Share

tanpa kabar

last update Last Updated: 2022-03-18 17:05:05

"sudahlah, semua sudah ada jalannya masing-masing. kalaupun Nayra berjodoh dengan Radit, ya berrati itu yang terbaik untuknya" jawab ibu Ilma dengan berat

****

Hari menjelang siang, Aku sudah berada di gedung yang sebelumnya sudah aku dan mas Radit tentukan untuk acara pernikahan kita. Sebenarnya kami sudah booking, tapi aku hanya ingin memastikan sejauh apa persiapannya. Aku menemui pemilik WO memastikan beberapa hal.

"Ini sudah deal begini penataannya ya mbak Nayra?" tanya teh Nita, WO kepercayaan keluarga mas Radit.

"iya mba, saya suka banget yang ini. Simpel tapi elegan banget" jawabku dengan menunjuk sebuah gambar.

"kok mas Raditnya nggak ikut sih? padahal biasanya tiap survey tempat selalu nemenin?" tanya beliau lagi

"mas Raditnya lagi ada urusan mbak, jadi sementara saya sendiri dulu hehe" jawabku asal

Entah urusan apa dan seperti apa yang aku maksudkan. Karena hingga hari ini pesanku saja belum dibacany
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • GODAAN PRA NIKAH   setelah sekian

    Yah! mas Deni, Rifki dan Hendi ternyata berteman cukup akrab tanpa sepengetahuanku. Rasanya terlalu banyak kebetulan yang sangat menyebalkan di sini.Sebenarnya hari ini aku ada janji dengan Mei. Dia mengajakku ke suatu tempat. Tapi ku sarankan hari esoknya saja. Jelas saja bukan karena lelah, tapi aku masih malas dengan wajahnya. Terlebih setelah semua yang aku dan keluarga Ilma lalui, Mei dan Hendi datang seperti tanpa salah."kami pamit pulang ya bu dhe, sekali lagi aku minta maaf" Sudah berapa aku mengucap permintaan maaf tapi seakan masih saja mengganjal. Karena ini sebuah wasiat yang sebenarnya harus ku lakukan."sudah Nay, kan tadi kita sudah sepakat nggak bahas itu lagi kan?" ibu Ilma memelukku hangat****Taman kota, pukul sembilan malam.Seorang wanita duduk di sebuah bangku dengan tangan menyilang di dada. Beberapa kali ditengoknya jam yang melingkar di pergelangan tangan."Meiiii !!!" Seseorang bert

    Last Updated : 2022-03-18
  • GODAAN PRA NIKAH   hati ke hati

    "aduuhh !!" Dini mengaduh, memotong kata-kata Mei. wajahnya meringis seperti menahan sakit. "terserah lah Mei. aku cuma mau kamu datang ke pernikahan aku jum'at ini. Aku cuma ngundang kamu, tapi kalo kamu mau ngajak Nayra atau yang lain ya nggak papa. aku permisi"Dini terburu-buru, Jalannya terhuyung dan segera menaiki sebuah mobil putih yang baru saja berhenti."Dia kenapa sih?"kok kaya pernah liat mobil itu yaa?"gumam Mei yang masih menahan kesal.Dia tidak habis pikir dengan jalan pikiran Dini, entah dimana letak kesalahan Nayra hingga dia begitu iri dengan apa yang Nayra dapatkan. Dia seperti penghubung yang harus menyatukan kedua sahabatnya. Tapi agaknya mustahil, karena semakin hari ego Dini makin menjadi.****Cafe chocolaria, pukul tiga soreAku sudah duduk di pojokan sebuah cafe menunggu Mei. Setelah berat hati menyetujui ajakan Mei untuk bertemu, aku akhirnya meng-iyakan saja dan kami memutuskan bertemu di tempat ini.Sudah hampir

    Last Updated : 2022-03-19
  • GODAAN PRA NIKAH   Asing

    Mei Mengantarku pulang, aku mengajaknya menginap di rumahku. Jelas saja dia sangat setuju, karena sudah sangat lama kita tidak seperti ini. Lagipun, Sekarang hanya Dia yang tersisa. Ilma sudah tiada, sedang Dini menghilang ditelan kesibukan yang nyaris tak pernah terlihat."Selamat malam tante, Nayra sama Mei ada?" Sebuah suara laki-laki dipintu masuk membuatku heran. siapa?"ayo Nay kita barbeque!!!" teriak Mei menarik tangankuDua orang pemuda tengah sibuk di halaman, ditambah ibu yang tak kalah heboh menyiapkan alat masak."ini apa? kok kalian di sini? bukannya biasanya nemenin mas Deni?" tanyaku "mas Deni lagi ada keluarganya. mereka baru aja sampe siang tadi. jadi kami mending nemenin kamu. sebelum jadi istri orang kan?" jawab RifkiHendi masih asik dengan tangannya yang menyiapkan panggangan. Mei membantu ibu menyiapkan karpet diteras. Sedangkan aku, berusaha menata pikiranku. karena hingga hari ini mas Radit bel

    Last Updated : 2022-03-19
  • GODAAN PRA NIKAH   kenyataan

    Aku masih memasang tatapan kosong. Pikiranku seolah tertingg di rumah mas Radit. Aku begitu penasaran dengan sikap mas Radit serta ibunya. Apa aku melakukan kesalahan?"Haaii !! sini cepet, udah siap nih makanannya" teriak Mei dari teras rumah.Aku berjalan lemas, rasa penasaranku tak terjawab malah kini semakin menumpuk banyak pertanyaan."makan dulu !" perintah Rifki sembari menaruh piring berisi makanan di depanku"makan, biar kuat menghadapi kenyataan. kadang kita harus menelan kenyataan yang bahkan kita sendiri tak menginginkannya"Bruukk !! aww!!Mei memukul Hendi yang baru saja nyeletuk. "sudah, sudah. habisin makanannya ya, ibu mau istirahat" Malam itu, kami bersebda gurau hingga larut. Seperti kembali ke masalalu. tapi sayangnya tak ada lagi Ilma diantara kami.*****"pagi Nay, makasih ya kemarin udah ngurusin masalah gedung, catering sendirian. Semua sudah beres ya, kita tinggal tunggu hari H saja. Semoga acara kita lancar ya, oya maaf m

    Last Updated : 2022-03-20
  • GODAAN PRA NIKAH   kenyataan

    Mas Radit duduk di samping Dini dengan tangan yang masih berjabat dengan seorang yang manikahkan mereka. "Nggak !!! pernikahan ini nggak sah!" tariakkuBeberapa orang memandangku heran. Mungkin mereka adalah keluarga dari pihak Dini yang memang belum tau apapun.Mas Radit pucat, wajahnya penuh rasa gugup. Ia seperti orang bodoh yang tak tau apa yang akan diperbuat. ekspresinya masih celingak-celinguk. Ibu mas Radit segera bangkit dari duduknya. Seperti hendak mendekatiku, tapi tertahan."atas dasar apa kamu bilang nggak sah? mas Radit bukan lelaki beristri, jadi dia masih bebas menikahi siapapun" Dini lantang menjawab"mas Radit itu calon suamiku Din, dua minggu lagi kami menikah. Dan kami sudah mengurus berkas pernikahan" aku ngototBeberapa hadirin tampak saling berbisik, sementara orang tua Dini tertunduk tak mengucapkan sepatah katapun. Wajahnya menahan malu sekaligus malu."masih calon Nay. Lagipun, apalah arti sebuah berkas jika sekarang mas R

    Last Updated : 2022-03-21
  • GODAAN PRA NIKAH   maju atau tidak?

    Mataku sudah membengkak. Entah seberapa lama aku menangis. Aku masih berharap ini hanya mimpi, tapi hati harus menerima ini sudah terjadi.TOk Tok Tok !!! "Aku masuk ya Nay?" tanya seseorang dari depan pintu kamar.Aku tak memberi persetujuan apapun hingga ia masuk dengan sendirinya."Ya Alloh Nay, udah yaa Nay!! Tan, tante !!" teriak Mei kagetKamarku sudah berantakan, semua foto dalam pigura sudah pecah. kaca dimana-mana, baju yang pernah ku kenakan saat acara lamaran sudah nyaris habis terbakar dengan aku yang duduk memangkunya. Mei merebut gaun yang tersisa dan melemparkan ke lantai. Kakinya berusaha memadamkan dengan menginjaknya."kenapa Mei?" tanya ibuMei menganggat tanganku dan menunjukannya pada ibu, darah segar ada di beberapa bagian telapak tanganku. Rupaknya aku terluka saat beberapa kali membanting foto-fotoku dan mas Radit"Nay, jangan gini sayang. kamu masih punya ibu sama Mei, juga temen yang l

    Last Updated : 2022-03-21
  • GODAAN PRA NIKAH   Batal?

    Sudah dua hari yang lalu sejak kejadian itu, Aku masih bimbang apa yang akan ia lakukan dengan pernikahannya. Akhirnya tamu yang kutunggu pun datang. Aku sangat penasaran pengakuan macam apa yang akan mereka bicarakan disini.Ibu terlihat gemetar, tangannya tampak kurang nyaman membawa sebuah nampan. Bukan karena takut, tapi ibu tengah menahan amarahnya agar tak tumpah saat ini."Kita nggak bisa asal membatalkan pernikahan ini" Ujar seorang ibu paruh bayaAku tersentak dengan pernyataannya barusan. Bagaimana bisa setelah anaknya menikahi wanita yang telah dihamilinya, kini ia memaksaku untuk tetap bersedia menjadi madu di rumah tangga anaknya."maksud ibu? anak saya menjadi isteri kedua Radit? maaf ya bu, meskipun Nayra menjadi isteri sah sekalipun tetap saja notabenya dia adalah isteri kedua. Saya sangat tidak rela" bela ibuAku menunduk, pikiranku kalut tak bisa memutuskan apapun."bu, saya sayang sama Nayra. Saya akan adil, toh Nayra lah isteri sah sa

    Last Updated : 2022-03-22
  • GODAAN PRA NIKAH   keputusan

    "Bagaimana bisa kamu tidak mau membatalkan pernikahan ini? kamu pikir saya mainan? kenapa kamu jadi egois gini mas?" aku terisak"saya sudah putuskan, pernikahan ini akan saya batalkan" jawab ibu"terus bagaimana dengan semua persiapannya?" Lagi-lagi mas Radit masih saja melontarkan pertanyaan bodoh yang sebenarnya dia sendiri sudah tau jawabannya."Mohon maaf ya bu, dit. Sepertinya inti dari perbincangan kita sudah sangat jelas dan apapun yang kalian kuatirkan sama sekali kita pikirkan. kami tidak masalah dengan semua persiapan yang sudah ada. Mohon untuk mengerti perasaan kami dan menghargai keputusan kami. Jika tidak ada yang akan dibahas lagi saya mohon maaf, saya dan Nayra harus pergi karena ada urusan yang jauh lebih penting" Akhirnya ibu mengeluarkan kata-kata itu. Rasanya lega jika dua orang ini pergi dari rumahku."Baik kalo begitu, saya harap ibu dan Nayra tidak pernah menyesal dengan apa yang sudah diputuskan" jawab mantan calon mertuakuAku ter

    Last Updated : 2022-03-23

Latest chapter

  • GODAAN PRA NIKAH   Dipernikahan Mei

    "Hen, besok kamu bisa nganterin Nay....""yuk bu, kita pulang. Lagian Mei sudah ijab qobul" potongku"nganterin kemana tan?" tanya Hendi"eh anu nggak kemana-mana. Mungkin maksud ibu, nganterin pulang sekarang. Tapi aku mau pulang sama ibu aja. ya kan bu?" Aku mengedip-ngedipkan mataku sebagai kode. Rupanya ibu baru sadar ia baru saja hampir keceplosan."e-iya Hen, tadinya tante mau minta tolong anterin Nayra pulang. Tapi nggak usah deh, biar pulang sama tante aja naik taksi online" jelas ibuAku menghela nafas lega. Tapi, Hendi seolah tak percaya dengan alasan ibu. Sorot matanya penuh keingintahuan, gerak-geriknya penuh rasa penasaran. Bahkan aku sempat melihat ia membuntuti kami hingga masuk ke dalam taksi online. Aku memergokinya dari balik pantulan kaca mobil.[tan, maaf. Saya pulang dulu ya. Ada urusan yang harus saya selesaikan][iya, Nay nggak papa. Maaf ya tadi nggak sempet nemenin kamu sama ibu]Aku menutup sambungan telephon, dan mobil mulai melaju. Dari arah depan, ku liha

  • GODAAN PRA NIKAH   Dipernikahan Mei

    Mas Radit, benar saja aku seperti mengenali suaranya. Ia meraih tanganku yang tengah membersihkan jas.nya. Jarak kami begitu dekat membuat jantungku berdegup kencang. Aku mengatur ulang nafasku, agar tak segugup ini."eh maaf mas, jasmu jadi kotor" tegurku seraya berusaha melepaskan genggaman tangannya.Tapi sialnya, entah kenapa ujung jilbabku tersangkut dijam tangannya. Pandangan kami saling tertaut, seperti terjebak pada satu titik. Hingga beberapa detik kami saling memandang kosong satu sama lain."maaf, jilbabku tersangkut" kataku membuyarkan fokusnya"bentar, pelan-pelan aja Nay nanti jilbabmu sobek kalo dipaksa"Aku menurut saja, tangannya segera mengambil alih berusaha melepas jilbabku. Tapi, dari adah lain Dini datang. Dan...kreekkk!!!Ia menggunting jilbabku,"gitu aja kok repot, nggak usah dilama-lamain biar bisa ambil kesempatan deketin suami orang!" ucapnya keras.'ya Alloh, jilbab kesayanganku pemberian Ilma' batinku"nggak perlu cari-cari alasan biar bisa deket sama m

  • GODAAN PRA NIKAH   Dipernikahan Mei

    "nggak papa kok mah" jawab Mei tersenyumAku sendiri telah paham kenapa sahabatku ini tak mau aku mendampinginya . Aku bahkan tidak keberatan ataupun merasa tersinggung, justru aku senang karena aku bisa leluasa menyembunyikan diriku jika saja ada tamu yang tak ingin ku temui.*****Akhirnya hari pernikahan Mei dan Rifki tiba, beberapa orang sudah mulai mendatangi lokasi."Nay, kok mukanya sedih? aku nikah sama Rifki loh, kita bertiga bakal tetep temenan. Kita tetep bisa pergi bareng-bareng"Mei menggenggam tanganku erat, seperti paham dengan apa yang aku rasakan. "janji ya Mei, sekarang temenku cuma kamu" ucapkuMei menatapku lekat, matanya yang sudah penuh riasan hampir meneteskan air mata. Cepat-cepat tangannya mengelap dengan tisu sebelum berhambur jatuh kepipi. Kami berpelukan sambil menahan tangis masing-maning. Aku menghela nafas, mencoba melonggarkan dada agar tak sesak oleh perasaan sedih. Mei pergi meninggalkan meja rias, ia bersiap ketempat akad. Wajahnya begitu ayu dengan

  • GODAAN PRA NIKAH   menjadi anak, bukan orang lain

    Siang hari terasa menyengat dari biasanya. Seseorang wanita paruh baya terlihat tengah menjemur beberapa lembar pakaian, tangannya nampak kesulitan."MasyaAlloh bu, biar saya bantu""biarin Den, ini tinggal satu aja kok"Deni meraih selembar pakaian yang masih dalam genggaman bu Nani."biar ibu aja Den" cegah sang mertuaDeni mendorong kursi roda bu Nani kedalam rumah. Lalu, ia duduk menekuk setengah lutut dihadapannya, Tangannya menggenggam jari sang mertua."bu, ibu nggak usah ngerjain kerjaan rumah kayak tadi ya. Saya takut ibu kecapean" terang Deni"tapi, ibu nggak enak Den, masa ibu cuma makan tidur aja. Lagian kan cuma beres-beres rumah""kalo ibu ngrasa nggak enak ke saya berarti ibu nganggep saya sebagai orang lain"Bu Nani terdiam, tangannya mengusap peluh di dahinya. "Bu, saat ini saya nggak lagi nganggep ibu sebagai mertua tapi sudah menjadi ibu bagi saya. Ibu adalah keluarga saya satu-satunya disini. Cuma ibu sama pakdhe Narto yang saya punya" Deni masih menatapnya dalam,

  • GODAAN PRA NIKAH   menunaikan undangan

    Akhirnya hari ini aku diharuskan datang kepernikahan mas Radit dengan Dini. Walau aku sudah tak punya perasaan apapun pada mas Radit, tetap saja bayang-bayang penghianatannya masih menyisakan sakit. Aku memaksa diriku untuk kuat hanya sekedar mengucapkan selamat, daripada Dini akan mengecapku sebagai orang yang masih mengharapkan suaminya itu."selamat ya Din" ucapkuDini menarik badanku, memelukku. Alih-alih sikapnya seperti sahabat, ia justru membisikkan sesuatu."pernikahanmu batal ya? yang sabar ya" ucapnya lirih tapi cukup didengar beberapa orang disekitar kamiAku menelan ludah, menarik nafas panjang sembari menekan emosiku."selamat ya mas" Aku ngeluyur dari hadapan Dini, bahkan aku mengabaikan mas Radit yang sudah mengulurkan tangan.Dihari bahagianya pun ia masih sempat meledek nasibku. "Andai Mei, Rifki atau minimal Hendi disini, mungkin mereka tidak akan membiarkan Dini mengucapkan pertanyaan itu" gumamkuSeorang kerabat Dini mempersilahkan aku mengambil hidangan. Karena

  • GODAAN PRA NIKAH   plin plan

    Sebuah toko tampak mulai berbenah, karena memang sudah mulai larut."iya deh calon manten, seharian semangat banget kerjanya" ledek HendiRifki hanya tertawa kecil."makaya nikah dong Hen, eh lupa jomblo" ledek Rifki"sialan. Liat aja ntar kalo aku nikah kamu bakal kaget" jawab Hendi percaya diri"udahlah aku mau pulang" lanjut HendiIa melangkah, tapi tak langsung memacu motornya. Ia duduk diemperan toko membuka Ponselnya yang sedari tadi didalam tas.Tangannya membuka aplikasi biru, wajahnya seketika muram. Melihat sebuah foto dalam aplikasi."kamu wanita baik, cantik. Tapi, kenapa laki-laki selalu bermain-main dengan perasaanmu" batinnyaHendi terus menatapi gambar Nayra. Gambar yang manis dengan balutan senyum yang sederhana. Tapi senyum itu tak seceria dulu. Baru dua menit foto itu diposting, dia segera meninggalkan jempolnya di foto Nayra. Seperti itu setiap hari, Hendi memastikan keadaan Nayra dari media sosial. Seperti dulu."kenapa sih kamu nggak jujur aja sama Nayra?" "eh k

  • GODAAN PRA NIKAH   omongan orang

    "kenapa harus bertemu dia dua kali sepagi ini?" gumamku"Hai juga Mei" sapaya ceria"kamu ngapain disini Din?" tanya Mei"kan nyiapin acara pernikahanku, cuma beda satu hari sama kamu, tapi aku duluan hehe" jelasnya terkekehMei senyum kecut melihat tingkah serta penjelasannya."maksudmu peresmian pernikahanmu?" ledek Mei"apapun itu, intinya pernikahanku sama mas Radit" jawabnyaIa terlalu percaya diri bahkan saat tengah mempersiapkan pernikahan dengan kondisi perut yang sudah membesar. Seolah ia malah memamerkannya laksana sebuah kebanggaan."jangan lupa dateng ya Nay" jawabnya sembari berlalu"pasti" jawabkuLangkahnya yang sok anggun membuat Mei terlihat muak, dia terus saja mengusikku bahkan disaat aku sudah tak peduli dengan kehidupannya bersama mas Radit.Dari arah depan mas Radit menyambut sang isteri, tapi sikapnya berubah kikuk saat mendapati aku dan Mei ditempat itu juga. Dia melempar senyum, tapi aku membalas dengan tatapan datar tanpa ekspresi.Aku terus menemani Mei mem

  • GODAAN PRA NIKAH   kedua kalinya

    Aku tak begitu peduli dengan mas Radit dan Dini, karena memang aku sudah tak mau terlibat masalah dengan mereka.Rifki menjemputku untuk menemani Mei menuju kantor urusan agama. Tidak, lebih tepatnya kami kesana untuk urusan masing-masing. Rifki kembali ke tokonya setelah aku sudah bersama Mei."ayo Nay" Aku menaiki motornya. Tiap langkah kami, kukumpulkan tekad beserta tujuanku. Membatalkan pernikahan untuk kedua kalinya adalah sesuatu yang membuatku malu. Tapi, itulah seharusnya."kenapa kamu nggak nunggu mas Deni ngasih keputusan lagi Nay, kemarin dia ngomong gitu karena suasana hatinya sedang sedih" ucap Mei"kenapa aku harus menunggu untuk sesuatu yang sudah diputuskan?" tanyaku balik"aku malu Mei, kok terkesannya aku yang ngejar-ngejar mas Deni. Padahal aku mau nikah sama dia juga karena wasiat dari almarhumah Ilma" lanjutku"Ya udah, tapi kamu jangan sedih ya" jawabnyaKami terus melaju pada tempat yang kami tuju. Seorang ibu berseragam coklat menyambut kami, ia begitu sumrin

  • GODAAN PRA NIKAH   Undangan dari Dini

    Sepulang dari desa kaliwangi, aku belum lagi ke rumah bu dhe. Rasanya ada rasa sungkan bertemu mas Deni. Ibu masih di sana, mungkin sampai acara tujuh hari selesai. "Nanti malam kamu kesini ya Nay" ucap ibu pada sambungan telephon."InsyaAlloh bu" Aku menutup telephon, lalu melanjutkan sholat subuh. Masih terlalu pagi, tapi ibu sudah mengingatkan banyak acara untuk hari ini. Dimulai ke kantor urusan agama untuk kembali membatalkan pernikahanku, membantu persiapan pernikahan Mei, belum lagi aku harus ke rumah mas Deni, Itu adalah bagian yang paling berat bagiku.Setelah selesai beres-beres rumah dan menyiapkan sarapan, aku melongok jam bundar didinding. Sudah pukul tujuh. Aku bergegas, langkahku mantap menuju kantor urusan agama. Mungkin petugas disana akan menganggap aku bermain-main dengan pernikahan karena ini kali kedua aku membatalkan pernikahan.Tok tok tok !!!Terdengar Suara ketukan dari arah pintu depan, aku cepat-cepat menuju ruang tamu."mungkin ibu pulang, dia kan belum k

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status