Beranda / Semua / GUTEN TAG, MOMMY! / Kapitel 31 : Rara dan Alicia

Share

Kapitel 31 : Rara dan Alicia

Penulis: Rose Marberry
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Aku menangis setelah kepergian Gerald. Menyesal pasti ada, tapi yang lebih membuatku merana adalah, aku tidak punya uang untuk kembali.

Mau jalan kaki, aku tidak tahu persis ini dimana dan membutuhkan waktu berapa lama agar sampai di apartemen. Aku sudah tidak mempunyai handphone semenjak insiden ponselku dihempaskan Gerald di mobil. Selama mengenal Gerald, sudah tiga handphone-ku tewas. Aku menyeka air mataku, dan memutar otak bagaimana caranya, agar sampai di apartemen.

Aku tak mungkin jalan kaki. Bagaimana, kalau aku melahirkan disini? Karena, jika ibu hamil sering berjalan, maka proses kelahirannya lebih cepat.

Gerald sialan! Ok, aku yang salah. Apa aku naik taksi baru bayar di rumah? Aku tidak tahu persis budaya disini bagaimana caranya. Sambil berjalan, aku merapatkan jaketku. Gerald tega, seharusnya dia

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (6)
goodnovel comment avatar
Fatimah Nasution
mikirin konflik mereka berempat ntar udah dipikirin jalan cerita nya lain lagi mak ? emak kan dabest ngak pernah aku bisa nebak jalan cerita emak ?
goodnovel comment avatar
Fatimah Nasution
alicia tau itu biji salak tapi mau ngomong ditahan sama eloy karna eloy tau rara itu istri nya biji salak mak ?
goodnovel comment avatar
Dessy Yulianawaty
klo konflik berempat mgkn alicia akan ttp pertahanin gerald, rara jg begitu tp klo dapit muncul udah sama dapit dulu gpp ????
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • GUTEN TAG, MOMMY!   Kapitel 32 : Hatiku Mati!

    "Maafkan aku." kalimat itu meluncur begitu saja, dari mulut Gerald. Dia menatapku serius, dengan tatapan penuh penyesalan. Mungkin dia menyesal meninggalkanku sendirian, dan sekarang ia sadar."Kamu nggak perlu minta maaf, yang salah disini aku. Maaf, aku terlalu kasar. Mulut aku memang harus diberi bon cabe atau dijahit biar gak bicara kasar dan menyakiti Gerald.""Aku tahu, aku juga terkadang menyebalkan." aku Gerald."Tuh kamu nyadar." niatnya untuk bercanda. Karena terkadang Gerald serius rasanya sangat aneh."Kamu sayang sama aku 'kan?" tanya Gerald serius. Tanda tanya besar, merasuk dalam pikiranku. Aku mengangkat alisku. "kau nggak kerasukan 'kan?""Jangan merusak suasana." jawab Gerald dengan jengkel. Aku menarik napas panjang.

  • GUTEN TAG, MOMMY!   Kapitel 33 : Tak Usah Manja!

    Sejak hari itu, hubunganku tidak lagi baik-baik saja. Hubunganku gersang, dan kering. Aku dan Gerald tidak lagi bertegur sapa. Walau seatap. Dia tidak menegurku, dan banyak menghabiskan waktunya di luar. Dia hanya pulang untuk membelikan stok makanan, setelah itu pergi lagi tanpa sepatah kata. Terkadang aku ingin menangis, dan menahan dirinya untuk tinggal, tapi kami mempertahankan sifat egois kami masing-masing. Sampai aku sudah pada tahap jenuh dan bodo amat.Aku tidak mempedulikan Gerald, terserah dia mau ingin berbuat apa. Yang penting, aku bisa makan, dan ada tempat menginap menurutku semuanya sudah lebih dari cukup. Walau menahan sesak di dada, yang setiap saat bisa meledak. Tapi aku bertahan demi anakku.Usia kandunganku sudah memasuki 8 bulan. Perutku semakin membengkak, kakiku juga ikut membengkak. Tendangan di perutku semakin saja kurasakan. Hanya aku yang bis

  • GUTEN TAG, MOMMY!   Kapitel 34 : Wanita Keras Kepala!

    Berjuang sendirian itu, rasanya tidak bisa digambarkan. Sedih, kecewa, ingin mengamuk, ingin marah, benci, emosi, frustasi. Tapi pada siapa?Yang membuatku risau, sudah tiga minggu lebih dari perkiraan dokter. Dan aku tak kunjung melahirkan. Walau aku sering mengalami, konstraksi. Tapi, air ketuban tak kunjung pecah sampai sekarang. Dan lebih naasnya, aku punya suami yang selalu kelayapan. Aku benar-benar tidak dianggap lagi. Hubungan yang dulunya hambar, sekarang ibarat pasang-surut bahkan surutnya sampai keterusan sampai tak tak tahu kemana arah jalan pulang. Gerald tidak pernah lagi makan di rumah. Walau, makanannya sudah kusediakan. Ujung-ujungnya, aku yang menghabiskan makanan itu. Dia pulang membelikan makan, setelah itu buru-buru pergi. Walau kadang, ia mendapatiku sedang kesakitan menahan rasa mules di perut. Di mata Gerald, aku tak ada lagi.Aku menangis, menghadapi nasib sialku. Harusnya, aku ke dokter a

  • GUTEN TAG, MOMMY!   Kapitel 35 : Ketegasan Rara

    Kelsea Ballerini Willson.Bayi sehat, lahir dengan persalinan normal dengan berat 3,20 Kg dan panjang 47 cm. Pada tanggal 20 Maret, pukul 12.14 di Jerman.Aku tidak menyangka, sudah menjadi ibu sesungguhnya. Perjalanan dan penantian panjang, semuanya terbayar. Anakku, lahir dengan selamat. Walau, persalinannya benar-benar menguras diriku. Sampai, aku berjanji aku tidak akan melahirkan lagi. Sakit itu, benar-benar mengoyak tubuhku.Walau sekarang, aku masih merasakan kesakitan. Milikku, bagian bawah dijahit dan membuatku tidak bebas bergerak. Tapi, sepertinya lebih baik melahirkan normal. Karena, jika caesar akan sangat susah. Sekedar minum air saja susah, apalagi buang air. Walau telah melahirkan, aku masih sering merasakan konstraksi. Rasa kram di bawah perutku, masih saja kurasakan. Aku juga, sering buang air dan keringatan p

  • GUTEN TAG, MOMMY!   Kapitel 36 : Gerald Gila!

    Sungguh tidak ada yang lebih membahagiakan, menikmati peran sebagai seorang ibu. Bayi mungilku yang cantik. Meski baru satu bulan, tapi badannya sangat sehat seperti sudah berumur lima bulan.Aku yang sebelumnya, tidak mempunyai sosial media auto download. Semua sosial media buat sharing dan pamerkuinstal. Aku ingin menunjukan ke seluruh dunia bahwa, aku mempunyai seorang putri yang sangat cantik dan mengemaskan.Tiap hari kudandani dengan aksesoris yang berbeda. Aku menciumi pipi gembulnya, dan menghirup aroma bayi. Aku memakaikan topi dan baju untuk Kelsea yang satu paket. Ya Tuhan, malaikat mungilku. Aku sangat bersyukur, malaikat mungilku telah hadir di dunia.Terkutuklah, wanita gila yang kemarin berusaha untuk mengugurkan kandunganku. Namun, anakku lebih sayang mommy-nya makanya dia memili

  • GUTEN TAG, MOMMY!   Kapitel 37 : Pesan Misterius!

    "Cilup ... ba ..." "Cilup ... ba..." "Cilup ... ba..." Berkali-kali, aku bermain bersama Kelsea. Walau, responnya tidak terlalu serius. Bayi dua bulan, belum terlalu memahami ketika diajak bermain. Setahuku, jika sudah 6 bulan atau mungkin 4 bulan, akan meresponnya. Malah ikut tertawa. Kelsea hanya bayi dua bulan, yang lebih banyak menghabiskan waktunya untuk tidur. "Ugh... gemasnya. Kapan kamu besar nak? Mommy nggak sabar mau ngajak kamu jalan-jalan dan mengajarkan kamu masak," aku mencium seluruh wajah anakku, sambil mengoceh. Respon Kelsea hanya menggerekan, tangan dan kakinya. Dia berusaha, memasukan tangan dalam mulutnya. Aku membiarkan saja, karena menurut artikel yang aku baca, malah bagus untuk pertumbuhan bayi. dan itu pertanda bahwa bayinya sehat. Padaha

  • GUTEN TAG, MOMMY!   Kapitel 38 : Jadi ... Sebenarnya ...

    Seseorang : I have something to tell you. don't let Gerald to know it. Please, meet up now. Aku mendapat pesan itu, entah dari siapa. Aku penasaran, aku bingung, aku takut. Perasaan takut lebih mendominasi. Perasaan tak enak, yang tak pernah kurasakan dalam hidupku. Walau aku berharap semuanya baik-baik saja, tapi pikiranku tak lagi pada tempatnya. Dadaku bergemuruh, ada apa ini? Ya Tuhan, semoga tidak ada hal-hal aneh. Perasaan tak enak kembali muncul, seperti aku akan menjemput musibahku sendiri. Walau aku harus mengkonfirmasi sebelumnya. Miss Rara : How about my baby?Someone : Don't bring the baby'sAku terduduk begitu lama, meminang apa yang harus kulakukan. Meninggalkan bayiku, dan mengkonfirmasi apa yang terjadi ata

  • GUTEN TAG, MOMMY!   Kapitel 39 : Bunuh Gerald!

    Uwek ... uwek ... uwek ...Tergambar sangat jelas, wajah anakku. Kelsea. Bagaimana Kelsea menangis, Kelsea terbangun dan mencari sumber makannya. Aku melupakan anakku. Aku harus hidup, Kelsea butuh aku. Anakku tidak tahu apa-apa dan tidak bersalah. Anakku maafkan mommy. Sekarang hanya tinggal kita berdua nak.Aku membuka mataku, bulir-bulir bening jatuh lagi. Sebenarnya aku sudah tak ingin bangun. Untuk sekedar menghirup udara saja, aku membenci hidupku. Dunia terlalu kejam padaku, dunia sungguh tak adil, dan takdir begitu senang mempermainkan aku. Memikirkan ini, aku menutup mataku kembali keinginan antara mati dan hidup mengangguku. Aku membenci hidupku, tapi Kelsea membutuhkanku. Anakku tidak bersalah, aku tal boleh menghukumnya karena kesalahan manusia laknat itu!"Please, wake up!" Eloy

Bab terbaru

  • GUTEN TAG, MOMMY!   14. Takut Diitagih di Akhirat

    Kuperhatikan wajah kedua putriku. Wajahnya mirip, orang tidak akan salah menduga mereka saudara kandung. Kelsea manis, Verena juga. Tapi, rambut Verena diambil dari mana, rambutnya sedikit bergelombang dan coklat tembaga. Padahal rambutku dan rambut Gerald lurus. Ah, mana saja yang penting anak-anakku sehat.Dari rambutnya yang bergelombang sudah bisa dipastikan bulu mata Verena lentik. Verena dan Asher mempunyai bulu mata yang cantik. Yang paling kusuka dari Kelsea, senyumannya. Walau, dia cemberut saja, masih terlihat manis. Anakku, yang satu itu tidak bosan dipandang. Wajahnya cantik, begitu cantik. Terkadang aku tak percaya punya anak secantik ini, walau kelakuannya bikin geleng-geleng.Apalagi Kelsea, orang yang suka merenggut masam.Kelsea lebih dominant, gen milikku. Namun, masih terlihat blasteran. Verena, lebih banyak bulenya. Asher, tidak terlihat genku sama seka

  • GUTEN TAG, MOMMY!   13. Sweet Mistake

    Aku melihat anak gembulku, yang sedang sibuk bermain. Jika, dia sudah bermain tidak akan mempedulikan sekeliling, dan suka bicara sendiri sambil menunjuk mainannya. Seolah mainan itu lawan bicara.Aku hanya duduk memperhatikan, sambil menvideo. Sebagai dokumentasi ketika dia sudah dewasa. Kalau kecilnya, begitu menggemaskan."Asher.." Aku menegurnya. dia menoleh, dan tetap bermain. Aku ingin kesana, dan merengkuh tubuhnya. Aku tidak menyangka, mempunyai anak yang begitu menggemaskan. Dengan mendekat, aku masih merekam, dan melihat mata tajam Asher. Matanya persis seperti ayahnya. Oh iya, aku sudah sering bilang jika Asher dan Gerald seperti pinang dibelah sepuluh hasilnya tetap sama. Senyum mereka, tertawa, mata, hidung, pipi, rambut, bahkan jari-jarinya sama."Boleh peluk mommy?" Asher bangun, dan memelukku. Aku begitu geram terhadapnya, aku memeluk tubuh kecilnya. Rasanya tak permah puas untuk mencium atau

  • GUTEN TAG, MOMMY!   12. Proud Husband

    "Anak mommy yang cantik." Verena berlari ke arahku, dan langsung mau manja-manja sama aku. Asher kalau lihat, pasti ngamuk. Aku mengelus, kepala Verena dengan sayang. Anakku, hadirnya ia yang menyatukan aku dan daddy-nya. Verena penyelamat buat semuanya."Kenapa sayang?" Verena hanya menatapku, dengan mata beningnya. Cantik sekali. Ya, aku sangat bersyukur semua anakku, cantik-cantik. Ia tersenyum, aku juga ikut tersenyum. Ini anak kenapa? Tingkahnya aneh sekali. Verene masih menatapku dan tersenyum, aku hanya terbengong sambil tersenyum, tingkahnya sangat aneh. Apa dia mau minta sesuatu? Padahal tinggal mereka sebutkan dan memang tidak bertentangan, aku langsung memenuhi keinginan mereka."Mommy.""Apa nak?""Love you mommy." Hatiku meleleh. Aku tersenyum lebar, sambil mengelus rambut Verena."Love you more baby.""Mommy cantik.""Iya."

  • GUTEN TAG, MOMMY!   11. Morning Desire

    Entah, kenapa rasanya aku ingin bermanja-manja sama suamiku. Anak-anakku, belum bangun. Hari minggu, aku membiarkan mereka untuk beristirahat. Dan hari ini juga, magernya luar biasa. Aku ingin seharian di kasur. Dilayani, atau dimanja dan diberi pelayanan terbaik dari suami dan mungkin anak-anak. Karena biasanya aku yang selalu memanjakan mereka."Daddy, jangan beranjak dari kasur. Mommy mau peluk." Kataku pelan dan masih menutup mata.Gerald merapatkan lagi tubuhnya dan semakin memelukku erat. "Bolekah, hari ini kita berduaan aja?" pintaku lagi."Yaudah, nanti anak-anak aku suruh oma jemput."Aku mengangguk. Sesekali tidak apa-apa. Biasanya, aku yang melarang anak-anak dibawa oma karena, akan merepotkan. Aku juga tidak bisa berjauhan lama-lama dengan anak-anakku. Semenit rasanya sudah rindu sekali. Tapi, hari ini aku ingin kesendirian dan juga memanjak

  • GUTEN TAG, MOMMY!   10. Keluarga Bahagia

    "Ya Allah nak!" Aku sudah berteriak. Bayangkan saja, Verena dan Asher baru selesai mandi. Dan mereka memakai satu handuk. Tarik-tarikan, sambil tertawa. Badan mereka basah, bisa lantai licin dan mereka terjatuh. Aku heran anak-anak Gerald mau mandi, selesai mandi pasti heboh dan teriak-teriak. Setelah selesai, pasti mereka akan berlarian sepanjang rumah dengan tubuh telanjang."Gerald, anaknya!" Aku berteriak lagi. Verena itu perempuan, harusnya tidak seperti ini. Walau mereka masih kecil, aku takutnya akan menjadi kebiasaan sampai besar, bagaimana jika Verena dan Asher telanjang saat besar. Walau pasti mereka akan sadar, tapi aku tak ingin mereka terbiasa.Gerald datang, dengan membawa handuk Asher. Anak-anak, sudah mengelilingi rumah. Kejar-kejaran."Jangan lari nak, nanti kalian jatuh!" teriakku lagi. Sekarang, tiada hari tanpa teriak.Aku mengangkat Asher. Dia malah tidak mau. Menendang-nendang di udar

  • GUTEN TAG, MOMMY!   9. Misi Terakhir

    Dua hari, suamiku tidak pulang. Rasa tak karuan menyergap dalam dadaku. Aku trauma sejujurnya, aku takut—.Baiklah, tolong hilangkan rasa takut ini dalam dadaku. Nyatanya, kejadian beberapa tahun silam, sangat membekas. Semuanya tidak bisa dilupakan begitu saja dengan mudah.Air mataku turun, dan berdoa tidak mengalami kejadian buruk lagi. Cukup sudah jiwaku terguncang, aku tidak kuat untuk mendapatkan masalah berat lagi. Aku menutup mataku sambil terisak, kenapa harus seperti ini lagi? Selama ini, aku selalu menghibur diriku dan menutup semua lukaku, dengan menyibukkan diri dan mengurus anak. Anak adalah satu-satunya alasanku bertahan. Tapi, jika aku sendirian, aku akan ketakutan sendirian, di luar dia—, dia akan—, banyak pikiran buruk menyerang diriku. Dan biasanya aku selalu berusaha postifi, tapi kali ini tidak.Dengan semua perasaan, yang berkecamuk dalam dadaku, aku terduduk di tempat tidur yang luas ini.

  • GUTEN TAG, MOMMY!   8. Honeymoon?

    Air mataku sudah turun. Gerald tega memang.Tiba-tiba Gerald keluar dari restoran tersebut. Dia memakai kacamata dan topi. Huwah.... suamiku makin tampan. Kenapa aku baru sadar? Bukan, aku sadar maksudnya kenapa hari ini meningkat drastis? Apa ini salam perpisahan, dan membuatku tak bisa melupakan dirinya.Aku berlari ke arahnya, tidak peduli mau dijual. Aku hanya ingin, memeluknya sebentar."Gerald, Rara sayang sama Gerald. Mommy sayang sama daddy selamanya." Aku memeluknya. Badannya semakin kekar Gerald menunduk melihatku, mungkin dia heram melihatku. Jangan-jangan aku kesurupan."Rara, nggak kesurupan. Rara beneran tulus dan cinta mati sama Gerald. Kamu jangan jual aku ya? Nanti, anak kita sama siapa? Anak kita banyak, kamu pasti nggak sanggup ngurus sendirian." Gerald masih diam, memperhatikan aku yang curhat kepadanya. Dia membalas pelukanku, ah... sangat nyaman sekali.

  • GUTEN TAG, MOMMY!   7. Rara Diculik

    Hari ini, sengaja Gerald izin kerja. Karena mau berduaan saja. Gila memang. Tapi, aku suka bersamanya jika hanya berduaan. Karena, waktunya buatku memanja-manjakan diri.Hari ini, vater dan Aunty Meiland datang dan mereka ingin mengajak anak-anak jalan-jalan. Gerald dengan senang hati, mengizinkan. Aku, setengah berat. Karena, akan merepotkan. Apalagi, anak lelakiku yang kecil dan anak perempuanku yabg kecil, mereka suka risih kalau jalan-jalan. Banyak permintaan, banyak bertanya, jadi kadang kita yang capek sendiri melayani. Aunty dan vater begitu sayang anak, kurang bersyukur apa hidupku jika mendapat orang-orang baik dan support seperti mereka. Aku bahagia dengan keluargaku.Sebenarnya, aunty Meiland sering minta. Agar, anak-anakku tinggal sama mereka. Aku tidak mungkin, mengizinkan anak-anakku tinggal dengan orang lain. Walau itu, kakek dan nenek mereka sendiri. Aku tidak mau merepotkan orang, dan aku senang

  • GUTEN TAG, MOMMY!   6. Rara dan Rumah Tangganya

    Flashback Rara hamil Asher. Bagaimana dia sudah hamil lagi, disaat usia baby Verena masih 4 bulan. _________________________"Says, mommy's pregnant!" "Mommy's pregnant." Orang-orang yang kusayang, sedang berdiri di depan, seolah, aku mau foto mereka padahal aku sedang memvideo mereka. Gerald sedang mengendong Kelsea dan Skye. Baby Verena sedang tidur, di kamar bayi. Wajahnya lucu-lucu, dan membuat kenangan tersendiri buatku yang takkan pernah kulupakan hingga nanti. Mereka sangat mengemaskan."Mommy's pregnant." ulang Gerald menggeleng. Aku tersenyum."Are you?" Aku mengangguk. "Yes daddy." "No way! You kidding." "No. I'm serious." Gerald menurunkan Kelsea dan Skye. Ia menuju ke arahku, air mataku tidak berhenti menetes dari awal. Aku senang dan sedih. Aku senang, karena akan menambah a

DMCA.com Protection Status