Di meja makan, Tiffany hanya fokus dengan makanannya. Ada begitu banyak hal yang harus dilakukan di restoran, sehingga dia dan Arianne biasanya tidak pernah sempat duduk untuk makan enak, dan mereka jarang memasak makanan sendiri. Makanan ini adalah makanan langka, Tiffany akhirnya merasa kenyang sebelum makan banyak. Arianne dan Jackson, sebaliknya, baru saja mulai makan. Jackson terkejut saat melihat Tiffany meletakkan pisau dan garpunya, “Apakah rasanya tidak enak? Tidak banyak bumbu di dapur kalian jadi aku memasak dengan bumbu yang seadanya. Kalau kurang enak, aku akan membeli semua bahan yang diperlukan dan memasak semua ini lagi lain kali.” “Selera makannya sudah tidak besar lagi,” ucap Arianne mewakili Tiffany. “Dia biasanya memang makan segini akhir-akhir ini. Tidak perlu khawatir.” Jackson tidak menggoda Tiffany seperti yang dia lakukan di masa lalu. Anehnya, dia merasa tidak enak, “Aku melihat bahwa kau hanya memiliki empat orang di toko kalian. Apakah kau tidak lelah?
Sebenarnya, semua orang memakai topeng. Jadi tidak ada yang perlu dipermalukan. Lampu di bar juga sangat redup hari ini. Tiba-tiba, wanita yang membawanya ke lantai dansa menghilang. Semua orang di sekitarnya tenggelam dalam musik. Lantai dansa yang tampak benar-benar penuh sesak, tanpa ruang di antara orang-orang. Sulit untuk menghindari bertabrakan terhadap orang asing. Lantai dansa berguncang seiring dengan dentuman musik, sehingga sulit bagi siapapun untuk berdiri diam. Arianne tidak bisa menemukan Tiffany sama sekali karena kerumunan. Dia bahkan tidak bisa meninggalkan lantai dansa dan terjepit di tengah-tengah karena alasan yang aneh. Tiba-tiba, dia merasakan sepasang lengan memeluknya dari belakang. Dia panik, berpikir bahwa dia telah menjadi korban asusila. Sudah terlalu banyak kasus hal semacam ini terjadi di tempat-tempat seperti ini! Yang ada di pikirannya pertama kali adalah mendorongnya, tetapi dia lemah dan tidak kuat, maka hal yang bisa dia lakukan hanyalah mengh
Pada akhirnya, wajah Arianne berlinang air mata. Dia berteriak histeris. Suaranya bergema dengan ketidakberdayaan dan rasa sakit sepanjang malam yang sunyi. Waktu berlalu dan Arianne hanya menangis. Dia tidak menunjukkan terlalu banyak emosi. Sekarang, Tiffany mengerti betapa sakit hati yang harus dirasakan Arianne, “Maaf, Ari ... Seharusnya aku tidak mengatakan hal itu. Jangan menangis, oke? Kita tidak akan kembali; kita akan tetap di sini saja. Berpura-puralah aku tidak pernah mengatakan apapun. Aku akan tinggal bersamamu mulai sekarang!” … Toko kue itu akan dibuka kembali dalam enam hari. Arianne telah memutuskan untuk melanjutkan pembukaan kembali pada Hari Tahun Baru. Kemunculan Mark yang tiba-tiba di bar telah mempengaruhi suasana hatinya. Dia tidak ingin tetap diam maka hal terbaik adalah menyibukkan diri. Dia awalnya berpikir bahwa dia bisa meninggalkan semuanya, mengucapkan selamat tinggal pada masa lalunya, dan melupakan pria itu. Tapi, sebaliknya, dia malah semakin s
Arianne sudah menuruni tangga untuk kebawah saat Regina berteriak padanya.“Kau pikir ini cuma sampai sini saja wanita jalang?! Apa kau lupa kalau aku bisa saja membeli kartu sim ponsel sebanyak-banyakanya dan menggunakannya untuk menuliskan ulasan buruk pada tokomu? Lalu aku akan meminta ganti rugi pada tokomu karena kualitas makananmu yang sangat buruk! Jalang! Jika kau menarikku ke neraka, aku akan melakukan hal yang sama!” gumamnya. “Oh asal kau tahu! Aku merasa jijik memakan makananmu!”Sebaliknya, Arianne malah santai menanggapi. “Silahkan saja, cantik. Kau bisa melakukan apapun yang kau mau! Selain itu, aku sudah merekam semua perkataanmu, dan itu akan cukup untuk ku jadikan bukti atas perbuatanmu. Aku rasa masuk penjara saat seusiamu akan menjadi sesuatu yang menantang!”Teman Regina langsung mempertimbangkan ulang rencana mereka. “Um. Reggie? Bukankah kita selalu memakan habis makanan dari toko mereka? Dan sebenarnya, kuenya tidak seburuk yang kita katakan. Dan itu juga aka
Mereka akhirnya menyelesaikan pesanan dan Tiffany dengan semangat berkata. “Wah Ari, kita mendapatkan banyak omset di hari pertama buka! Sepertinya kantor itu akan menjadi pelanggan tetap kita. Dan kita akan perlu mencari pekerja untuk membantu kita. Dan ngomong-ngomong, jika para pelanggan memesan makanan melalui aplikasi, kita akan kehilangan sebagian keuntungan kita karena potongan pihak ketiga. Jika merak memesan langsung dari kita, kita akan menghasilkan lebih banyak keuntungan. Aku akan meminta Tanya untuk memberikan mereka kartu bisnis toko kita lain kali.”“Aku sudah melakukannya, aku sudah memberikan mereka kartu bisnis kita saat aku mengirim kue tadi. Aku bilang pada mereka untuk menelpon kita jika mereka mau memesan kue.”“Tiffany memberikan uang bonus Tanya . “Ini ada sesuatu untukmu.”Awalnya, Tanya sangat senang menerima bonusnya, lalu dia merasa bingung saat memegang amplopnya yang tebal dan berkata. “Um… ini terlalu banyak. Ini lebih banyak daripada bayaran tiga kali
Lynn menjawab. “Oh tidak,tidak. Aku tadi menahan nafas saat membungkuk.”Saat mereka sedang bicara. Sekumpulan pria berusia dua puluhan memasuki pintu toko, mereka semua memakai kemeja rapi.Anehnya, tidak ada wanita di antara mereka. Membuat Tiffany penasaran karena biasanya wanitalah yang suka kue-kuan manis.Tiffany berpikir mungkin mereka ingin membeli kue untuk pacarnya. “Selamat datang! Ini adalah menu terbaru kami dan mereka adalah kesukaan para wanita. Apa kalian mau coba?”Seorang pria menjawab. “Umm. berikan kami kue yang menurutmu enak.”“Hmm, makan disini? Kalian tidak membelinya untuk pacar kalian atau teman wanita?””Teman pria itu yang sedang duduk menjawab. “Pacar apanya? Kami sedang mencari mereka disini sekarang. Oh toko ini memiliki banyak wanita cantik-- hey mana yang dua lagi?”Braak! Lynn memberikan menu pada meja mereka. “Mohon tunggu. Makanan kalian akan segera sajikan.”Lynn sama sekali tidak tersenyum, lalu salah satu pria berkata. “Apa kau punya Insta
Pria itu menimpali. “Itu akan membuat pemesanan menjadi lebih mudah,”Tanya bingung. “Bukankah kalian selalu menelpon langsung ke toko kami? Ari selalu sibuk di dapur, maka dia jarang mengurusi pesanan. Aku rasa menelpon langsung pada toko lebih baik.”Pria itu menyimpan nomor Arianne sambil berkata. “Baiklah, terimakasih atas bantuanmu.”Tanya berpikir untuk memberitahu Arianne tentang hal ini setelah dia kembali ke toko, tapi toko sangat sibuk hingga dia melupakannya.Malam tiba. Jam operasi kafe akan berakhir saat ponsel Arianne berdering. ‘Segelas susu hangat. Dengan sedikit gula’Dia bingung karena ada seseorang memesan lewat nomornya. Tapi dia menjawab dengan sabar. ‘Tolong berikan padaku alamatnya’‘Kantor di seberang tokomu. Aku akan mengirimkanmu alamat lengkapnya saat pesanannya sudah selesai’ balas orang itu.Setelah selesai membuat pesanan susunya, dia mengirim pesan pada orang itu untuk menanyakan alamat lengkapnya. Dan malah mendapat balasan. ‘Tidak, itu bukan untuk
Tiffany terkejut. “Apa? Ini bukan darimu? Kalau begitu seseorang...seseorang telah salah kirim dan aku sudah membuka dan memakannya! Atau mungkin ini bukan salah kirim, tapi percobaan pembunuhan dengan racun--- dan aku akan matiiiii!”Jackson tertawa. “Nikmatilah makananmu bodoh. Tentu saja aku tidak memasaknnya, aku menyuruh orang lain untuk memasaknya! aku membuka cabang restoran di dekat sana dan aku pikir kalian akan lapar setelah bekerja. Maka aku meminta chef di restoranku untuk memasakkan makan malam untuk kalian dan mengirim nya kesana. Kalian pasti pulang sangat larut, maka mereka menggantungaknnya di pintu.”Tiffany menghela nafas lega. “Dasar nakal! Kau kenapa tidak bilang dari tadi dan malah mengerjaiku! Aku lapar. Aku akan makan sekarang! Dah!”“Tiffie, apa kau sadar bagaimana kau terdengar saat kau bicara pada Jackson tadi? ‘Dasar nakal!’ -- apa maksudnya itu? Apakah ada sesuatu antara kalian berdua yang tidak aku tahu? Dan kenapa aku merasa curiga kalau dia sengaja me