Setelah pesta selesai•Kimmy dan refandy yang awalnya akan pulang ke apartemen, di halangi oleh sang Ibu dan meminta mereka menginap. Refandy tidak bisa menolak permintaan sang Ubu, ia dan Kimmy pun setuju untuk menginap malam ini."Sayang ... kau mau kemana?" tanya Refandy saat ia keluar dari kamar mandi."Ambil air Yank." Jawab Kimmy."Boleh nggak, bikinin aku Teh?""Boleh, nanti aku buatkan."Kimmy keluar dari kamar dan melangkah pergi ke lantai bawah, untuk membuatkan teh yang Refandy minta.Di dapur ... ia melihat Art yang tengah mencuci piring."Belum tidur Bi?" tanya Kimmy dengan ramah.''Ehh Non, ada apa?" tanya Bi Inah.Kimmy tersenyum dan mengelus punggung Bi Inah. ''Gak papa Bii, saya hanya mau buat teh untuk mas Refandy.'' jawab Kimmy.Kimmy dengan cekatan membuat teh untuk sang suami, lalu Kimmy membuat satu cangkir lagi untuk mertuanya.Setelah selesai ... ia pun melangkah pergi membawa nampan yang berisi dua cangkir teh, lalu menghampiri Nyonya Mahardika yang sedang mem
Rumah sakit•''Dok bagaimana keadaan istri saya?" tanya Refandy ketika dokter keluar dari ruang pemeriksaan.''Pasien belum sadar, mari ikut ke ruangan saya.''Refandy mengangguk dan mengikuti dokter ke ruangan nya, sedangkan Nyonya Mahardika melihat sang anak pergi menoleh ke arah kaca, diama Kimmy yang masih terbujur kaku di dalam sana ... membuat hatinya senang bukan kepalang.''Kenapa tidak mampus saja sih! Itu lebih baik di bandingkan hidupmu cacat, ck aku yakin kalau kaki mu patah, atau pinggang mu retak." Ucap nya dalam hati.Ceklek.Para Suster pergi dari ruangan Kimmy. Nyonya Mahardika masuk ke dalam dan melipat kedua tangan nya di dada.''Wanita kampung seperti dirimu itu tidak pantas mendampingi anakku! Kau akan lebih menderita jika terus berada di sisi anakku. Dengarkan itu baik-baik, sampai kapan pun aku tidak akan pernah merestui kalian."Nyonya Mahardika terus berceloteh seperti orang gila yang berbicara sendiri, karna Kimmy tidak sadarkan diri dan tidak akan tau apa ya
Reafndy mengabari Ayah nya jiak sebentar lagi dia akan menjadi seorang Kakek. Tentu saja Tuan Mahardika sangat bahagia dan antusiasi dengan kabar yang membahagiakan ini.Tuan Mahardika pun berjanji akan berkunjung ke apartement mereka untuk makan siang dan menjenguk menantunya.Tuan Mahardika sudah rapih dengan bajunya lalu mengambil sesuatu, menaruh barang itu di saku celananya. Setelah selesai ... Tuan Mahardika pun turun dari kamarnya dan melihat sang istri yang belum siap-siap.''Kau belum siap siap?"''Aku tidak mau ikut!" jawabnya dengab ketus, tanpa melihat ke arah sang suami Nyonya Mahardika malah asik melihat majalah terbaru, dan pura-pura sibuk.Tuan Mahardika menghela nafas dan pergi meninggalkan istrinya, lalu masuk kedalam mobil menuju ke apartemen anak dan menantunya.''Jupri, berangkat ke apartemen Refandy.''''Baik tuan besar.''Mobil pun berjalan dengan kecepatan sedang, meninggalkan Mansion Mahardika menuju apartemen elit di Jakarta Selatan.••Sedangkan di aparte
Hari berganti minggu, bulan pun berganti. Sejak kejadian naas menimpa Tuan Mahardika, hidup Kimmy bagaikan neraka di dunia nyata.Bagaimana tidak! Semenjak Tuan Mahardika jatuh dan mengalami kelumpuhan total, membuat Kimmy dan sang suami mau tidak mau harus tinggal di mansion menemani Nyonya Mahardika.Tidak ada hari baik yang di lewati Kimmy, setiap hari dia harus menelan kata-kata sinis, caci dan makian yang lontarkan sang mertua kepadanya jika mereka berpapasan.Kimmy menerima itu dengan lapang dada, ia tidak mengeluh apa lagi sampai menangis karna Kimmy sudah kebal dengan perlakuan mertuanya. Asalkan jangan sampai mencelakai dia dan bayi yang masih ada di dalam perutnya.•••Pagi ini ... Kimmy dan Refandy tengah sarapan bersama di meja makan dengan tenang. Refandy tersenyum saat ia sudah menghabiskan makanan yang di buatkan oleh sang istri.''Hmmm ... sayangg, masakan mu selalu yang terbaik dan terenak sedunia.'' puji Refandy, yang mana membuat Kimmy menggelengkan kepalanya.Ref
Refandy pulang dari kantor jam 19:30 malam, Ia langsung melajukan mobilnya untuk pulang. Biasanya Refandy akan pulang jam delapan atau jam sembilan lebih.Namun hari ini karna dia sedang malas, jadi dia pulang lebih awal dari biasanya.''Tomtom, mengapa kamu tidak bisa menyingkirkan wanita aneh satu itu! Kau tau ... dia itu sangat mengganggu kenyamanan ku.'' Refandy protes karna Tomi tidak bisa menyingkirkan Yuri yang selalu keluar masuk kantornya.''Maaf Tuan, Nyonya memerintahkan semua karyawan dan semua penghuni goib eh maksud saya, para pekerja kantor untuk tidak melarang nona Yuri jika ingin masuk kantor.'' jawabnya.''Sampai kapan Mamah akan berhenti.''Tomi melihat Refandy sekilas dari kaca kecil di depan nya, ia menimbang-nimbang apakah harus mengatakan semuanya kepada Refandy atau tidak.''Tuan, aku ingin berbicara dengan mu ... tapi berbicara sebagai teman, bukan sebagai atasan atau bawahan.'' ucap Tomi memberanikan diri.Refandy tersenyum. ''Memangnya sejak kapan aku mengan
Semua orang memiliki saat-saat di atas dan di bawah, yang harus mereka ambil pelajaran di setiap kejadian yang sudah di lewati.Tetapi setiap pagi ... kita harus memulai hari dengan berkata kepada diri sendiri bahwa hari ini akan menjadi hari yang baik untuk kita lewati.•••Perlahan mata Kimmy terbuka, ia melihat suaminya yang sudah terbangun terlebih dahulu dan tengah menatap dirinya sambil tersenyum.Cup.''Selamat pagi sayangg ...''Kimmy tersenyum. ''Pagi juga Yank.''''Aku sudah siapkan air hangat untuk mu mandi, ayo mandi dan kita akan pergi ke suatu tempat.''''Hemm ... memangnya kita mau pergi kemana?" tanya Kimmy duduk bersender di belakang ranjang.''Apa kau lupa, jika hari ini kita akan pergi ke kebun binatang yang berada di Bogor? sekalian kita jalan jalan di kebun teh persis seperti yang kau mau.'' tutur Refandy yang membuat Kimmy tersenyum senang.''Benarkah?" tanya Kimmy memastikan.Refandy mengangguk. ''Bener donk sayang, masa aku bohong. Maaf karna aku baru memilik
Nyonya Mahardika berjalan dengan tergesa-gesa di lorong rumah sakit, bersama supirnya dan mencari ruangan anaknya yang tengah di rawat. ''Dimana dia?"''Sepertinya sebelah sini, Nyonya.''Nyonya Mahardika membuka pintu dengan segera, dan melihat anaknya tengah terbaring lemah tak berdaya dengan perban di kepalanya. Tapi langkah Nyonya Mahardika terhenti, ketika melihat menantu yang tidak dia ingin'kan berada di ruangan yang sama. Namun Nyonya Mahardika tidak perduli dan melewatinya begitu saja.''Ya Tuhan anakku, Refandy sayang ... ada apa dengan mu, Nak.'' Nyonya Mahardika mengusap perban anaknya dengan lembut.Nalurinya sebagai seorang Ibu tidak tega melihat anaknya menderita seperti ini, Nyonya Mahardika menangis dan menyalah'kan semua yang di alami Refandy pada Kimmy.Tak berapa lama ... pintu terbuka bersamaan dengan Rama masuk kedalam. ''Tante.'' panggil Rama.Nyonya Mahardika menoleh, lalu berdiri menghampiri sahabat anaknya. ''Rama, bagaimana keadaan Refan?"Rama tersenyum. "
Nyonya Mahardika menatap besannya dengan tatapan menghina sekaligus benci dan meremeh'kan. Dalam hatinya berkata ... jika anak dan orang tuanya sama sama kampungan dan norak.Nyonya Mahardika mengalihkan pandangan nya pada box bayi yang tidak lain adalah cucu pertama nya, dia berjalan mendekati box bayi dan menatap bayi kecil mungil nan lucu.Hati Nyonya Mahardika sedikit ter'renyuh melihat darah dagingnya yang selama ini ia ingin'kan. Namun bukan nyonya Mahardika namanya jika ego nya tidak tinggi, ia langsung mengkesamping'kan hati nuraninya lalu menoleh ke arah Kimmy.''Kapan kau akan pergi dari kehidupan anakku?"tanya Nyonya Mahardika melipat kedua tangan nya di dada.Pak Endang dan Ibu Ami saling pandang tak mengerti dengan situasi. Pak Endang juga baru tau rupa Ibu besan nya.''Mah ..." Kimmy memohon untuk tidak menghina dirinya di depan kedua Orangtua nya.''Aku sudah cukup sabar dengan kehadiran dirimu yang membawa sial pada anakku! dan sekarang aku tidak mau kesialan itu terus
Tidak ada satu manusia pun yang tahu pasti apa yang akan terjadi hari ini, esok dan kedepannya ... di saat semua orang sudah ikhlas dan pasrah dengan apa yang mereka miliki dan dapatkan. Maka Tuhan akan memberi rizky yang berlimpah, atau cobaan yang akan membuat hambanya selalu ingat terhadap sang maha pencipta.Hati dan raga Kenan seakan hancur saat mendapati jika Istrinya tergolek lemas tak sadarkan diri di atas brangkar rumah sakit vvip.Sungguh, seluruh tubuh nya masih lunglai saat dokter memberikan kabar yang mengejutkan bagi dirinya...••Flashback tadi malam•Keduanya yang sudah makan malam di restoran berbintang lima, kini tengah mencari amang amang yang berjualan pentol di pinggir jalan.Sesuai keinginan Ayu dan janji Kenan jika mereka tidak akan pulang sebelum membeli pentol, maka mobil itu sedari tadi terus berjalan mencari apa yang di cari."Di mana kita akan mencarinya jam segini, Ay.""Ahhh ... coba cari dulu." Ayu melihat ke p
Tak pernah Kenan bayangkan jika dirinya akan melihat pemandangan yang sangat menggiurkan mata. Rasa lelah dan rasa kantuk yang sempat dia rasakan di perjalanan tiba-tiba saja menghilang, ketika diriny melihat jika sang Istri menggunakan lingerie hitam kesukaan nya.Amezing ... Membuat sesuatu yang sudah seminggu bersemedi di dalam sana langsung terbangun, ketika mata batinnya merasakan jika dia sebentar lagi akan mengobrak abrik hunian yang dia rindukan selama ini."By ..."Suara lembut Ayu menyadarkan Kenan dari lamunanya, Kenan langsung menatap mata Ayu dari dekat dan tersenyum manis melihat wajah Ayu yang bersemu merah.Pandangan Kenan turun ke arah dua gundukkan sintal yang tidak besar dan tidak kecil, namun seperti biasa jika itu pas di telapak tangan nya..Glek.Kenan menelan ludahnya sudah susah payah, ketika dia melihat dua benda kecil bersemu coklat muda sudah menegang dan meminta dia untuk menggigitnya..Arrrgghh Kenan benar-benar prustasi,
Kenan yang berada di luar negri di landa kerinduan yang mendalam pada istrinya ... bukan ia tidak mau menghubungi sang istri, tapi ponselnya hilang entah jatuh di mana. Dan sialnya ia tidak mengingat nomer Ayu atau kedua orang tuanya.Selama seminggu berada jauh dari sang istri, membuat Kenan tersiksa dan selalu teringat akan wajah serta lekuk tubuh Ayu yang membuat ia frustrasi hingga selalu terngiang-ngiang di otaknya.Sehingga Azkha menjadi pelampiasan kekesalan nya karna asisten sekaligus sekretaris nya itu tidak mengingat nomer siapapun yang berada di Indonesia, yang membuat Kenan terus menggerutu pada Azkha."Kau ini bagaimana? Dasar asisten gadungan.""Maaf Bos, tapi saya benar-benar tidak mengingat nomer siapapun.""Aku pecat saja kau lah, dasar tidak berguna.""Boleh di coba Bos, saya malah lebih senang jika anda memecat saya.""Ka- aaahh ... sudahlah, kau itu selalu bisa menjawab."Begitilah Kenan meng
Pesawat mendarat dengan selamat di Bandar Udara Suvarnabhumi, butuh waktu tiga jam lebih tiga puluh menit tanpa transit.Durasi yang cukup singkat dalam sebuah penerbangan, membuat Kenan dan Azkha tidak terlalu bosan berada di dalam pesawat.Mereka berdua pun berjalan keluar dari bandara, menuju mobil yang sudah menunggu mereka.Sesampainya di hotel Four Seasons Resort Koh Samui, hotel mewah yang sudah di boking selama masa perjalanan bisnis Kenan selama berada di Bangkok Thailand.Kenan langsung masuk ke kamarnya, terbaring di atas kasur King size yang sangat nyaman dan empuk. Kenan menoleh ke arah samping dan mengelusnya, "Seandainya kau ikut, mungkin perjalanan kali ini sedikit menyenangkan dan tidak membosankan seperti biasanya."Kenan bergumam, lalu mengambil ponselnya untuk menelpon sang istri. Namun setelah sekian lama menunggu, tidak ada jawaban dari sebrang telpon, yang mana membuat Kenan berdecak sebal.Ia pun dengan te
Episode sebelumnya•"Kau tega mengusirku dan memecatku!" Teriak Bella tidak terima jika dirinya di pecat, "Kenan ... kau pasti akan menyesal!"Teriakan Bella membuat semua orang Kantor saling pandang dengan heran, ada yang puas melihatnya, ada juga yang merasa kasihan terhadap Bella.Setelah kepergian Bella dari ruangan nya, Kenan duduk dan melonggarkan dasi yang melilit di lehernya ... ia tidak menyangka jika Bella akan melakukan ini padanya..."Ada apa dengannya?" Tanya Kenan pada dirinya sendiri, lalu menggidikan bahunya tak perduli.Kenan pun ingin melanjutkan pekerjaannya lagi, namun ia sudah tidak mood untuk bekerja, ia pun melihat jam di pergelangan tanganya lalu berdiri untuk pulang ke rumah.•Episode sekarang•Sore ini ... Ayu sudah berada di apartement, dia juga sudah mandi dan membersihkan dirinya dari keringat, terlebih sebentar lagi ia akan menyambut Kenan sepulang kerja.Kenan memint
Kimmy dan menantunya Ayu sedang duduk beristirahat dari kejaran anjing pak Dami. Nafas keduanya saling memburu dengan fisik lelah karna berlari terlalu jauh.Untung saja Ayu berinisiatif mengambil batu dan melemparkan batu itu untuk menakuti anjing yang mengejar mereka, dan akhirnya anjing itu tidak mengejar mereka lagi."Hah ... Bunda ya Allah, kelakuan Bunda sungguh terlalu.""He he he he ... seru yaa." Kimmy terkekeh sambil memijat kakinya yang pegal."Bukan seru lagi Bun, tapi jantungku copot dari tempatnya." Kesal Ayu, yang heran dengan kelakukan mertuanya yang masih bisa berlari kencang walau usianya tidak muda lagi.Bukan hanya itu, waktu pertama kali Ayu bertemu dengan kimmy ... Ayu berpikir jika mertuanya ini memiliki sikap kalem, anggun, dan berwibawa, serta baik hati ... tapi nyatanya kelakuan mertuanya bisa absurd juga.Sedangkan Kimmy hanya terkekeh, ia tidak pernah merasakan sebebas ini apa lagi dengan menantunya. Ia sebisa mungkin ingin akrab dengan menantunya karna Kim
HAII GUYS, MAAF BARU UP LAGI ... SOALNYA ADA KENDALA YANG TIDAK BISA DI TUNDA, INSHALLAH KEDEPANNYA BAKAL RAJIN UP LAGI.HAPPY READING••••Ayu bergegas membuka pintu dan ternyata sang mertua yang berkunjung ke apartemen nya, Ayu menyambut hangat dan mempersilahkan sang mertua masuk namun Kimmy mencegah dan meminta Ayu untuk menemani dirinya jalan-jalan."Kita mau ke mana, Bun?" tanya Ayu, memberikan satu gelas air pada mertuanya."Jalan-jalan aja cari jajanan, Bunda bosan di rumah.""Mau jajan apa sih, Bun?""Nggak tau, Nak. Ummm kamu mau jajan apa?""Ayu mah ikut aja, Bun.""Gimana kalau kita jajan di sekolah sekolah, jajanan anak kecil gitu.""Hah, beneran Bun?" tanya Ayu memastikan, karna dalam pikiran Ayu kini sedang bertanya tanya kenapa orang kaya selalu berperilaku yang aneh aneh.Kimmy mengangguk, lalu menyuruh menantunya untuk segera berpakaian dan menemani dirinya jajan di pinggir jalan. Kimmy dengan semangat membawa Ayu keluar dari apartemen lalu pergi.•Namun setelah be
"Ay ... Apa kamu masih marah padaku?" tanya Kenan pada Ayu, yang sejak kemarin masih mendiami dirinya gara-gara kejadian Bella tercebur kedalam kolam renang.Kenan tidak bisa jika Ayu diam dan tidak menegur dirinya, seakan dia adalah orang transparan yang tidak di lihat dan di perdulikan oleh istrinya sendiri."Aku nggak marah, aku hanya kesal." cetus Ayu yang pura-pura fokus pada layar televisi di depan nya, padahal ekor matanya melirik Kenan yang sedang merayu dirinya."Jangan kesal lagi dong, Ay ... aku minta maaf dan akan mengabulkan permintaan mu, asal jangan mendiami ku lagi."Ayu langsung menoleh pada Kenan, lalu menyunggingkan sudut bibirnya penuh akan kelicikan yang hakiki karna Ayu sudah mempunyai rencana."Serius?" tanya Ayu memastikan.Kenan mengangguk. "Serius, minta apapun yang kamu mau dan kamu inginkan. Aku pasti akan mengabulkan permintaan mu walau yang aneh-aneh."Senyum merkah terbit di wajah Ayu yang cantik, karna Kenan sudah masuk kedalam perangkap nya. Ayu langsu
"Asalamualaikum." Ucap tamu itu, membuat semua orang menoleh secara bersamaan ke arah suara yang merdu dan mendayu."Walaikum'salam." Jawab mereka serempak.Kimmy mengerutkan kening nya saat Bella datang berkunjung, perasaan yang Kimmy tau jika dia tidak mengundang Bella untuk makan malam bersama ... lantas siapa yang mengundang nya kemari? Kimmy pun melihat putra nya dan mengira jika Kenan lah yang mengundang Bella kemari. Tapi ... tanpa Kimmy ketahui, bahwa Kenan juga tidak tau mengapa Bella datang ke mari, dan menyangka jika sang Ibu lah yang mengundang Bella untuk makan malam karna seingat dirinya Bella dan keluarga nya sangat dekat."Selamat malam semuanya, maaf mengganggu.""Ahh, tidak Nak. Ayo makan malam bersama." Ajak kimmy pada Bella.Bella tersenyum hangat, lalu duduk tepat di depan Kenan dan Ayu. Membuat Bella jengkel dan merasa iri pada Ayu yang bisa mendapatkan Kenan dengan mudahnya.Perasaan Bella terbakar, ketika melihat Kenan yang begitu perhatian pada Ayu. Satu tang