Menghadapi tokoh besar seperti Roger Lovelace dan Charlie Royal bukanlah sesuatu yang mudah, di mana ketika kamu mengatakan A dan mereka akan mengikutimu begitu saja. Bahkan, meski tahu bahwa Awan akan menyelamatkan mereka dan merupakan satu-satunya tiket jalan keluar yang mereka miliki. Kenyataannya, keduanya bukanlah tipikal karakter yang mudah untuk bisa diajak bekerjasama. Pemuda berkulit hitam adalah pengecualian. Dia dengan terus terang memperkenalkan diri dengan nama Natanael dan merupakan keturunan Afro yang berasal dari suku pedalaman kuno dan hidup sangat terpencil. Natanael atau yang dipanggil Natan, ditangkap ketika Alisa dan pengikutnya berburu permata hati peri milik sukunya. Permata hati peri merupakan permata yang sangat langka dan hanya dimiliki oleh suku Zulu. Suku ini merupakan suku kuno pedalaman dan termasuk suku tertua yang ada di benua hitam.Setelah lama bergentayangan dan mencari wadah yang cocok untuk kebangkitannya, ratu Iduna memerintahkan Alisa untuk men
Setelah menenangkan diri sejenak dan coba menerima kenyataan, Roger mengangkat wajahnya sambil berkata, "Baik, aku akan mengikuti rencanamu kali ini. Tapi, ini bukan berarti aku membantumu. Aku punya dendam pribadi dengan Alisa yang telah membunuh salah seorang muridku.""Anggap saja, kita memiliki musuh yang sama. Namun, tujuan kita berbeda." Jawab Roger tegas.Awan tidak tahu alasan kenapa Roger bisa tertangkap oleh sekte Flamis-nya Alisa. Namun, selama ia bisa diandalkan untuk membantu rencananya, Awan tidak peduli dengan tujuan Roger."Baiklah, setuju!"Awan segera melepaskan semua jarum di tubuh Roger, sebelum melepas semua rantai baja yang membelenggu tubuhnya.Setelah Awan melepaskan semua benda yang mengikatnya, ledakan aura yang sangat kuat dan tajam segera memenuhi seluruh lantai di penjara terbawah tersebut.Hanya dengan merasakan aura yang dilepaskan Roger, Awan merasa jika kekuatan dirinya dan Roger hanya terpaut tipis dan mungkin saja, Roger berada di atasnya.Sungguh he
"Madam, ini gawat!" Seorang penjaga bergegas memasuki ruang aula, tempat di mana Alisa sedang bersantai sambil memberikan beberapa intruksi pada beberapa penjaga suci serta tiga dewa suci untuk persiapan ritual mereka nanti malam.Kedatangan penjaga yang terkesan terburu-buru, membuat semua orang yang sedang serius berdiskusi sebelumnya, segera mengalihkan perhatian mereka padanya.Pendeta agung yang merupakan tangan kanan Alisa, menatap kesal pada cara penjaga tersebut masuk ke dalam ruangan. Tanpa segan, pendeta menampar penjaga tersebut dan membuatnya jatuh tersungkur."Lancang! Tidak tahukah kamu, jika kami sedang membahas sesuatu yang sangat penting di sini? Hah!""Apa kamu sudah bosan hidup atau bagaimana?" Hardik si pendeta marah.Penjaga tersebut meringkuk ketakutan. Sebelumnya, dia tidak berpikir kalau caranya itu akan berdampak sangat fatal bagi dirinya. Yang ia pikirkan sebelumnya, bahwa ada berita yang sangat mendesak yang tidak bisa ditunda untuk ia laporkan pada ketua se
Alisa lalu teringat dengan formasi anti naga yang ia pasang di langit-langit gua dan bertanya pada penjaga, "Bagaimana dengan formasi anti naga yang ada di atas gua?""For-formasinya telah hancur sepenuhnya, madam!" Jawab penjaga tersebut dengan suara gemetar."Formasinya hancur? Ini- tidak mungkin!" "Itu adalah formasi naga yang sangat kuat. Kecuali peramal suci kekuatannya sudah pulih dan ia memiliki kekuatan api yang setara dengan panas api neraka. Jika tidak, mustahil ia bisa melewati dan menghancurkan formasi naga.""Atau, bisa saja ada seseorang yang sangat kuat datang menyelamatkannya.""Seorang yang sangat kuat? Siapa? Dua orang tua dari keluarga tersembunyi tersebut? Jelas tidak mungkin! Mereka bahkan tidak berdaya dalam penjara kita sekarang."Tepat ketika dewa suci sedang membahas tahanan mereka, dua orang penjaga berjubah hitam datang dengan tergesa-gesa ke dalam ruangan menghadap mereka."Madam, ini gawat!" Ujar kedua penjaga hitam panik."Apalagi ini?" Gerutu pendeta ag
Kening Phaseus berkerut tipis dan ia berkata, "Jurang keputusasaan berada tidak jauh dari penjara naga. Bisa saja, pria itu sedang dinaungi nasib baik dan ia terlempar ke dalam penjara naga dan bertemu dengan peramal suci."Kalimat selanjutnya, seolah tidak perlu dilanjutkan oleh Phaseus. Karena semua orang, sudah bisa menebak kelanjutannya dan kenyataan itu, membuat mereka tersentak."Jika benar seperti itu kejadiannya, tidak tertutup kemungkinan, kalau pria pewaris kekuatan iblis neraka itulah yang telah membebaskan peramal suci.""Namun, jika begitu, kenapa ia tidak melepaskan wanita pemilik peri dan malah membebaskan tawanan yang ada di penjara bawah tanah yang tidak ada sangkut paut dengan dirinya? Bahkan, jika mereka saling mengenal sekalipun, pria itu tidak mungkin tahu tempat keempat tahahan ini di penjara." Ujar Pendeta Agung."Benar juga! Seharusnya, ia membebaskan temannya ketimbang para tahanan ini. Lagian, tidak mungkin ada dari orang kita yang berkhianat dan membocorkan
Beberapa jam menjelang ritual kebangkitan ratu es Iduna dan puncak malam purnama.Ratusan anggota sekte Flamis terlihat sibuk mempersiapkan ritual puncak nanti malam. Gunung yang terdapat di sebelah timur dan tepat berada di puncak pegunungan Yakutsk, sengaja dipilih untuk acara ritual mereka.Selain karena tempatnya yang strategis dan hanya memiliki satu jalan untuk menuju ke sana, akan membuat siapapun yang bertujuan untuk menggagalkan ritual mereka, akan lebih mudah di atasi.Di jalan menuju puncak gunung terdapat dua ratus guci api setinggi orang dewasa yang di dalamnya berisi larva pijar dengan api yang terus menyala. Bahkan penyusunan tempatnya pun telah diatur sedemikian rupa sesuai dengan aturan geomansi Yin yang khusus digunakan untuk membangkitkan arwah orang yang telah mati.Tidak berhenti sampai disitu, di atas puncak gunung sendiri terdapat gua yang sangat besar dengan bagian puncak terbuka yang menghadap langsung ke arah bulan dan di dalam gua, terdapat tujuh tingkat lan
Puluhan penjaga suci segera mengepung Charlie dengan senjata lengkap. Aura mereka begitu kuat dan kental dengan aura membunuh.Pertarungan sengit segera terjadi dan perlahan, para penjaga suci berhasil menyudutkan Charlie. Meski kelihatan tenang di luar, Charlie merasa gelisah dalam hati.'Sial! Bagaimana mereka bisa sekuat ini?' Pikir Charlie heran saat merasakan kekuatan para penjaga suci telah meningkat beberapa kali lipat. Terakhir, ia masih ingat dengan jelas bagaimana dirinya menghajar mereka semua, sampai para dewa suci turun tangan untuk mengeroyoknya. Jika bukan itu sebabnya, Charlie mungkin tidak akan kalah dan tertangkap saat itu.Namun, saat bentrok kembali dengan para penjaga suci ini, Charlie dikejutklan dengan kekuatan para penjaga suci yang telah naik beberapa kali lipat dan mungkin, tingkat kekuatan mereka sudah melebihi level dewa suci yang saat itu ia hadapi.Tapi, ini masih seminggu sejak terakhir kali mereka bertarung. Mustahil, mereka bisa meningkatkan kekuatan m
Ekspresi Alisa menjadi gelap ketika mendengar ledekan Charlie."Kamu memang mencari mati!" Ujar Alisa dingin."Penjaga suci! Kalian tidak perlu menangkapnya. Bunuh dia, sekarang juga!" Perintah Alisa sambil menunjuk Charlie dengan tatapan dipenuhi oleh kemarahan."Segera laksanakan, Madam!" Ujar penjaga suci serentak.Seketika, mereka mengeluarkan masing-masing pedang es dari dalam jubah mereka yang ukurannya jauh lebih panjang dari senjata mereka sebelumnya.Hal itu sudah cukup untuk menunjukan niat membunuh mereka.Melihat itu, Charlie tidak bisa tidak merutuki ucapannya sendiri yang telah membuat Alisa marah. Dua puluh penjaga suci melesat ke arah Charlie secara bersamaan dengan senjata terhunus tajam, seolah siap menikam dan mencabik-cabik tubuh Charlie menjadi ribuan keping.Namun, bukan Charlie namanya jika dia akan panik hanya karena serangan seperti itu.Dengan tenang, Charlie melempar bom asap dan membuat keberadaannya menjadi tersamarkan. Lalu, di saat bersamaan, ia melemp
Satu setengah tahun kemudian.Tiga istri Awan, Annisa, Amanda dan Calista, tampak sedang cemas menunggu di luar kamar di rumah tuo, kampung halaman Awan. Di tengah mereka, tampak dua orang balita yang sedang digendong oleh Annisa dan Calista, sementara Amanda tampak sedang bermain dengan kedua balita berjenis kelamin perempuan tersebut dengan sesekali mencubit gemas pipi keduanya.Kalian mungkin bertanya-tanya, di mana Rhaysa alias Raine? Awan belum berhasil melamarnya hingga detik ini. Awan pernah mencoba melamar Raine setengah tahun yang lalu. Hanya saja, lamarannya langsung ditolak. Ratu Samudera memberikan syarat yang sangat berat jika Awan ingin melamar putrinya, yaitu Awan harus berada di level Divine atau dewa terlebih dahulu. Hasilnya, Awan telah berjuang keras di selama berada di tanah dewa untuk terus meningkatkan kemampuannya. Meski begitu, sepertinya ia masih harus bersabar untuk bisa melamar Raine.Kembali ke ruang tamu, rumah tua Awan.Tidak sama seperti Amanda yang terl
Rombongan Cakar Hitam mencibir ucapan Awan yang dinilai terlalu berani dan tidak bercermin, siapa lawan yang akan ia hadapi. Sementara, Datuk Cakar Putih dan bangsa harimau Bukit Larangan lebih mencemaskan nasib Awan. Mereka masih mengira. jika Awan hanya mengandalkan kekuatan warisan Gumara. Itu semua tidak akan cukup untuk menghadapi Cakar Hitam. "Uda!" Andini menarik ujung baju belakang Awan dan terang-terangan menunjukkan kekhawatirannya. Namun, Awan hanya tersenyum cuek dan memintanya untuk tidak perlu khawatir. Entah karena kalimat yang diucapkan Awan padanya atau cara penyampaian dan ketenangan yang ditunjukkan oleh Awan, membuat Andini merasa jauh lebih tenang dan merasa bisa mempercayai Awan. Roaaar! Cakar Hitam melompat ke depan dan tibat-tiba saja, ia sudah berubah wujud menjadi harimau besar dengan belang hitam di sekujur tubuhnya. Untuk bisa mengalahkan Awan, Cakar Hitam sudah bertekad untuk mengerahkan seluruh kekuatan dan berubah menjadi wujud terbaiknya. Cakar H
Wajah Taring Hitam seketika memerah panas melihat sikap Andini yang dengan terang-terangan menjatuhkan dirinya ke dalam pelukan seorang pria asing seperti Awan. Ia telah mengagumi Andini sejak lama, bagaimana ia bisa menerima, wanita yang disukainya bermesraan dengan pria lain tepat di depan hidungnya? Tidak peduli, apa pria itu dicintai Andini atau tidak. Bagi Taring Hitam, hanya dialah yang pantas menjadi pasangan Andini. Dia tidak habis pikir dengan sikap bodoh Andini, bagaimana ia bisa memilih seorang pria yang bukan apa-apa jika dibanding dirinya? Dia kuat dengan seluruh tubuh dipenuhi oleh otot-otot baja. Selain itu, dia adalah seorang pangeran dengan masa depan cerah. Bersamanya, Andini pasti akan jauh lebih bahagia. Bangsa harimau rata-rata memiliki tubuh yang besar dan berotot. Sehingga melihat tubuh Awan yang biasa, membuat Taring Hitam menilainya sebagai sosok yang sangat lemah. Dengan tatapan penuh kecemburuan dan kebencian, Taring Hitam akhirnya tidak bisa lagi menaha
Tatapan Cakar Hitam menjadi dingin dan tidak lagi menunjukkan keramahan pura-puranya, "Cakar Putih, apa kamu tahu konsekuensi dari pilihanmu hari ini?" Sambil menekan rasa gugup dalam hatinya, Datuk Cakar Putih berusaha tersenyum tenang dan berkata, "Keputusan kami bersifat final dan anda bisa kembali." "Kamu?" Kilat kemarahan terbesit di mata Cakar Hitam dan tiba-tiba saja ia sudah menghilang dari tempat ia semula berdiri. Wus! Terlalu cepat! Datuk Cakar Putih terkesiap. Meski ia sudah menduga reaksi akhir dari Cakar Hitam. Namun, gerakannya terlalu cepat untuk bisa ia ikuti dan detik berikutnya, Cakar Hitam sudah muncul tepat di depan Datuk Cakar Putih dan melayangkan sebuah serangan yang tidak bisa ditahannya. Braaak. Datuk Cakar Putih tidak bisa menahan pukulan itu sepenuhnya dan membuatnya terbang membelah barisan pasukan di belakangnya. "Datuk Cakar Putih?" Pekik orang-orang tertahan dan terkejut melihat keberanian Cakar Hitam yang telah menyerang tetua mereka tepan dih
Suasana di alam bangsa harimau tampak tegang dan semua penjaga perbatasan memasang wajah serius dan penuh waspada.Awan sengaja menyamarkan penampilannya dan mengeluarkan aura harimau yang ada di dalam tubuhnya dan membuat ia berhasil membaur dengan para penduduk bangsa harimau tanpa ketahuan. Setelah kedatangannya terakhir kali ke tempat itu, Awan memiliki memori yang sangat tajam tentang semua sudut tempat ini, yang memungkinkannya bisa berpindah kemanapun yang ia inginkan.Tidak lama setelah kedatangan Awan, rombongan Taring Hitam juga datang bersama ayah, para tetua dan juga puluhan prajurit terbaik bangsanya.Taring Hitam tampak tidak main-main dengan ancamannya. Hal itu, membuat gelisah bangsa harimau yang tinggal di Bukit Larangan.Para petinggi yang dipimpin oleh Datuk Cakar Putih tampak serius membahas masalah ini di aula tetua."Datuk, kita tidak bisa membiarkan mereka mendapatkan apa yang mereka mau. Bagaimanapun, raja sedang tidak ada di sini dan kita semua berkewajiban me
Seminggu yang lalu, ada sekolompok orang asing yang datang ke Kampung Tuo. Anehnya, mereka melewati batas Kampung Tuo begitu saja dan ternyata, tujuan mereka adalah kampung mistis yang ada di Bukit Larangan, tempat di mana bangsa harimau tinggal. Kelompok ini dipimpin oleh seorang pemuda bernama Taring Hitam, putra dari raja harimau Cakar Hitam yang berasal dari gunung Medan. Tujuan mereka datang, karena Taring Hitam yang sudah cukup usia untuk menikah, menginginkan Andini sebagai istrinya. Meski mereka tahu bahwa Andini adalah pasangan yang disiapkan untuk raja. Hanya saja, bangsa harimau dari gunung Medan ini tahunya bahwa raja Gumara telah lama tiada dan tidak memiliki pewaris sama sekali. Hal itu, coba dimanfaatkan oleh Taring Hitam untuk mendapatkan Andini. Taring Hitam yang terpesona dengan kecantikan Andini, ketika berkunjung ke bukit Larangan beberapa tahun lalu, berniat menjadikan Andini sebagai miliknya dan begitu ia mencapai usia layak menikah, Taring Hitam langsung me
Fikri dan Purnama yang semula berdebat, bahkan sampai berhenti dan tercengang mendengar wanita pujaan mereka dilamar oleh pria lain, tepat di depan mereka. Bagaimana mungkin mereka menerimanya?Jika pria lainnya, mungkin akan diam. Namun, mereka tidak mungkin bisa membiarkan ada lelaki lain merebut wanita yang mereka idamkan dari tangan mereka."Hei, bung! Apa maksudmu melamar dokter Nisa siang hari bolong begini?""Apa kamu tahu, siapa dokter Annisa? Sepuluh kamu, tidak bisa dibandingkan dengan seorang dokter Nisa.""Lebih baik kamu pergi dari sini! Atau kami akan memanggil satpam untuk mengusirmu."Ujar Fikri dan Purnama yang kali ini bisa kompak. Melihat reaksi keduanya, Awan cukup terkejut dan selanjutnya justru terkekeh geli. Ia melihat keduanya tidak ubahnya seperti badut yang sedang membuat pertunjukan.Awan melirik Annisa sekilas untuk menanyakan siapa mereka dan tampak balasan wajah jengah Anisa dan ketidakberdayaannya. Annisa membisikan identitas keduanya ke telinga Awan.
Rumah sakit umum ASA.Meski terletak di lokasi terpencil karena berada di bawah kampung Tuo dan lokasi yang jauh dari kabupaten, ditambah akses jalan ke sana yang tidak selebar jalan kabupaten. Kenyataannya, rumah sakit ini memiliki fasilitas medis yang sangat lengkap dan tidak kalah dengan rumah sakit yang berstandar internasional sekalipun. Sebuah alasan yang membuat rumah sakit ini banyak dihuni oleh tenaga medis terampil dan membuat reputasinya cepat terkenal hingga ke berbagai daerah di ranah Minang. Ditambah, kepala rumah sakit dan sekaligus menjadi dokter spesialis bedah di sana merupakan seorang wanita berparas cantik dan terkenal dengan keramahannya, Dr. Annisa Azzahra, Sp.B.Meski terkenal dengan keramahannya, sebagai penanggung jawab rumah sakit, Dokter Nisa menerapkan standar tinggi bagi tenaga medis yang bekerja di rumah sakitnya. Semua itu tentu saja sepadan dengan gaji tinggi yang mereka terima selama bekerja di sana. Banyak yang memuji dan banyak juga pihak yang mera
Setelah sekian lama, Awan kembali melihat tangis mama angkatnya tersebut. Namun kali ini, bukan tangisan yang membuatnya kehilangan kembali akal sehatnya. Itu adalah tangis kerinduan dan juga kebahagiaan. Tangis kerinduan seorang ibu yang telah lama tidak berjumpa dengan anaknya. Awan membiarkan Lina menumpahkan segala tangisannya dalam pelukan Amanda seraya memberi kode pada Amanda dan syukurnya, Amanda cukup peka dengan keadaan tersebut. Ada sekitar sepuluh menit lamanya, Lina menumpahkan tangis kebahagiaannya dalam pelukan Amanda. Sampai, Lina tersadar kembali dan mengurai pelukan mereka. "Maaf ya, nak. Tante terlalu sentimentil, kamu terlalu mirip dengan..." "Tidak apa-apa, ma." Sebelum Lina menyelesaikan kalimatnya, Amanda sudah lebih dulu menyelanya. Ia sekarang mengerti alasan Awan membawanya kemari dan Amanda sama sekali tidak keberatan untuk menggantikan posisi Renata untuk sesaat dan memberi kebahagiaan untuk ibunya Renata. Selama arwah Renata masih bersamanya dahulu,