kamu!" suara bariton Aron membuat Arini tersentak kaget, tanpa membalikan badannya dia menoleh sambil meringis. "Aku mau tidur Mas." "Yakin mau tidur?" t

  • Gairah Liar Atasanku    Dihukum

    Ketiga wanita tersebut meringis, salah satu dari mereka bergegas mematikan TV. "Sudah selesai reuniannya?" tanya Arini. "Sudah dari tadi," jawab Aron. "Kenapa dimatikan TVnya, bukankah kalian bertiga sangat menyukai film tadi," sahut Jimmy. "Sudah selesai kok Mas." Berbeda dengan Aron dan juga Jimmy, Arion hanya terdiam sembari menatap sang istri. Hening sejenak hingga Arini berceletuk, "Memangnya kenapa sih, kami kan cuma lihat drakor." Para suami saling pandang, menurut mereka para istri melanggar dan melakukan penyelewengan, memang hanya ngefans tapi mereka tetap menyukai pria lain. "Lihat drakornya tidak masalah yang jadi masalah adalah ketika kalian menyukai aktor dari film tersebut." "Apalagi istriku malam ini akan menghalu," sambung Jimmy. Para istri hanya bisa menggelengkan kepala dengan sikap posesif suami mereka. "Sudahlah mengalah saja," bisik Arini. Berhubung acara sudah selesai Aron dan Arion membawa para istri mereka pulang. Di dalam mobil baik Aron maupun A

  • Gairah Liar Atasanku    Drakor Jadi Masalah

    "Papa dan Om Dion selalu bisa kami andalkan, meski usia tidak muda lagi tapi kalian benar-benar the best." Anak dan papa itu saling berpelukan, Rea dan Dania sangat terharu dengan apa yang mereka lihat. Tak hanya Arion, Aron juga melakukan hal yang sama dia mengajak kedua orang tuanya untuk makan malam diluar ya itung-itung merayakan keluarnya produk baru mereka. "Ngapain sih Aron kita makan diluar, tadi para Bibi di rumah sudah masak banyak," protes Renata. Dia merasa sayang dengan makanan yang dimasak art di rumah. "Makanannya biar dimakan mereka Ma," sahut Aron. Aron memilih restoran steak ternama, di restoran ini tersedia aneka daging premium, mulai daging impor maupun daging lokal tersedia di sini. "Mama pesan daging biasa saja Aron," kata Renata. "Semua Aron pesankan daging Wagyu Ma," sahut Aron. "Baiklah." Meski menjadi istri seorang Dion selama bertahun-tahun tapi Renata tidak lupa asalnya, dia masih enggan memilih makanan yang mahal, baginya gizi yang terkandung di da

  • Gairah Liar Atasanku    Penyelamat Perusahaan.

    Tanda tanya seolah berterbangan di atas kepala Arini, dia merasa ambigu dengan suami halu yang dimaksud oleh Aron."Suami halu apaan sih Mas!" protes Arini."Kamu kan suka melihat drakor pasti ada salah satu aktor yang kamu sukai," sahutnya."Nggak cuma satu tapi banyak." Mulai malam ini Aron melarang Arini untuk menyukai para aktor Korea, dia tidak suka jika istrinya memiliki suami halu seperti apa yang dikatakan oleh Arion."Kamu tuh keterlaluan sekali sih Mas! aku tuh memang ngefans sama mereka tapi aku tidak pernah mengidamkan mereka menjadi suami halu," maki Arini lalu masuk ke dalam kamar.Malam yang romantis harus menjadi malam yang menyebalkan, ini semua gara-gara tuduhan Aron terhadap Arini."Yang selalu menjadi suami halu aku, itu kamu! yang selalu aku mimpikan, itu kamu! bukan aktor Korea." Ucapan Arini membuat Aron senyum-senyum sendiri. Ternyata apa yang dikatakan Arion tidak terjadi pada istrinya hingga dia menyesal telah membuat sang istri kesal."Karena kamu telah me

  • Gairah Liar Atasanku    Suami Halu

    "Iya Pa, kerja sama dengan salah satu negara yang saat ini terlibat perang sudah Aron batalkan, saham terus anjlok, pemboikotan yang dilakukan masyarakat membuat pengembalian barang, jika dibiarkan terus produk kita sendiri yang kena imbasnya," jelas Aron. Memang dalam kasus ini serba salah, putus atau lanjut tetap berdampak terhadap perusahaan, terlebih masyarakat sangat pro dengan negara yang mayoritas muslim. "Keputusan yang bagus, meski sulit di awal tapi papa yakin ke depan kita bisa mengembalikan itu semua dengan produk kita sendiri tanpa ada pembagian saham dengan negara lain." Keputusan Aron dan Arion didukung penuh oleh Dion. Setelah berbincang dengan Aron, Dion berencana menemui Andika, dia ingin mengajak sang adik untuk membantu anak-anak mereka. "Besok datanglah ke rumah Andika, ada yang ingin aku bicarakan." Pesan singkat Dion kirim untuk sang adik. Tak menunggu waktu lama bagi Andika untuk membalas dan balasannya pasti iya. Malam itu Aron sibuk di ruang kerjanya, di

  • Gairah Liar Atasanku    Banyak Masalah

    Para pegawai yang sudah dinonaktifkan melakukan demo besar-besaran, mereka tidak terima jika mereka di rumah kan oleh perusahaan. Aron dan Arion merasa sangat pusing dengan masalah yang melanda perusahaan mereka, masalah internal belum juga menemukan solusi sekarang muncul lagi masalah eksternal. "Bagaimana kak ini?" tanya Arion yang mulai was-was dengan pendemo. "Entahlah, memangnya apa yang bisa kita lakukan, kerjasama dengan negara itu sudah terputus." "Tapi kalau terus didiamkan mereka mengganggu pekerja lainnya Kak." Arini yang datang untuk mengantar makan siang tampak terkejut dengan adanya pendemo di depan kantor. Dia bertanya kepada beberapa security yang berjaga. "Kenapa pada berdemo pak?" tanya Arini. "Mereka tidak bersedia di rumahkan Nyonya," jawab security. Hari ini nampak manggut-manggut dengan jawaban security, kemudian dia berjalan masuk ke dalam. "Mas Kenapa kalian diamkan saja para pendemo itu kan kasihan mereka berdiri di depan kantor terus menerus!" protes

DMCA.com Protection Status