Share

BAB 207

Penulis: sutan sati
last update Terakhir Diperbarui: 2022-11-11 11:15:54

"Lalu apa pesan Nisa pada kalian ?"

Perhatian Nisa membuat Awan terharu, betapa pedulinya gadis cantik berparas ayu itu padanya. Wanita yang menjadi cinta pertamanya dan mungkin hingga saat ini, namun karena perhatiannya teralihkan pada Renata selama ini, sehingga membuat Awan sempat terlupakan akan keberadaan Nisa. Walau nama itu sendiri masih bercokol kuat dalam hatinya.

"Hmn, Nisa sangat mengkhawatirkan dirimu kawan. Matanya sudah sembab karena menangis seharian ini." Kata Aldo dengan nada getir.

"Iya, bahkan mungkin ia belum makan sejak pagi tadi. Tidak peduli berapa kalipun kedua orang tuanya membujuk, dia selalu mengucap namamu. Dia akan makan kalau kamu sudah makan, begitu katanya." Kata Fadil menambahkan.

Cesssss

Sebuah perasaan lembut membelai perasaan Awan. Ia tersentuh dengan betapa besar kepedulian Nisa terhadap dirinya. Namun sebuah kalimat kakeknya, membuat wajahnya kembali muram,

"Dengar, se-sebelum Kamu berhasil menguasai Gumara dan warisan Ayahmu.. Jauhilah orang-oran
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • GANTENG-GANTENG ANAK PEMBANTU   BAB 208

    Semalam ketika Awan memberitahu dua sahabatnya tentang niatnya yang hendak pergi paginya, mereka juga sempat mengingatkan, "Sebaiknya Kamu bicara dulu sama Nisa, Awan. Tidak ada siapapun yang lebih mengkhawatirkan dirimu, selain Nisa."Fadhil bahkan turut membenarkan dan menyarankan hal yang sama.Awan hanya bisa menghela nafas dalam dan mengangguk. Tapi kenyataan yang sebenarnya, Ia sangat dilema memilih kata-kata yang tepat untuk diucapkan pada Nisa.Pengalamannya dengan Renata dulu, membuatnya khawatir jika ucapannya justru akan menyakiti Nisa dan melukai gadis berparas ayu tersebut nantinya.Tepat disaat Ia memasukan pakaian terakhirnya ke dalam tas ranselnya, ada suara lembut mengucap salam dari pintu masuk.Aldo dan Fadhil tampak terkesiap begitu melihat siapa yang datang. Mereka langsung menatap Awan dengan wajah pucat.'Mampus, bisa kena murka Ibu Negara nih.' Pikir keduanya cemas.Siapa lagi, jika bukan Nisa yang datang saat itu.Nisa tidak bicara sepatah katapun ketika masuk

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-11
  • GANTENG-GANTENG ANAK PEMBANTU   BAB 209

    Semula Nisa menunggu Awan untuk bercerita padanya, seperti kebiasaan mereka dulu ketika masih sekolah dan mulai dekat semenjak peristiwa Awan menyelamatkan Nisa dari upaya jahat preman dari Kampung tetangga. Namun hal itu tak kunjung terjadi, sejak itu Nisa mulai memikirkan kemungkinan Awan belum mengajaknya bicara karena ada hubungan dengan dirinya."Nisa,.." Panggil Awan ragu."Ya, uda..." Nisa menjawab pelan dengan sedikit menghela nafas, mempersiapkan dirinya untuk mendengar apapun yang akan dikatakan oleh Awan padanya nanti.Melihat Nisa yang seperti sudah tahu tentang apa yang akan diucapkannya, sedikit membuat Awan ragu. Apakah Ia harus menyampaikannya atau harus menahan dan menyimpan untuk dirinya sendiri. Tapi kalau ia tidak bicara, justru akan membuat Nisa semakin bertanya-tanya tentang sikapnya dan sangat tidak bijak jika membuat Nisa dalam ketidakpastian, setelah gadis itu dulu menyampaikan perasaannya.Awan belum menjawab suratnya itu sama sekali, ketika sudah ada kesemp

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-11
  • GANTENG-GANTENG ANAK PEMBANTU   BAB 210

    "Awan, mobilnya sudah siap. Malah melamun!" Teguran Aldo menyadarkan Awan yang masih saja terpaku dan seolah-olah masih bermimpi. Apa benar Ia tadi bicara dengan Annisa yang dikenalnya selama ini ? Niatnya ingin mengakhiri, justru yang terjadi malah Awan disudutkan dengan janjinya sendiri waktu Nisa mengantarnya ke Bandara dulu.Itu artinya Ia memiliki hutang janji pada Annisa."Ada masalah apa Sob ?" Tanya Fadhil yang melihat Awan terdiam cukup lama tak bereaksi apa-apa ketika dipanggilnya.Melihat ekspresi Nisa yang terlihat seperti orang sedang bahagia ketika keluar dari rumah, mereka justru mengira jika masalah antara Awan dan Nisa sudah terselesaikan. Justru yang terjadi, keduanya malah jadi terheran-heran sendiri begitu mendapati ekspresi kebalikan pada Awan yang justru tampak muram dan gelisah."Ah tidak ada. Yuk berangkat."'Apa yang sebenarnya yang terjadi antara Awan dan Nisa?' pikir keduanya heran.Saat diatas mobil dalam perjalanan ke Bandara, Awan menghubungi sebuah nomo

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-11
  • GANTENG-GANTENG ANAK PEMBANTU   BAB 211

    Bahkan ketika mereka sedang mengantri untuk pengambilan barang, Carla tanpa malu-malu lagi meminta untuk berbagi kontak dengan Awan.Banyak tatapan laki-laki yang iri melihat ke arah Awan."Bagaimana bisa pemuda itu begitu beruntung mendapat kontak dari cewek cantik tersebut yah ?""Iya, bahkan tanpa perlu bersusah payah untuk merayunya.""Apa kalau kita yang memintanya juga bisa diberi kontaknya gak yah ?""Jangan mimpi bro, pemuda itu lebih ganteng dari kita. Walau pakaiannya biasa begitu."Ada juga Bapak-bapak yang melihat kagum pada pesona Carla yang sedang bicara manis disaamping Awan. Namun ketika Ia hendak bicara, terdengar nada mengancam yang membuatnya seketika bungkam, "Apa lhat-lihat ?""Eh, g-gak. Gak ada lihat apa-apa, Ma." Ucap si Bapak langsung mengkerut."Makanya kalau sudah punya Istri matanya jangan jelalatan." Gumam sinis seorang wanita yang berdiri tidak jauh dari mereka. Namun ketika Ia melihat kesebelah, wajahnya langsung merah padam."Mas, kamu ngapain lihat kes

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-11
  • GANTENG-GANTENG ANAK PEMBANTU   BAB 212

    Adapun Awan sendiri dikawal langsung oleh Direktur Utama Bandara sampai pintu keluar dan begitu sampai diluar, ternyata sudah ada puluhan pengawal dengan setelan jas hitam dan sepetu kulit berbaris rapi di sepanjang pintu keluar, khusus untuk menyambut kedatangan Awan.Mengingat pentingnya penyambutan seorang Awan, bahkan tidak ada seorangpun yang diperkenankan mendekat. Seakan kedatangan Awan benar-benar diistimewakan. Mereka yang berdiri diluar Bandara saat ini adalah orang-orangnya Sanjaya Grup, satu dari 9 Naga penguasa di Negara ini. Keberadaannya tidak terbantahkan oleh siapapun. Kerajaan bisnisnya menggurita, tidak hanya di negara ini bahkan sampai Mancanegara.Melihat betapa seriusnya mereka menyambut yang datang saat itu, isu sudah mulai berkembang liar. Ada yang beranggapan jika yang datang itu untuk menyambut sang Naga, Kelvin Sanjaya. Namun Isu itu langsung dimentahkan oleh yang lainnya, "Jika yang datang adalah Mr. Kelvin Sanjaya, pastinya akan menggunakan pesawat priba

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-11
  • GANTENG-GANTENG ANAK PEMBANTU   BAB 213

    Keesokan harinya, sebuah peristiwa besar terjadi di Ibu Kota. Banyak awak media nasional bahkan internasional berkumpul di depan gerbang kediaman keluarga besar Sanjaya. Ratusan Awak media berbondong-bondong mengantri untuk mengabadikan momen bersejarah tersebut. Tersiar kabar, jika hari ini Kelvin Sanjaya yang menjadi pimpinan tertinggi dari Sanjaya Enterprise dan juga merupakan 1 dari 9 Naga penguasa akan mengumumkan sebuah berita penting. Kelvin Sanjaya akan mengumumkan calon penerusnya. Itu adalah berita yang sangat spektakuler abad ini. Mata dunia sedang terfokus pada acara hari ini ? Siapapun yang akan jadi penerus Dinasti Sanjaya, pastinya Ia akan memegang kendali yang sangat besar di masa depan.Banyak asumsi liar yang berkembang saat ini, tentang siapa yang layak diantara dua anak Kelvin Saat ini. Hadi Sanjaya atau Amelia Sanjaya, keduanya merupakan tokoh penting dengan aset milyaran dolar. Keduanya bahkan sudah jadi CEO hebat diperusahaan mereka masing-masing. Namun ada ju

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-11
  • GANTENG-GANTENG ANAK PEMBANTU   BAB 214

    Disisi lain, terdapat belasan keluarga Sanjaya lainnya dari kelas dua keluarga. Semuanya menunduk dengan hormat begitu Kelvin Sanjaya masuk ke dalam ruangan. Awan bisa menyimpulkan, jika status Ayahnya benar-benar sudah selevel Kaisar dalam keluarga besar Sanjaya saat ini. Dimana setiap orang dalam keluarga akan menunduk hormat dan tidak berani menatap langsung mata Ayahnya.Ayahnya dengan santai berdiri disamping sang Istri, "Semuanya, ini adalah putra ketigaku, Saktiawan Sanjaya. Mulai saat ini, dia adalah bagian dalam keluarga. Layani dia seperti kalian melayaniku."Kalimat terakhir Kelvin Sanjaya semakin menegaskan status khusus Awan dalam keluarga. Ada yang menerima, namun tidak sedikit yang tersenyum masam mendengar titah sang Raja."Awan, ini adalah Ibumu mulai dari sekarang." Kelvin memperkenalkan wanita bergaun mewah yang berdiri disampingnya. Lana mencolek Awan dari belakang mengingatkan."Oh iya, salam kenal Ibu." Awan membungkuk hormat.Hampir saja Ia lupa, semalam Lana

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-11
  • GANTENG-GANTENG ANAK PEMBANTU   BAB 215

    Beberapa asisten sudah disiapkan untuk mengatur semua acara hari itu. Untuk itu, Awan sementara disiapkan diruangan khusus sebelah aula. Ia di dandani dengan sempurna oleh beberapa pelayan yang dipimpin oleh Lana sendiri.Ia sedikit tertawa usil ketika melihat Awan yang tampak kurang nyaman dengan pakaian yang dikenakannya. Bagaimanapun Ia adalah pemuda sederhana yang sudah terbiasa dengan penampilan apa adanya. Jadi ketika dipaksa harus mengenakan set jas hitam tersebut Ia sedikit canggung. Apalagi saat mendengar Lana mengatakan kalau itu adalah setelan pakaian ternama dan di rancang khusus untuknya, jelas kalau harganya tidak murah."Wow, tuan muda sangat sempurna dengan pakaian ini." Sanjung Lana terus terang. Jujur Ia sangat berdebar-debar saat berdekatan dengan Awan saat ini. Awan dengan penampilan seperti ini, benar-benar terlihat sangat tampan layaknya seorang pangeran. Bahkan Ia bisa menjamin, semua anak gadis pejabat yang hadir hari ini akan dibuat bertekuk lutut ketika meli

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-11

Bab terbaru

  • GANTENG-GANTENG ANAK PEMBANTU   BAB 265

    Awan teringat kejadian dimana dia koma dulu, jadi saat Ia sedang tidak sadarkan diri Angel mengambil kesempatan itu. Apa Ia sengaja menyelinap sendiri dan nekat masuk ke dalam kamarnya ? Tapi, apapun itu, Awan percaya jika Angel bisa melakukan itu. Angel cukup licik untuk trik seperti itu. Awan justru senang, ternyata ciuman pertama Angel masih dengan dirinya bukan cowok lain. Kalau tidak, Ia pasti akan cemburu dibuatnya."Hmn kenapa senyum-senyum?""Berarti sekarang kita sudah impas, karena kali ini Aku yang mencuri ciuman kedua mu. Jadi skornya satu-satu sekarang, xixixi."Baru saja mereka larut dengan kebahagiaan setelah berpisah sekian lama, terdengar himbauan untuk penumpang agar segera menaiki pesawat. Eskpresi Angel langsung berubah sendu."Pergilah." Kata Awan lembut dengan tatapan penuh cinta."Tapi..." Angel terlihat berat untuk melangkah pergi. Ia masih belum puas bersama Awan saat ini, Ia begitu mencintai Awan dan baru bertemu sebentar saja. Tapi harus segera pergi, Ange

  • GANTENG-GANTENG ANAK PEMBANTU   BAB 264

    "Tentu saja, Aku menyayanginya." Jawab Awan dengan yakin."Kalau begitu, kakak harus bergegas menyusulnya sekarang.""Hah, maksudnya?""Karena 3 setengah jam lagi pesawat Kak Angel akan berangkat menuju Inggris dari Bandara Soetta. Kak Angel telah memutuskan untuk melanjutkan studinya disana.""Apa? Kenapa kamu tidak bilang daritadi kalau Angel akan berangkat." Ucap Awan panik. Lalu bergegas pergi, tanpa menunggu penjelasan Raysha lebih lanjut.Dalam pikirannya saat ini adalah Angel, dalam hati Ia berulang kali merutuki kebodohannya selama ini. Ini salahnya juga, kenapa tidak menemui Angel sebelumnya. Dia tahu Angel berkarakter keras, kalau sudah memiliki kemauan, pasti Ia akan mewujudkannya.Selama ini, Awan hanya menyimpulkan sendiri jika Angel hanya sibuk dengan dunia sendiri. Tanpa Ia sadari, jika Angel melakukan semua itu untuk dirinya."Lihat akibat sikap keras kepalamu, membuat kita menjadi jauh seperti ini." Gumam Awan kesal.Semula Awan hendak meminjam mobilnya Devi, karena k

  • GANTENG-GANTENG ANAK PEMBANTU   BAB 263

    "Kamu mau meminta apa?" Tanya Awan melihat keraguan Karin."Apa Kamu sudah bisa move on dari Kak Nata dan menemukan penggantinya?"Pertanyaan Karin semakin membuat Awan binggung, Awal dia ingin meminta sesuatu, lalu malah bertanya. Apa korelasi pertanyaannya dengan permintaan yang akan diajukan Karin padanya.Awan berpikir sesaat, move on dari Renata? Jelas bayangan Renata masih begitu kental dihatinya. Bagaimana Ia akan bisa melupakannya? Kenangan yang ditorehkan Renata dalam hatinya begitu dalam hingga sulit baginya untuk menghapusnya begitu saja. Bahkan setiap Awan pergi ke Kota ini, kesedihan selalu menyelimutinya sepanjang waktu.Lalu, apakah Ia sudah menemukan penggantinya? Siapa, Annisa? Memang Ia mencintainya, tapi Ia belum ingin memikirkannya saat ini. Angel? Walau Ia semakin sering mengiriminya pesan dan telponnya yang tidak pernah diangkatnya, Awan mulai ragu dengan masa depannya bersama Angel karena sikap Angel sebelumnya."Move on, aku sedang berusaha. Untuk pengganti Ren

  • GANTENG-GANTENG ANAK PEMBANTU   BAB 262

    "Yaah, bisa gak sih kalau waktu berhenti sampai disini saja? Aku pengen bareng kalian terus." Ucap Veby sedih."Seandainya pun bisa, mungkin kita semua tidak akan pernah menjadi dewasa. Bukankah itu lama-lama akan membuat kita bosan? Justru dengan adanya waktu yang berjalan, kenangan hari ini dan sebelumnya akan menjadi kenangan terindah dalam diri kita masing-masing. Saat kita menyongsong masa depan dan kita bertemu lagi dengan diri kita yang sudah dewasa, bukankah itu jauh lebih indah?""Benar apa yang diucapkan Awan! Biarkan kenangan indah persahabatan kita, terukir abadi dalam hati. Yang perlu kita lakukan adalah memenuhi janji yang kita buat hari ini, lima tahun lagi kita akan bertemu kembali dengan masing-masing impian kita dan dengan diri kita yang lebih dewasa." Ucap Lina menanggapi."Iya, mari kita berjanji. Lima tahun lagi kita akan berkumpul dengan impian kita masing-masing." Kata Siska."Lima tahun lagi, kita akan berkumpul kembali." Ikrar yang lainnya penuh semangat."Loh

  • GANTENG-GANTENG ANAK PEMBANTU   BAB 261

    "Aw aw.. Sakit Vi.""Hahaha,, Hajar Vi."Teriak Siska senang begitu melihat Novi dan Radit yang mengaduh kena jeweran Devi."Aduh duh sakit, Vi. Lepasin.""Kebiasaan kalian berdua nih yah, mau ikut meluk Awan apa mau ngambil kesempatan?" Ujar Devi galak."Yah, kan sekalian gitu Vi." Balas Radit ngeles."Jewer aja terus Vi, kalau perlu sampai sampai putus telinganya. Emang tuh si Radit." Shiren ikut mengompori."Ciiee yang mentang-mentang udah bubaran jadi sengit gitu." Ledek Lina sambil tertawa."Wkwkwk, Shiren senang banget melihat Radit menderita sekarang."Yang lain malah ikut menertawakan Radit dan Shiren, sampai ketika Sherla mengalihkan topi pada Awan lagi, "Awan, kamu kemana aja selama ini?" Tatapan Sherla masih sama dengan yang dulu. Begitu tahu Renata meninggal saja, Sherla adalah orang yang paling bersedih. Dia sedih dengan meninggalnya Renata dan lebih sedih lagi karena Ia tahu jika Awan adalah yang paling kehilangan Renata saat itu. Ia tahu jika perasaannya tidak mendapat

  • GANTENG-GANTENG ANAK PEMBANTU   BAB 260

    Setelah berlalu beberapa hari, Mikha tampak sudah mulai bersikap seperti biasa. Tidak hanya itu, sekarang Ia bahkan tampak jauh lebih ceria dan bersemangat dari sejak Ia pertama datang. Mungkin karena tingkat hubungannya dengan Awan yang sudah lebih intim, membuatnya lebih bisa terbuka dalam segala hal. Sepanjang periode itu, Angel juga sudah berulang kali mencoba untuk menghubungi Awan. Tapi, Awan sedang enggan untuk menanggapinya saat ini. Bahkan notifikasi pesan masuknya sudah ribuan dan tidak ada satupun yang ditanggapi Awan.Alasan utamanya bukan karena apa yang dilihat Awan ketika di Resto sebelumnya, tapi karena sikap Angel sendiri yang tampak enggan untuk bertemu dengannya selama ini. Sehingga Awan pun mulai meragukan kelanjutan hubungannya dengan Angel.Tepat disaat Ia melihat-lihat hp-nya, sebuah notifikasi muncul. Ternyata itu adalah pesan dari sahabatnya, Sherla. Ternyata Ia memberi kabar tentang acara perpisahan mereka yang akan berlangsung 2 hari ke depan. Cukup lama j

  • GANTENG-GANTENG ANAK PEMBANTU   BAB 259

    Mikha memikirkan hendak menerima tawaran dari Mpok Rina. Awan sudah membaca gelagat Mikha, sehingga Ia cepat bicara, "Mikha akan tinggal bersama saya, Mpok."Mikha dan Mpok Rina sama terkejut dengan pernyataan Awan barusan."Maaf, Mas ini siapa yah?" Mpok Rina bertanya dengan menyimpan kecurigaan pada Awan. Ia melihat Awan semenjak tadi dan bahkan menemani mereka sampai ke tempat pemakaman. Cuma karena Ia fokus pada Mikha sebelumnya, sehingga tidak menghiraukan keberadaan Awan."Ia teman saya, Mpok. Namanya, Awan. Ia juga yang telah menyelamatkan Mikha sebelumnya." Mika khawatir jika Mpok Rina akan mencurigai Awan tidak baik, sehingga Ia cepat menjelaskan siapa Awan untuk menghindari kesalahpahaman."Oh, begitu. Terimakasih banyak, Nak. Kamu telah menyelamatkan Mikha, kasihan Ia sudah tidak punya siapa-siapa lagi sekarang." Ujar Mpok Rina ramah dan telah mengubah penilaiannya terhadap Awan."Tidak usah sungkan, Mpok. Mikha juga teman saya, sudah kewajiban saya menolong seorang teman.

  • GANTENG-GANTENG ANAK PEMBANTU   BAB 258

    2 jam kemudian, Awan dan Mikha sudah sampai disalah satu daerah pinggiran Ibu Kota. Disana Awan baru sadar, betapa besarnya ketimpangan antara lingkungan Apartemen yang ditinggalinya dengan tempat yang sedang dilaluinya bersama Mikha sekarang. Kebanyakan bangunan yang ada disini bersifat semi permanen dan bahkan ada sebagian rumah yang hanya berdindingkan seng dan kardus bekas.Ditambah jumlah penduduk yang begitu padat membuat tempat ini sebenarnya sangat tidak layak untuk dihuni.Menurut keterangan Mikha, rata-rata mereka yang tinggal disana adalah pendatang yang datang dari luar daerah untuk mengadu nasib di ibu kota. Tapi, karena biya hidup yang begitu tinggi sehingga mereka hanya sanggup untuk menyewa rumah-rumah liar seperti itu.Belum lagi, resiko digusur oleh satpol PP yang bisa datang kapan saja.Awan dan Mikha melewati beberapa gang, sebelum menuju salah satu rumah yang sangat-sangat sederhana. Itu adalah rumah kontrakan Mikha, namun herannya rumah itu begitu sepi. Mikha me

  • GANTENG-GANTENG ANAK PEMBANTU   BAB 257

    Karena situasinya yang sudah tenang dan mencair diantara mereka, tapi karena pelukan Mikha yang sekarang sudah tenang dan tidak takut lagi seperti sebelumnya. Belum lagi, kenyataan jika kulit mereka bersentuhan secara langsung, justru membuat Awan yang tidak tenang jadinya. Bagaimanapun Ia masih muda, memeluk wanita cantik dalam keadaan terbuka membuat begitu hasratnya mudah tergoda."Hmnn.. itunya bangun lagi." Tunjuk Mikha malu begitu sadar bagian bawah tubuh Awan bergerak. Ia tidak menyangka jika benda yang semalam telah mengoyaknya itu akan kembali terbangun, sehingga wajah Mikha kembali tersipu."Hmn, dia terbangun karena dipeluk wanita cantik.""Apaan sih." Ucap Mikha tersipu sambil mencubit pelan pinggang Awan.Setelah Mikha tertidur pulas disampingnya, Awan bergegas mencari informasi tentang geng Kapak Merah melalu jaringannya di Klan Atmaja. Bukan hal yang sulit untuk mencari informasi tentang gengster manapun dalam Negeri, karena Ia sendiri sudah punya kendaraan besar Klan

DMCA.com Protection Status