Amanda terlihat begitu sedih, saat mendengar pernyataan jujur dari Kucipan. Dia sebenarnya tidak bermaksud untuk membeli blue saphire dari organisasi terlarang, The Snake. Hanya saja, seorang pria datang ke padepokannya dan menantangnya bertarung beberapa minggu sebelumnya.
Saat itu, Kucipan berhasil mengalahkan pria tersebut, setelah bertarung dalam belasan jurus.
Namun, satu minggu setelahnya, pria tersebut datang lagi ke padepokannya dan menantang Kucipan untuk bertarung ulang. Kucipan sudah menolaknya saat itu, karena menganggap hasilnya akan sama saja dengan sebelumnya.
Melihat Kucipan mengabaikan tantangannya, si pria membuat keributan dan melukai dua orang muridnya dan membuat Kucipan menjadi marah dan akhirnya bersedia menerima tantangannya.
Pertarungan ulang tersebut, berbanding terbalik dengan apa yang dibayangkan oleh Kucipan sebelumnya. Dia kalah hanya dalam satu jurus oleh pria yang menantangnya.
Kucipan tidak bisa mempercayai
"Aku tidak akan pernah memaafkan mereka.""Mereka seenaknya mempermainkan nyawa manusia seperti ini." Ujar Amanda menggertakkan gigi karena menahan amarah.Apa yang sudah dilakukan oleh organisasi The Snake, bahkan lebih kejam dari apa yang pernah dilakukan oleh organisasi the Shadow dulunya.Jika The Shadow hanya menyebarkan serum blue saphire di kalangan internal organisasi mereka. The Snake justru menyebarkan serum laknat itu pada orang-orang yang tidak tahu apa-apa tentang blue saphire, hanya untuk menguji coba produk mereka.Kucipan adalah contoh nyata dari tindakan tidak manusiawi mereka. The Snake sama sekali tidak peduli dengan banyaknya korban dari produk yang mereka kembangkan.Hanya dengan memikirkannya saja, membuat Amanda tidak sabar untuk bisa segera memusnahkan mereka semua.Hug!Saat Amanda larut dalam emosinya, Awan memeluknya dengan penuh kelembutan untuk menenangkannya sambil berbisik pelan, "Sabar! Ini bukan hanya tugasmu seorang. Aku dan semua orang yang berdiri b
Tentunya akan sangat merepotkan bagi dirinya dan Awan, menghadapi ratusan orang yang dirasuki iblis gila yang sedang mengamuk sekaligus. Karena itu, ia butuh bantuan untuk bisa mengendalikan situasi di sana dan mereka berdua bisa fokus menangkap Ezel dan bawahannya.Lulu menangkupkan tangan ke dada dan mengambil pose tegap, "Siap, laksanakan, komandan!"Beberapa menit setelah itu, Awan dan Amanda sudah bersiap pergi menuju desa nelayan dengan mengenakan pakaian sederhana.Karena misinya kali ini adalah untuk melacak jejak orang-orang the Shadow, mereka harus berpenampilan biasa dan membaur dengan para penduduk nelayan.Amanda berpendapat, kalau tujuh anggota organisasi the Snake yang masuk ke dalam negeri, pasti memiliki misi lain dan coba berkumpul dengan petinggi mereka yang sudah datang lebih dahulu, Ezel.Di samping itu, bagi Amanda, ini adalah misi pertamanya bersama Awan.Alasan yang sama membuat Amanda, menjadi lebih bersemangat dari biasanya. Sebelumnya, Amanda lebih suka men
"Barong, apa kita akan diam saja di sini dan tidak membantu komandan Amanda?""Lihat! Jumlah mereka sangat banyak! Mustahil bagi komandan Amanda bisa mengatasi mereka seorang diri." Pria yang dipanggil Barong, menerima pesan suara dari alat komunikasinya. Sementara itu, tidak jauh dari tempat mereka saat ini, mereka bisa melihat ratusan penduduk yang telah berubah menjadi monster, mulai mengepung Amanda dan berpotensi membahayakan penduduk yang saat itu sedang berada di pasar.Melihat jumlah orang yang terinfeksi blue saphire sebanyak itu, skuadron Silver yang berjaga di luar desa tampak cemas dan gelisah.Bagaimana tidak?Mereka sudah pernah menghadapi seorang Kucipan yang terpengaruh blue saphire. Mereka bahkan butuh sepuluh orang lebih, untuk bisa menundukkannya. Itupun, membuat sebagian dari mereka sampai terluka dan dua orang mengalami luka lumayan berat.Kekuatan orang yang sudah terkontaminasi blue saphire, meningkat beberapa kali lipat dan tidak terkendali. Selain itu, merek
Kondisi tersebut, membuat Amanda harus memutar otak lebih keras agar bisa melumpuhkan mereka yang terinfeksi blue saphire dan sekaligus, menyelamatkan orang-orang di belakangnya."Manda, kekuatan peri waktumu, seberapa jauh jangkauannya?" Tanya Awan tiba-tiba memecahkan keheningan antara mereka berdua.Sebelumnya, saat Amanda bertarung dengan Ansu, Awan sudah melihat kekuatan Amanda. Pemandangan itu sekaligus menjawab keheranan Awan, saat pertama kali bertemu dengan Amanda di Bandara, saat ia melepas kepergian Angel.Awan sempat berpikir, jika Amanda memiliki kecepatan di atasnya.Namun, saat ia melihat Amanda bertarung secara langsung, persepsi Awan seketika berubah.Amanda bukannya bergerak lebih cepat, melainkan melambatkan waktu di sekitarnya. Sehingga, siapapun yang berada dalam jangkauan zona waktunya, gerakan mereka akan melambat. Namun, bagi orang yang berada dalam zona waktu Amanda, mereka tidak akan menyadarinya dan berpikir bahwa kecepatan Amanda lebih cepat dari miliknya,
Ezel yang sudah terlanjur menyimpan dendam terhadap Divisi Zero karena dianggap sebagai penghalang bagi organisasinya untuk melebarkan sayapnya di benua ini, menatap Amanda dengan niat membunuh yang kuat. Tidak diragukan lagi, bahwa Ezel sangat menginginkan kematian Amanda. Karena Amanda adalah orang yang bertanggung jawab dan memimpin Divisi Zero untuk melawan organisasinya."Kita tidak bisa mundur sekarang! Tidak ada kesempatan lain kali, sebagus ini.""Kita harus membunuh wanita itu!" Ujar Ezel menunjuk Amanda dengan tatapan dingin."Lalu, bagaimana dengan pengawalnya itu, bos? Sepertinya, dia cukup kuat." Tanya Neil lebih lanjut menatap sosok Awan yang tanpa bergerak, bisa menciptakan kawah api raksasa dan membakar banyak babog mereka."Kalian urus dia! Sementara itu, aku akan membunuh wanita itu.""Selain wanita itu, tidak ada yang perlu dikhawatirkan." Ujar Ezel dengan yakin.Segera setelah itu, ia mengeluarkan sebuah pil berwarna ungu terang yang tertutup rapi dalam sebuah kota
Awan belum melihat serangan dari Neil dan yang lainnya. Namun, jumlah monster yang datang menjadi lebih banyak dan bergerak dengan sangat cepat ke arahnya. Sebelumnya, mereka semua adalah perompak biasa dengan sedikit kemampuan beladiri. Setelah dikuasai oleh blue saphire, kekuatan mereka melonjak naik menjadi seorang master tanpa akal sehat.Mereka tidak peduli, meski tubuh mereka terbakar. Mereka tetap saja menyerang dengan membabi buta. Awan dengan tenang berhasil menghindari puluhan serangan di depannya, sambil sesekali memberi serangan balasan dan membuat setiap penyerangnya terhempas ke tanah dan membuat tumpukan monster yang tidak terhitung jumlahnya, terbaring disekitar dirinya.Saat tumpukan mayat semakin banyak di sekitarnya, Awan merasakan serangan tajam yang berbeda dari serangan para monster, menyasar punggungnya.Awan berkelit dan berhasil menghindari serangan lawan. Namun, belum sempat kaki Awan tercecah ke tanah, serangan lainnya datang dari arah berlawanan.Baam.Awa
"Neil, dia sangat kuat! Kita tidak akan bisa mengalahkannya, jika melawannya dengan kekuatan kita saat ini. Meskipun kita bergabung dan menyerangnya secara bersamaan." Ujar Fergus dengan ekspresi yang sulit diuraikan.Satu serangan Awan, membuat pandangan mereka terhadapnya seketika berubah. Mereka terlalu cepat menilai kekuatan lawan, hanya karena mereka tidak mengenal sosoknya dan menganggap Amanda adalah satu-satunya target terkuat yang patut mereka khawatirkan. Bos mereka, Ezel bahkan sampai menggunakan blue saphire atau yang mereka sebut 'pil iblis tingkat tinggi' untuk menghadapinya.Hal itu membuat mereka memandang remeh pria yang mereka anggap sebagai pengawal Amanda ini.Neil yang juga terkejut dengan kekuatan lawan, tidak membantah sama sekali ucapan Fergus dan sekarang, ia mulai ragu untuk bisa melawan Awan, seperti halnya ucapan Fergus padanya. Bayangkan, hanya dalam satu serangan, Neil sampai harus kehilangan tiga rekannya dengan cara yang begitu tragis. Tidak ada alasa
Awan tidak terlalu terkejut melihat perubahan mereka. Karena di masa lalu, ia sudah pernah menghadapi pengguna serum blue saphire.Namun, yang membuatnya sedikit penasaran adalah perubahan yang terjadi pada Flyn, pria yang kakinya telah cacad terkena serangan api Awan sebelumnya.Luka di kaki Flyn seakan mengering dengan cepat.Meski luka bakarnya tidak hilang dan otot kaki yang rusak tidak kembali seperti semula. Namun, fungsi kakinya bisa kembali seperti semula dan Flyn bisa berdiri dengan normal dan tidak terlihat seperti orang yang sedang cidera.'Menarik! Blue saphire yang mereka gunakan, sepertinya membuat pengunanya tidak lagi bisa merasakan sakit. Aku jadi penasaran, berapa lama efek pil ini bisa bertahan.' Pikir Awan penasaran.Meski begitu, Awan tidak bisa menganggap remeh kemampuan lawan. Karena, setelah Neil dan tiga rekannya menelan 'pil iblis', Awan bisa merasakan tekanan tiga kali lebih kuat dari sebelumnya."Majulah!" Ujar Awan tersenyum cuek dan sengaja menantang lang