Beranda / Thriller / GEISHAKU KARMILA / KAZUMI SEORANG GEISHA (?)

Share

KAZUMI SEORANG GEISHA (?)

Penulis: Raifiza27
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Semakin dekat langkahnya menuju rumah eropa kuno itu. Suara wanita yang bernyanyi terdengar semakin kencang.

"Lagu ini lagi? Kimigayo ...?"

Suara itu terdengar merdu dan lembut. Sepertinya dia sedang berlatih bernyanyi. 

"Apa ini lagu yang sama dengan yang aku dengar tadi? Tapi, sekarang aku ini di mana?"

Seketika Lazuarrdi menghentikan langkahnya. Dia terdiam sejenak. Lalu kembali memperhatikan sekitarnya yang begitu sunyi. Tak terlihat ada seorang pun yang melintas atau terlihat olehnya.

"Tak ada jalan lain. Aku harus ke rumah itu!"

Langkahnya pelan dan sangat berhati-hati. Hingga dia sampai di depan sebuah rumah yang sangat terlhat megah. Walaupun bangunan ini terlihat kuno. Namun bagi Lazuarrdi masih terlihat kokoh dan sangat terawat.

Begitu juga taman dan beberapa pohon yang ada di halaman depan dan samping rumah.

"Sebaiknya aku masuk. Dan bisa bertanya pada penghuni rumah."

Sekilas Lazuarrdi mencari bel rumah.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • GEISHAKU KARMILA   KEKAGUMAN JENDERAL DAISUKE

    "Kau tetap akan berangkat, Kazumi? Apa kah kau seorang Geisha?" Tetap saja Kazumi terus diam tak menanggapi pertanyaan Lazuarrdi. Yang kini telah berdiri di sebelahnya. Lalu dia sedikit membungkuk dan berbisik lembut, "Kau sangat cantik sekali Kazumi." Lazuarrdi begitu mengagumi kecantikan Kazumi. Apalagi Kimono merah mulai dia kenakan. Dengan kerah leher putih yang mempertontonkan lehernya. Serta sanggul khas negeri Matahari Terbit dia pakai. Kini dia berdiri tegap, sembari memakai sandal kayu yang disediakan seorang wanita muda pribumi. "Ini, Madam!" ujar pelayan wanita sembari berjongkok dan memasangkan pada kedua kaki Kazumi. "Arigatogozaimashita! Terima kasih." Dengan anggun dia melangkah keluar kamar. Pelayan pribumi itu menemani Kazumi duduk di ruang tamu. Menunggu kedatangan Takashimo. Begitu juga dengan Lazuarrdi yang ikut menunggu. "Apa yang sebenarnya akan aku lihat ini? Dan, siapa yang mengajak aku ke sini?" Belum sampai ke

  • GEISHAKU KARMILA   PERMINTAAN KAZUMI

    Satu jam pun berlalu. Jenderal Daisuke berbisik Pada Takashimo.“Tolong para Geisha itu suruh menemani kami makan dan minum di sini. Beri aku ruang khusus untuk makan dan minum hanya bersama Kazumi.”“Baik, Jenderal,” jawab Takashimo menunduk. Tak berani menolak sedikit pun permintaannya.Lalu dia mengedipkan mata pada ketiga wanita geisha untuk hanya sekedar menuangkan the atau pun sake.“Kazumi! Mau ke mana kamu?”“Watashi wa ie ni kaeritai. Aku mau pulang,” sahut Kazumi lirih.“Tolong temani Jenderal yang memintamu untuk makan berdua bersamanya.”“Tak bisa kah kau menolaknya, Tuan Takashimo?”Kazumi langsung pergi meninggalkan Takashimo yang masih berdiri di tempatnya terpaku. Saat tersadar. Dia pun berlari mengejar Kazumi.“Kau ingin kita berdua mati, Kazumi?” Takashimo menahan suaranya yang sedikit meninggi.“Apa kau ing

  • GEISHAKU KARMILA   SIAPA KARMILA DAN KAZUMI (?)

    Raut wajah Jenderal itu terlihat sangat serius. Sorot matanya tajam mengarah pada Kazumi.Kazumi tersenyum dan mengangguk. “Jadikan aku wanitamu, serta beri aku kekuatan dan wewenang pada hidup aku sendiri. Maukah Tuan?”Lelaki itu tersenyum lebar. Dia meraih tangan Kazumi dan mengecup punggung tangannya."Satu lagi, Tuan.""Apa itu?""Tunjukkan pada semua relasi Tuan, bahwa Kazumi ini wanitamu. Apakah Tuan bersedia?""Pasti akan aku lakukan semua permintaan kamu, Kazumi."Lazuarrdi hanya terperangah menyaksikan semua kejadian yang dia lihat."Kazumiii ... Kazumiii!"Tiba-tiba, tepukan lembut seperti menyadarkan Lazuarrdi yang berbaring di lantai."Mas ... Mas Ardi!" Terdengar suara Mbok Yani yang terus memanggil Lazuarrdi. Begitu juga dengan Satriyo dan Naryo."Kenapa Mas Ardi sampai tiduran di lantai?"Lalu Satriyo memperhatikan keramik di sekitar Lazuarrdi

  • GEISHAKU KARMILA   SHASY TERLUKA

    Lazuarrdi mulai memperhatikan apa yang dibilang Satriyo."Benar juga kamu, Sat.""Apa yang Mas Ardi lihat tentang dia ini?""Sepertinya Kazumi kayak memberitahukan apa yang terjadi padanya.""Berarti sama dengan Karmila. Yang sampai sekarang kita enggak tau siapa Karmila itu? Iya kan Mas?" Satriyo mengarahkan pandangannya pada Lazuarrdi."Kamu benar. Siapa Kazumi dan Karmila ini sebenarnya?" Lazuarrdi mengalihkan pandangannya pada Satriyo. "Aku harus mencari hubungan kedua wanita ini, Sat."Bergegas Lazuarrdi memasuki rumah. Menuju lantai dua ke arah kamarnya. Satriyo terus mengikutinya."Ikuti aku!" pinta Lazuarrdi.Setelah mereka berdua sampai di kamar. Lazuarrdi terlihat mondar mandir. Sesekali dia mengusap kasar wajahnya. Satriyo yang melihat pun jadi ikut resah."Ada apa Mas?""Aku enggak tau, Sat. Sosok Kazumi ini dari awal penampakannya sangat menarik bagiku. Dia terlihat tegas, pintar, dan pemberani. Selai

  • GEISHAKU KARMILA   JIWA SHASY

    Tatap matanya tertuju pada wajah Shasy yang pucat. Dia melihat pakaian yang sama saat bertemu dengannya, penuh darah."Apa yang terjadi sama kamu, Shas?"Lazuarrdi terus menggenggam telapak tangan Shasy. Mengecupnya lembut dengan raut wajah penuh kecemasan.Tak lama berselang. Satriyo datang bersama seorang perawat."Sus, bisa ceritakan apa yang terjadi dengan Shasy?""Mbak Shasy seperti orang yang depresi, Mas. Mungkin sedang ada masalah besar yang dia alami. Sampai menusuk perutnya sendiri, sampai dua kali. Coba mas lihat lukanya!"Perawat itu pun menyingkap selimut yang menutupi tubuh Shasy. Sontak Lazuarrdi terperangah, dengan semua penjelasan perawat itu. Seolah tak percaya dengan apa yang dilakukan Shasy."Mas juga lihat tangannya ini! Ini pun bekas sayatan pecahan kaca.""Pecahan kaca? Dia melakukan dengan pecahan kaca?""Benar sekali, Mas."Lazuarrdi hanya bisa menggeleng. Seolah tak bisa percaya dengan pe

  • GEISHAKU KARMILA   DI MANA DIA (?)

    "Jangan-jangan jiwa Shasy masih terkurung di hotel itu, Sat?" Mata Lazuarrdi melotot mengarah pada Satriyo."Kenapa Mas Ardi punya pikiran kayak gitu?""Kalimatnya tadi. Entah kenapa aku merasa jiwa Shasy tak ada di sana, Sat."Sepuluh menit kemudian ....Lazuarrdi memarkir motor dan berlari kencang menuju loby hotel. Diikuti oleh Satriyo. Yang terus mengawal tuannya."Mana Managernya? Aku ingin bicara sekarang!""Tu-tunggu dulu, Pak. Ini ada keperluan apa?""Ini berhubungan dengan Shasy Laurine. Cepet bilang sama Managernya sekarang!" tegas Lazuarrdi."Ba-baik, Pak."Wanita muda dan cantik itu segera menelpon seseorang."Silakan Bapak tunggu dulu!""Aku ... tak bisa menunggu! Di mana ruangannya?!"Sepertinya Lazuarrdi mulai hilang kesabarannya. Saat emosi menguasai diri dan hendak meledak. Dari ujung lorong terdengar suara sepatu yang berjalan ke arah mereka."

  • GEISHAKU KARMILA   BAYANGAN SHASY DI CERMIN

    Dalam kebingungannya. Tiba-tiba terdengar suara ponsel berdering. Ketiganya meraba kantong saku masing-masing. Lalu saling berpandangan."Ponsel Shasy!" teriak Lazuarrdi. "Cepat kau cari, Sat!""Baik, Mas."Mereka berdua sibuk mencari bunyi ponsel yang terus berdering."Itu, Mas!" teriak Satriyo."Iya, benar kau Sat. Coba kau ambil!"Satriyo pun merunduk dan menggapai ponsel Shasy yang tergeletak di kolong meja. Lalu memberikannya pada Lazuarrdi. Terdapat beberapa bercak darah.Lazuarrdi fokus memeriksa ponsel Shasy. Baru saja dia ingin mencoba membuka layar yang terkunci. Terdengar pesan masuk di ponselnya sendiri.{Perhatikan cermin di depan kasur!}Sontak Lazuarrdi terkesiap."Shasy? Pesan ini dari ponsel Shasy, Sat!" Suara Lazuarrdi hampir berteriak. Sang manager pun mendekat. Dia melihat semua kejadian aneh dengan mata kepalanya sendiri."Bapak baca juga 'kan?""I-iya, Mas. Tapi, bukan Mas sendi

  • GEISHAKU KARMILA   BAYANGAN SIAPA LAGI (?)

    Sontak seraut wajah pucat muncul dari arah belakang leher Lazuarrdi. Dengan kedua mata yang tertutup rapat. Dari sudut bibirnya menetes darah segar."Lazuarrdiii!"Suara yang bergetar dan terdengar aneh itu bisa di dengar oleh Satriyo dan sang manager."Kalian bisa mendengar suara itu?" tanya Lazuarrdi lirih.Satriyo hanya mengangguk. Sang manager melangkah pelan-pelan mendekati mereka. Dari pucatnya wajah lelaki itu, sangat tampak dia tengah ketakutan. Rahangnya mengeras dan merapat pada Satriyo."Su-suara apa tadi?" tanyanya berbisik."Hussst!" Satriyo menempelkan ujung telunjuknya di bibir. "Jangan berisik!" tegas Satriyo pelan.Lazuarrdi mengabaikan keributan yang terdengar. Dia fokus pada penampakan seraut wajah yang tiba-tiba muncul. Wajah yang sangat pucat sekali ditambah riasan tebal."Ka-zumi," ulang Lazuarrdi.Dia semakin tersentak. Saat melihat sosok tubuh Kazumi yang berdiri di samping ranjang Shasy tanpa kep

Bab terbaru

  • GEISHAKU KARMILA   TAMAT

    Tepat pukul dua belas siang. Mereka baru terbangun. Dan bergegas berkemas. Annisa yang sudah sedari tadi siapa sedang berjongkok di makam Kazumi atau Karmila.Dia membacakan Yasin dan doa untuknya. Dari ambang pintu Lazuarrdi melihat ke arahnya dengan wajah yang segar. Lalu berjalan mendekati Annisa."Maaf, enggak bisa seperti rencana semula Nis.""Enggak apa-apa kok Mas Ardi. Saya juga baru bangun kok. Buru-buru mandi terus ke sini sebentar.""Berarti belum makan?"Annisa menggeleng."Yuk, makan dulu. Kayaknya Marni sudah siapkan semuanya.""Baik, Mas."Langkah keduanya menuju ruang makan. Terlihat Marni yang sibuk menata piring."Kamu masak apa beli, Mbak?""Saya beli nasi padang Mas. Takut kalau di warung yang lain, Mas Ardi enggak suka. Soalnya agak manis masakannya."Apa yang dikatakan Marni dibenarkan Lazuarrdi. Segera dia duduk dan memanggil Satriyo yang sibuk memasukkan barang-barang."Kamu m

  • GEISHAKU KARMILA   MENUJU LAUT

    Hampir satu jam mereka merawat jasad yang sudah jadi tengkorak itu. Tepat pukul tiga pagi. Mereka kembali mengebumikan Kazumi atau Karmila."Innalillahi Wainna Ilaihi Rojiun!" ucap para warga serempak."Bahwa apa yang berasal dari-Nya. Pasti akan kembali kepada pemilik-NYa."Setelah prosesi pemakaman selesai. Beberapa warga beristirahat dengan suguhan yang dibikin oleh Marni."Annisa! Apa yang sebenarnya terjadi saat di dekat sungai tadi?""Maksud Mas Lazuarrdi?""Apa benar Kazumi meminta kamu mencari Kenanga?"Cukup lama Annisa terdiam."Kenapa kamu diam?""Ehhh ...."Wanita cantik menghela napas panjang. Lalu mengangguk."Tapi saya tak mau berjanji padanya. saya sudah tegaskan itu Mas. Akan semakin panjang kalau kita mencari Kenanga. Kita enggak tau harus bermulai dari mana juga 'kan?""Cuman yang aku takutkan, suatu saat nanti. Dia akan menganggu kita lagi, dengan meminta janji itu.""Mas,

  • GEISHAKU KARMILA   PEMAKAMAN KAZUMI

    "Mas Satriyo! Bisakah ambilkan dua lembar daun itu?""Bisa, Mbak. Sebentar!"Kedua kakinya berlari kecil meninggalkan Annisa dan Lazuarrdi yang masih terduduk di tanah."Kenapa perasaan aku sedih sekali, Nis? Seperti hancur, gelap, tak berdaya. Seolah hidup aku ini tak ada artinya lagi.""Mas Ardi banyak istigfar ya. Terus baca aya Qursi tiga kali, serta surat pendek tiga Qul. Mas Ardi bisa?"Lelaki tampan menggeleng dengan pandangan yang mengarah pada Annisa."Kalau begitu sholawat yang banyak saja Mas. Sama istigfar ya, biar perasaan Kazumi enggak terbawa Mas Lazuarrdi.""Baik, Nis."Tak lama. Satriyo sudah datang dengan memebawa dua lembvar daun keladi. Lantas memberikan pada Annisa.Sebelum mengambil kepala Kazumi, Annisa membaca doa terlebih dahulu. Setelah selesai. Dia memungut dengan kedua tangan beralaskan daun talas."Biar saya yang bawa!" tegas Annisa.Mereka pun berjalan pulang menuju rumah

  • GEISHAKU KARMILA   KESEDIHAN KAZUMI

    "Kazumi sangat terluka. Aku kesakitan bukan saja raga aku. Tapi, jiwa aku. Apalagi saat aku mendengar kabar, Hayato membunuh semua keluargaku. Saat itu kehidupanku seperti runtuh. Aku ingin mati ... aku ingin mati! Apalagi Takashimo yang menyayangi aku penuh ketulusan. Dibunuh oleh bajingan laknat itu! Belum lagi Kenanga. Di manakah Kenanga berada? Sampai kematian aku pun tak mendapatkan lagi kabar tentang dia. Di mana diaaa ... Kenanga saat itu masih berumur muda sekali. Dan Hayato sudah menjadikannya Jugun Ianfu. Karena kemarahannya padaku," isak tangis Lazuarrdi dengan suara yang berbeda. "Apa aku salah membunuhnya dengan keji?!"Kali ini Lazuarrdi yang duduk bersimpuh menoleh perlahan ke arah Annisa yang berdiri di sampingnya. Sorot matanya tajam, menatap Annisa dengan berurai air mata."Jika memang kau ingin memakamkan aku dengan layak. Ada satu syarat yang aku pinta!"Annisa yang masih terperanjat tak langsung menjawab. Dia masih terpaku dengan mata yang m

  • GEISHAKU KARMILA   PENCARIAN KAZUMI - 2

    "Ke-kenapa, Mas?"Dia terus menggeleng dengan raut wajah yang sangat tegang. Tarikan napasnya terdengar memburu. Lazuarrdi ikut merebahkan tubuhnya di sebelah Annisa yang terus menatap lelaki tampan itu."Mas Ardi kenapa sih?""A-aku lihat dia Nisa.""Terus?""Awalnya dia terlihat layaknya seorang wanita berkimono. Tapi ... tiba-tiba, kepalanya kayak terpenggal begitu saja. Dan jatuh ke tanah."Sontak mendengar penjelasan seperti itu. Annisa langsung berusaha bangkit dari tempat dia berbaring. Membuat Lazuarrdi menatap tajam ke arahnya, dengan pandangan heran."Mau ke mana kamu?""Ayo, Mas! Aku sudah tau di mana letak kepalanya.""Maksud kamu?""Ayo, Mas!"Dibantu Lazuarrdi, Annisa berjalan lembat menuju pohon gayam itu. Diikuti oleh Satriyo yang terus menyorot ke arah mereka."Tunjukkan di mana Kazumi berdiri Mas!""Di tempat aku berdiri sekarang.""Oke, tunggu bentar Mas!"Anni

  • GEISHAKU KARMILA   PENCARIAN KEPALA KAZUMI

    Dia mengangkat botol yang diberikan Mbah Sukro. Lalu mulai memercikkan air di sekitaran pohon gayam yang terlihat kokoh beridri di hadapan mereka.Saat Annisa sibuk mengucurkan air. Dedaunan pohon gayam seperti bergerak-gerak. Sampai menjatuhkan dedaunan yang kering.Sontak ketiganya melihat ke atas. Mereka seperti melihat dua titik cahaya merah. Seperti bola mata yang terus menatap ke arah mereka."I-itu ... apa Mbak Annisa?" teriak Satriyo membuat mereka berlari sedikit menjauh. Diikuti Annisa.Saat Annisa mendongak, dua titik berwarna kemerahan tak lagi terlihat."Aku masih belum selesai Mas. Kurang sisi utara aja," bisik Annisa."Ayo, kita kembali ke pohon itu!" ajak Lazuarrdi.Suasana benar-benar mencekam. Angin semakin berembus kencang."Bismillah, ya Allah bantu kami," bisik Annisa.Saat mereka kembali mendekati pohon gayam itu. Annisa merasa ada seseorang yang tengah memandang mereka. Sontak dia

  • GEISHAKU KARMILA   DI MANA KEPALA KAZUMI (?)

    Rupa-rupanya sosok hitam pekat itu, kembali akan melayangkan hantaman untuk yang keempat kalinya. Namun, sekilas cahaya putih menangkis serangan itu. Cahaya berbentuk butiran-butiran kecil menyerupai tasbih, menghalangi tubuh Mbah Sukro dari kekuatan hitam.Dalam genggaman tangan Mbah Sukro, dia terus menggulirkan tasbih yang sedari tadi dipegangnya. Terdengar lelaki itu mulai bergumam lirih. Dia terus berdzikir menghadapi serangan makhluk iblis itu.Sontak membuat kedua bayangan hitam itu, menghentikan serangannya dan mundur. Mbah Sukro memejamkan kedua mata dengan rapat. Tak henti bibirnya berdzikir. Walau tubuh tua terasa sakit akibat serangan itu. Dia terus berusaha untk membantu Annisa. Yang jauh darinya."Semoga kamu segera menemukannya, Nduk! Mbah akan mengawal kamu dari sini dengan doa."***Terlihat Annisa masih duduk dengan tafakur. Tiba-tiba dalam bayangan yang samar. Dirinya seperti melihat cahaya kemerahan yang berkelebat melintas Seir

  • GEISHAKU KARMILA   PERTARUNGAN MBAH SUKRO

    Hanya dalam hitungan sekian detik. Sosok wanita itu sudah berdiri di hadapan lelaki itu. Wajah mereka begitu dekat. Tanpa jeda. Sampai Mbah Sukro bisa mencium embusan napas makhluk yang berada di hadapannya.Manik mata mereka salling beradu. Hingga sorot mata yang tajam tak bisa membuat Mbah Sukro tunduk.Tiba-tiba, di alam yang nyata. Pintu rumah terbuka lebar dengan sendirinya. Bagai ada seseorang yang telah membuka dengan paksa. Namun, tak terlihat siapa pun juga."Mau apa kamu ke rumahku? Kedatanganmu, secara paksa seperti ini apa maksudnya?" Mbah Sukro dengan mata yang terpejam."Hentikan pencarianmu! Atau kau akan mati! Sama seperti mereka semua." Terlihat bayanganhitam yang tak tampak perwujudannya.Masih dengan mata yang terpejam, Mbah Sukro melempar kembang-kembang itu dengan pelan."Mrene ... mrene! Ini makanan kamu!" seru Mbah Sukro.(Mrene = ke sini)Tampak gumpalan asap yang menyerupai sosok seorang lak

  • GEISHAKU KARMILA   SOSOK PENUNGGU PEDANG

    Seketika Satriyo mengarahkan senter yang ada di tangannya. Saat cahaya mulai menerangi pohon itu. Sontak dia melemparkan senter jumbo ke tanah. Dengan tubuh yang hampir terjungkal. Untung Lazuarrdi menahan keseimbangan tubuhnya, dengan menarik lengan Satriyo."Aaaaarghhhh!"Tubuh Satriyo akhirnya terduduk di dekat kaki Lazuarrdi. Napasnya tersengal-sengal."A-ada apa kamu?""Ayo, Mas. Kita pergi dari sini. Ini lebih seram dari rumah kita, Mas!" tegas Satriyo."Memangnya apa yang kamu lihat?"Satriyo tak mau menjawab. Dia menggeleng kuat-kuat. Lazuarrdi mengambil senter jumbo yang terbalik dan mati. Sekali tekan dan sedikit mengguncang akhirnya, senter menyala lagi.Lazuarrdi kembali menyorotkan cahaya pada pohon kelapa yang tak jauh dari mereka. Tak terlihat apa pun. Lalu dia menundukkan kepala."Kamu kenapa Sat? Coba bilang!""Ta-tanyakan Mbak Annisa, Mas!" Dengan suara bergetar dan tubuh Satriyo seperti orang yang kedi

DMCA.com Protection Status