Home / All / Gadis Cacat Pilihan CEO / Teman Tapi Menikah

Share

Teman Tapi Menikah

last update Last Updated: 2022-12-17 14:07:46

"May, kamu mau nggak seandainya kuajak pergi jalan-jalan keluar rumah? Yaa—nggak hari ini sih tapi lusa atau kapan kamu siap," tanya Ananda kepada Maya sambil mengurut kaki kanan gadis itu.

Tatapan ragu itu seolah memberi pertanda akan sebuah penolakan dari Maya. Namun, Ananda tak mudah menyerah. Dia berkata lagi, "Aku pengin ajakin kamu ke taman yang dekat saja di sekitar Jakarta sini. Bukan mau culik kamu ke tempat antah barantah, jangan kuatir!"

"Emm ... boleh deh, Mas. Kapan aja aku bisa asalkan nggak hujan, sepertinya juga sudah saatnya buatku refreshing otak. Sebulan ini memang menulis cerita dongengnya terlalu aku paksain—nggak baik deh!" ujar Maya mengiyakan permintaan Ananda.

Senyum ceria menghiasi wajah pria muda tampan itu, sesuatu yang jarang bisa dilihat orang lain darinya. Karyawan di perusahaannya menilai dirinya sebagai bos yang serius serta cenderung galak pada bawahannya.

"Lusa ya, May?" tanya Ananda memastikan jadwal jalan-jalan mereka berdua.

Maya menganggukkan k
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (17)
goodnovel comment avatar
Kiki Sulandari
Mama Maya sudah setuju Maya dilamar Nanda Tapi Maya masih ragu....
goodnovel comment avatar
Cyya Yaya
tapi Nanda sebaiknya kamu segera jujur pada maya tentang identitas kamu daripada nanti maya tahu dari orang lain pasti dia akan kecewa
goodnovel comment avatar
Cyya Yaya
wah selamat ya nanda udah dapat lampu ijo dari mertua tinggal tunggu jawaban dari Maya aja
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Gadis Cacat Pilihan CEO   Tak Segampang Itu Melupakan Perasaan

    Sesuai janjinya kepada Maya, pukul 10.00 WIB mereka berdua berangkat ke sebuah taman bunga yang masih berada di kawasan Jakarta. Ananda mengendarai mobil pinjaman dari mama Maya."Hati-hati bawa mobilnya ya, Mas Nanda!" pesan Nyonya Melita Wahyuni saat melepas kepergian puterinya bersama perawat gadis itu di halaman depan garasi rumahnya."Tenang, Bu Melita. Saya sudah biasa bawa mobil kok, nggak akan saya bikin penyok apa gores," sahut Ananda sembari tertawa pelan. Maya pun berkata gemas kepada mamanya, "Mama ini baru kuatirnya sekarang! Kemarin diiya-iyain Mas Nanda pas pinjam mobil. Jadi gimana nih, Ma, berangkat atau batal pergi jalan-jalannya?" "Ckkk ... Maya!" Nyonya Melita menatap puterinya dengan kesal. Lalu ia pun berkata kepada Ananda, "Sudah—berangkat sekarang aja ya Mas Nanda, nanti keburu siang malah hujan pula!""Baik, Bu. Saya bawa Avanza-nya dan juga Maya. Permisi—" Ananda pun melambaikan tangan kanannya ke mama Maya lalu melajukan mobil Avanza putih itu meninggalkan

    Last Updated : 2022-12-19
  • Gadis Cacat Pilihan CEO   Jadian!

    "Sherrin!" teriak Andre lalu mengejar tunangannya yang berlari menjauh dari kerumunan.Tangan Andre terulur menangkap pergelangan tangan gadis itu dan merengkuhnya ke dalam dekapannya di tepi danau. "Hey ... hey ... kamu salah paham, Sher. Nggak ada apa-apa antara aku dan Maya. Kami sudah selesai, dia bukan siapa-siapaku lagi," tutur Andre berusaha meyakinkan tunangannya yang terisak-isak di pelukannya.Wajah Sherrin yang tersembunyi dari tatapan Andre di dada pria itu menyeringai licik. Dia senang karena kini tak ada lagi tempat untuk Maya kembali ke sisi Andre. 'Dasar gadis lumpuh! Lihat nih, siapa yang dipilih sama Andre ... gue bukan loe 'kan?' batinnya puas.Sementara itu Maya yang menatap kemesraan Andre dan Sherrin dari kejauhan memalingkan wajahnya yang memerah menahan air matanya luruh. Mantan rekan modelnya, Belvania menepuk-nepuk bahu Maya seraya berkata, "May, lupakan saja Andre. Dia sudah memilih kekasihnya yang baru. Jangan mengharapkan dia kembali, kamu hanya akan kecew

    Last Updated : 2022-12-20
  • Gadis Cacat Pilihan CEO   Seindah Hati Ananda

    Sesampainya di restoran steak, Ananda mendorong kursi roda Maya menuju ke sebuah meja makan kosong. Dia sangat senang karena makan siang yang agak terlambat kali ini untuk merayakan hari jadian mereka berdua. Ananda tak menyangka saat dia mengajak Maya untuk berjalan-jalan ke taman bunga akan berakhir seindah ini, mimpi apa semalam? pikirnya. Setelah mereka duduk bersebelahan di restoran steak itu, seorang waiter menghampiri meja dan menyapa sembari membagikan buku menu, "Silakan, Mbak, Mas. Apa mau lihat-lihat buku menunya dulu atau langsung pesan?""Ehh ... langsung pesan aja, Mas. Sudah lapar nih!" jawab Ananda dengan cepat. Dia lalu memesan menu favoritnya, "Sirloin Wagyu Meltique with Mushroom Brown Sauce satu sama Iced Lemon Tea. Kalau kamu mau pesan apa, May?"Maya yang baru sekali ke restoran itu melihat-lihat buku menu dengan seksama sambil membolak-balik halamannya membandingkan harga dan tampilan menu yang menarik di situ. Kemudian ia memilih pesanan menunya, "Mas, saya p

    Last Updated : 2022-12-22
  • Gadis Cacat Pilihan CEO   Model Difabel yang Sangat Menawan Hati

    Ketika mobil Avanza putih itu berhenti di tempat parkir depan deretan ruko 3 lantai kawasan elite Dharmawangsa, hujan mulai reda dan menyisakan genangan air yang becek di mana-mana."Sepertinya kamu harus aku gendong lagi, May. Tinggi bener ini genangan airnya! Sebentar ya, tunggu aku ambil kursi rodamu dulu," ujar Ananda sebelum turun dari mobil.Pria bertubuh tegap itu membuka pintu belakang mobil Avanza lalu menurunkan kursi roda kekasihnya dan menaruhnya di teras depan ruko dengan plang nama bertuliskan New Looks Model Agency. Setelah itu Ananda membuka pintu mobil sisi Maya duduk lalu meraup tubuh ramping itu ke gendongannya.Kedua lengan Maya melingkari leher Ananda agar ia tidak hilang keseimbangan. Senyum pria itu terbit saat memeluk erat tubuh kekasihnya di dadanya, ia pun menggoda Maya, "Kencang betul megangnya ... apa takut jatuh, Sayang?"Wajah Maya merona malu, dia pun berkelit, "Kamu tinggi banget, Mas. Wajar dong kalau aku takut, iya nggak?" "Hmm ... aku seneng kok pos

    Last Updated : 2022-12-23
  • Gadis Cacat Pilihan CEO   Sepupu Maya yang Nyentrik

    "May, kamu sudah nggak pakai sepatu-sepatu high heels-mu yang cantik-cantik ini 'kan?" tanya Virna yang sedang menginspeksi kamar tidur Maya sebelum mereka beristirahat malam.Sepupu Maya yang berasal dari tali saudara adik perempuan mamanya itu memang sedikit berlebihan menurut Maya. Sok kenal sok dekat sih boleh, tetapi Virna seolah agak keterlaluan. Barang-barang miliknya yang memang dulu dia kenakan saat masih aktif berprofesi sebagai model diminta satu per satu oleh Virna. Padahal ini baru seminggu gadis itu menumpang di rumah orang tua Maya.Namun, memang high heels yang tersusun rapi di rak alas kaki di sudut kamar tidur Maya sudah dipensiunkan semenjak kedua kakinya lumpuh. Maya pun menjawab, "Kalau mau kamu pinjam boleh, Vir. Aku memang nggak pakai lagi sepatu-sepatu cantik itu.""Naaahh ... maksudku dari pada mubazir gitu lho, May! Kan mendingan dihibahin semua ke aku, bisa kupake ke kantor, ke mall, buat hangout ke cafe. Lebih bermanfaat pastinya—" Virna mengenakan sepasang

    Last Updated : 2022-12-24
  • Gadis Cacat Pilihan CEO   Ngambek Karena Mantan

    Saat sedang sarapan pagi, Virna yang duduk di samping Maya tak sengaja melihat wallpaper ponsel sepupunya itu. "Wah gantengnya! Siapa tuh, May? Jangan bilang mantan kamu juga deh," celetuk Virna dengan seenak perutnya.Mama Maya yang duduk di seberang mereka berdua mengerutkan keningnya. Dia tidak mengerti siapa yang dimaksud oleh keponakannya itu. Setahunya dulu tidak ada pria lain yang menjadi mantan pacar selain Andre, puterinya itu sangat selektif dalam memilih pacar.Sebenarnya Maya enggan melayani kekepoan sepupunya di pagi hari. Namun, ia menghindari salah paham, maka ia pun menjawab, "Itu pacarku yang sekarang, namanya Mas Nanda. Dia juga yang merawatku fisioterapi kaki." "Ohh—jadi kalian cinlok begitu, perawat sama pasiennya?" simpul Virna sedikit iri kepada Maya karena wajah kekasih sepupunya itu sangat ganteng mirip bintang drakor favoritnya, Ji Chang Wok. Sebetulnya kalau tak ada mama papa Maya di meja makan itu, Virna ingin mengatakan bahwa Maya tidak pantas bersanding d

    Last Updated : 2022-12-25
  • Gadis Cacat Pilihan CEO   Masih Adakah Rasa yang Tertinggal?

    "Mbak Maya, silakan masuk ke studio! Fotografernya sudah menunggu Mbak di dalam," ucap Dina Feranita, manager baru Maya yang ditugaskan oleh bos New Looks Model Agency untuk mendampinginya."Ohh oke, Mbak Dina. Makasih," sahut Maya yang kemudian didorong kursi rodanya oleh Ananda ke dalam studio tempat pemotretan untuk poster iklan minuman ringan yang dibintanginya.Sepasang mata dengan alis berkerut mengikuti Maya dan Ananda. Ternyata Andre pun ada sesi pemotretan siang itu di studio foto yang sama. Memang dia dan Maya sudah putus sejak berbulan-bulan lalu. Bahkan, Andre sudah bertunangan dengan Sherrin. Namun, sosok Maya masih saja sulit untuk dilupakan olehnya. 'Cowok bertampang lumayan itu siapanya Maya ya? Kok nempel melulu sih kemana-mana?!' batin Andre kesal.Seorang pria bertubuh jangkung atletis sekitar berusia 30an tahun menghampiri Andre seraya berkata "Mas Andre, ayo kita mulai pemotretannya yuk. Model yang mau take picture kolab sama Mas sudah datang kok!""Ohh ... oke,

    Last Updated : 2022-12-26
  • Gadis Cacat Pilihan CEO   Terpesona Pacar Sepupu

    Hari itu Virna memang libur kerja magang karena memang mendapat jatah cuti sebulan sekali. Dia pun sengaja bangun siang. Suara ramai obrolan dari arah ruang makan terdengar hingga ke dalam kamarnya. Dia pun akhirnya pergi mandi sebentar di kamar mandi dalam yang ada di kamar tidurnya. Karena tidak berencana pergi kemana-mana, Virna hanya mengenakan tank top hitam dan celana hot pants berbahan kain kanvas warna beige. Dia memulas lip tint warna merah muda di bibir tipisnya dan juga bedak loose powder di wajahnya yang terawat. Kemudian Virna keluar dari kamar tidurnya untuk sarapan. Hampir mendekati meja makan dimana keluarga Maya duduk mengelilingi meja makan bundar itu, langkah Virna terhenti. Dia menangkap sosok pacar baru sepupunya yang mirip idola drakornya Ji Chang Wok. Wajahnya sontak terasa hangat dan merona seperti bertemu langsung dengan artis pujaan hatinya. Setelah meyakinkan dirinya bahwa penampilannya cukup sexy dan menggoda, Virna pun melanjutkan langkah kakinya ke mej

    Last Updated : 2022-12-28

Latest chapter

  • Gadis Cacat Pilihan CEO   Perhiasan Abadi Bagi Seorang Wanita (The End)

    Beberapa bulan kemudian sesuai janji Maya kepada Dokter Joyo Baskara, usai kelahiran anak kembar laki-laki dan perempuannya berselang masa nifasnya. Dia mengunjungi TPU Tanah Kusir bersama suaminya kali ini. Mereka hanya berdua saja dan ketiga anak mereka dititipkan di rumah kakek neneknya.Langit pagi itu biru cerah dengan gumpalan awan putih di angkasa. Musim kemarau baru berjalan tak lama di Indonesia waktu itu. Angin di taman pemakaman yang asri dan tenang itu bertiup sepoi-sepoi menerbangkan rambut panjang Maya yang tergerai. Suara serangga tongeret terdengar nyaring mengisi kesunyian tempat dimana ratusan jasad terkubur di bawah tanah berlapis rumput hijau yang terpangkas rapi.Ananda berjalan sembari menggenggam tangan kanan Maya dengan tangan satunya membawakan keranjang bunga mawar tabur untuk makam mendiang Andre dan mamanya.Dari kejauhan mereka dapat mengenali nisan putih bertuliskan nama sepasang ibu dan anak yang telah tiada tak lama berselang itu. Mereka berdua melangka

  • Gadis Cacat Pilihan CEO   Kata Maaf yang Tak Sempat Terucap

    "Maafkan kami, Bu Maya. Kondisi fisik Nyonya Astrid semakin hari semakin melemah. Secara kejiwaan dan juga pikiran memang terapi psikologisnya berhasil membawa akal sehatnya kembali normal. Hanya saja—semangat hidupnya telah sirna, di situlah letak kesulitannya," terang Dokter Joyo Baskara yang merawat mama Andre selama berbulan-bulan terakhir ini.Maya pun menanggapi perkataan Dokter Joyo melalui sambungan telepon antar negara itu, "Baik, Dok. Kalau boleh saya tahu apakah Tante Astrid masih mau makan teratur setiap hari?""Masih, hanya terlalu sedikit. Dia juga lebih banyak tidur dibanding beraktivitas. Jarang berkomunikasi dengan orang lain yang ada di sekitarnya. Saya yang paling sering berbicara dengan beliau untuk menjalani konseling kejiwaan," ujar Dokter Joyo berusaha menjelaskan situasi sulit yang dihadapinya terkait pasien yang ditanganinya.Setelah berpikir sejenak, Maya pun bertanya, "Seandainya saya datang ke sana, apa beliau mau berbicara dengan tenang?""Nyonya Astrid me

  • Gadis Cacat Pilihan CEO   Dua Kabar Bahagia

    Ketika Ananda sarapan pagi bersama Maya dan Bayu, di sekeliling meja makan juga ada Aji dan Marcella yang sudah dianggap seperti anggota keluarga kecil mereka."Ji, bikinin janji ke rumah sakit sepulang kerja nanti buat Maya ya. Kami mau periksa kehamilan," ujar Ananda santai sambil menikmati menu sarapan paginya.Mendengar perintah bosnya, Aji dan Marcella saling bertukar pandang kikuk. Mereka lalu diam-diam tersenyum satu sama lain. Aji pun menjawab, "Siap, Pak Nanda. Nanti saya buatkan janji ke dokter Obsgyn. Oya, kalau nanti kami nebeng berangkat ke rumah sakit apa boleh, Pak?"Kali ini Maya dan Ananda yang heran lalu Maya yang bereaksi terlebih dahulu, "Siapa yang sakit nih?""Cella juga mau periksa kehamilan sore ini, Bu Maya!" jawab Aji yang membuat seisi meja makan tertawa.Ananda pun menanggapi, "Kok bisa barengan nih jadinya. Padahal bikinnya nggak janjian 'kan?" Mendengar candaan suaminya, Maya mencubit pinggang pria itu hingga mengaduh-aduh. "Mas Nanda ini bisa-bisanya—"

  • Gadis Cacat Pilihan CEO   Karunia untuk Pasangan Unik

    "Hai, Hubby ... apa kamu capek?" sambut Marcella Wrigley saat bayi besarnya memeluknya erat-erat di balik pintu kamar tidur mereka sepulang kerja.Dengan manja Aji menyurukkan wajahnya di lekuk leher istrinya yang menguarkan aroma parfum feminin nan lembut. Dia menyesap kulit putih terang itu, tetapi Marcella membiarkannya begitu sekalipun akan membekas tanda kepemilikan berwarna merah tua nantinya yang tentu saja bertahan cukup lama."Baby Cella, Sayangku ...," gumam Aji sembari meraup tubuh istrinya menuju ke tempat tidur mereka.Wanita berambut pirang dengan sepasang mata biru itu melingkarkan kedua lengannya di leher Aji sambil menatap wajah pemuda berondong menggemaskan yang sedang menggendongnya. "Ji ... aku punya kabar mengejutkan untukmu," ujar Marcella hati-hati saat tubuhnya dibaringkan di atas ranjang. "Apa tuh, Cella?" sahut Aji santai seolah yakin dia tak akan terkejut mendengar pemberitahuan istrinya. Mereka sudah menikah berbulan-bulan dan kipernya telalu ahli menjaga

  • Gadis Cacat Pilihan CEO   Ketika Yang Mulia Menjadi Terhina

    "Terdakwa penculikan putera dari CEO Grup Kusuma Mulia yaitu pasangan ibu dan anak Hartadinata telah menerima vonis bersalah dari pengadilan dan dijatuhi hukuman kurungan selama 5 tahun. Demikian laporan Desti Triana dan cameraman Rizky Setiadi dari depan ruang sidang. Kembali ke studio 5 Surya TV!" Berita siaran petang itu menjadi tayangan yang menyita perhatian Pak Alan dan Nyonya Belina. Mereka saling bertukar pandang prihatin. Kemudian Nyonya Belina berkata, "Kasihan sebenarnya, Pa. Sekeluarga kok bisa masuk bui semua. Mas Arifian juga masih 14 tahun penjara hukumannya."Pak Alan mendesah lelah, dia pun menanggapi, "Itu keluarga kacau balau, Ma. Kita telah salah mengenali di awal berteman dengan mereka. Tadinya konglomerat, sekarang malah sudah jatuh miskin masih harus tinggal di hotel prodeo. Malunya berlipat-lipat kalau dulu kita jadi berbesan sama mereka, tingkah mereka aneh-aneh begini!""Benar, Pa. Memang Mama dulu salah menilai, justru keluarganya Maya yang baik-baik saja m

  • Gadis Cacat Pilihan CEO   Jutek Tingkat Dewa

    Selang 24 jam pasca menghilangnya Bayu dari kediaman Kusuma Mulia. Pihak kepolisian dan juga Ananda Kusuma ditemani oleh sekretarisnya mendatangi Royal Heir Dharmawangsa apartment."TING TONG." Bunyi bel apartment milik Nyonya Shinta terdengar mengejutkan dia dan puterinya yang memang sengaja tidak keluar kemana pun dari apartment itu sejak kemarin malam."Ehh—siapa tuh, Ma?" tanya Deana cemas bertukar pandang dengan mamanya di sofa.Kemudian Nyonya Shinta berjalan ke pintu keluar unit apartmentnya dan mengintip siapa tamunya dari lubang intip. Ketika dia melihat petugas polisi berseragam, makin paniklah dia. "Dea ... Dea, ada polisi di depan!" serunya berlari menuju ke sofa.Namun, gedoran di pintu terdengar bersama suara amarah Ananda. "Buka pintunya atau perlu didobrak?!" teriaknya mengancam dari balik pintu. "Waduh Ma, gimana nih? Kok Mas Nanda tahu kita ada di sini?" Deana mencicit panik.Sementara Bayu yang tadinya diam mulai menjerit-jerit, "PAAPAA ... PAAAPAAA ...."Setelah m

  • Gadis Cacat Pilihan CEO   Ibu dan Anak yang Buron

    Suara tangisan dan rengekan bayi terdengar memenuhi mobil Alphard putih yang tengah melaju di jalanan ibu kota yang padat oleh kendaraan bermotor petang itu. Sang sopir melirik curiga melalui spion tengah mobil yang dia kemudikan. 'Perasaan tadi nyonya besar dan nyonya muda berangkat nggak bawa bocah. Lha ini ... lantas anak siapa? Jangan-jangan mereka nyulik anak orang!' batin Pak Suryo gelisah sembari berjibaku dengan lalu lintas yang begitu ramai."Rewel banget sih nih bocah!" keluh Deana yang memangku putera Maya. Dia memang tidak suka anak kecil. "Sabar, Dea. Sebentar lagi juga sampai di apartment," bujuk Nyonya Shinta melirik puterinya dan Bayu yang menangis tak henti-hentinya. Memang mereka berdua tidak mengerti kalau bocah laki-laki itu kelaparan, tadi Suster Sisca pergi ke dapur untuk membuatkan susu untuk Bayu dan Nyonya Shinta membawa pergi bocah itu diam-diam.Mobil Alphard putih itu membelok ke apartment Royal Heir Dharmawangsa yang mewah. Pasca hotel milik keluarga Ha

  • Gadis Cacat Pilihan CEO   Penculikan Bayu

    Sore itu kediaman Keluarga Kusuma Mulia ramai dikunjungi oleh serombongan nyonya-nyonya sosialita. Ada arisan elite bulanan yang digelar di sana. Tempat acara bergengsi itu berpindah-pindah sesuai giliran dan kebetulan kali ini jatuh di rumah mama Ananda.Maya pun diundang bersama putera tunggalnya untuk diperkenalkan ke teman-teman arisan Nyonya Belina. Sekalipun Maya sebenarnya tidak terbiasa mengikuti acara semacam itu, mau tak mau demi menghormati mama suaminya dia pun hadir."Jeng-jeng, kenalkan ini Maya Angelita, menantu saya. Mungkin sebagian sudah kenal ya karena dia ini penulis dongeng anak terkenal lho, nggak cuma di Indonesia ... sampai luar negeri juga bukunya dijual. Dan yang ini cucu saya, namanya Bayu. Lucu ya?!" tutur Nyonya Belina berdiri bersama Maya dan Bayu yang digendong mamanya di hadapan teman-teman arisan yang tajir melintir itu.Apa pun yang bisa disombongkan harus ditonjolkan, itulah prinsip anggota arisan elite yang diikuti Nyonya Belina. Para wanita itu pun

  • Gadis Cacat Pilihan CEO   Di Hadapan Gundukan Tanah Basah

    Pagi dengan gerimis rintik-rintik sisa hujan besar semalam masih mengguyur kota Jakarta. Wanita cantik dengan gaun hitam selutut itu menguatkan tekadnya untuk mengunjungi TPU Tanah Kusir, tempat dimana mendiang Andre dimakamkan. Mungkin sedikit terlambat, tetapi dia memang baru mengetahui berita duka cita itu belakangan.Payung hitam yang dia bawa untuk menaungi tubuhnya meneteskan air di ujung-ujung rusuk benda itu. Angin dingin yang menerpanya serasa menusuk tulang, pipinya basah oleh air mata yang mengalir di balik kaca mata hitam yang menutupi sebagian wajahnya.Selangkah demi selangkah Maya menuju ke sebuah gundukan tanah merah yang masih baru dibuat. Ada sebentuk nisan yang tertancap bertuliskan nama familiar seorang pemuda yang pernah begitu berarti dalam hidupnya.Keranjang bunga mawar tabur terayun pelan di tangan kanannya. Semakin dekat ia melangkah, dadanya terasa semakin sesak. Maya mungkin telah memiliki cinta baru yang indah bersama Ananda. Namun, kenangan manis masa pac

DMCA.com Protection Status