Share

BAB 201

Author: sutan sati
last update Last Updated: 2022-11-11 11:13:33

Tidak terhitung, ratusan atau bahkan sudah ribuan kali pukulanku coba menyerangnya. Tapi, tidak satupun dari seranganku yang berhasil mengenai dirinya. Sepertinya, semakin kuat diriku, semakin kuat pula harimau tersebut. Kalau begini terus, yang ada Aku bisa kehabisan tenaga duluan sebelum bisa menjatuhkannya.

Pantas saja Ia sama sekali tidak menganggap kekuatanku, ternyata harimau tersebut kekuatannya masih jauh berada diatasku.

Aku coba peruntungan dengan merubah pola seranganku yang sebelumnya membabi buta, sekarang lebih menahan diri.

Sambil mencoba mencari celah kelemahan lawan.

Deg

Aku baru sadar satu hal, jika sosok harimau yang sedang kuhadapi saat ini ternyata juga mengalami perubahan. Sebelumnya Aku hanya terfokus pada mata merahnya, ternyata ada hal lain dari tubuhnya yang terlewatkan olehku, yaitu sinar keperakan yang seakan melingkupi dirinya.

Apa itu artinya, Ia juga sedang menggunakan kekuatan puncaknya. Itu sebabnya, Ia dengan begitu entengnya mengatakan kalau Aku ta
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • GANTENG-GANTENG ANAK PEMBANTU   BAB 202

    Apa yang terjadi ?Perlahan tubuh harimau berbulu emas langsung gontai dan terjatuh ke tanah. Aku bisa merasakan amarah yang sangat luar biasa dari harimau berbulu emas."Bangsat! Rencana licik apa yang kalian lakukan ?" Teriak harimau berbulu emas murka.Sinar yang ada di atas luka bagian dada semakin membesar dan memenuhi seluruh tubuh harimau berbulu emas. Kekuatan itu begitu kuat dan menyilaukan.Sampai ketika sinar itu meredup kembali dan Aku sepenuhnya menjadi diriku kembali, dalam tubuhku yang sebenarnya.'Hah, apa yang sebenarnya terjadi ?'Aku tergagap sambil melihat seluruh tubuhku yang kini bertelanjang dada dan mengenakan celana selutut. Namun di dada sebelah kiriku tampak tato harimau berbentuk hologram, sehingga tidak akan kelihatan jelas kalau hanya melihatnya sekilas."Hukkk hukkkk.."Aku dikagetkan oleh suara batuk tidak jauh dariku. Dan betapa syoknya diriku saat melihat Kakek Adli lah yang sedang terbaring disana dengan kepala berdarah dan kondisi sekarat. Jadi itul

    Last Updated : 2022-11-11
  • GANTENG-GANTENG ANAK PEMBANTU   BAB 203

    "Awan.. Nak Awan..."Angku Rahmad menyadarkan Awan dari lamunannya. Karena sekian lama, Awan tidak bergerak ketika menyiram bagian kepala sahabat seperjuangannya sekaligus mantan ketuanya itu, Adli Fikri. Rahmad tahu persis, Awanlah yang paling berduka saat itu sekaligus membuatnya larut dalam penyesalan dan rasa bersalah. Adli Fikri meninggal setelah bertarung dengannya semalam, sekaligus pengorbanan untuk Awan di masa depan.Para Seven Devil yang selama ini mengikuti dengan setia Adli Fikri, sudah tahu apa yang akan terjadi. Adli Fikri sudah menceritakan apa yang akan dilakukannya, tidak ada satupun dari mereka yang menentangnya. Yang bisa mereka lakukan adalah mendukung sepenuhnya keinginan mantan ketua mereka tersebut dan sekarang Ia dan mantan anggota Seven Devil lainnya bertanggung jawab untuk menjaga keselamatan cucu mantan ketuanya itu.Awan sendiri hanya menjalani semua prosesi hari itu dengan tatapan datar, tidak ada setetespun air mata yang keluar dari matanya.Tidak ada k

    Last Updated : 2022-11-11
  • GANTENG-GANTENG ANAK PEMBANTU   BAB 204

    Sementara itu, di kampungnya Awan mulai semakin ramai dengan para pelayat yang terus berdatangan dari luar. Baik itu kawan maupun lawan dari Datuk Adli yang dulunya dikenal sebagai jawara disana. Tapi semuanya tampak berduka dan ikut merasa kehilangan sosok berpengaruh tersebut.Lalu disusul dengan Joe berserta keluarganya yang diikuti oleh para mantan Seven Devil beserta ratusan anggota Klan Atmaja lainnya. Bersama mereka tampak Devi, muridnya Leviathan dan juga Neo.Kehadiran ratusan anggota Klan Atmaja yang berpakaian serba hitam, tak ayal membuat kaget para penduduk. Para penduduk disana juga kebanyakan para ahli silat, melihat dari pelayat yang baru datang tersebut, mereka bisa langsung tahu kalau tamu yang berkunjung tersebut bukanlah orang sembarangan melihat dari postur dan jalan mereka yang tegap.Salah seorang anak bahkan sempat berceletuk pada Ayahnya, "siapo mereka, Yah? pakaiannyo serba hitam."Sang Ayah bahkan langsung menyuruh anaknya diam, karena cemas dan takut menca

    Last Updated : 2022-11-11
  • GANTENG-GANTENG ANAK PEMBANTU   BAB 205

    Kesedihan yang paling dalam bagi seorang pria adalah ketika kesedihan itu tidak lagi memeras air mata mereka.Kelvin mencium lembut kening istrinya untuk terakhir kalinya, Ia menumpahkan seluruh rasa cintanya untuk sang istri melalui ciuman tersebut. wanita yang telah dipilihnya namun tidak bisa bersama karena keluarga besarnya menolak Arini untuk masuk dalam keluarga mereka. Tidak peduli seberapa keras Kelvin berjuang, tetap saja keluarganya menolak Arini menjadi bagian dari keluarga mereka.Teringat kembali betapa tersiksanya mereka ketika dipaksa untuk berpisah, bahkan ketika Ia akhirnya jadi pimpinan utama di keluarga besar Sanjaya, masih saja banyak yang menentang hubungannya dengan Arini. Sampai-sampai Ia harus dengan dingin dan kejam menyingkirkan semua orang yang menentangnya. Namun pada akhirnya, mereka masih saja tidak bisa bersama. Arini sudah lebih dulu meninggalkannya di dunia ini."Sayang, ternyata kita masih saja tidak bisa bersama di dunia ini. Tunggu aku disana, Kita

    Last Updated : 2022-11-11
  • GANTENG-GANTENG ANAK PEMBANTU   BAB 206

    Malam harinya, Aldo dan Fadil datang ke area pemakaman. Karena tahlilan yang di backup oleh Joe dan beberapa warga kampung sudah dimulai namun Awan tak kunjung kelihatan. Disamping itu, Nisa terus berulang kali mencecar mereka dan menanyakan keberadaan Awan. Mereka jelas juga khawatir dan juga sedih, tapi melihat Awan saat ini benar-benar sedang tidak ingin diganggu dan ingin menyendiri makanya mereka tidak berani mendekatinya. Tapi karena desakan Nisa terus menerus, membuat mereka mau tidak mau mencari keberadaan Awan dan menemaninya.Bagaimanapun Awan sudah lebih dari sekedar teman, mereka sudah seperti saudara. Senasib dan sepenanggungan.Dulu, ketika Awan dihina dan diolok ketika di sekolah, Aldo dan Fadil lah yang pasang badan untuk melindungi Awan.Ketika keduanya berurusan dengan pemuda di kampung lain karena Fadil yang dulu sempat naksir cewek di kampung tersebut, membuat pemuda kampung disana tidak senang dan menyerang mereka. Awan ikut bertarung bersama mereka untuk melawan

    Last Updated : 2022-11-11
  • GANTENG-GANTENG ANAK PEMBANTU   BAB 207

    "Lalu apa pesan Nisa pada kalian ?"Perhatian Nisa membuat Awan terharu, betapa pedulinya gadis cantik berparas ayu itu padanya. Wanita yang menjadi cinta pertamanya dan mungkin hingga saat ini, namun karena perhatiannya teralihkan pada Renata selama ini, sehingga membuat Awan sempat terlupakan akan keberadaan Nisa. Walau nama itu sendiri masih bercokol kuat dalam hatinya."Hmn, Nisa sangat mengkhawatirkan dirimu kawan. Matanya sudah sembab karena menangis seharian ini." Kata Aldo dengan nada getir."Iya, bahkan mungkin ia belum makan sejak pagi tadi. Tidak peduli berapa kalipun kedua orang tuanya membujuk, dia selalu mengucap namamu. Dia akan makan kalau kamu sudah makan, begitu katanya." Kata Fadil menambahkan.CesssssSebuah perasaan lembut membelai perasaan Awan. Ia tersentuh dengan betapa besar kepedulian Nisa terhadap dirinya. Namun sebuah kalimat kakeknya, membuat wajahnya kembali muram,"Dengar, se-sebelum Kamu berhasil menguasai Gumara dan warisan Ayahmu.. Jauhilah orang-oran

    Last Updated : 2022-11-11
  • GANTENG-GANTENG ANAK PEMBANTU   BAB 208

    Semalam ketika Awan memberitahu dua sahabatnya tentang niatnya yang hendak pergi paginya, mereka juga sempat mengingatkan, "Sebaiknya Kamu bicara dulu sama Nisa, Awan. Tidak ada siapapun yang lebih mengkhawatirkan dirimu, selain Nisa."Fadhil bahkan turut membenarkan dan menyarankan hal yang sama.Awan hanya bisa menghela nafas dalam dan mengangguk. Tapi kenyataan yang sebenarnya, Ia sangat dilema memilih kata-kata yang tepat untuk diucapkan pada Nisa.Pengalamannya dengan Renata dulu, membuatnya khawatir jika ucapannya justru akan menyakiti Nisa dan melukai gadis berparas ayu tersebut nantinya.Tepat disaat Ia memasukan pakaian terakhirnya ke dalam tas ranselnya, ada suara lembut mengucap salam dari pintu masuk.Aldo dan Fadhil tampak terkesiap begitu melihat siapa yang datang. Mereka langsung menatap Awan dengan wajah pucat.'Mampus, bisa kena murka Ibu Negara nih.' Pikir keduanya cemas.Siapa lagi, jika bukan Nisa yang datang saat itu.Nisa tidak bicara sepatah katapun ketika masuk

    Last Updated : 2022-11-11
  • GANTENG-GANTENG ANAK PEMBANTU   BAB 209

    Semula Nisa menunggu Awan untuk bercerita padanya, seperti kebiasaan mereka dulu ketika masih sekolah dan mulai dekat semenjak peristiwa Awan menyelamatkan Nisa dari upaya jahat preman dari Kampung tetangga. Namun hal itu tak kunjung terjadi, sejak itu Nisa mulai memikirkan kemungkinan Awan belum mengajaknya bicara karena ada hubungan dengan dirinya."Nisa,.." Panggil Awan ragu."Ya, uda..." Nisa menjawab pelan dengan sedikit menghela nafas, mempersiapkan dirinya untuk mendengar apapun yang akan dikatakan oleh Awan padanya nanti.Melihat Nisa yang seperti sudah tahu tentang apa yang akan diucapkannya, sedikit membuat Awan ragu. Apakah Ia harus menyampaikannya atau harus menahan dan menyimpan untuk dirinya sendiri. Tapi kalau ia tidak bicara, justru akan membuat Nisa semakin bertanya-tanya tentang sikapnya dan sangat tidak bijak jika membuat Nisa dalam ketidakpastian, setelah gadis itu dulu menyampaikan perasaannya.Awan belum menjawab suratnya itu sama sekali, ketika sudah ada kesemp

    Last Updated : 2022-11-11

Latest chapter

  • GANTENG-GANTENG ANAK PEMBANTU   BAB 265

    Awan teringat kejadian dimana dia koma dulu, jadi saat Ia sedang tidak sadarkan diri Angel mengambil kesempatan itu. Apa Ia sengaja menyelinap sendiri dan nekat masuk ke dalam kamarnya ? Tapi, apapun itu, Awan percaya jika Angel bisa melakukan itu. Angel cukup licik untuk trik seperti itu. Awan justru senang, ternyata ciuman pertama Angel masih dengan dirinya bukan cowok lain. Kalau tidak, Ia pasti akan cemburu dibuatnya."Hmn kenapa senyum-senyum?""Berarti sekarang kita sudah impas, karena kali ini Aku yang mencuri ciuman kedua mu. Jadi skornya satu-satu sekarang, xixixi."Baru saja mereka larut dengan kebahagiaan setelah berpisah sekian lama, terdengar himbauan untuk penumpang agar segera menaiki pesawat. Eskpresi Angel langsung berubah sendu."Pergilah." Kata Awan lembut dengan tatapan penuh cinta."Tapi..." Angel terlihat berat untuk melangkah pergi. Ia masih belum puas bersama Awan saat ini, Ia begitu mencintai Awan dan baru bertemu sebentar saja. Tapi harus segera pergi, Ange

  • GANTENG-GANTENG ANAK PEMBANTU   BAB 264

    "Tentu saja, Aku menyayanginya." Jawab Awan dengan yakin."Kalau begitu, kakak harus bergegas menyusulnya sekarang.""Hah, maksudnya?""Karena 3 setengah jam lagi pesawat Kak Angel akan berangkat menuju Inggris dari Bandara Soetta. Kak Angel telah memutuskan untuk melanjutkan studinya disana.""Apa? Kenapa kamu tidak bilang daritadi kalau Angel akan berangkat." Ucap Awan panik. Lalu bergegas pergi, tanpa menunggu penjelasan Raysha lebih lanjut.Dalam pikirannya saat ini adalah Angel, dalam hati Ia berulang kali merutuki kebodohannya selama ini. Ini salahnya juga, kenapa tidak menemui Angel sebelumnya. Dia tahu Angel berkarakter keras, kalau sudah memiliki kemauan, pasti Ia akan mewujudkannya.Selama ini, Awan hanya menyimpulkan sendiri jika Angel hanya sibuk dengan dunia sendiri. Tanpa Ia sadari, jika Angel melakukan semua itu untuk dirinya."Lihat akibat sikap keras kepalamu, membuat kita menjadi jauh seperti ini." Gumam Awan kesal.Semula Awan hendak meminjam mobilnya Devi, karena k

  • GANTENG-GANTENG ANAK PEMBANTU   BAB 263

    "Kamu mau meminta apa?" Tanya Awan melihat keraguan Karin."Apa Kamu sudah bisa move on dari Kak Nata dan menemukan penggantinya?"Pertanyaan Karin semakin membuat Awan binggung, Awal dia ingin meminta sesuatu, lalu malah bertanya. Apa korelasi pertanyaannya dengan permintaan yang akan diajukan Karin padanya.Awan berpikir sesaat, move on dari Renata? Jelas bayangan Renata masih begitu kental dihatinya. Bagaimana Ia akan bisa melupakannya? Kenangan yang ditorehkan Renata dalam hatinya begitu dalam hingga sulit baginya untuk menghapusnya begitu saja. Bahkan setiap Awan pergi ke Kota ini, kesedihan selalu menyelimutinya sepanjang waktu.Lalu, apakah Ia sudah menemukan penggantinya? Siapa, Annisa? Memang Ia mencintainya, tapi Ia belum ingin memikirkannya saat ini. Angel? Walau Ia semakin sering mengiriminya pesan dan telponnya yang tidak pernah diangkatnya, Awan mulai ragu dengan masa depannya bersama Angel karena sikap Angel sebelumnya."Move on, aku sedang berusaha. Untuk pengganti Ren

  • GANTENG-GANTENG ANAK PEMBANTU   BAB 262

    "Yaah, bisa gak sih kalau waktu berhenti sampai disini saja? Aku pengen bareng kalian terus." Ucap Veby sedih."Seandainya pun bisa, mungkin kita semua tidak akan pernah menjadi dewasa. Bukankah itu lama-lama akan membuat kita bosan? Justru dengan adanya waktu yang berjalan, kenangan hari ini dan sebelumnya akan menjadi kenangan terindah dalam diri kita masing-masing. Saat kita menyongsong masa depan dan kita bertemu lagi dengan diri kita yang sudah dewasa, bukankah itu jauh lebih indah?""Benar apa yang diucapkan Awan! Biarkan kenangan indah persahabatan kita, terukir abadi dalam hati. Yang perlu kita lakukan adalah memenuhi janji yang kita buat hari ini, lima tahun lagi kita akan bertemu kembali dengan masing-masing impian kita dan dengan diri kita yang lebih dewasa." Ucap Lina menanggapi."Iya, mari kita berjanji. Lima tahun lagi kita akan berkumpul dengan impian kita masing-masing." Kata Siska."Lima tahun lagi, kita akan berkumpul kembali." Ikrar yang lainnya penuh semangat."Loh

  • GANTENG-GANTENG ANAK PEMBANTU   BAB 261

    "Aw aw.. Sakit Vi.""Hahaha,, Hajar Vi."Teriak Siska senang begitu melihat Novi dan Radit yang mengaduh kena jeweran Devi."Aduh duh sakit, Vi. Lepasin.""Kebiasaan kalian berdua nih yah, mau ikut meluk Awan apa mau ngambil kesempatan?" Ujar Devi galak."Yah, kan sekalian gitu Vi." Balas Radit ngeles."Jewer aja terus Vi, kalau perlu sampai sampai putus telinganya. Emang tuh si Radit." Shiren ikut mengompori."Ciiee yang mentang-mentang udah bubaran jadi sengit gitu." Ledek Lina sambil tertawa."Wkwkwk, Shiren senang banget melihat Radit menderita sekarang."Yang lain malah ikut menertawakan Radit dan Shiren, sampai ketika Sherla mengalihkan topi pada Awan lagi, "Awan, kamu kemana aja selama ini?" Tatapan Sherla masih sama dengan yang dulu. Begitu tahu Renata meninggal saja, Sherla adalah orang yang paling bersedih. Dia sedih dengan meninggalnya Renata dan lebih sedih lagi karena Ia tahu jika Awan adalah yang paling kehilangan Renata saat itu. Ia tahu jika perasaannya tidak mendapat

  • GANTENG-GANTENG ANAK PEMBANTU   BAB 260

    Setelah berlalu beberapa hari, Mikha tampak sudah mulai bersikap seperti biasa. Tidak hanya itu, sekarang Ia bahkan tampak jauh lebih ceria dan bersemangat dari sejak Ia pertama datang. Mungkin karena tingkat hubungannya dengan Awan yang sudah lebih intim, membuatnya lebih bisa terbuka dalam segala hal. Sepanjang periode itu, Angel juga sudah berulang kali mencoba untuk menghubungi Awan. Tapi, Awan sedang enggan untuk menanggapinya saat ini. Bahkan notifikasi pesan masuknya sudah ribuan dan tidak ada satupun yang ditanggapi Awan.Alasan utamanya bukan karena apa yang dilihat Awan ketika di Resto sebelumnya, tapi karena sikap Angel sendiri yang tampak enggan untuk bertemu dengannya selama ini. Sehingga Awan pun mulai meragukan kelanjutan hubungannya dengan Angel.Tepat disaat Ia melihat-lihat hp-nya, sebuah notifikasi muncul. Ternyata itu adalah pesan dari sahabatnya, Sherla. Ternyata Ia memberi kabar tentang acara perpisahan mereka yang akan berlangsung 2 hari ke depan. Cukup lama j

  • GANTENG-GANTENG ANAK PEMBANTU   BAB 259

    Mikha memikirkan hendak menerima tawaran dari Mpok Rina. Awan sudah membaca gelagat Mikha, sehingga Ia cepat bicara, "Mikha akan tinggal bersama saya, Mpok."Mikha dan Mpok Rina sama terkejut dengan pernyataan Awan barusan."Maaf, Mas ini siapa yah?" Mpok Rina bertanya dengan menyimpan kecurigaan pada Awan. Ia melihat Awan semenjak tadi dan bahkan menemani mereka sampai ke tempat pemakaman. Cuma karena Ia fokus pada Mikha sebelumnya, sehingga tidak menghiraukan keberadaan Awan."Ia teman saya, Mpok. Namanya, Awan. Ia juga yang telah menyelamatkan Mikha sebelumnya." Mika khawatir jika Mpok Rina akan mencurigai Awan tidak baik, sehingga Ia cepat menjelaskan siapa Awan untuk menghindari kesalahpahaman."Oh, begitu. Terimakasih banyak, Nak. Kamu telah menyelamatkan Mikha, kasihan Ia sudah tidak punya siapa-siapa lagi sekarang." Ujar Mpok Rina ramah dan telah mengubah penilaiannya terhadap Awan."Tidak usah sungkan, Mpok. Mikha juga teman saya, sudah kewajiban saya menolong seorang teman.

  • GANTENG-GANTENG ANAK PEMBANTU   BAB 258

    2 jam kemudian, Awan dan Mikha sudah sampai disalah satu daerah pinggiran Ibu Kota. Disana Awan baru sadar, betapa besarnya ketimpangan antara lingkungan Apartemen yang ditinggalinya dengan tempat yang sedang dilaluinya bersama Mikha sekarang. Kebanyakan bangunan yang ada disini bersifat semi permanen dan bahkan ada sebagian rumah yang hanya berdindingkan seng dan kardus bekas.Ditambah jumlah penduduk yang begitu padat membuat tempat ini sebenarnya sangat tidak layak untuk dihuni.Menurut keterangan Mikha, rata-rata mereka yang tinggal disana adalah pendatang yang datang dari luar daerah untuk mengadu nasib di ibu kota. Tapi, karena biya hidup yang begitu tinggi sehingga mereka hanya sanggup untuk menyewa rumah-rumah liar seperti itu.Belum lagi, resiko digusur oleh satpol PP yang bisa datang kapan saja.Awan dan Mikha melewati beberapa gang, sebelum menuju salah satu rumah yang sangat-sangat sederhana. Itu adalah rumah kontrakan Mikha, namun herannya rumah itu begitu sepi. Mikha me

  • GANTENG-GANTENG ANAK PEMBANTU   BAB 257

    Karena situasinya yang sudah tenang dan mencair diantara mereka, tapi karena pelukan Mikha yang sekarang sudah tenang dan tidak takut lagi seperti sebelumnya. Belum lagi, kenyataan jika kulit mereka bersentuhan secara langsung, justru membuat Awan yang tidak tenang jadinya. Bagaimanapun Ia masih muda, memeluk wanita cantik dalam keadaan terbuka membuat begitu hasratnya mudah tergoda."Hmnn.. itunya bangun lagi." Tunjuk Mikha malu begitu sadar bagian bawah tubuh Awan bergerak. Ia tidak menyangka jika benda yang semalam telah mengoyaknya itu akan kembali terbangun, sehingga wajah Mikha kembali tersipu."Hmn, dia terbangun karena dipeluk wanita cantik.""Apaan sih." Ucap Mikha tersipu sambil mencubit pelan pinggang Awan.Setelah Mikha tertidur pulas disampingnya, Awan bergegas mencari informasi tentang geng Kapak Merah melalu jaringannya di Klan Atmaja. Bukan hal yang sulit untuk mencari informasi tentang gengster manapun dalam Negeri, karena Ia sendiri sudah punya kendaraan besar Klan

DMCA.com Protection Status