Share

BAB 625

Author: sutan sati
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Lord Baron, melihat salah satu rekannya dikalahkan begitu saja, merasa gelisah dan segera mencari cara untuk meredakan situasinya. Paling tidak, mereka harus bisa menenangkan kemarahan ratu Samudera.

Dalam waktu singkat, ia segera memahami situasinya dengan baik. Itu sebabnya, ia segera melepaskan Raine dan berkata, "Ratu Samudera, mohon maafkan kesalahpahaman kami sebelumnya! Kami tidak tahu, jika nona muda ini adalah putri anda."

"Jika sedari awal kami menyadarinya, kami tidak akan berani menyentuhnya."

Awan hampir saja muntah mendengar kalimat manis Lord Baron yang layaknya seorang penjilat. Bahkan, seorang penjaga hitam sekalipun tidak lepas dari sifat culas layaknya manusia biasa.

Beberapa menit yang lalu, mereka datang dengan sikap yang begitu perkasa tanpa menghiraukan aturan apapun. Seolah mereka adalah raja. Namun, begitu mereka berhadapan dengan seseorang yang lebih kuat dari mereka, mereka pun menunjukkan warna asli yang sebenarnya.

Adapun Raine, merasakan dirinya telah beb
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (14)
goodnovel comment avatar
Dadang Purnama
akan ada kejutan untuk para reader di episode selanjutnya....liat aja
goodnovel comment avatar
Elia Tumengkol
raja bangsa naga benares nya Dinara gk bantuin nih.... wkwkwkwk... :D
goodnovel comment avatar
Dewo Azam
cerita ngawur. author tolol
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • GGAP 3 : THE LAST   BAB 626

    "Hahaha, sekarang tidak akan ada lagi yang bisa menyelamatkanmu. Cepatlah berlutut dan akui semua kesalahanmu! Aku tidak memiliki banyak waktu.""Jika tidak, semua orang di sini akan menanggung hukuman lebih berat karena kesalahanmu!" Ancam Lord Baron dengan nada angkuh."Awan, jangan pedulikan kami! Mereka adalah utusan tanah dewa dan mereka berani berlaku semena-mena terhadap manusia. Sampai matipun, aku tidak percaya jika mereka sedang melakukan tugasnya. Mereka tidak ubahnya seperti sekelompok penjahat." Ujar Amanda mencegah Awan menuruti keinginan para penjaga hitam. Menurut Amanda, apa yang dialukan Lord Baron saat itu, tidak ubahnya seperti bandit.Lord Baron benar-benar kejam. Mendengar Amanda menentangnya, dia tidak segan-segan menyiksa Amanda dengan meningkatkan tekanan listrik yang membuat Amanda kejang-kejang."Sialan! Hentikan! Dia tidak ada sangkut pautnya dengan urusan kita. Lepaskan dia atau aku bersumpah akan mengejar kalian semua, meski aku harus membalikkan tanah d

  • GGAP 3 : THE LAST   BAB 627

    Lord Baron tampak sangat kesal. Karena untuk kedua kalinya, rencananya yang sudah hampir berhasil, kembali mendapat gangguan. Namun, saat ia melihat dua sosok yang baru saja datang dan aura mereka yang begitu agung, Lord Baron tidak bisa mengusir kegugupan yang tiba-tiba saja menyelimuti dirinya."Master Paviliun Barat? Kelvin Sanjaya?"Lord Baron dan tiga penjaga hitam, seketika menjadi gugup dan sempat saling tukar pandangan untuk beberapa saat.Kelvin Sanjaya dan dan seorang pria tua melayang ringan dan mendarat tepat di dekat Awan. Aura agung yang dipancarkan oleh Kelvin Sanjaya saja pada saat itu, sudah terasa begitu agung layaknya seorang raja. Namun, pria tua yang berada di dekatnya memiliki aura yang jauh lebih kuat lagi. Seluruh pulau dan mungkin sampai ke banyak pulau yang berada di dekatnya, bisa merasa ketenangan dan sekaligus menimbulkan perasaan hormat yang tidak terbantahkan saat merasakan kehadiran sang dewa yang sebenarnya. Awan ingin menatap wajah pria tua tersebut,

  • GGAP 3 : THE LAST   BAB 628

    Baron dan tiga rekannya tampak semakin ketakutan. Itu karena di dalam gambar tersebut, terlihat dirinya menyerang seorang penjaga hitam. Lokasinya bahkan masih berada di dunia manusia dan tidak jauh dari Dark Club milik klan Atmaja dan itu adalah terakhir kali Awan melihat bayangan penjaga hitam.Awan ingat dengan kejadian tersebut. Selama ini, ia dipantau oleh penjaga hitam tidaklah salah. Namun, Baron sengaja mengambil kesempatan dengan menggunakan token penjaga hitam untuk menjatuhkan Awan.Kelvin berbisik ke telinga Awan, "Beruntung kamu tidak membuat pengakuan bersalah tadi. Jika tidak, Baron dan tiga tetua Roal yang ikut bersamanya akan mendapatkan apa yang mereka mau.""Di dunia para dewa, bukti dari kristal memori bersifat mutlak. Begitu mereka mendapatkan pengakuanmu, kamu akan dihukum sangat berat dan tidak bisa membela diri.""Ayah bahkan tidak akan bisa menyelamatkanmu."Membayangkan hal itu, Awan jadi bergidik ngeri. Apalagi melihat kristal memori seperti yang dikeluarkan

  • GGAP 3 : THE LAST   BAB 629

    Pertarungan sengit yang berlangsung selama hampir dua hari penuh tersebut, akhirnya berhasil dimenangkan oleh aliansi Sanjaya dan Pitaloka.Meski begitu, itu bukanlah peperangan yang mudah.Pasukan Aliansi kehilangan separuh lebih kekuatan tempur mereka. Di mana Klan Sanjaya kehilangan dua dewa perang mereka dan lainnya menderita luka yang cukup serius. Sementara klan Pitaloka kehilangan tujuh tetua mereka. Beruntung mereka memiliki Awan dengan kemampuan penyembuhannya yang sudah meningkat mendekati tahap dewa dan berhasil menghindarkan pasukan aliansi dari kehilangan lebih banyak nyawa. Semua itu, belum dihitung ribuan pasukan mereka yang gugur.Namun, terlepas dari semua itu, pasukan aliansi mendapat rampasan perang yang tidak bisa dibandingkan dengan pertempuran biasa. Semua aset dan properti ini, bahkan jika dibagi rata ke semua orang, tidak akan cukup untuk dihabiskan hingga beberapa keturunan.Begitu kekalahan Royal Familiy dikonfirmasi, anggota keluarga Royal yang saat itu bers

  • GGAP 3 : THE LAST   BAB 630

    "Kamu mau membawaku ke mana?" Tanya Amanda penasaran.Hari itu, Amanda sengaja berdandan dan mengenakan rok kembang berwarna putih, senada dengan atasan kasual yang dikenakannya. Penampilan Amanda terlihat jadi lebih feminim dan berbanding jauh dengan kebiasaan Amanda sebenarnya. Sehari sebelumnya, Awan sengaja meminta Amanda berpenampilan sederhana karena Awan bermaksud mengenalkan Amanda pada seseorang yang istimewa baginya. Sampai detik ini, Awan masih merahasiakannya dan Amanda tidak ingin bertanya lebih jauh dan penasaran dengan seseorang yang dianggap istimewa oleh Awan.Amanda sudah pernah bertemu dengan bibi Charlote dan juga sebagian besar keluarga Awan dari pihak ayah. Jadi, Amanda yakin seseorang yang dianggap istimewa bagi Awan kali ini bukanlah salah satu dari mereka. Karena itu, Amanda sengaja mendatangkan salah seorang stylish keluarganya, khusus untuk make over penampilannya agar terlihat lebih feminim. Setelah menghabiskan waktu berjam-jam dan hampir memborong kolek

  • GGAP 3 : THE LAST   BAB 631

    Setelah sekian lama, Awan kembali melihat tangis mama angkatnya tersebut. Namun kali ini, bukan tangisan yang membuatnya kehilangan kembali akal sehatnya. Itu adalah tangis kerinduan dan juga kebahagiaan. Tangis kerinduan seorang ibu yang telah lama tidak berjumpa dengan anaknya. Awan membiarkan Lina menumpahkan segala tangisannya dalam pelukan Amanda seraya memberi kode pada Amanda dan syukurnya, Amanda cukup peka dengan keadaan tersebut. Ada sekitar sepuluh menit lamanya, Lina menumpahkan tangis kebahagiaannya dalam pelukan Amanda. Sampai, Lina tersadar kembali dan mengurai pelukan mereka. "Maaf ya, nak. Tante terlalu sentimentil, kamu terlalu mirip dengan..." "Tidak apa-apa, ma." Sebelum Lina menyelesaikan kalimatnya, Amanda sudah lebih dulu menyelanya. Ia sekarang mengerti alasan Awan membawanya kemari dan Amanda sama sekali tidak keberatan untuk menggantikan posisi Renata untuk sesaat dan memberi kebahagiaan untuk ibunya Renata. Selama arwah Renata masih bersamanya dahulu,

  • GGAP 3 : THE LAST   BAB 632

    Rumah sakit umum ASA.Meski terletak di lokasi terpencil karena berada di bawah kampung Tuo dan lokasi yang jauh dari kabupaten, ditambah akses jalan ke sana yang tidak selebar jalan kabupaten. Kenyataannya, rumah sakit ini memiliki fasilitas medis yang sangat lengkap dan tidak kalah dengan rumah sakit yang berstandar internasional sekalipun. Sebuah alasan yang membuat rumah sakit ini banyak dihuni oleh tenaga medis terampil dan membuat reputasinya cepat terkenal hingga ke berbagai daerah di ranah Minang. Ditambah, kepala rumah sakit dan sekaligus menjadi dokter spesialis bedah di sana merupakan seorang wanita berparas cantik dan terkenal dengan keramahannya, Dr. Annisa Azzahra, Sp.B.Meski terkenal dengan keramahannya, sebagai penanggung jawab rumah sakit, Dokter Nisa menerapkan standar tinggi bagi tenaga medis yang bekerja di rumah sakitnya. Semua itu tentu saja sepadan dengan gaji tinggi yang mereka terima selama bekerja di sana. Banyak yang memuji dan banyak juga pihak yang mera

  • GGAP 3 : THE LAST   BAB 633

    Fikri dan Purnama yang semula berdebat, bahkan sampai berhenti dan tercengang mendengar wanita pujaan mereka dilamar oleh pria lain, tepat di depan mereka. Bagaimana mungkin mereka menerimanya?Jika pria lainnya, mungkin akan diam. Namun, mereka tidak mungkin bisa membiarkan ada lelaki lain merebut wanita yang mereka idamkan dari tangan mereka."Hei, bung! Apa maksudmu melamar dokter Nisa siang hari bolong begini?""Apa kamu tahu, siapa dokter Annisa? Sepuluh kamu, tidak bisa dibandingkan dengan seorang dokter Nisa.""Lebih baik kamu pergi dari sini! Atau kami akan memanggil satpam untuk mengusirmu."Ujar Fikri dan Purnama yang kali ini bisa kompak. Melihat reaksi keduanya, Awan cukup terkejut dan selanjutnya justru terkekeh geli. Ia melihat keduanya tidak ubahnya seperti badut yang sedang membuat pertunjukan.Awan melirik Annisa sekilas untuk menanyakan siapa mereka dan tampak balasan wajah jengah Anisa dan ketidakberdayaannya. Annisa membisikan identitas keduanya ke telinga Awan.

Latest chapter

  • GGAP 3 : THE LAST   EPILOG

    Satu setengah tahun kemudian.Tiga istri Awan, Annisa, Amanda dan Calista, tampak sedang cemas menunggu di luar kamar di rumah tuo, kampung halaman Awan. Di tengah mereka, tampak dua orang balita yang sedang digendong oleh Annisa dan Calista, sementara Amanda tampak sedang bermain dengan kedua balita berjenis kelamin perempuan tersebut dengan sesekali mencubit gemas pipi keduanya.Kalian mungkin bertanya-tanya, di mana Rhaysa alias Raine? Awan belum berhasil melamarnya hingga detik ini. Awan pernah mencoba melamar Raine setengah tahun yang lalu. Hanya saja, lamarannya langsung ditolak. Ratu Samudera memberikan syarat yang sangat berat jika Awan ingin melamar putrinya, yaitu Awan harus berada di level Divine atau dewa terlebih dahulu. Hasilnya, Awan telah berjuang keras di selama berada di tanah dewa untuk terus meningkatkan kemampuannya. Meski begitu, sepertinya ia masih harus bersabar untuk bisa melamar Raine.Kembali ke ruang tamu, rumah tua Awan.Tidak sama seperti Amanda yang terl

  • GGAP 3 : THE LAST   BAB 638 (TAMAT)

    Rombongan Cakar Hitam mencibir ucapan Awan yang dinilai terlalu berani dan tidak bercermin, siapa lawan yang akan ia hadapi. Sementara, Datuk Cakar Putih dan bangsa harimau Bukit Larangan lebih mencemaskan nasib Awan. Mereka masih mengira. jika Awan hanya mengandalkan kekuatan warisan Gumara. Itu semua tidak akan cukup untuk menghadapi Cakar Hitam. "Uda!" Andini menarik ujung baju belakang Awan dan terang-terangan menunjukkan kekhawatirannya. Namun, Awan hanya tersenyum cuek dan memintanya untuk tidak perlu khawatir. Entah karena kalimat yang diucapkan Awan padanya atau cara penyampaian dan ketenangan yang ditunjukkan oleh Awan, membuat Andini merasa jauh lebih tenang dan merasa bisa mempercayai Awan. Roaaar! Cakar Hitam melompat ke depan dan tibat-tiba saja, ia sudah berubah wujud menjadi harimau besar dengan belang hitam di sekujur tubuhnya. Untuk bisa mengalahkan Awan, Cakar Hitam sudah bertekad untuk mengerahkan seluruh kekuatan dan berubah menjadi wujud terbaiknya. Cakar H

  • GGAP 3 : THE LAST   BAB 637

    Wajah Taring Hitam seketika memerah panas melihat sikap Andini yang dengan terang-terangan menjatuhkan dirinya ke dalam pelukan seorang pria asing seperti Awan. Ia telah mengagumi Andini sejak lama, bagaimana ia bisa menerima, wanita yang disukainya bermesraan dengan pria lain tepat di depan hidungnya? Tidak peduli, apa pria itu dicintai Andini atau tidak. Bagi Taring Hitam, hanya dialah yang pantas menjadi pasangan Andini. Dia tidak habis pikir dengan sikap bodoh Andini, bagaimana ia bisa memilih seorang pria yang bukan apa-apa jika dibanding dirinya? Dia kuat dengan seluruh tubuh dipenuhi oleh otot-otot baja. Selain itu, dia adalah seorang pangeran dengan masa depan cerah. Bersamanya, Andini pasti akan jauh lebih bahagia. Bangsa harimau rata-rata memiliki tubuh yang besar dan berotot. Sehingga melihat tubuh Awan yang biasa, membuat Taring Hitam menilainya sebagai sosok yang sangat lemah. Dengan tatapan penuh kecemburuan dan kebencian, Taring Hitam akhirnya tidak bisa lagi menaha

  • GGAP 3 : THE LAST   BAB 636

    Tatapan Cakar Hitam menjadi dingin dan tidak lagi menunjukkan keramahan pura-puranya, "Cakar Putih, apa kamu tahu konsekuensi dari pilihanmu hari ini?" Sambil menekan rasa gugup dalam hatinya, Datuk Cakar Putih berusaha tersenyum tenang dan berkata, "Keputusan kami bersifat final dan anda bisa kembali." "Kamu?" Kilat kemarahan terbesit di mata Cakar Hitam dan tiba-tiba saja ia sudah menghilang dari tempat ia semula berdiri. Wus! Terlalu cepat! Datuk Cakar Putih terkesiap. Meski ia sudah menduga reaksi akhir dari Cakar Hitam. Namun, gerakannya terlalu cepat untuk bisa ia ikuti dan detik berikutnya, Cakar Hitam sudah muncul tepat di depan Datuk Cakar Putih dan melayangkan sebuah serangan yang tidak bisa ditahannya. Braaak. Datuk Cakar Putih tidak bisa menahan pukulan itu sepenuhnya dan membuatnya terbang membelah barisan pasukan di belakangnya. "Datuk Cakar Putih?" Pekik orang-orang tertahan dan terkejut melihat keberanian Cakar Hitam yang telah menyerang tetua mereka tepan dih

  • GGAP 3 : THE LAST   BAB 635

    Suasana di alam bangsa harimau tampak tegang dan semua penjaga perbatasan memasang wajah serius dan penuh waspada.Awan sengaja menyamarkan penampilannya dan mengeluarkan aura harimau yang ada di dalam tubuhnya dan membuat ia berhasil membaur dengan para penduduk bangsa harimau tanpa ketahuan. Setelah kedatangannya terakhir kali ke tempat itu, Awan memiliki memori yang sangat tajam tentang semua sudut tempat ini, yang memungkinkannya bisa berpindah kemanapun yang ia inginkan.Tidak lama setelah kedatangan Awan, rombongan Taring Hitam juga datang bersama ayah, para tetua dan juga puluhan prajurit terbaik bangsanya.Taring Hitam tampak tidak main-main dengan ancamannya. Hal itu, membuat gelisah bangsa harimau yang tinggal di Bukit Larangan.Para petinggi yang dipimpin oleh Datuk Cakar Putih tampak serius membahas masalah ini di aula tetua."Datuk, kita tidak bisa membiarkan mereka mendapatkan apa yang mereka mau. Bagaimanapun, raja sedang tidak ada di sini dan kita semua berkewajiban me

  • GGAP 3 : THE LAST   BAB 634

    Seminggu yang lalu, ada sekolompok orang asing yang datang ke Kampung Tuo. Anehnya, mereka melewati batas Kampung Tuo begitu saja dan ternyata, tujuan mereka adalah kampung mistis yang ada di Bukit Larangan, tempat di mana bangsa harimau tinggal. Kelompok ini dipimpin oleh seorang pemuda bernama Taring Hitam, putra dari raja harimau Cakar Hitam yang berasal dari gunung Medan. Tujuan mereka datang, karena Taring Hitam yang sudah cukup usia untuk menikah, menginginkan Andini sebagai istrinya. Meski mereka tahu bahwa Andini adalah pasangan yang disiapkan untuk raja. Hanya saja, bangsa harimau dari gunung Medan ini tahunya bahwa raja Gumara telah lama tiada dan tidak memiliki pewaris sama sekali. Hal itu, coba dimanfaatkan oleh Taring Hitam untuk mendapatkan Andini. Taring Hitam yang terpesona dengan kecantikan Andini, ketika berkunjung ke bukit Larangan beberapa tahun lalu, berniat menjadikan Andini sebagai miliknya dan begitu ia mencapai usia layak menikah, Taring Hitam langsung me

  • GGAP 3 : THE LAST   BAB 633

    Fikri dan Purnama yang semula berdebat, bahkan sampai berhenti dan tercengang mendengar wanita pujaan mereka dilamar oleh pria lain, tepat di depan mereka. Bagaimana mungkin mereka menerimanya?Jika pria lainnya, mungkin akan diam. Namun, mereka tidak mungkin bisa membiarkan ada lelaki lain merebut wanita yang mereka idamkan dari tangan mereka."Hei, bung! Apa maksudmu melamar dokter Nisa siang hari bolong begini?""Apa kamu tahu, siapa dokter Annisa? Sepuluh kamu, tidak bisa dibandingkan dengan seorang dokter Nisa.""Lebih baik kamu pergi dari sini! Atau kami akan memanggil satpam untuk mengusirmu."Ujar Fikri dan Purnama yang kali ini bisa kompak. Melihat reaksi keduanya, Awan cukup terkejut dan selanjutnya justru terkekeh geli. Ia melihat keduanya tidak ubahnya seperti badut yang sedang membuat pertunjukan.Awan melirik Annisa sekilas untuk menanyakan siapa mereka dan tampak balasan wajah jengah Anisa dan ketidakberdayaannya. Annisa membisikan identitas keduanya ke telinga Awan.

  • GGAP 3 : THE LAST   BAB 632

    Rumah sakit umum ASA.Meski terletak di lokasi terpencil karena berada di bawah kampung Tuo dan lokasi yang jauh dari kabupaten, ditambah akses jalan ke sana yang tidak selebar jalan kabupaten. Kenyataannya, rumah sakit ini memiliki fasilitas medis yang sangat lengkap dan tidak kalah dengan rumah sakit yang berstandar internasional sekalipun. Sebuah alasan yang membuat rumah sakit ini banyak dihuni oleh tenaga medis terampil dan membuat reputasinya cepat terkenal hingga ke berbagai daerah di ranah Minang. Ditambah, kepala rumah sakit dan sekaligus menjadi dokter spesialis bedah di sana merupakan seorang wanita berparas cantik dan terkenal dengan keramahannya, Dr. Annisa Azzahra, Sp.B.Meski terkenal dengan keramahannya, sebagai penanggung jawab rumah sakit, Dokter Nisa menerapkan standar tinggi bagi tenaga medis yang bekerja di rumah sakitnya. Semua itu tentu saja sepadan dengan gaji tinggi yang mereka terima selama bekerja di sana. Banyak yang memuji dan banyak juga pihak yang mera

  • GGAP 3 : THE LAST   BAB 631

    Setelah sekian lama, Awan kembali melihat tangis mama angkatnya tersebut. Namun kali ini, bukan tangisan yang membuatnya kehilangan kembali akal sehatnya. Itu adalah tangis kerinduan dan juga kebahagiaan. Tangis kerinduan seorang ibu yang telah lama tidak berjumpa dengan anaknya. Awan membiarkan Lina menumpahkan segala tangisannya dalam pelukan Amanda seraya memberi kode pada Amanda dan syukurnya, Amanda cukup peka dengan keadaan tersebut. Ada sekitar sepuluh menit lamanya, Lina menumpahkan tangis kebahagiaannya dalam pelukan Amanda. Sampai, Lina tersadar kembali dan mengurai pelukan mereka. "Maaf ya, nak. Tante terlalu sentimentil, kamu terlalu mirip dengan..." "Tidak apa-apa, ma." Sebelum Lina menyelesaikan kalimatnya, Amanda sudah lebih dulu menyelanya. Ia sekarang mengerti alasan Awan membawanya kemari dan Amanda sama sekali tidak keberatan untuk menggantikan posisi Renata untuk sesaat dan memberi kebahagiaan untuk ibunya Renata. Selama arwah Renata masih bersamanya dahulu,

DMCA.com Protection Status