Amanda tidak dapat berkata apa-apa lagi. Tidak semua wanita miskin mendambakan pria kaya untuk jadi suaminya. Sebagaian dari mereka hanya ingin hidup sederhana tapi biasa saja. "Nyonya Anda salah, aku sama sekali tidak mengharapkan mendapatkan harta dari Carlos. Aku juga sudah mencoba menghindari bertemu dengan Carlos. Tapi Tuhan memang menjodohkan kita!" seru Amanda."jangan bawa-bawa nama Tuhan. Kamu kalau menolak Carlos mungkin dia akan menyerah dan tidak akan menghubungimu lagi, tapi sepertinya kamu senang mendapatkan hati bos besar di tempatmu bekerja," ucap Nyonya Wiliam. Amanda bingung harus bagaimana lagi menjelaskan pada Nyonya Wiliam kalau dia ini sama sekali tidak mendekati Carlos, apalagi menginginkan harta yang dimiliki Carlos. Bisa bertemu dengan Carlos dan menjalin hubungan cinta dengannya itu saja tidak pernah dibayangankan olehnya. Dia juga cukup sadar diri, Carlos adalah bos besar sedangkan dia adalah karyawan biasa bisa, mana mungkin dia berani berharap menajalin
Tuan Wiliam tersenyum, sejak tadi istrinya pergi dari rumah sudah dia ikuti menggunakan mobil yang lain, sehingga tak ketahuan."Aku sedang periksa," jawan Tuan Wiliam."A-yah sakit apa?" tanya Nyonya Wiliam panik."Di sini yang sakit," jawab Tuan Wiliam sambil nenunjukkan hatinya.Nyonya Wiliam semakin tak mengerti, sebenarnya suaminya sakit apa sehingga bisa periksa di rumah sakit dan menunjuk hatinya. Dia menjadi sangat khawatir."Apa kamu punya penyakit jantung?" tanya Nyonya Wiliam kaget."Tidak, ayo kita bicara di rumah," jawab Tuan Wiliam.Nyonya Wiliam mengangguk, dia menggandeng suami yang dicintainya menuju mobil untuk pulang ke rumah. ***"Amanda, kamu bekerjalah dulu, aku akan pulang ke rumah orang tuaku sekarang," ucap Carlos."Baiklah, aku memang harus menyelesaikan pekerjaanku hari ini," balas Amanda."Langsung kabari aku jika ada masalah," pinta Carlos.Amanda mengangguk, dia segera ke ruangannya untuk bekerja. Dia tidak peduli dengan bisik tetangga yang terdengar dib
Tuan William mengangguk pelan, memang itu maksudnya membiarkan Carlos dan Amanda bahagia dengan kisah cinta mereka. Tidak ada yang tahu cinta itu akan tumbuh dengan siapa dan dimana, cinta juga tidak bisa dipaksa, maka jalan satu-satunya adalah merestui hubungan Carlos dan Amanda. "Iya, biarkan putra kita bahagia dengan pilihannya," ucap Tuan Wiliam. "Tapi Ayah, dia wanita miskin tidak pantas untuk Carlos," balas Nyonya Wiliam. "Pantas atau tidaknya, bukan kita yang menentukan tapi Tuhan," ucap Tuan William. Nyonya Wiliam kesal bukan main. Dia tetap tidak setuju jika putranya menikah dengan wanita miskin seperti Amanda. Masih banyak wanita yang satu level dengan Carlos kenapa harus Amanda yang menikah dengannya."Jangan bawa-bawa nama Tuhan. Aku tetap tidak setuju jika Amanda yang menjadi menantuku," ucap Nyonya Wiliam."Tidak setuju karena Amanda orang miskin?" tanya Carlos.Nyonya Wiliam ada Carlos, dia takut Carlos mendengar percakapannya dengan Tuan Wiliam tadi. "Kenapa jam s
Nyonya Sanjaya masih menatap apa yang didepan matanya. Sungguh menakjubkan belum pernah ada yang memuaskan hatinya seperti ini."Aku mau lihat hasil jahitannya dalam tiga hari, aku rasa ini desain simple. Tolong buat satu lagi, aku ingin melihat kalau ini benar-benar karyamu," jawab Nyonya Sanjaya."Nyonya jangan mempersulit kami, Amanda baru saja menggambar desain di depan Anda," ucap Kepala divisi tidak terima.Amanda menepuk pundak Kepala divisinya. Tidak perlu berdebat dengan seorang Nyonya kaya lebih baik mengerjakan apa yang dia minta sekarang."Aku tidak percaya begitu saja dengan orang. Siapa tahu hanya kebetulan bagus, dia tak punya bakat sama sekali siapa yang tahu," balas Nyonya Sanjaya."Baik lihat baik-baik kertas kosong ini Nyonya Sanjaya. Saya sengaja tidak menggunakan tablet untuk menggambar karena nanti Nyonya bisa mengira aku sudah ada stok gambar sebelumnya," ucap Amanda.Nyonya Sanjaya mengamati Amanda yang sedang menggambar desainnya. Dia sangat piawai menggoreska
Amanda melangkah semakin dekat ke arah Nyonya Sanjaya. Dia membisikkan kalimat yang sedikit membuat kesal Nyonya Sanjaya."Gunakan ponsel smart Anda untuk melihat portofolio saya di internet, pasti ponsel Anda mahal 'kan. Jangan gunakan untuk mendengarkan gosip saja. Sayang sekali," bisik Amanda."Keterlaluan kamu Amanda. Apa karena kamu mendapat dukungan dari Carlos jadi berani kurang ajar begitu?" tanya Nyonya Sanjaya kesal.Amanda tersenyum melihat nyonya Sanjaya yang marah dan kesal. Wajahnya yang merah seperti kepiting rebus membuatnya semakin senang ingin terus menggodanya."Carlos? Hmm aku tidak mengandalkannya untuk bertahan sejauh ini. Aku bahkan baru mengenalnya beberap waktu," ucap Amanda."Wanita lancang. Tidak tahu malu kamu apa tidak lihat sedang berbicara dengan siapa?" bentak Nyonya Sanjaya."Saya tahu saya bicara dengan Anda. Tapi aku hanya ingin menunjukkan kalau aku ini wanita yang tidak pernah mengandalkan laki-laki untuk bertahan hidup," jawab Amanda tegas.Nyonya
Carlos menunjukkan raut wajah yang sepertinya sangat tidak suka dengan Nyonya Sanjaya."Apa yang bisa kamu lakukan denganku. Aku ini istri pejabat, berani menyentuhku bisa hancur perusahaanmu," balas Nyonya Sanjaya."Sombong sekali padahal aku punya video juga bukti suap suamimu. Aku bisa memberikannya pada dewan terkait, maka akan hancur karir suamimu," balas Carlos.Nyonya Sanjaya tidak takut sama sekali. Tidak menjadi pejabat suaminya masih menjai seorang pengusaha. Dipenjara juga pasti ditaruh dipenjara vasilitas lengkap."Jangan senang dulu, Nyonya. Kalau aku melapor kepada dewan terkait, semua asetmu juga akan disita karena perusahaanmu juga hasil dari uang korupsi dan suap," ucap Carlos."Kamu anak muda nakal yang hanya menakutiku saja," balas Nyonya Sanjaya."Aku tidak main-main, berani menyentuh orangku. Maka kamu akan hancur," gertak Carlos.Nyonya Sanjaya sedikit terhuyung karena ancaman Carlos dia sangat terkejut Carlos ternyata lebih cerdik dari yang orang katakan. Dia da
Tidak ada yang berani menjawab ucapan Carlos. Semua orang tahu kalau Carlos sedang marah pasti akan meluapkan emosinya dengan brutal. Dia bilang pecat ya pecat betulan."Kenapa tidak ada yang menjawab, bukankah tadi banyak dari kalian menindas calon istriku?!" bentak Carlos lagi."Pak, tolong jangan pecat saya. Kami masih punya keluarga yang harus dinafkahi," ucap karyawannya.Dia melakukan itu untuk melindungi dirinya. Kelemahan Amanda adalah tak bisa melihat tulang punggung keluarga harus kehilangan mata pemcahariannya."Aku tidak peduli mau kamu tulang punggung atau bukan. Kamu sudah melakukan kesalahan fatal," ucap Carlos."Amanda tolong aku," ucap karyawan itu."Aku tidak bisa membantumu. Aku hanya karyawan di sini. Carlos adalah bosnya, dia yang menentukan hukuman untuk karyawannya," balas Amanda.Kali ini Amanda tak akan menolong orang yang sudah berkali-kali diberikan kesempatan tapi tidak memperbaikinya. Dia melakukan kesalahan yang terus berulang, sehingga Amanda harus tegas
Carlos menuruti Amanda keluar ruangan. Dia mengikuti langkah kaki Amanda yang membawanya ke ruang kerja Carlos."Apa yang ingin kamu katakan, Amanda?" tanya Carlos."Jangan marah lagi, kamu sudah memecat salah satu dari mereka. Pasti mereka sekarang sedang ketakutan," jawab Amanda sembari memberi satu kecupan untuk Carlos.Mendapatkan satu kecupan dari Amanda. Carlos menjadi meleleh dan meningkatkan rasa ingin bercintanya.Carlos menarik lengan tangan Amanda ke ruang istirahat dan mencumbunya mesra."Ini masih jam kerja. Apa kamu yakin akan melakukan ini sekarangi?" tanya Amanda."Tentu saja karena aku sudah tidak bisa menahannya. Ini kesalahanmu karena menggodaku," jawab Carlos.Carlos selalu mendominasi setiap tindakan. Seberapa kuat Amanda menahan tidak akan bisa mencegah Carlos melakukan apa yang dia mau.Di ruangan istirahat pribadi Carlos mereka melakukan hubungan spesial sepasang kekasih yang dimabuk cinta."Ini membuatku lebih baik, tetaplah disisiku Amanda," pinta Carlos sera