Berita menghilangnya Ardi menjadi topik hangat diantara para Mahasiswa JIU, dikarenakan Rachel yang mencari Ardi sehari sebelumnya tidak menemukan jejak keberadaan Adik sepupunya tersebut.
Lalu, berturut-turut disusul dengan berita menghilang 4 mahasiswa lainnya, yang juga rekan dekatnya Ardi. Namun anehnya, mereka seolah menghilang begitu saja. Tidak ada satupun diantara teman-temannya yang mengetahui dimana keberadaan Ardi dan keempat temannya.
Rachel bahkan sudah menggunakan sumber daya Ayahnya yang merupakan seorang Menteri untuk mencari dimana keberadaan adik sepupunya tersebut, itu juga yang menjadi alasan berita menghilangnya Ardi menjadi viral hari ini.
Topik hilangnya Ardi bahkan juga menjadi pembicaraan diantara Yuma dan kawan-kawannya. Begitu Awan bergabung dengan ketiganya saat jam terakhir, membuat mereka semakin bersemangat membahasnya.
"Ada apa?" Tanya Awan penasaran melihat ketiga teman barunya itu begitu bersemangat membahas seseuatu. Bia
Disaat semua orang sibuk membahas tentang menghiloangnya Ardi dan teman-temannya, Caitlin dan Juga Seila yang merupakan seorang penyanyi solois lokal yang terkenal baru-baru ini sibuk dengan dengan hal lainnya, yaitu penampilan mereka dalam konser akbar yang akan diselenggarakan seminggu ke depan. Dimana mereka akan tampil sebagai salah satu penyanyi pembuka yang berasal dari tanah air dan acara puncaknya sendiri akan diisi oleh penyanyi Asia Tenggara yang namanya telah melejit selama 6 bulan terakhir. Bahkan beberapa hits lagunya selalu menempati peringkat teratas lagu terpopuler selama sebulan terakhir, siapa lagi kalau bukan Hanna Marcel."Gue kok jadi gugup gini yah?" Ujar Seila yang duduk disebelahnya Caitlin yang saat itu sedang menyetir menuju studio MV Entertainment. Studio itu sendiri merupakan pihak penyelenggara yang bertanggung jawab untuk pelaksaan konser akbar mereka nantinya."Gue juga. Ini pertama kalinya kita tampil dalam gala sebesar ini. Apalagi kita
Pertanyaan Awan tentang kemana Calista akan membawanya akhir terjawab sudah, begitu taksi online yang mereka naiki berhenti didepan sebuah dealer mewah, BMW. Semula Awan tidak berani bertanya begitu Calista diam saja selama mereka dalam perjalanan, dimulai sejak Ia menyebut tentang tangan mereka yang masih bertaut sebelumnya.Itu sedikit menyisakan rasa sesal dalam diri Awan, karena setelah kalimat itu membuat suasana antara mereka berdua berubah menjadi canggung. Belum lagi Awan yang harus melepaskan tangan mulus dan lembut itu dari gengamannya.'Tau suasana akan menjadi canggung begini, mending tetap kubiarkan tangannya memegang tanganku.' Pikir Awan sedikit menyesal.Disisi lain, Calista sendiri tidak mengerti dengan kenekatannya memegang tangan Mahasiswanya tersebut. Sebenarnya itu bukanlah masalah yang besar dan Ia pun menganggap itu adalah hal yang biasa. Namun ketika Awan menyinggung langsung tentang hal itu, mau tidak mau membuatnya jadi malu. Apalagi se
30 menit berikutnya, Calista sudah menari bersama kendaraan barunya dijalan raya dengan Awan duduk manis disampingnya.Calista tampak begitu menikmati dan puas dengan performa kendaraan barunya, "Ternyata mobil rekomendasimu sangat bagus." Puji Calista dengan senyum manis ketika melirik Awan disampingnya."Syukurlah kalau Bu Calista senang...""Hmn, syukurlah kalau kamu senang." Ralat Awan cepat begitu Calista menatapnya dengan tajam.'Heran, kenapa dia ngotot banget aku harus memanggil namanya.'Sekarang Calista melirik Awan dengan aneh seperti orang yang menyimpan banyak pertanyaan dalam hatinya."Ada apa dengan tatapan itu?" Tanya Awan pura-pura tidak mengerti."Kamu beneran kerja di bengkel?" Tanya Calista meragukan alasan klise yang pernah dilontarkan Awan sebelumnya."Kenapa? Apa saya terlihat seperti seorang eksekutif dan tidak meyakinkan sebagai seorang montir?" Canda Awan untuk mengalihkan kecurigaan Calist
Begitu Awan melihat kendaraan Calista sudah pergi jauh, Ia bergerak cepat. Awan membalikan tubuh si pria yang ternyata sudah tidak lagi bernyawa. Awan memperkirakan usianya lebih kurang 30 tahun. Wajahnya jelas menunjukan kalau dia bukanlah orang pribumi dan berasal dari luar Negeri, Awan pun cepat mengambil dompet si pria untuk melihat identitas si pria. Namun Ia harus kecewa karena tidak menemukan kartu identitas apapun didalamnya selain sebuah kartu berwarna hitam dan tulisan SKY LIGHT tercetak jelas ditengah-tengahnya. Dibalik kartu terdapat angka 2, Ia belum tahu apa maksud angka dan dua kata tersebut. Sedetik kemudian terdengar kembali dua suara tembakan tidak jauh dari tempatnya saat ini, karena itu Awan memutuskan untuk menyelidiki identitas si pria lebih lanjut nantinya dan bergegas ke arah asal suara tembakan. Gerakannya sangat cepat layaknya petir, dalam sekejap Ia sudah berhasil menyusul barisan pria yang berpakaian serba hitam. Bang
Jika ada yang disalahkan dari apa yang dilihat oleh Awan saat ini, maka itu adalah Mikha. Bagaimana tidak! Sebelumnya Awan meminta Mikha untuk mengenakan pakaian pada wanita yang ditolongnya karena seluruh pakaian wanita cantik tersebut sudah kotor dan basah oleh darah. Mikha memang melakukan apa yang diminta oleh Awan, tapi pakaian yang dipilihkan oleh Mikha pada wanita tersebut justru membuat Awan tertegun lama. Bagaimana tidak! Mikha mengenakan sebuah kaos yang biasa dikenakannya sehari-hari pada wanita tersebut, cuma yang jadi masalahnya, pakaian yang terlihat pas di tubuh Mikha justru terlihat kesempitan ditubuh wanita tersebut. Bahkan perangkat yang biasa tersimpan rapi didada wanita tersebut, terlihat begitu membusung. Glek, "Buah melon super.." Ucap Awan reflek dan juga takjub. Bahkan Ia tidak mengira kalau wanita yang tadi ditolongnya memiliki atribut yang begitu besar dan menantang, salahnya juga sebenarnya karena tidak sempat memperha
Malamnya, setelah Rose sudah berhasil menenangkan dirinya, barulah Awan berani untuk menggali informasi darinya. Bagaimanapun yang Ia singgung langsung hari ini adalah organisasi Tha Shadowyang menjadi musuh keluarga Sanjaya selama puluhan tahun. Dibanding dengan 9 Naga,The Shadowadalah musuh sebenarnya yang perlu diperlakukannya dengan hati-hati, karena sejatinya 9 Naga hanya pion bagi The Shadow.Jika Awan salah mengambil langkah, maka perang besar bisa pecah kapan saja. Hari-hari yang damai selama ini akan kembali pada masa kekacauan seperti sebelumnya. Walau sebenarnya waktu itu tetap akan tiba tanpa Awan mengundangnya, tapi Awan tidak ingin jadi yang pertama mengobarkannya.Mungkin pertemuannya dengan Rose sudah ditentukan oleh takdir. Selama ini, Awan sangat buta dengan kekuatanThe Shadow. Siapa yang menduga jika Rose yang telah diselamatkannya memiliki konflik dengan organisasi binaanThe Shado
Awan tidak langsung menjawab Rose dan memilih mengangkat panggilan telponnya yang saat itu masuk terlebih dahulu, "Ya?""Semua area sudah dibersihkan tuan muda, cuma masih ada satu kendala.." Suara Lana terdengar ragu sesaat dari seberang telpon."Katakan.""Ada sebuah CCTV di lokasi tempat tuan muda turun dari mobil, saya khawatir itu dapat mengarahkan musuh pada tuan muda atau nona Calista.""Langsung pointnya." Perintah Awan singkat."CCTV tersebut tersambung ke database pusat kota. Biasanya akan ada back up data setiap jam 12 malam untuk pemeriksaan, itu masih 2 jam lagi. Kami.. kami tidak punya kemampuan untuk meretas dan mengambil memorinya." Lana mengakui kelemahannya.Untuk urusan kekerasan dan penghapusan jejak mungkin Lana dan anak buahnya bisa diandalkan, tapi untuk urusan IT, tidak ada diantara mereka yang ahli dibidang tersebut.Awan melirik Rose yang saat itu masih bersujud didepannya, lalu berkata, "Kamu bisa m
Awan cepat mengangkat bahu Rose dan menyuruhnya untuk berdiri, lalu dengan santai Awan mengajak Rose bersalaman dan menghilangkan kesan dingin sebelumnya."Dengan ini berarti kita telah membuat kesepakatan, kalau begitu Aku punya tugas pertama untukmu." Sikap Awan berubah jadi hangat dan bersahabat seperti saat ini."Katakan tuan muda.""Hmn cuma sebelumnya, hilangkan kata 'tuan' itu. Aku tidak suka, cukup panggil nama saya saja, Awan tanpa embel-embel tuan. Aku sudah cukup susah dengan dua orang gadis yang memanggilku begitu." Ucap Awan ketika membayangkan Lana dan juga Xynthia yang kekeuh memanggilnya dengan sebutan tuan muda atau tuan Awan, sampai-sampai Awan menyerah sendiri untuk menyuruh keduanya berhenti memanggilnya dengan sebutan tersebut.Rose bingung, tapi juga terlihat canggung jika harus memanggil Awan langsung dengan namanya. Bukankah pemuda tampan tersebut telah menjadi tuannya saat ini?"Jangan pasang wajah begitu. Kalau
"Guysss, kangeenn." "Iya, gue juga kangen ma kalian semua." "Hmn, tidak terasa waktu lima tahun begitu cepat berlalu." "Iya, gue sudah gak sabar menunggu seminggu lagi. Rasanya, kalendernya pengen gue sobek biar bisa segera bertemu kalian semua." Dalam video call tampak 7 orang, yang terdiri dari lima wanita dan dua pria saling melepas rindu satu sama lain. Suasana tampak begitu ceria dan penuh kehangatan. "Novi, dari tadi diam aja. Mentang-mentang sebentar lagi mau jadi jaksa." "Iya, kah? Pantesan Shiren dari tadi juga ikutan kalem banget, gak kayak biasanya." "Loh, Siska, lu gak tahu kalau Shiren sebentar lagi bakal jadi 'ibu' jaksa?" "Vebyyy, ember deh." "Hahaha, orangnya ngamuk. Biar yang lain pada tahu, Ren." "Tapi, gak gitu juga kali! Ah, lu juga sih. Jadi, gak surprise kan." "Hem-hem, jadi cinta lama bersemi kembali nih ceritanya." "Hahaha, lagian siapa yang bisa menolak pesona seorang jaksa sih?" "Ih, jadi karena itu Novi bawaannya kalem sekarang." "Hahaha, tidak
Keesokan harinya.Itu adalah hari yang dipenuhi kesedihan dalam klan Sanjaya. Madam Chiyo memimpin acara pemakaman hari itu. Ribuan orang dari klan Sanjaya dan klan Atmaja memadati hampir seluruh area pemakaman. Pemakaman seluas dua puluh hektar tersebut, tampak menjadi lebih kecil karena saking banyaknya orang yang hadir untuk menghadiri acara pemakaman masal hari itu.Mereka yang hadir disana hanya dari klan Sanjaya dan Klan Atmaja saja, dan beberapa lainnya dari kenalan terdekat mereka. Sesuai ramalan nenek Chiyo sebelumnya, pertempuran sehari sebelumnya telah menelan banyak korban nyawa. Jadi sangat wajar, semua orang tampak begitu sedih dan merasa kehilangan dengan banyaknya korban yang berjatuhan. Tidak termasuk orang-orang Sanjaya yang berkhianat, karena mereka semua di urus oleh pihak divis zero dan militer.Saat semua orang sedang berduka, sekelompok orang baru datang meminta ijin pada penjaga yang berjaga di luar gerbang pemakaman. Sekelompk orang ini dipimpin oleh pange
Saat ia melangkah semakin jauh ke dalam alam jiwa Awan, ia menemukan sebuah tempat yang sangat gelap. Itu adalah satu-satunya tempat yang belum dilewatinya, Renata merasakan perasaan yang sangat kuat, jika Awan berada didalam sana. Renata coba mendekati tempat itu. Benar saja, ia mendapati Awan berada di dalam sana dalam keadaan terbelenggu. Lebih tepatnya, ia telah membelenggu kesadarannya sendiri. Kehilangan Angel dan juga bayi mereka, membuat pukulan yag sangat besar bagi mentalnya. Awan merasa semua itu adalah kesalahannya, karena itu ia menghukum dirinya sendri dan telah siap mati demi menebus kesalahannya tersebut. Renata ingin masuk ke dalam sana. Hanya saja, tempat itu seperti menolak kehadirannya. Renata coba berteriak sekeras yang ia mampu, namun suaranya tidak bisa tembus ke tempat Awan berada. Tidak peduli, sekeras apapun Renata berusaha. Renata menangis disana, sambil terus memanggil nama Awan. Ia tidak tahan melihat Awan menyiksa dirinya sendiri dengan menanggung s
Selain itu, ia juga telah berikrar untuk menanti Awan saat terakhir pertemuan mereka. Tapi hanya sebatas itu, tidak ada pernyataan yang menunjukkan bahwa hubungan mereka lebih dari sekedar teman.Annisa dengan malu-malu menjawab, "Kami... hanya sekedar teman dan kebetulan berasal dari kampung yang sama.""Oh." Gumam Amanda singkat. Meski tampak ragu dengan jawaban itu, karena Annisa tampak berpikir lama sebelum menjawabnya. Namun, Amanda tidak menampik kalau ia merasa lega setelah mendengar hal itu langsung dari mulut Annisa."Kalau kamu... Kamu ada hubungan apa dengan Awan? Bagaimana bisa kamu membawanya dan datang dengan cara yang 'mengejutkan' seperti tadi?"Giliran Amanda yang jadi salah tingkah dengan pertanyaan balik Annisa. Ia bingung bagaimana harus menjelaskan hubungan mereka. Keluarganya dan Ayah Awan jelas sudah membuat kesepakatan atas pertunangan mereka dan sampai detik ini ketika melihat seluruh perkembangan Awan dan juga menyaksikan kekuatannya, Amanda tidak memungkiri
30 menit sebelumnya.Amanda tidak mengerti alasan kenapa dokter wanita berkerudung di depannya itu, sampai bisa memegang segel terakhir dalam tubuh awan.'Apa hubungan Awan dengannya?'Ketika melihat betapa khawatirnya wanita yang di name tagnya itu tertulis nama 'Annisa Azzahra' tersebut pada Awan, membuat Amanda bertanya-tanya, jika hubungan keduanya pasti bukan sekedar hubungan biasa.Butuh waktu yang sangat lama bagi mereka, sampai akhirnya segel dalam tubuh terlepas. Proses tersebut pasti tidak mudah, karena begitu segel tersebut terlepas sepenuhnya dari dalam tubuh Awan, dua energi yang sebelumnya masih berada di dalam tubuh Awan, jadi menghilang sepenuhnya.Pastinya itu sangat melelahkan, terutama bagi Annisa. Tubuhnya tampak berkeringat dan pijakannya beberapa kali tampak goyah. Meski begitu, ia terlihat tidak ingin menyerah sedikitpun dan tetap berjuang untuk menyelesaikannya. Amanda juga tidak mengerti bagaimana cara Annisa melakukannya. Karena yang tampak di matanya, Annis
Mendengar pertanyaan itu, Kelvin hanya bisa tertawa pahit, "Sayangnya tidak bisa.""Kakak, apa itu artinya kami tidak akan pernah bertemu denganmu lagi?" Tanya Charlote syok.Ternyata itu adalah hari terakhir mereka bisa bertemu dengan Kelvin Sanjaya.Kelvin kembali hanya sebentar, untuk membantu Awan terakhir kalinya. Setelah itu, ia mempercayakan masa depan klan Sanjaya ditangan anaknya. Meski begitu, tidak nampak sedikitpun keraguan atau kekhawatiran di wajah Kelvin. ...Berkat campur tangan divisi zero dan juga militer, semua kekacauan tersebut berhasil di sembunyikan. Selanjutnya, peta penguasa di negeri ini pun mengalami perubahan yang sangat besar, setelah tujuh keluarga naga dikeluarkan setelah bukti keterlibatan mereka dengan organisasi ilegal the shadow begitu jelas, selanjutnya tujuh keluarga naga ini dimasukkan ke dalam daftar hitam dan tentu saja harus menerima hukuman sesuai hukum yang berlaku. Aset mereka disita sepenuhnya oleh negara, meski itu hanya berlaku untuk di
"Kakak, apa yang terjadi padamu sebenarnya" Tanya Charlote heran."Tidak ada yang perlu dikhawatirkan tentang apa yang terjadi padaku, dik. Sekarang, keluarga ini butuh kamu. Aku sudah mewariskan posisiku pada Awan, dialah yang bertanggung jawab terhadap keluarga kita di masa depan. Karena itu, aku butuh kamu untuk membimbingnya."Begitu mendengar Kelvin menyinggung tentang Awan, Charlote baru sadar jika sedari tadi ia tidak melihat ada Awan di sana."Sekarang Awan dimana? Kenapa Aku tidak merasakan keberadaannya?"Kelvin tersenyum tipis dan berkata, "Ia berada di tempat yang aman. Nanti, kamu dapat bertanya pada paman Abimana dimana Awan. Sekali lagi, aku butuh kamu dan yang lainnya untuk membimbing Awan dalam memimpin keluarga kita."Charlote melihat Kelvin lebih dalam, ia merasa perasan tidak nyaman. Terutama karena ucapan Kelvin yang seolah menyiratkan sedang memberikan wasiat terakhir untuknya."Kakak, apa maksudmu? Bukankah kamu bisa melakukannya? Kenapa aku merasa kamu akan per
Saat madam Gao melarikan diri setelah dibiarkan pergi oleh Kelvin sebelumnya. Ternyata para pengikutnya juga ikut melarikan diri ke arah lain, karena merasa pemimpin mereka sudah kalah. Sehingga, mereka juga berusaha untuk menyelamatkan diri mereka masing-masing.Kelvin melirik Abimana sejenak, lalu menjawab pertanyaan Lin, "Tidak udah! Divisi Zero akan mengurus sisanya. Dengan apa yang terjadi hari ini, mereka tidak mungkin lagi berani menginjakkan kakinya di Negeri ini. Bukankah begitu, paman Abimana?"Abimana sambil mengusap jenggotnya, mengangguk setuju dan membenarkan pernyataan Kelvin. "Benar, bukti persekongkolan tujuh keluarga naga dengan the shadow sangat jelas. Segera, negara akan memasukkan nama mereka ke dalam daftar hitam."Tidak berhenti sampai disitu, Abimana segera menambahkan, "Serta.. semua aset mereka akan disita oleh negara."Kening Kelvin dibuat berkerut, ia sama sekali tidak menyangka jika Abimana telah merencanakan ini semua. Semula, ia sudah berencana untuk men
Kelvin melakukan persis seperti janjinya pada Huo, mengirim Awan langsung pada Annisa. Hanya saja, Kelvin sengaja tidak pergi bersama mereka karena berbagai pertimbangan. Untuk menjaga kondisi Awan tetap stabil saat pembukaan penuh segel yang terdapat dalam dirinya, butuh seseorang yang cukup kuat, Amanda adalah orang yang cocok untuk tugas seperti itu."Kemana mereka perginya?" Tanya Abimana penasaran begitu melihat cucunya dan juga Awan tiba-tiba menghilang, setelah sebelumnya Kelvin sempat menjelaskan apa yang harus dilakukan oleh Amanda ketika bertemu wanita yang dapat membuka segel Awan. Hanya sebatas itu, Kelvin tidak menjelaskan lebih banyak.Apalagi ketika mereka menghilang, Kelvin ternyata tidak ikut pergi bersama mereka.Kelvin batuk-batuk sejenak dan bersikap seolah semuanya berjalan normal, "Hmn, tidak apa-apa, paman. Mereka masih di kota ini, tenang saja! hahaha!""Benarkah?" Tanya Abimana ragu, "Lalu, kenapa kamu tidak ikut bersama mereka?""Yah... tentu saja karena masi