Share

BAB 498

Author: sutan sati
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Ketika Osborne masuk ke dalam ruangan VIP, empat orang yang terdiri tiga orang wanita dan satu orang pria yang sedang menikmati makan malam mereka, tiba-tiba berhenti.

Mereka menatap penasaran ke arah Osborne, karena mereka tidak mengenal Osborne sama sekali. Dari penampilannya, Osborne tidak terlihat seperti pelayan ataupun manajer restoran. Sehingga, mereka penasaran, apa tujuan Osborne masuk ke dalam ruangan mereka.

"Maaf, anda siapa?" Tanya si pria di dalam sana dengan tatapan curiga.

Saat itu, Osborne terang-terangan memandang dua rekan wanitanya dengan tatapan yang menelanjangi. Jadi, sangat wajar pria tersebut merasa curiga dengan tujuan Osborne masuk ke dalam ruangan mereka. Apalagi, di balakang Osborne ada beberapa pengawal dan satu rekan wanitanya yang ikut masuk ke dalam ruangan mereka.

Tanpa menghiraukan pertanyaan pemuda tersebut, Osborne berjalan mendekat, "Cantik, sungguh sangat cantik! Perkenalkan, saya Osborne Royal."

"Saya ingin mengajak nona berdua makan bersama sa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (20)
goodnovel comment avatar
phoenik
ia padahl musuh2 di ggapa 1 dan 2 aja masih bisa di kembangin, 9 naga rus nya satu2 dl, musuh keluarga atmaja, ini kejauhan dan kalimat berulang yg sama
goodnovel comment avatar
Heri Purnomo
Tebakan gue. setelah konflik nanti Awan datang menyelamatkan Hanna dan Calista. Osbone dihajar Awan. Ini sama jalan ceritanya dengan Calista yg diculik di dealer mobil BMW. Jangan kehabisan ide Thor. Semangat menulisnya, mohon maaf kalau kritis. Selamat menjalankn ibadah puasa #SalampenggemarGGAP1&2
goodnovel comment avatar
Heri Purnomo
Sama. Dulu enak baca ggap 1, nulisnya lancar dan ga banyak narasi yg bertele2.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • GGAP 3 : THE LAST   BAB 499

    Masalah yang menimpa keluarga Pitaloka, tidak sepenuhnya perlu diratapi sebagai bencana bagi keluarga mereka, Karena dengan adanya masalah ini, membuat mereka bisa berbenah dan segera pindah ke kediaman baru mereka.Tempat tersebut berada di pulau Dewata. Pulau yang dulunya diberikan Awan sebagai hadiah untuk ulang tahun Abimana.Sebelumnya sempat terjadi pro dan kontra dari dalam internal keluarga Pitaloka tentang tempat tinggal mereka yang baru, meski pulau tersebut sudah selesai pengerjaannya beberapa waktu lalu dan di sana, bisa menampung hingga puluhan ribu keluarga.Sebuah lokasi yang sangat menjanjikan bagi keluarga Pitaloka untuk memulai kehidupan baru mereka. Sebagai keluarga ningrat dan semakin berkembangnya keluarga mereka, sudah seharusnya mereka memiliki lokasi yang istimewa sebagai tempat tinggal mereka.Pertimbangan mereka yang menolak adalah karena mengingat bahwa kediaman mereka yang sekarang, memiliki sejarah ratusan tahun keluarga

  • GGAP 3 : THE LAST   BAB 500

    Saat Awan datang ke tempat Calista, ia menemukan Aldo yang sedang terkapar terkena serangan dua pengawal Osborne. Beruntung Awan datang tepat waktu, saat serangan salah seorang pengawal Osborne hampir saja membunuh Aldo.Ternyata, tidak hanya ada Aldo yang menjadi korban keganasan mereka.Di dekat pintu masuk ruang VIP dan di luar ruangan, terdapat beberapa orang penjaga resto yang terbaring kesakitan dan sebagian bahkan sudah pingsan.Tap!Tinju kanan pengawal tersebut menggantung di udara, saat Awan berhasil menahan dan menangkap pukulannya. "Kalian ingin membunuh saudaraku? Sebaiknya kalian memiliki nyawa lebih untuk bisa melakukannya!" Ujar Awan marah.Hanna, Gina dan Calista hampir saja berteriak karena saking cemasnya. Beruntung, Awan datang tepat waktu menyelamatkan nyawa Aldo.Baam.Awan tidak memberi ampun pada pengawal yang coba menyerang Aldo. Dengan satu tendangan, ia menghempaskan pengawal tersebut terbang dengan kondisi terbakar.Satu pengawal lainnya, ketika melihat re

  • GGAP 3 : THE LAST   BAB 501

    "Apa kita tidak membawa uda Aldo ke rumah sakit, kak?" Tanya Hanna bimbang.Bukannya ia tidak tahu kemampuan Awan ataupun fasilitas medis yang tersedia di vila pribadi Awan. Fasilitas medis serta tenaga medis di vila Awan, bahkan yang terbaik di negera ini. Namun, Hanna ragu untuk berada di dekat Awan saat ini, semenjak ia melihat kedekatan Awan dengan Calista. Bagaimanapun, masih ada perasaan Hanna yang tersisa untuk Awan dan itu membuatnya merasa tidak nyaman ketika melihat kemesraan Awan dan Calista.Namun, Awan yang tidak menyadari maksud Hanna, tidak mengubris pertanyaan Hanna dan berkata, "Jangan khawatir! Aku telah memberi pertolongan pertama pada Aldo. Ia hanya butuh istirahat sebentar untuk memulihkan kondisinya."Selanjutnya, Awan segera berlalu mendahului Hanna yang dengan sedikit terlihat linglung mengikuti langkah Awan dari belakang. Tanpa diduga, Calista menggandeng tangan Hanna untuk menguatkannya."Hanna, jangan khawatir! Percayakan saja pada kak Awanmu."Hanna hanya b

  • GGAP 3 : THE LAST   BAB 502

    Joe tersenyum datar sebelum menjawab tawaran yang diajukan Queros pada mereka, "Mr. Queros, anda tahu apa yang anda minta dari kami terlalu banyak, meski anda sudah tahu bagaimana prinsip klan kami bekerja!"Satu penggal kalimat Joe, membuat senyum di wajah Queros segera surut. Ia seakan sudah menebak apa yang akan diucapkan oleh Joe berikutnya. Jawaban Joe bisa dianggap terlalu berani. Apalagi ketika ia sedang berhadapan dengan petinggi organisasi besar seperti the Snake.Jika diibaratkan, klan Atmaja hanyalah penguasa di negara ini dan sedikit memiliki nama di benua Asia. Perbedaan mereka telalu jauh, jika harus dibandingkan dengan organisasi the Snake yang merupakan organisasi dunia bawah level internasional. Mereka diibaratkan seperti semut yang coba menantang seekor gajah.Meski begitu, Joe dengan percaya diri mengungkapkan tentang prinsip klannya di depan Queros dan secara tidak langsung, telah menolak tawaran Queros dan organisasinya."Anda bisa mengajak kami bekerjasama dalam

  • GGAP 3 : THE LAST   BAB 503

    Awan tertegun lama, saat matanya terpaku pada sebuah sosok berjubah hitam yang saat itu juga sedang menatapnya dari kejauhan. Awan merasakan beberapa kali tengkuknya bergidik saat melihat sosok misterius tersebut.Sosok tersebut menggunakan jubah yang sangat dalam dan terlihat berkibar karena terkena angin. Meski hari masih siang dan cerah, Awan seama sekali tidak bisa melihat seperti apa rupa dari sosok misterius tersebut.Dengan kemampuan Awan saat ini, sangat mudah baginya untuk merasakan intent seseorang serta level kekuatan mereka. Namun, yang dirasakan oleh Awan ketika melihat sosok berjubah hitam tersebut hanyalah perasaan hampa.Seolah ia adalah kekosongan dan Awan tidak bisa meraba level kekuatannya.Sungguh aneh! Bahkan, jika orang tersebut berada di level atasnya, Awan pasti masih bisa merasakan tekanan yang sangat kuat darinya. Namun, ia tidak merasakan apapun.Yang jelas, sosok misterius tersebut bukanlah seseorang yang bisa dianggap enteng."Tuan Awan?"Suara bathin Dina

  • GGAP 3 : THE LAST   BAB 504

    "Ketua, mereka sudah pergi dengan pesawat jet pribadi beberapa jam yang lalu.""Sepertinya, serangan nona Amanda yang telah menewaskan seribu pasukan silver mereka menjadi pemicunya.""Lalu, ditambah peringatan dari nona Amanda, telah menarik perhatian serius dari seluruh keluarga Royal.""Semua anggota keluarga Royal yang sebelumnya berada di negeri ini, secara bersamaan ditarik kembali. Termasuk Osborne Royal.""Meski begitu, masih ada dua orang pengawal Osborne yang tidak kembali. Saya curiga, jika mereka memiliki misi lain saat ini." Lapor mata-mata klan Sanjaya pada Awan.Awan telah menugaskan mata-mata klan Sanjaya untuk memantau semua pergerakan anggota keluarga Royal yang berada di tanah air, begitu keluarga Royal coba menginvasi keluarga Pitaloka.Tidak sia-sia! Orang-orangnya berhasil memantau pergerakan semua anggota keluarga Royal, termasuk Osborne. Hanya saja, sebelum Awan sempat mengejarnya, Orborne sudah terlebih dahulu meninggalkan negara ini.Ketika mendapat laporan d

  • GGAP 3 : THE LAST   BAB 505

    Kehadiran Awan dan Amanda dalam ruangan Abimana, cukup mengejutkan semua orang. "Kalian? Kenapa kalian berdua bisa ada di sini?" Tanya Batara heran. Pasalnya, Abimana sudah meminta keduanya untuk beristirahat selama beberapa hari. Bagaimanapun, keduanya sudah menghilang selama setahun dan banyak hal yang sudah terlewatkan semenjak mereka menggilang. Belum lagi, ancaman Amanda kepada keluarga Royal, membuat situasi menjadi panas. Namun, tidak sama seperti Batara, Awan dan Amanda justru terlihat sangat santai dan mereka bahkan juga sudah mengetahui, situasi yang sedang menimpa keluarga Pitaloka saat ini."Ayah, aku bosan hanya berdiam diri di rumah tanpa melakukan apa-apa. Selain itu, Awan membawa informasi tentang situasi yang terjadi dalam Divisi Zero saat ini.""Karena itu, kami segera ke sini untuk menemui kalian. Ternyata, kami datang tepat waktu!" Batara dan yang lainnya, secara otomatis menatap Awan penasaran.Awan dengan acuh tak acuh, mengedikkan bahu dan berkata, "Jangan m

  • GGAP 3 : THE LAST   BAB 506

    Abimana menghela napas dalam. Sebelumnya dia masih berharap jika Amanda akan berubah pikiran. Bagaimanapun, yang akan mereka hadapi adalah keluarga Royal. Satu dari lima keluarga tersembunyi yang eksistensinya tidak bisa diganggu oleh orang-orang seperti mereka.Tidak ada yang bisa menebak, seberapa besar kekuatan keluarga ini sebenarnya.Menurut Abimana, langkah Amanda untuk menyerang balik keluarga Royal merupakan tindakan yang sangat gegabah. Meski Amanda telah berubah menjadi sangat kuat, bahkan jauh melebihi dirinya. Tidak ada yang bisa menebak, apa yang bisa terjadi di sana nantinya.Awan yang mengerti kegelisahan Abimana, ikut bersuara, "Kakek, jangan khawatir! Amanda tidak sendirian. Aku akan membantunya, itu termasuk keluarga Sanjaya dan klan Atmaja."Masih ada satu pasukan lagi yang tidak disebutkan Awan dan merupakan bantuan terkuat mereka, yaitu pasukan istana es Abadi. Ini adalah kartu truf mereka nantinya dan Awan ingin merahasiakannya sampai waktunya tiba nanti."Baikla

Latest chapter

  • GGAP 3 : THE LAST   EPILOG

    Satu setengah tahun kemudian.Tiga istri Awan, Annisa, Amanda dan Calista, tampak sedang cemas menunggu di luar kamar di rumah tuo, kampung halaman Awan. Di tengah mereka, tampak dua orang balita yang sedang digendong oleh Annisa dan Calista, sementara Amanda tampak sedang bermain dengan kedua balita berjenis kelamin perempuan tersebut dengan sesekali mencubit gemas pipi keduanya.Kalian mungkin bertanya-tanya, di mana Rhaysa alias Raine? Awan belum berhasil melamarnya hingga detik ini. Awan pernah mencoba melamar Raine setengah tahun yang lalu. Hanya saja, lamarannya langsung ditolak. Ratu Samudera memberikan syarat yang sangat berat jika Awan ingin melamar putrinya, yaitu Awan harus berada di level Divine atau dewa terlebih dahulu. Hasilnya, Awan telah berjuang keras di selama berada di tanah dewa untuk terus meningkatkan kemampuannya. Meski begitu, sepertinya ia masih harus bersabar untuk bisa melamar Raine.Kembali ke ruang tamu, rumah tua Awan.Tidak sama seperti Amanda yang terl

  • GGAP 3 : THE LAST   BAB 638 (TAMAT)

    Rombongan Cakar Hitam mencibir ucapan Awan yang dinilai terlalu berani dan tidak bercermin, siapa lawan yang akan ia hadapi. Sementara, Datuk Cakar Putih dan bangsa harimau Bukit Larangan lebih mencemaskan nasib Awan. Mereka masih mengira. jika Awan hanya mengandalkan kekuatan warisan Gumara. Itu semua tidak akan cukup untuk menghadapi Cakar Hitam. "Uda!" Andini menarik ujung baju belakang Awan dan terang-terangan menunjukkan kekhawatirannya. Namun, Awan hanya tersenyum cuek dan memintanya untuk tidak perlu khawatir. Entah karena kalimat yang diucapkan Awan padanya atau cara penyampaian dan ketenangan yang ditunjukkan oleh Awan, membuat Andini merasa jauh lebih tenang dan merasa bisa mempercayai Awan. Roaaar! Cakar Hitam melompat ke depan dan tibat-tiba saja, ia sudah berubah wujud menjadi harimau besar dengan belang hitam di sekujur tubuhnya. Untuk bisa mengalahkan Awan, Cakar Hitam sudah bertekad untuk mengerahkan seluruh kekuatan dan berubah menjadi wujud terbaiknya. Cakar H

  • GGAP 3 : THE LAST   BAB 637

    Wajah Taring Hitam seketika memerah panas melihat sikap Andini yang dengan terang-terangan menjatuhkan dirinya ke dalam pelukan seorang pria asing seperti Awan. Ia telah mengagumi Andini sejak lama, bagaimana ia bisa menerima, wanita yang disukainya bermesraan dengan pria lain tepat di depan hidungnya? Tidak peduli, apa pria itu dicintai Andini atau tidak. Bagi Taring Hitam, hanya dialah yang pantas menjadi pasangan Andini. Dia tidak habis pikir dengan sikap bodoh Andini, bagaimana ia bisa memilih seorang pria yang bukan apa-apa jika dibanding dirinya? Dia kuat dengan seluruh tubuh dipenuhi oleh otot-otot baja. Selain itu, dia adalah seorang pangeran dengan masa depan cerah. Bersamanya, Andini pasti akan jauh lebih bahagia. Bangsa harimau rata-rata memiliki tubuh yang besar dan berotot. Sehingga melihat tubuh Awan yang biasa, membuat Taring Hitam menilainya sebagai sosok yang sangat lemah. Dengan tatapan penuh kecemburuan dan kebencian, Taring Hitam akhirnya tidak bisa lagi menaha

  • GGAP 3 : THE LAST   BAB 636

    Tatapan Cakar Hitam menjadi dingin dan tidak lagi menunjukkan keramahan pura-puranya, "Cakar Putih, apa kamu tahu konsekuensi dari pilihanmu hari ini?" Sambil menekan rasa gugup dalam hatinya, Datuk Cakar Putih berusaha tersenyum tenang dan berkata, "Keputusan kami bersifat final dan anda bisa kembali." "Kamu?" Kilat kemarahan terbesit di mata Cakar Hitam dan tiba-tiba saja ia sudah menghilang dari tempat ia semula berdiri. Wus! Terlalu cepat! Datuk Cakar Putih terkesiap. Meski ia sudah menduga reaksi akhir dari Cakar Hitam. Namun, gerakannya terlalu cepat untuk bisa ia ikuti dan detik berikutnya, Cakar Hitam sudah muncul tepat di depan Datuk Cakar Putih dan melayangkan sebuah serangan yang tidak bisa ditahannya. Braaak. Datuk Cakar Putih tidak bisa menahan pukulan itu sepenuhnya dan membuatnya terbang membelah barisan pasukan di belakangnya. "Datuk Cakar Putih?" Pekik orang-orang tertahan dan terkejut melihat keberanian Cakar Hitam yang telah menyerang tetua mereka tepan dih

  • GGAP 3 : THE LAST   BAB 635

    Suasana di alam bangsa harimau tampak tegang dan semua penjaga perbatasan memasang wajah serius dan penuh waspada.Awan sengaja menyamarkan penampilannya dan mengeluarkan aura harimau yang ada di dalam tubuhnya dan membuat ia berhasil membaur dengan para penduduk bangsa harimau tanpa ketahuan. Setelah kedatangannya terakhir kali ke tempat itu, Awan memiliki memori yang sangat tajam tentang semua sudut tempat ini, yang memungkinkannya bisa berpindah kemanapun yang ia inginkan.Tidak lama setelah kedatangan Awan, rombongan Taring Hitam juga datang bersama ayah, para tetua dan juga puluhan prajurit terbaik bangsanya.Taring Hitam tampak tidak main-main dengan ancamannya. Hal itu, membuat gelisah bangsa harimau yang tinggal di Bukit Larangan.Para petinggi yang dipimpin oleh Datuk Cakar Putih tampak serius membahas masalah ini di aula tetua."Datuk, kita tidak bisa membiarkan mereka mendapatkan apa yang mereka mau. Bagaimanapun, raja sedang tidak ada di sini dan kita semua berkewajiban me

  • GGAP 3 : THE LAST   BAB 634

    Seminggu yang lalu, ada sekolompok orang asing yang datang ke Kampung Tuo. Anehnya, mereka melewati batas Kampung Tuo begitu saja dan ternyata, tujuan mereka adalah kampung mistis yang ada di Bukit Larangan, tempat di mana bangsa harimau tinggal. Kelompok ini dipimpin oleh seorang pemuda bernama Taring Hitam, putra dari raja harimau Cakar Hitam yang berasal dari gunung Medan. Tujuan mereka datang, karena Taring Hitam yang sudah cukup usia untuk menikah, menginginkan Andini sebagai istrinya. Meski mereka tahu bahwa Andini adalah pasangan yang disiapkan untuk raja. Hanya saja, bangsa harimau dari gunung Medan ini tahunya bahwa raja Gumara telah lama tiada dan tidak memiliki pewaris sama sekali. Hal itu, coba dimanfaatkan oleh Taring Hitam untuk mendapatkan Andini. Taring Hitam yang terpesona dengan kecantikan Andini, ketika berkunjung ke bukit Larangan beberapa tahun lalu, berniat menjadikan Andini sebagai miliknya dan begitu ia mencapai usia layak menikah, Taring Hitam langsung me

  • GGAP 3 : THE LAST   BAB 633

    Fikri dan Purnama yang semula berdebat, bahkan sampai berhenti dan tercengang mendengar wanita pujaan mereka dilamar oleh pria lain, tepat di depan mereka. Bagaimana mungkin mereka menerimanya?Jika pria lainnya, mungkin akan diam. Namun, mereka tidak mungkin bisa membiarkan ada lelaki lain merebut wanita yang mereka idamkan dari tangan mereka."Hei, bung! Apa maksudmu melamar dokter Nisa siang hari bolong begini?""Apa kamu tahu, siapa dokter Annisa? Sepuluh kamu, tidak bisa dibandingkan dengan seorang dokter Nisa.""Lebih baik kamu pergi dari sini! Atau kami akan memanggil satpam untuk mengusirmu."Ujar Fikri dan Purnama yang kali ini bisa kompak. Melihat reaksi keduanya, Awan cukup terkejut dan selanjutnya justru terkekeh geli. Ia melihat keduanya tidak ubahnya seperti badut yang sedang membuat pertunjukan.Awan melirik Annisa sekilas untuk menanyakan siapa mereka dan tampak balasan wajah jengah Anisa dan ketidakberdayaannya. Annisa membisikan identitas keduanya ke telinga Awan.

  • GGAP 3 : THE LAST   BAB 632

    Rumah sakit umum ASA.Meski terletak di lokasi terpencil karena berada di bawah kampung Tuo dan lokasi yang jauh dari kabupaten, ditambah akses jalan ke sana yang tidak selebar jalan kabupaten. Kenyataannya, rumah sakit ini memiliki fasilitas medis yang sangat lengkap dan tidak kalah dengan rumah sakit yang berstandar internasional sekalipun. Sebuah alasan yang membuat rumah sakit ini banyak dihuni oleh tenaga medis terampil dan membuat reputasinya cepat terkenal hingga ke berbagai daerah di ranah Minang. Ditambah, kepala rumah sakit dan sekaligus menjadi dokter spesialis bedah di sana merupakan seorang wanita berparas cantik dan terkenal dengan keramahannya, Dr. Annisa Azzahra, Sp.B.Meski terkenal dengan keramahannya, sebagai penanggung jawab rumah sakit, Dokter Nisa menerapkan standar tinggi bagi tenaga medis yang bekerja di rumah sakitnya. Semua itu tentu saja sepadan dengan gaji tinggi yang mereka terima selama bekerja di sana. Banyak yang memuji dan banyak juga pihak yang mera

  • GGAP 3 : THE LAST   BAB 631

    Setelah sekian lama, Awan kembali melihat tangis mama angkatnya tersebut. Namun kali ini, bukan tangisan yang membuatnya kehilangan kembali akal sehatnya. Itu adalah tangis kerinduan dan juga kebahagiaan. Tangis kerinduan seorang ibu yang telah lama tidak berjumpa dengan anaknya. Awan membiarkan Lina menumpahkan segala tangisannya dalam pelukan Amanda seraya memberi kode pada Amanda dan syukurnya, Amanda cukup peka dengan keadaan tersebut. Ada sekitar sepuluh menit lamanya, Lina menumpahkan tangis kebahagiaannya dalam pelukan Amanda. Sampai, Lina tersadar kembali dan mengurai pelukan mereka. "Maaf ya, nak. Tante terlalu sentimentil, kamu terlalu mirip dengan..." "Tidak apa-apa, ma." Sebelum Lina menyelesaikan kalimatnya, Amanda sudah lebih dulu menyelanya. Ia sekarang mengerti alasan Awan membawanya kemari dan Amanda sama sekali tidak keberatan untuk menggantikan posisi Renata untuk sesaat dan memberi kebahagiaan untuk ibunya Renata. Selama arwah Renata masih bersamanya dahulu,

DMCA.com Protection Status