Beranda / Romansa / Gairah Berbahaya sang Mafia / Bab 273 - Godaan Terbesar

Share

Bab 273 - Godaan Terbesar

Penulis: AliceLin
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Suara Regis yang lembut terdengar sangat menenangkan di telinga Amora. Secara ajaib rasa takut wanita itu berhasil teratasi dan tergantikan dengan kehangatan dari pelukan yang diterimanya.

Namun, Amora sangat kaget ketika menyadari tindakan yang dilakukannya secara spontan saat ini terhadap suaminya tersebut.

‘Ya ampun … kenapa aku malah memeluknya? Memalukan sekali!’ pekik wanita itu di dalam hati.

Apalagi saat ini wajahnya malah bersandar pada dada bidang Regis. Pria itu bahkan hanya mengenakan jubah mandi saja. Namun, Amora tidak dapat memungkiri jika aroma tubuh suaminya itu membuatnya terasa nyaman.

Manik mata Amora mengerjap berulang kali ketika ia mendengar suara detak jantung yang begitu jelas di telinganya.

‘I-ini … suara detak jantungku atau ... detak jantungnya?’ Amora mencoba untuk menerka. Sulit baginya untuk membedakan hal tersebut mengingat detak jantungnya saat ini juga sedang berpacu cepat.

“Bagaimana perasaanmu sekarang, Amora?”

Suara Regis menyentakkan lamuna
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Runa Alfatih
walah, siapayg dipanggil amora, semoga hanya babang reg...
goodnovel comment avatar
Nurul Ceria
makasih ya udah lanjut up lagi author kesayangan 🫶..
goodnovel comment avatar
Nurul Ceria
amoraa please deh..itu suami Lo sendiri,tdk usah gengsi lah..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Gairah Berbahaya sang Mafia   Bab 274 - Harga Dirinya Benar-benar Terluka

    Melihat wajah istrinya yang kebingungan, Regis malah mengulum senyumnya. “Kamu menipuku?” selidik Amora yang telah menyipitkan netranya dengan tajam. “Tidak.” Regis menggeleng kecil, lalu pria itu berkata, “Tadi kamu memang mengigau dan memanggilku ‘Oddie’.” Rahang Amora hampir terjatuh karena syok. Ia menjadi semakin salah tingkah dan membuang pandangannya karena merasa bersalah. Ekspresi yang ditunjukkan wanita itu membuat kecurigaan Regis bertambah besar. Pria itu pun berdeham pelan, lalu kembali berkata, “Kamu juga … memelukku karena kedinginan.” Amora kembali terperangah. Ia tidak menyangka akan mengucapkan dan melakukan hal sembrono seperti itu di saat dirinya tidak dalam kondisi sadar. Regis pun menceritakan hal yang terjadi di antara mereka dua jam yang lalu. Saat itu ia baru saja selesai berendam dan berniat untuk tidur. Ia memilih untuk tidur di samping Amora. Akan tetapi, baru saja ia membaringkan tubuhnya di sisi wanita itu, Amora mendadak mengigau. “Oddie …."Sonta

  • Gairah Berbahaya sang Mafia   Bab 275 - Sekakmat

    Seulas senyuman canggung terbit di bibir Amora. Ia mencoba untuk mencairkan pikirannya yang mendadak menjadi buntu karena pertanyaan aneh yang muncul di dalam benaknya. “A-aku pikir selama ini hubungan kita adalah hubungan yang saling menguntungkan. Apa maksudmu berkata kalau kamu terluka? Aku rasa kita sudah sama-sama dewasa untuk menerima segala risiko atas perbuatan yang kita lakukan, bukan? Ketidaksengajaan kecil seperti itu apa perlu dipermasalahkan?” Amora mencoba untuk berpikiran terbuka. Ia masih tidak yakin jika Regis memiliki perasaan khusus padanya. ‘Apa sinyal yang kuberikan masih belum cukup jelas?’ batin Regis seraya menghela napas lelah. Sekarang ia tidak tahu apakah dirinya yang terlalu bodoh atau memang Amora yang tidak terlalu peka untuk menangkap sinyal-sinyal cinta yang selalu diperlihatkannya selama ini. Tiba-tiba satu tangan besar Regis memegang puncak kepala istrinya tersebut dan ia mengacak surai panjang wanita itu dengan gemas. “Regis, hentikan! Kenapa s

  • Gairah Berbahaya sang Mafia   Bab 276 - Apa Kamu Juga Merindukanku?

    Sepasang bola mata Amora bergerak dengan gelisah. Semua perkataan yang hendak diucapkannya seolah menguap begitu saja karena syok. Amora tidak tahu harus menjawab seperti apa terkait pertanyaan yang diajukan Regis padanya. Sejujurnya, Amora sendiri tidak memahami perasaannya. Ia tidak tahu apakah dirinya telah melanggar prinsipnya sendiri untuk tidak lagi jatuh cinta kepada siapa pun seperti yang pernah ditakutkannya selama tujuh tahun terakhir ini. Pengalamannya di masa lalu meninggalkan trauma yang begitu mendalam di hatinya. Akan tetapi, selama hampir satu bulan berhubungan dekat dengan Regis, anehnya Amora merasakan kenyamanan yang tidak pernah diduganya. Sayangnya, Amora berulang kali mengingatkan dirinya untuk tidak terjerumus ke dalam kesalahan yang sama seperti hubungannya di masa lalu. Selama ini selalu terpatri di dalam pikirannya jika dirinya tidak boleh menaruh perasaan kepada lelaki mana pun jika tidak ingin dikecewakan kembali. ‘Aku … apa aku memiliki perasaan kepadan

  • Gairah Berbahaya sang Mafia   Bab 277 - Jatuh ke dalam Jebakan

    “Hmph!” Amora semakin kewalahan membalas ciuman yang terasa semakin memburu yang dilakukannya bersama Regis. Ia benar-benar terdesak karena Regis terus melumat bibirnya dengan rakus. Punggung Amora terdorong dan menempel erat pada kepala ranjang. Satu tangan Regis bergerak memegang belakang kepala Amora untuk memperdalam ciuman mereka. Lidah pria itu begitu liar ketika Amora membuka mulutnya. Hanya suara decapan dan lenguhan yang memenuhi seisi ruangan. Pikiran Amora benar-benar melayang. Ia tidak tahu lagi hal apa yang sedang dilakukannya saat ini, tetapi ia sangat menikmati ciuman pria itu. Selang beberapa detik kemudian, rongga dada Amora terasa semakin sesak. Ia butuh udara untuk mengisi organ pernapasannya sejenak sehingga ia menepuk pelan dada Regis untuk menghentikan ciuman mereka. Akhirnya pria itu menarik tubuhnya menjauh dari Amora sehingga Amora dapat bernapas dengan sangat lega. Amora mendelik tajam. Ia mengusap bibirnya yang kini memerah dengan punggung tangannya. M

  • Gairah Berbahaya sang Mafia   Bab 278 - Kita Akan Membusuk Bersama

    "Saya sudah menjelaskan semuanya kalau saya tidak terlibat. Apa kalian tidak mengerti? Keluarkan saya dari sini!" Seorang wanita paruh baya dengan riasan tebal yang telah luntur dan berantakan terlihat menyembulkan wajahnya dari celah di antara jeruji sel yang menjadi tempat bermalamnya saat ini. Ia telah berteriak selama hampir satu jam lebih dan suaranya kini telah terdengar serak. Di dalam ruangan sel yang gelap dan lembap tersebut bukan hanya ada dirinya sendiri, tetapi juga seorang wanita muda bergaun mewah yang telah terlihat lusuh, sedang duduk dengan posisi meringkuk dan memeluk sepasang lututnya. Kedua wanita berbeda generasi itu adalah Julia Brown dan Chelsea Harrison. Keduanya berada dalam tahanan kantor kepolisian setempat setelah melakukan proses interogasi secara terpisah atas kejahatan yang telah mereka perbuat. Ruangan yang kotor dan tertutup dengan jeruji besi yang tebal dan penuh debu membuat Julia merasa frustasi.

  • Gairah Berbahaya sang Mafia   Bab 279 - Situasi Berbalik dengan Cepat

    “Nyonya, Anda sudah bangun? Saya datang untuk menjemput Anda.”Mark Carter berdiri di depan pintu kamar hotel Amora. Seperti yang diucapkannya, ia diperintahkan Regis untuk menjemput wanita itu.“Suami saya sudah pergi?” tanya Amora seraya mengedarkan pandangannya ke sekitar Mark.Ketika bangun tadi, Amora tidak menemukan keberadaan Regis di dalam kamar hotel tersebut.“Benar, Nyonya. Tuan Muda masih ada urusan pagi ini. Jadi saya diminta untuk datang memastikan keadaan Anda,” terang Mark dengan kepala yang tertunduk. Ia tidak berani mengangkat wajahnya ataupun menatap lurus sosok nyonya mudanya itu.Penampilan Amora saat ini terlihat sangat kusut karena ia baru saja bangun tidur. Ia hanya mengenakan handuk kimono yang disediakan oleh pihak hotel. Tentu saja Amora tidak bermaksud untuk menggoda siapa pun. Semalam ia melepas gaunnya karena merasa tidak nyaman untuk dibuat tidur.Tubuh Amora terbungkus rapi dengan kimono tersebut, tetapi tetap saja pria normal seperti Mark sulit untuk

  • Gairah Berbahaya sang Mafia   Bab 280 - Menjalani Hukuman

    “Jadi kamu memberitahu mereka?” selidik Amora. “Mana mungkin. Untuk apa juga kamu berhubungan lagi dengan orang-orang seperti itu?” timpal Estelle. “Pintar sekali. Tapi, aku rasa tidak ada salahnya kalau kita memanfaatkan kesempatan ini untuk memperkenalkan bisnis kita kepada mereka, Estelle,” ucap Amora yang telah menyeringai licik. Ia pun menyampaikan gagasan yang tiba-tiba muncul di dalam kepalanya kepada Estelle. “Ide yang sangat brillian. Baiklah kalau begitu, ayo kita peras uang mereka,” timpal Estelle yang telah tertawa renyah. Amora hanya bisa menggelengkan kepalanya. “Tapi, jangan bilang kalau aku adalah istri Regis. Ini masih top secret. Aku tidak mau repot mengurus masalah tidak penting seperti mereka,” cetusnya mengingatkan sahabatnya tersebut. “Tenang saja. Aku akan menutup rapat mulutku ini.” Estelle memperagakan gerakan mengunci mulutnya kepada Amora. “Ya sudah, kalau tidak ada yang mau dibicarakan lagi, aku mau sarapan dulu.” Amora berniat memutuskan panggilan ter

  • Gairah Berbahaya sang Mafia   Bab 281 - Memohon atau Memerintah?

    “Suami saya lagi di mana, Tuan Carter?” Amora menginterogasi asisten suaminya yang masih berdiri di hadapannya. Ia berpikir untuk mencari Regis dan meminta pria itu untuk mengampuni Albert dan yang lainnya. Ia akan merasa sangat bersalah apabila tidak membantu mereka, mengingat Albert selama beberapa hari ini telah banyak membantunya. “Maaf, Nyonya. Saya ….” Helaan napas kasar bergulir dari bibir Amora. Melihat keraguan Mark, ia menerka jika pria itu enggan untuk memberitahu kegiatan suaminya. “Sudahlah. Anda keluarlah dan tunggu saya di lobi,” titahnya. Mark mengangguk, lalu berjalan keluar dari kamar tersebut. Sepeninggalan Mark, Amora mengambil gawainya kembali dan mencari nomor kontak Regis. Tanpa berpikir panjang, ia langsung menghubunginya dan ia tidak perlu menunggu lama. Terlihat wajah Regis pada layar gawainya karena Amora melakukan panggilan video untuk memastikan keberadaan suaminya tersebut. "Regis," sapa Amora dengan gugup. Ini adalah panggilan video pertamanya deng

Bab terbaru

  • Gairah Berbahaya sang Mafia   Bab 529 - The End

    Satu per satu acara pun dimulai dan berakhir dengan lancar. Regis juga memperkenalkan kedua putranya yang menjadi kebanggaan keluarga Lorenzo di hadapan para tamunya. Kali ini Regis tidak melarang beberapa awak media terpercaya untuk meliput kedua buah hatinya itu. Namun, para bawahan Regis tetap memberikan batasan-batasan yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat mengambil gambar. Akhirnya tiba saatnya sesi pelemparan buket bunga yang dilakukan oleh Amora sebagai mempelai wanita. Para gadis maupun pemuda lajang telah bersiap-siap untuk berebutan buket dari sang mempelai wanita.Biana juga telah bersiap di posisinya. Pada hitungan ketiga, buket bunga tersebut melayang di udara dan semua orang berlomba-lomba menggapainya. Buket bunga tersebut beralih dari satu tangan ke tangan yang lain hingga akhirnya seseorang berhasil merebutnya! Seketika suasana menjadi sangat hening, semua orang berdiri mematung untuk melihat sosok yang beruntung tersebut. Biana tampak kesal karena ia tidak b

  • Gairah Berbahaya sang Mafia   Bab 528 - Extra Part 11

    Dalam balutan gaun pengantin berwarna putih gading dan tiara cantik yang menghiasi puncak kepalanya serta juntaian wedding veil yang menutupi sebagian wajahnya, Amora berjalan selangkah demi selangkah menuju ke arah suaminya, Regis Lorenzo. Wanita itu mengamit lengan Alejandro Volker selaku ayah kandungnya. Mereka berjalan berdampingan. Terlihat sosok sepasang malaikat kecil di depan mereka yang berpenampilan tampan dan imut. Mereka tidak lain adalah Rayden dan Kimmy. Keduanya berjalan bergandengan tangan sembari menebarkan kelopak bunga mawar yang menuntun langkah mempelai wanita menuju ke ujung aisle. Sementara itu, tiga orang bridesmaid berjalan di belakang Amora. Mereka adalah Estelle Mauverick, Biana Curtiz dan Alicia Lorenzo. Amora memandang ke sekelilingnya. Ia bertemu pandang dengan beberapa orang terdekatnya seperti Noel Ritter, Chris Walden, Bianca Lysander, Hilde Maven, Henry Allen serta Emma Adams yang sedang menggendong buah hatinya, Ryuji Lorenzo. Amora memberikan la

  • Gairah Berbahaya sang Mafia   Bab 527 - Extra Part 10

    “Ada apa? Kamu masih saja cemburu dengan mantan istrimu?” goda Gino yang sejak tadi memperhatikan Regis di belakangnya. Malam ini pria itu memang menjadi groomsmen-nya alias pendamping mempelai pria. Regis hanya melayangkan tatapan tajamnya. Ia enggan menanggapinya. “Aku mengerti. Mantan memang sulit dilupakan. Apalagi mantan pertama. Rasanya aku ingin mencabik-cabiknya,” geram Gino yang dapat memahami perasaan Regis. Istrinya juga masih beberapa kali bertemu dengan mantan suaminya karena mantan suami istrinya itu ingin bertemu dengan Kimmy, putri mereka. “Apa mau aku membantumu?” tawar Regis dengan serius. Gino langsung meliriknya dengan syok. Tentu saja ia memahami maksud dari Regis. “Mengambil nyawanya bukan penyelesaian yang baik, Regis. Kalau Estelle dan Kimmy tahu aku yang sudah menghabisi ayah kandungnya, mau ditaruh di mana wajahku ini,” timpalnya. Regis mengulum senyumnya. “Dasar pengecut,” ledeknya. Gino mencebikkan bibirnya dengan malas. Ia mengedarkan pandangannya ke

  • Gairah Berbahaya sang Mafia   Bab 526 - Extra Part 9

    “Ada apa, Amora?” tanya Estelle dan Biana secara serempak. Mereka tampak khawatir melihat kondisi Amora. Namun, Amora menggeleng pelan. “Tidak apa-apa. Sepertinya aku harus memompa asiku dulu deh. Tapi, aku tidak bawa alatnya lagi,” cicitnya. “Tenang saja. Aku bawa kok. Pakai punyaku dulu saja,” sahut Estelle sembari mengambil tas ransel yang berisi berbagai barang keperluan putra keduanya. Amora pun meminjam peralatan pompa asi dari sahabatnya, lalu bergegas menyelesaikan kegiatannya dan kembali melanjutkan persiapannya untuk acara malam ini. “Tolong kalian gunakan jari-jari ajaib kalian untuk menyulapnya menjadi ratu tercantik sejagat raya malam ini,” pinta Estelle kepada para penata rias dan penata busana pilihannya. “Serahkan saja kepada kami, Nyonya Moonstone!” sahut tim tersebut. *** Suara alunan piano memenuhi di sekitar lahan hijau yang telah didekorasi dengan sangat cantik. Pintu masuk menuju ke area resepsi acara juga telah dihiasi dengan aneka bunga segar berwarna put

  • Gairah Berbahaya sang Mafia   Bab 525 - Extra Part 8

    “Apa? Pesta pernikahan?” Amora menatap Mark dengan syok, lalu memandang Biana dan Estelle yang sedang tersenyum sumringah padanya. “Sejak kapan kalian merencanakan semua ini, hm?” selidik Amora dengan sengit. “Maaf, Amora. Kami benar-benar tulus ingin memberikan kejutan. Tolong jangan marah,” cicit Estelle. “Benar, Amora. Aku juga terpaksa mengikuti rencana mereka. Tapi, percayalah kalau kami tidak pernah bermaksud buruk padamu,” timpal Biana dengan bersungguh-sungguh. “Ck, kalian benar-benar tidak setia kawan, huh?” Amora mengomeli kedua sahabatnya. Ia masih sangat kesal dibohongi dan dipermainkan seperti orang bodoh. “Tentu saja kami setia kawan, Amora. Kami ingin kamu bahagia,” cetus Estelle yang diikuti anggukan oleh Biana. “Sia-sia saja air mataku tadi,” sungut Amora dengan wajah ditekuk masam. Regis menghampiri istrinya tersebut, lalu menyeka sudut mata wanita itu yang masih berair. “Jangan marah lagi, Sayang. Maafkan aku. Aku bersedia menerima hukuman apa pun,” ucapnya.

  • Gairah Berbahaya sang Mafia   Bab 524 - Extra Part 7

    Suara letusan konfeti mengagetkan Amora. Refleks, ia memejamkan matanya dan taburan potongan kertas warna-warni menghujani tubuhnya. “Surprise!” Seruan penuh semangat terdengar di telinganya. Ketika ia membuka matanya kembali, ia disuguhkan dengan kehadiran Regis yang telah berdiri di depan matanya. “Regis?” Amora menatap suaminya dengan kening yang berkerut. Pandangan Amora pun mengedar ke sekelilingnya. Ia tidak menemukan sosok yang mencurigakan di dalam ruangan itu. Justru ia malah dikagetkan dengan kehadiran beberapa orang yang dikenalnya. “Kalian ….” Amora memandang satu per satu sosok tersebut dengan bingung. Tatapannya terhenti pada Alicia yang berdiri di sampingnya. Gadis itu memegang konfeti yang diletuskannya tadi. Amora pun menginterogasinya. “Alicia, kenapa kamu bisa ada di sini? Apa maksud semua ini? Di mana wanita itu?" "Wanita?" Regis memandang Amora dengan bingung. "Tidak usah berpura-pura, Regis. Apa kamu menyembunyikannya?" selidik Amora. Ia telah mendorong d

  • Gairah Berbahaya sang Mafia   Bab 523 - Extra Part 6

    Perasaan Amora terasa tidak karuan. Ucapan Alicia masih terngiang jelas di dalam benaknya. “Ini tidak mungkin. Tidak mungkin,” gumam Amora berulang kali.Seth melirik kaca spion mobil tengah untuk memantau kondisi nyonya mudanya tersebut. Ia tidak tahu menahu tentang hal yang terjadi. Tadi wanita itu hanya memintanya untuk segera mengantarkannya ke Mansion Blue Lake.Tadi Alicia berkata jika ia melihat Regis bertemu dengan seorang wanita saat ia dalam perjalanan menuju taman bermain dengan Rayden. Padahal sepengetahuannya, pria itu seharusnya berada dalam perjalanan ke Italia seperti yang dikatakannya kemarin kepadanya.Alicia berkata kepada Amora jika ia telah membuntuti Regis dan melihat keduanya masuk ke dalam Mansion Blue Lake. Tentu saja hal tersebut membuat Amora sangat terkejut. Ia tidak percaya jika Regis melakukan sesuatu yang mengkhianati cinta mereka.Namun, di satu sisi, Amora juga yakin kalau Alicia tidak mungkin membohonginya. ‘Apa mungkin Regis tidak jadi berangkat ke

  • Gairah Berbahaya sang Mafia   Bab 522 - Extra Part 5

    “Bagaimana? Apa kamu bisa tenang membiarkan Emma membantumu mulai hari ini?” tanya Liliana meminta pendapat menantunya tersebut. Amora tertegun. Ia menatap Emma yang masih menunggu tanggapannya. “Tentu saja aku setuju,” sahutnya dengan mengulas senyuman lebar di bibirnya. Dibandingkan para pengasuh lain, Amora tentu saja akan lebih percaya dengan Emma. Dulu wanita paruh baya itu juga sering membantunya menjaga Rayden. “Tapi, apa Nyonya Adams tidak apa-apa? Aku tidak ingin terus-menerus merepotkan Anda. Apa Henry dan Hilde mengizinkannya?” tanya Amora dengan penuh selidik. Ia tidak ingin putra dan menantu Emma tidak menyetujui hal tersebut. Apalagi kondisi Emma yang pernah dirawat di rumah sakit dulu. “Tenang saja, Amora. Malah mereka memintaku untuk membantumu. Hilde malah lebih mendukungku,” terang Emma yang dapat memahami pemikiran Amora tersebut. “Nanti Tante akan sering-sering datang dan ikut membantu kok,” timpal Liliana yang mencoba meyakinkan menantunya itu. Amora tersen

  • Gairah Berbahaya sang Mafia   Bab 521 - Extra Part 4

    “Selamat pagi Anak Mama. Bagaimana tidurnya semalam, hm?”Amora berceloteh sendiri dengan Ryuji yang sedang duduk di dalam box bayinya. Amora baru saja bangun saat mendengar suara bayi bertubuh gembul itu.“Anak Mama sudah bangun saja pagi begini. Siapa yang sudah menggantikan popokmu, hm? Papa?” tanya Amora ketika melihat putranya telah berganti pakaian.Ryuji hanya menanggapinya dengan senyuman lebar dan menendang kedua tangan dan kakinya berulang kali. Ia asyik memasukkan teether ke dalam mulutnya dan menggigit-gigitnya dengan gemas.Amora pun menggendong Ryuji keluar dari tempat tidurnya dan mengelilingi kamarnya untuk mencari keberadaan Regis.“Sayang,” panggil Amora. Namun, tidak ada yang menyahutnya.“Ke mana dia?” gumam Amora yang akhirnya kembali ke kamarnya. Ia baru menyadari jika koper yang dipersiapkannya semalam untuk Regis sudah tidak ada di tempatnya.“Dia sudah pergi?” terka Amora dengan terheran-heran.Tidak biasanya Regis pergi tanpa berpamitan padanya. Biasanya Regi

DMCA.com Protection Status