Pencuri

Jika diperhatikan secara lebih mendalam, laporan yang dibuat oleh Jesslyn masih dan selalu saja ada kesalahan. Namun, entah mengapa sampai sekarang Geovane masih saja mempertahankan wanita tersebut yang padahal jika dinilai dari kinerjanya maka Jesslyn bukanlah karyawan yang patut untuk dipertahankan.

Wanita tersebut lebih banyak menghabiskan waktu untuk berusaha menarik perhatian dan mendekati Geovane. Dan Geovane sendiri tidak menyukai tabiat Jesslyn yang seperti itu tetapi juga tidak melarangnya. Sekarang, keningnya berkerut-kerut karena membaca laporan yang dituliskan oleh Jesslyn. Yang diterimanya kini bukanlah data perusahaan, melainkan data keuangannya pribadi yang dikelola oleh seorang akuntan.

Sebelum memberikan laporannya secara langsung pada Geovane, seorang akuntan yang bekerja padanya akan mengirimkan laporan dalam bentuk yang masih kasar untuk selanjutnya diserahkan pada Jesslyn yang akan membuatkan laporan akhir. Sebenarnya tugas tersebut masih tanggung jawab akuntan, hanya saja Geovane tidak cukup percaya pada orang-orang asing yang baru bekerja padanya. Kebetulan sekali akuntan yang bekerja padanya sekarang baru tiga bulan.

Hal tersebut dikarenakan akuntannya yang lama sudah berhenti bekerja sejak memutuskan untuk pensiun dari pekerjaannya. Tidak mudah bagi Geovane untuk mempercayai orang baru, apalagi untuk mengurusi keuangan pribadinya. Maka dari itu, Geovane mempercayakan pekerjaan besar seperti ini kepada Jesslyn.

Karena Jesslyn pasti tidak akan berani untuk memalsukan data keuangannya—walau wanita yang selalu mengaku jika dirinya pintar tersebut tidak membuat laporan dengan sempurna.

“Ada yang perlu kujelaskan?” tanya Jesslyn yang melihat kerutan yang tercipta jelas di kening bosnya. Ia menyadari meski dirinya sudah cukup lama bekerja sebagai sekretaris, tapi ia belum bisa untuk membuat laporan dengan sempurna. Menurutnya, itu adalah hal yang paling sulit di antara tugasnya sebagai sekretaris dari seorang pria sukses seperti Geovane.

“Bisakah ke depannya kau membuat laporan ini dengan lebih rinci? Kalau perlu rincikan apa yang aku makan dan apa yang aku minum beserta harganya. Di mana aku menginap, dan berapa tarif per-malamnya.” Geovane menutup laporan yang ada di tangannya dan melemparkannya begitu saja ke meja.

Geovane tidak tahu apakah semua orang sukses melakukan ini atau tidak, tapi yang pasti selama ini ia tidak mengurusi keuangannya sendiri. Semua pengeluaran dan pemasukannya akan diurusi oleh seseorang yang ahli di bidangnya.

Geovane tidak tahu secara pasti harga dari makanan yang ia makan, pakaian yang ia kenakan, dan bahkan harga hotel yang sering ia tempati setiap melakukan perjalanan bisnis. Geovane juga tidak tahu berapa harga yang harus ia bayarkan untuk listrik yang ia gunakan di rumahnya selama sebulan, atau mungkin gaji para karyawannya satu persatu.

Semua hal tersebut diurusi oleh akuntannya. Dan Geovane hanya akan mengeceknya satu bulan sekali, dari laporan yang Jesslyn berikan. Total dari biaya hidupnya selama sebulan tidak pernah sedikit. Bahkan terlalu fantastis jika disebutkan. Geovane sama sekali tidak merasa heran karena pembengkakan biaya yang ada, karena ia cukup sadar diri akan gaya hidup yang diterapkan olehnya.

“Baik, Bos! Ke depannya aku akan membuat segala sesuatunya lebih terperinci,” ungkap Jesslyn dengan senyum tipis yang menghiasi wajah cantiknya. “Ada yang lain lagi?”

“Berikan aku laporan-laporan keuangan yang dulu dibuatkan oleh akuntan lamaku.”

0o0o0o0

“Aku merasa ada yang janggal dengan keuangan beberapa bulan ke belakang. Aku merasa jika pengeluaran yang tertulis di laporan sangat besar. Aku menyadari jika gaya hidupku setinggi langit, bahkan terkadang aku lupa untuk menapaki bumi. Hanya saja, semuanya bertambah besar dan membengkak beberapa bulan terakhir. Dan aku tidak merasa jika gaya hidupku telah mengangkasa,” pungkas Geovane seraya melemparkan laporan keuangan ke atas meja.

Kini, ia tengah makan siang bersama dengan Justin yang menemaninya duduk. Dan di belakang kursinya, ada sekitar tiga orang pengawal berpakaian serba hitam yang sedang berjaga. Mengintai orang-orang yang mencurigakan dan berpotensi untuk mencelakai bos mereka.

Geovane sengaja tidak mengajak Jesslyn dalam kegiatannya kali ini. Hal tersebut dilakukan karena Geovane ingin membahas mengenai laporan keuangannya yang membengkak jika dibandingkan dengan laporan keuangan yang dilaporkan oleh akuntan kepercayaannya yang sudah pensiun

Di meja, bukan hanya ada satu laporan saja, melainkan ada beberapa laporan keuangannya sejak setahun yang lalu sejak akuntan lamanya masih bekerja. Jesslyn yang sudah mengumpulkannya, dan Geovane sudah membandingkannya dengan saksama. Ada peningkatan pengeluaran yang cukup pesat. Padahal Geovane tidak merasa jika ia menaikkan taraf kehidupannya.

Apa yang dimakannya tidak jauh berbeda, seharusnya pengeluarannya pun tidak begitu besar.

 “Maafkan aku, Tuan. Apa kau tidak melakukan pengeluaran lebih dari biasanya?” tanya Justin dengan hati-hati. Ia merasa jika bosnya tersebut tengah mencurigai adiknya mengingat jika Jesslyn-lah yang telah membuat laporan keuangan beberapa bulan terakhir sejak akuntan kepercayaan Geovane berhenti.

Justin yakin jika Jesslyn tidak akan berani memalsukan laporan keuangan mengingat jika upah yang diterimanya saja sebagai sekretaris sudah sangat fantastis. Ia bisa memenuhi segala keinginan dan kebutuhannya dengan upah yang ia dapatkan.

“Tidak, jika aku melakukannya maka aku tidak akan meragukan laporan keuangan ini. Lihatlah, dan bandingkan sendiri pengeluaranku dulu dan sekarang. Ini kenaikan yang sangat signifikan dan menurutku tidak masuk akal.” Geovane duduk dengan santai, tak lupa mengangkat sebelah kakinya.

Menurutnya, hanya ada dua tersangka dari kejadian ini untuk diselidiki. Yang pertama adalah akuntan barunya, dan yang ke-dua adalah Jesslyn. Namun, rasanya tidak mungkin jika sang sekretaris yang melakukannya. Selama ini Jesslyn tidak pernah mengecewakan walaupun ia tidak bekerja secara maksimal. Dan lagi, Jesslyn tidak kekurangan sesuatu apa pun yang membuatnya harus melakukan ini.

Kemungkinan yang paling masuk akal menurutnya adalah: akuntan baru yang bekerja padanyalah yang telah melakukan ini. Tapi Geovane juga tidak ingin sembarangan menuduh, ia harus membuktikannya sendiri sebelum mengambil tindakan.

“Apa aku harus menyelidiki ini?” tanya Justin dengan sopan. “Aku bersedia jika aku harus menyelidiki Jess—“

“Aku tidak akan memintamu untuk menyelidikinya, karena aku sama sekali tidak menaruh kecurigaan terhadap adikmu itu. Selidikilah akuntan baruku.”

Justin bernapas lega karena ternyata bukan Jesslyn yang menjadi objek kecurigaan Geovane. Dengan semangat ia menganggukkan kepalanya. “Baik, akan kuselidiki sekarang juga.”

Geovane membiarkan tangan kanannya tersebut pergi meninggalkan dirinya. Dengan santai ia mengangkat salah satu jari telunjuknya membuat salah satu pengawal yang ada di belakangnya mendekat.

“Aku ingin merokok,” pintanya.

Dengan segera pengawal tersebut mengambil sebuah rokok mahal yang ada di meja dan menyelipkannya di antara celah bibir Geovane. Setelah itu barulah ia menyalakan ujungnya dengan sebuah pemantik api yang terbuat dari emas. Begitulah Geovane, orang-orang dapat menjadi tangan dan kakinya.